Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP TOTAL

KOLESTEROL, LDL, DAN HDL SERUM PADA TIKUS YANG DIBERI


MINYAK JELANTAH

Loo Hariyanto Raharjo 1 , Monica 2


1,2
Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
e-mail: loohiandao@rocketmail.com

Abstrak

Minyak jelantah enyebabkan peningkatan kadar kolesterol total dan LDL dan menurunkan
kadar serum HDL, yang selanjutya dapat menjadi penyakit jantung koroner. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengeauasi pengaruh dari ekstrak kulit manggis, yang
mengandung alfa-mangostin (xantone) untuk menurunkan kadar kolesterol total dan LDL
serta meningkatkan kadar serum HDL pada tikus yang diberi minyak jelantah per oral.
Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan rancangan acak post test only
control group. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yag dibagi menjadi 6 kelompok
perlakuan dengan kelompok kontrol diberi Na-CMC 0,5%, kelompok kontrol dengan ekstrak
kulit manggis dengan dosis 800mg/kg BB, keompok dengan pemberian minyak jelantah per
oral, dan kelompok yag diberi minyak jelantah dengan ekstrak kulit manggis dosis 600, 800
dan 1000 mg/kg BB. Semua kelompok diberika perlakuan selama 12 minggu. Setelah 12
minggu, tikus dianastesi dengan kloroform untuk selanjutnya diambil darahnya dari jantung.
Analisis kadar kolesterol total, LDL dan HDL pada serum dengan spektrofotomeer. Dari post
hoc dengan menggunakan uji Least Significant Differences, dapat disimpulkan bahwa ekstrak
kulit manggis dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, juga dapat meningkatkan
kadar HDL serum. it was concluded that extract of mangosteen peels can decreased level of
total cholesterol and LDL and increased level of HDL serum.

Kata Kunci : minyak jeantah, kulit manggis, kolesterol total, LDL dan HDL

EFFECT OF MANGOSTEEN’S FRUIT PEEL EXTRACT TOWARD TO


TOTAL CHOLESTEROL, LDL, HDL SERUM IN RATS WERE GIVEN BY
USED COOKING OIL

Abstract

Waste cooking oil causes increased level of total cholesterol and LDL and decreased level of
HDL serum, which became coronary heart disease. The aim of this study was to evaluate the
effect of mangosteen peels extract, which contain alpha-mangostin (xanthone) to decreased
level of total cholesterol and LDL and increased level of HDL in rats exposed to waste
cooking oil per oral. This study used true experimental designs with randomized post-test
only control group design. This study used thirty rats were dividing into six treatment group,
which control with Na-CMC 0,5%, control with extract of mangosteen pericarp at dosages of
800 mg/ kg body weight, exposed to waste cooking oil per oral, and exposed to waste cooking
oil per oral with extract of mangosteen pericarp at dosages of 600, 800, and 1000 mg/kg

Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi Desember 2015, hal. 45 - 53 Page 45
body weight. All groups were given treatment for 12 weeks. After 12 weeks, rats were
anesthetized with chloroform for collection of blood by cardiac puncture. Analysis of level of
total cholesterol , LDL, and HDL serum with spectrophotometer. From Post Hoc test with
Least Significant Differences it was concluded that extract of mangosteen peels can
decreased level of total cholesterol and LDL and increased level of HDL serum.

