Anda di halaman 1dari 4

Nama:Ruswan

NIM:1901084

Kelas:X-Ray

PERATURAN UNDANG-UNDANG DI BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA,KETENAGA


KERJAAN DAN KESELAMATAN RADIASI

1.Peraturaan perundang-undangan dibidang keselamatan & kesehatan kerja secara umum dan
ketenaga kerjaan.

a. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.245/MEN/1990


tentang hari keslamatan dan kesehatan kerja (K3) nasional.
 Tanggal 12 Januari ditetapkan sebagai Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasional
 Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional sebagaimana dimaksud Amar
PERTAMA diperingati setiap tahun secara Nasional di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
 Peringatan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja diisi dengan kegiatan-kegiatan
yang terus meningkatkan pengenalan, kesadaran, penghayatan dan pengamalan
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga membudaya di kalangan masyarakat
Indonesia.
 Direktur Jenderal Bina Hubungan Ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja
atau Pejabat yang ditunjuknya menggerakan, mengarahkan dan mengkoordinir
pelaksanaan peringatan hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional
sebagaimana dimaksud dalam Amar PERTAMA.
 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

b. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No: KEP. 1135/MEN/1987


tentang bendera keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
 Bentuk : Segi empat.
 Warna : Putih.
 Ukuran : 900 x 1350 mm
 lambang dan logo terletak bolak-balik pada kedua muka bendera dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. lambang
 Bentuk : palang dilingkari roda bergerigi sebelas berwarna hijau.
 Letak : titik pusat 390 mm dari pinggir atas.
 Ukuran: roda bergerigi :
o R1 : 300 mm.
o R2 : 235 mm.
o R3 : 160 mm.
o Tebal ujung gigi : 55 mm.
o Tebal pangkal gigi : 85 mm.
o Jarak gigi : 32° 73’
o Palang hijau : 270 x 270 mm.
o tebal : 90 mm.

2. Logo: Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berwarna hijau dengan


ukuran sebagai berikut:
 tinggi huruf = 45 mm
 tebal huruf = 6 mm
 panjang kata-kata “Utamakan” = 360 mm
 panjang kata-kata “Keselamatan dan Kesehatan Kerja” = 990 mm
 jarak antara baris atas dan bawah = 72 mm
 jarak baris bawah dengan pinggir bawah bendera = 75 mm

3. palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di ats dasar putih.
Memiliki makna sebagai berikut:

 palang : bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja.


 roda gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
 warna putih : bersih, suci.
 warna hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
 sebelas gerigi roda : 11 Bab dalam Undang-undang Keselamatan Kerja.

c. UU NOMOR 13 TAHUN 2003 tentang pengaturan jam kerja ketenagakeraan


 PASAL 77 (AYAT 2) :
 Waktu kerja meliputi :a. 7 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja
dalam 1 minggu
 8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu
 PASAL 78 (AYAT 3)
Waktu lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 hari dan 14 jam
dalam 1 minggu

 PASAL 79 (AYAT 2)
 Istirhat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah bekerja
selama 4 jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak temasuk jam
kerja
 Istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 2 hari
untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu
 Cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 hari kerja setelah pekerja yang
bersangkutan bekerja selama 12 bulan terus menerus
 Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada
tahun ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 (satu) bulan bagi
pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus-
menerus pada perusahaan yang sama dengan ketentuan pekerja/buruh
tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam 2 (dua) tahun
berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 (enam)
tahun

 PASAL 80: Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya kepada


pekerja/ buruh untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanya.
 PASAL 81 : Pekerja/buruh perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan
memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan
kedua pada waktu haid.
 PASAL 83 : Pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi
kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama
waktu kerja.
 PASAL 82 :
 Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu
setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah)
bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau
bidan.
 Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak
memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat
keterangan dokter kandungan atau bidan.

d. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 tentang Sistem


Manajemen K3.
 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang disebut SMK3 adalah
bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, peng-
kajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor. 09 / PER / M / 2008)
 Menurut Peraturan Menteri No PER. 05 / MEN /1996, Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen
secara keseluruhan meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengem-
bangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
 Pedoman penerapan SMK3 yang berlaku di Indonesia menurut Peraturan Menteri
Tenaga kerja Republik Indonesia No: PER.05/ MEN/ 1996 :
 Komitmen dan kebijakan
 Perencanaan
 penerapan
2.Peraturan perundang undangan dibidang keselamatan radiasi

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2015 Tentang Keselamatan


Radiasi Dan Keamanan Dalam Pengangkutan Zat Radioaktif
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2000 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2007 Tentang Keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1975 Tentang Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi
 Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V/1999 Tentang Ketentuan Keselamatan
Kerja Terhadap Radiasi.

Anda mungkin juga menyukai