Keywords: Waste cooking oil, mangosteen peels, total cholesterol, LDL, HDL

PENDAHULUAN

Pada tahun 2011, WHO1 Minyak goreng jenis ini mengandung asam
menyatakan bahwa penyakit jantung lemak tidak jenuh sekitar 80%, kecuali
koroner merupakan penyebab kematian minyak kelapa sawit5. Minyak jelantah
nomor 1 didunia. Menurut Riskesdas dapat berasal dari berbagai jenis minyak
(2013), penyakit jantung koroner di goreng dari berbagai proses penggorengan
Indonesia yang terdiagnosis oleh dokter makanan dan telah mengalami perubahan
memiliki prevalensi sekitar 0,5% dan didalam komposisi kimianya4.
sekitar 1,5% bila jumlah yang terdiagnosis Pada umumnya masyarakat
ditambah dengan pasien yang memiliki Indonesia menyukai makanan gorengan
gejala yang mirip dengan penyakit jantung terutama yang proses penggorengannya
koroner2. secara deep frying5. Makanan yang
Salah satu penyebab penyakit digoreng dengan cara tersebut terasa lebih
jantung koroner di Indonesia adalah renyah dan gurih5. Proses deep frying
peningkatan kadar LDL (Low Density adalah metode penggorengan yang
Lipoprotein) serum yang ditimbulkan menggunakan minyak goreng dalam
akibat pola konsumsi makanan. jumlah besar disertai proses pemanasan
Masyarakat Indonesia menyukai makanan berulang dengan suhu tinggi5. Minyak
yang digoreng, dimana proses jelantah yang berasal dari proses deep
penggorengan biasanya menggunakan frying mengalami perubahan struktur
minyak jelantah yang harganya lebih kimia dari asam lemak tidak jenuh menjadi
3
ekonomis . asam lemak jenuh trans5. Kondisi tersebut
Minyak goreng yang baik adalah meningkatkan kadar trigliserida, kadar
minyak goreng dengan kandungan asam LDL, kadar total kolesterol serta
lemak tidak jenuh yang lebih tinggi menurunkan kadar HDL serum6.
daripada kandungan asam lemak jenuh, Minyak jelantah yang diberikan
salah satunya adalah minyak sayur4. pada dosis 1,4 ml / 200 g berat badan

Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi Desember 2015, hal. 45 - 53 Page 46
secara oral pada tikus putih jantan galur BB dapat menurunkan kadar total
Wistar (150-250 g) selama 14 hari dapat kolesterol dan kadar trigliserida serum9.
meningkatkan kadar total kolesterol Ekstrak etanol kulit manggis
7
serum . Kulit buah manggis (Garcinia dengan dosis 800 mg/kg BB yang
mangostana L) bermanfaat bagi kesehatan diberikan secara peroral pada tikus putih
karena mengandung antosianin, tanin, jantan strain Wistar model aterogenik
senyawa fenol/polifenol, epikatekin, dan dapat memperbaiki rasio HDL/LDL yang
xanthone. Kulit buah manggis ditandai dengan kadar LDL menurun dan
mengandung 14 jenis turunan xanthone. kadar HDL-nya meningkat3. Berdasarkan
Alfa-mangostin merupakan turunan uraian tersebut diatas maka peneliti ingin
xanthone yang banyak terdapat pada kulit meneliti efek pemberian ekstrak kulit
dan buah manggis. Alfa-mangostin manggis terhadap kadar total kolesterol
memiliki kemampuan menekan dan kadar LDL serum serta kadar HDL
pembentukan senyawa karsinogen pada serum pada tikus putih jantan strain Wistar
kolon. Dengan demikian, xanthone yang yang diberikan minyak jelantah secara
terdapat pada kulit buah manggis bersifat peroral.
antioksidan, antidiabetik, antikanker, anti-
imflammatory, hepatoprotective, immuno- BAHAN DAN METODA
modulation, aromatase inhibitor, Penelitian ini merupakan penelitian
antibakteri, juga bersifat fungsional eksperimental murni dengan hewan coba
lainnya8. yang dilakukan di unit hewan coba
Pada penelitian terdahulu diketahui Laboratorium Biokimia Fakultas
bahwa kulit manggis mempunyai efek Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
antilipid dengan meningkatkan aktivitas Surabaya dari bulan Februari - Juni 2015.
enzim lipoprotein lipase sehingga Penelitian ini memakai 30 ekor
meningkatkan katabolisme VLDL (Very tikus putih jantan (160-170 g) strain
Low Density Lipoprotein) yang akan Wistar (Rattus norvegiccus), diperoleh dari
mengakibatkan konsentrasi kolesterol total, unit hewan coba Fakultas Kedokteran
trigliserida, dan LDL dapat menurun dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
kadar HDL-nya dapat meningkat3. Pada Tikus coba ditempatkan pada ruangan
penelitian yang lain diketahui bahwa yang suhu dan kelembabannya terkendali
pemberian ekstrak etanol kulit manggis dan siklus gelap-terang yang bergantian
pada dosis 400 mg/kg BB dan 600 mg/kg setiap 12 jam.
Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi Desember 2015, hal. 45 - 53 Page 47
Tikus coba tersebut dibagi secara kering. Selanjutnya serbuk kulit manggis
random menjadi 6 kelompok perlakuan, diekstrak secara maserasi dengan etanol
setiap kelompok terdiri 5 ekor tikus, yaitu: 90% selama 6 hari pada suhu kamar.
kelompok yang diberikan Na-CMC 0,5% Selanjutnya dilakukan penyaringan
(KCMC), kelompok yang diberikan sebanyak 2 kali sehingga diperoleh filtrat
ekstrak kulit manggis dosis 800 mg/kg BB yang jernih. Filtrat tersebut kemudian
(KKM), kelompok yang diberikan minyak dipekatkan dengan rotary evaporator
jelantah dosis 1,4 ml/200 g BB (KMJ), sehingga diperoleh filtrat kental sebanyak
kelompok yang diberikan minyak jelantah 25,7 g8. Pengukuran kadar total
dosis 1,4 ml/200 g BB + ekstrak kulit kolesterol serum menggunakan
manggis dosis 600 mg/kg BB (P1), spektrofotometer dengan memakai reagent
kelompok yang diberikan minyak jelantah Cholesterol FS (CHOD-PAP method)
dosis 1,4 ml/200 g BB + ekstrak kulit DiaSys Cat.No.1 1300 99 10 026,
manggis dosis 800 mg/kg BB (P2), pengukuran kadar LDL serum
kelompok yang diberikan minyak jelantah menggunakan spektrofotometer dengan
dosis 1,4 ml/200 g BB + ekstrak kulit memakai reagent LDL precipitant
manggis dosis 1000 mg/kg BB (P3). (CHOD-PAP method) DiaSys Cat.No. 1
Semua kelompok diberikan perlakuan 4330 99 90 885, pengukuran kadar HDL
selama 12 minggu, dimana sebelumnya serum menggunakan spektrofotometer
dilakukan aklimatisasi selama 7 hari. dengan memakai HDL precipitant
Setelah 12 minggu, tikus dianestesi dengan (CHOD-PAP method) DiaSys Cat.No. 1
khloroform dan diambil darahnya secara 3540 99 90 885. Hasil yang diperoleh
cardiac puncture3. dinyatakan dalam satuan mg/dl.
Ekstrak kulit manggis dilakukan Semua data dinyatakan sebagai
secara maserasi dengan etanol 90%, mean ± SD. One Way ANOVA
dimana buah manggis sebanyak 3 kg dilanjutkan dengan LSD Post Hoc yang
dikupas kulitnya kemudian dikeringkan digunakan untuk membandingkan
kulitnya dengan cara diangin-anginkan dan perbedaan antara beberapa kelompok
tidak boleh terkena sinar matahari selama perlakuan. Pada penelitian ini dipakai p
1 hari. Kulit manggis yang sudah kering value,  < 0,05 untuk menolak hipotesa
dipotong kecil-kecil dan diblender hingga nol sebagai indikasi adanya perbedaan
menjadi serbuk sebanyak 50 g dan statistik yang bermakna. Untuk
disimpan didalam kotak plastik yang penghitungan statistik digunakan PASW
Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi Desember 2015, hal. 45 - 53 Page 48
(Predictive Analytic SoftWare) Statistics
version 18.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil analisis rerata (x̄) dan
simpangan baku (SD) kadar kolesterol
total, kadar LDL, dan kadar HDL serum
pada kelompok KCMC, KKM, KMJ, P1, P2,
dan P3 disajikan dalam tabel 1 serta
diagram batang pada gambar 1 dibawah ini.
Pada Tabel 1 dan Gambar 1
menunjukkan adanya peningkatan kadar
kolesterol total dan kadar LDL serum yang
Gambar 1 Grafik rerata kadar kolesterol
tinggi pada kelompok KMJ, yang diberikan total, kadar LDL, dan kadar HDL serum
minyak jelantah, bila dibandingkan dengan pada tikus putih jantan strain Wistar.
kelompok KCMC (hanya diberi Na-CMC
0,5%) maupun KKM (hanya diberi ekstrak Tabel 1. Rerata (x̄) dan Simpangan baku
(SD) kadar kolesterol total, kadar LDL,
kulit manggis dalam Na-CMC 0,5% dan kadar HDL serum
dengan dosis 800 mg/kg BB). Selain itu Variabel Kelompok Perlakuan
Penelitian KCMC KKM KMJ P1 P2 P3
pada tabel 1 dan gambar 1 tersebut juga Kadar 30.47 36.82 92.87 78.32 65.77 56.34
kolesterol ± ± ± ± ± ±
menunjukkan adanya penurunan kadar total 1.22 1.05 0.99 0.59 0.79 0.53
serum
HDL serum pada kelompok KMJ, yang (mg/dl)
Kadar 33.16 28.41 55.34 47.97 44.99 39.43
diberikan minyak jelantah, bila
LDL ± ± ± 0.31 ± ± ±
dibandingkan dengan kelompok KCMC serum 0.31 0.32 0.26 0.24 0.44
(mg/dl)
(hanya diberi Na-CMC 0,5%) maupun Kadar 38.48 33.99 26.36 26.56 28.72 29.72
HDL ± ± ± 0.35 ± ± ±
KKM (hanya diberi ekstrak kulit manggis serum 0.51 0.53 0.28 0.32 0.30
(mg/dl)
dalam Na-CMC 0,5% dengan dosis 800
Keterangan : x̄ ± SD dihitung dengan
mg/kg BB). PASW (Predictive Analytic SoftWare)
Statistics version 18.0

Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi Desember 2015, hal. 45 - 53 Page 49
Tabel 2. Hasil Uji Post Hoc dengan LSD dengan nilai p < 0,05. Kelompok KMJ
kadar kolesterol total, kadar LDL, dan
dengan P1, P2, P3 terdapat perbedaan
kadar HDL serum.
bermakna kadar kolesterol total dan kadar
Kelompok Variabel Penelitian
kolesterol-LDL serum dengan nilai p <
Perlakuan Kadar Kadar Kadar
kolesterol kolesterol kolesterol
0,05. Sedangkan kelompok KMJ dengan P1,
total – LDL – HDL serta kelompok P2 dengan P3 tidak
(mg/dl) (mg/dl) (mg/dl) terdapat perbedaan bermakna kadar
x̄ ± SD x̄ ± SD x̄ ± SD kolesterol-HDL serum dengan nilai p >
KCMC 30.47 ± 33.16 ± 38.48 ±
0,05.
1.22a 0.31a 0.51a
Hasil penelitian ini menunjukkan
KKM 36.82 ± 28.41 ± 33.99 ±
1.05b 0.32b 0.53b bahwa kelompok yang diberikan minyak
KMJ 92.87 ± 55.34 ± 26.36 ± jelantah secara peroral dengan dosis 1,4
c c c
0.99 0.31 0.35 ml/200 g BB (KMJ) terjadi peningkatan
P1 78.32 ± 47.97 ± 26.56 ±
kadar kolesterol total bila dibandingkan
d d
0.59 0.26 0.28cd
dengan kelompok yang tidak diberikan
P2 65.77 ± 44.99 ± 28.72 ±
0.79e 0.24e 0.32e minyak jelantah secara peroral (KCMC
P3 56.34 ± 39.43 ± 29.72 ± dan KKM). Minyak jelantah yang
f f ef
0.53 0.44 0.30 diperoleh dari proses penggorengan
Keterangan: Superscript a,b,c,d,e,f dengan dengan cara deep frying, menggoreng
huruf yang sama pada kolom variabel
penelitian (kadar kolesterol total, kadar dengan minyak dalam jumlah banyak
kolesterol-LDL, dan kadar kolesterol-HDL secara berulang-ulang dan dengan suhu
serum) berarti tidak terdapat perbedaan
yang bermakna (p > 0,05). yang tinggi, akan mempercepat terjadinya
destruksi minyak yang mengakibatkan
Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa
terjadi perubahan asam lemak tidak jenuh
hasil uji Post Hoc dengan LSD
menjadi asam lemak jenuh trans5.
menunjukkan bahwa kelompok KCMC
Peningkatan kadar asam lemak
dengan KKM terdapat perbedaan bermakna
jenuh trans (Trans-saturated fatty acids)
kadar kolesterol total, kadar kolesterol-
didalam minyak jelantah dapat
LDL, dan kadar kolesterol-HDL serum
menyebabkan terjadinya peningkatan
dengan nilai p < 0,05. Kelompok KKM
kadar kolesterol total serum10. Asam
dengan KMJ terdapat perbedaan bermakna
lemak jenuh trans dapat menyebabkan
kadar kolesterol total, kadar kolesterol-
terjadinya penurunan aktivitas enzim acyl-
LDL, dan kadar kolesterol-HDL serum
CoA:cholesterol acyltransferase (ACAT)
Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi Desember 2015, hal. 45 - 53 Page 50
di hepar sehingga terjadi penurunan proses Hasil penelitian menunjukkan,
esterifikasi dari kolesterol bebas menjadi kelompok yang diberikan minyak jelantah
ester-kolesteril sehingga terjadi secara peroral dosis 1,4 ml/200 g BB (KMJ)
peningkatan akumulasi kolesterol bebas terjadi peningkatan kadar kolesterol-LDL
yang pada akhirnya meningkatkan kadar serum bila dibandingkan dengan kelompok
10
kolesterol total dalam serum . yang tidak diberikan minyak jelantah
Hasil penelitian ini menunjukkan secara peroral (KCMC dan KKM). Asam
bahwa kelompok yang diberikan minyak lemak jenuh trans (Trans-saturated fatty
jelantah secara peroral dengan dosis 1,4 acids) dapat menurunkan aktivitas enzim
ml/200 g BB disertai dengan ekstrak acyl-CoA:cholesterol acyltransferase
10
etanol kulit buah manggis dengan dosis (ACAT) di hepar sehingga terjadi
600 mg/kg BB/hari (P1), 800 mg/kg akumulasi kolesterol bebas (free
11
BB/hari (P2), dan 1000 mg/kg BB/hari (P3) cholesterol) . Peningkatan kadar
terjadi penurunan kadar kolesterol total kolesterol bebas di hepar menyebabkan
secara bermakna bila dibandingkan dengan peningkatan aktivitas down-regulation
kelompok yang hanya diberikan minyak terhadap reseptor LDL di hepar13. Keadaan
jelantah secara peroral dengan dosis 1,4 tersebut akan berlanjut dengan terjadinya
ml/200 g BB (KMJ). Kulit buah manggis akumulasi LDL didalam serum14 serta
mengandung senyawa xanthones yang peningkatan katabolisme VLDL menjadi
dapat menghambat proses kolesterogenesis LDL sehingga akan meningkatkan kadar
pada tahap sintesis squalene sebelum LDL didalam serum12.
berlanjut menjadi kolesterol8. Pada tahap Hasil penelitian ini menunjukkan
tersebut terjadi penggabungan dua molekul bahwa kelompok yang diberikan minyak
farnesyl pyrophosphate dan dilanjutkan jelantah secara peroral dengan dosis 1,4
11
dengan eliminasi radikal pyrophosphate . ml/200 g BB disertai dengan ekstrak
Tahap tersebut akan dihambat oleh etanol kulit buah manggis dengan dosis
xanthones yang berasal dari ekstrak etanol 600 mg/kg BB/hari (P1), 800 mg/kg
kulit buah manggis sehingga terjadi BB/hari (P2), dan 1000 mg/kg BB/hari (P3)
penurunan sintesis kolesterol12 dan pada terjadi penurunan kadar kolesterol-LDL
akhirnya akan menurunkan kadar secara bermakna bila dibandingkan dengan
kolesterol total serum9. kelompok yang hanya diberikan minyak
jelantah secara peroral dengan dosis 1,4
ml/200 g BB (KMJ).
Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi Desember 2015, hal. 45 - 53 Page 51
Kulit buah manggis mengandung kelompok yang hanya diberikan minyak
senyawa xanthones yang dapat jelantah secara peroral dengan dosis 1,4
12
meningkatkan aktivitas reseptor LDL ml/200 g BB (KMJ). Kulit buah manggis
13
serta scavenger reseptor terhadap LDL mengandung senyawa xanthones yang
sehingga terjadi penurunan kadar dapat meningkatkan sintesis dan sekresi
9
kolesterol-LDL serum . HDL dari hepar dan usus halus9. Fungsi
Hasil penelitian ini menunjukkan utama dari HDL adalah tempat
bahwa kelompok yang diberikan minyak penyimpanan apoprotein E dan apoprotein
jelantah secara peroral dengan dosis 1,4 C yang diperlukan pada proses
ml/200 g BB (KMJ) terjadi penurunan katabolisme VLDL, LDL, serta
12
kadar kolesterol-HDL serum bila kilomikron . Selain itu apoprotein E
dibandingkan dengan kelompok yang tidak merupakan ligand bagi reseptor LDL dan
diberikan minyak jelantah secara peroral apoprotein C merupakan kofaktor bagi
(KCMC dan KKM). Asam lemak jenuh trans enzim lipoprotein lipase13 sehingga dapat
(Trans-saturated fatty acids) dapat terjadi peningkatan kadar kolesterol-HDL
menurunkan aktivitas enzim acyl- serum9.
CoA:cholesterol acyltransferase (ACAT)10
di hepar dan menurunkan aktivitas enzim KESIMPULAN
lecithin:cholesterol acyltransferase 1. Pemberian minyak jelantah secara
(LCAT) di HDL (High Density peroral dengan dosis 1,4 ml/200g
Lipoprotein)12. Penurunan aktivitas enzim BB/hari dapat meningkatkan kadar
ini menyebabkan proses esterifikasi kolesterol total serum dan kadar
kolesterol didalam HDL nascent menurun kolesterol-LDL serum serta dapat
sehingga kadar kolesterol-HDL serum menurunkan kadar kolesterol-HDL
10
menjadi turun . serum
Hasil penelitian ini menunjukkan 2. Pemberian ekstrak kulit manggis dengan
bahwa kelompok yang diberikan minyak dosis 600 mg/kg BB/hari dan dosis 800
jelantah secara peroral dengan dosis 1,4 mg/kg BB/hari dapat menurunkan kadar
ml/200 g BB disertai dengan ekstrak kolesterol total serum dan kadar
etanol kulit buah manggis dengan dosis kolesterol-LDL serum pada pemberian
600 mg/kg BB/hari (P1) tidak terjadi minyak jelantah secara peroral dengan
peningkatan kadar kolesterol-HDL serum dosis 1,4 ml/200 g BB/hari.
secara bermakna bila dibandingkan dengan
Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi Desember 2015, hal. 45 - 53 Page 52
3. Pemberian ekstrak kulit manggis dengan 7. Fajrin AF, 2010. Aktivitas Ekstrak
Etanol Ketan Hitam Untuk
dosis 1000 mg/kg BB/hari dapat
Menurunkan Kadar Kolesterol. Jurnal
meningkatkan kadar kolesterol-HDL Farmasi Indonesia. Vol. 5 (2):63-69.
serum pada pemberian minyak jelantah 8. Wiwin S, Endang D W, Lia K,2010.
secara peroral dengan dosis 1,4 ml/200 Uji Aktivitas Antioksidan dan
Penentuan Kandungan Antosianin
g BB/hari. Total Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.). Majalah Obat
DAFTAR PUSTAKA Tradisional, 15(2): 64 – 70.
9. Adiputro DL, Widodo MA, Romdoni
1. World Health Organization, 2011. The R, Sargowo D, 2013. Extract of
10 leading causes of death in the mangosteen increases high density
world 2000 and 2011. WHO publisher, lipoprotein levels in rats fed high lipid.
New York:1-3. Universa Medicina.32:37-43.
2. Badan Litbangkes Departemen 10. Matthan NR, Ausman NR,
Kesehatan Republik Indonesia. Lichtenstein AH, Jones PJH, 2004.
Riskesdas 2013. Jakarta: 126-128. Hydrogenated fat consumption affects
3. Bekti RS, Tjahjono CT, Cyntia LOS, cholesterol synthesis in moderately
2011. Efek Ekstrak Kulit Manggis hypercholesterolemic women. Journal
(Garcinia mangostana L.) Peroral of Lipid Research.41:834-839.
Terhadap Kadar HDL dan LDL Serum 11. Harvey RA, Ferrier DR, 2011.
pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Lippincott’s Illustrated Reviews:
Strain Wistar Model Aterogenik. Biochemistry Fifth Edition.
Skripsi. Fakultas Kedokteran Philadelphia. Lippincott Williams &
Universitas Brawijaya. Wilkins.
4. Rukmini A, 2007. Regenerasi Minyak 12. Botham KM, Mayes PA, 2015.
Goreng Bekas dengan Arang Sekam Harper’s Illustrated Biochemistry
Menekan Kerusakan Organ Tubuh. 30th ed. New York. McGraw Hill
Seminar Nasional Teknologi 2007 Medical.
(SNT 2007). ISSN: 1978 – 9777.
13.Pratt CW, Cornely K, 2014. Essential
5. Sartika RAD, 2009. Pengaruh suhu Biochemistry 3rd ed. Danvers. John
dan lama proses menggoreng (deep Wiley and Sons, Inc.:450-460.
frying) terhadap pembentukan asam
lemak trans. Markara Sains 13: 23-8. 14. Baum SJ, Kris-Etherton PM, Willett
WC, Lichtenstein AH, Rudel LL,
6. Stachowska E, Jamiol D, Chlubek D, Maki KC, Whelan J, Ramsden CE,
2010. Trans Fatty Acids and Their Block RC, 2012. Fatty acids in
Role in Inflammation and cardiovascular health and disease: A
Cardiovascular Disease. Annales comprehensive update. Journal of
Academia Medicae Stetinensis. 56, Clinical Lipidology.6:216-234.
3:30–38.

Reviewer
Dr. Dorta Simamora, M.Si.
Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi Desember 2015, hal. 45 - 53 Page 53

Anda mungkin juga menyukai