Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sintia Dwi Apriyani

Nim : 1901095057
Kelas : 5B Peng Kurikulum Media & Sumber Belajar
Tugas ke - :

1. Jelaskan mengapa kurikulum pendidikan baik tingkat nasional maupun tingkat


sekolah dituntut untuk berubah (pengembangan)
Jawaban: Karena Kurikulum yang dikembangkan mampu mengembangkan potensi
peserta didik, menciptakan para siswa agar bisa sesuai dengan harapan masyarakat,
dapat menjadi inspirasi bagi pembaharuan (inovasi) kearah yang lebih baik, maka
kurikulum harus dikembangkan dengan menggunakan landasan yang kuat dan tepat.
Selain itu dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan seperti menguasai
perubahan-perubahan zaman seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, siswa dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

2. Sebutkan prinsip prinsip pengembangan kurikulum pendidikan


Jawaban:
1. Prinsip relevansi Relevansi memiliki makna sesuai atau serasi. Jika mengacu
pada prinsip relevansi, setidaknya kurikulum harus memperhatikan aspek internal
dan eksternal.
2. Prinsip fleksibilitas Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya fleksibel,
fleksibel, dan fleksibel dalam implementasinya, memungkinkan penyesuaian
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta
kemampuan dan latar belakang siswa.
3. Prinsip kontinuitas Yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara
vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat
kelas, antarjenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dan jenis
pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi Peran kurikulum dalam ranah pendidikan adalah sangat penting
dan bahkan vital dalam proses pembelajaran, ia mencakup segala hal dalam
perencanaan pembelajaran agar lebih optimal dan efektif.

5. Prinsip efektivitas Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu


mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas di sini
adalah sejauh mana rencana program pembelajaran dicapai atau
diimplementasikan.

3. Mengapa Kurikulum Pendidikan di buat dalam Standar Nasional Pendidikan


(SNP), meliputi standar apa saja jelaskan
Jawaban: Karena pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, mutu
dan mengatasi persoalan persoalan pendidikan.
Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
meliputi: 1) Standar isi kurikulum, 2) Standar Proses, 3) Standar Kompetensi Lulusan,
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5) Standar Sarana dan Prasarana, 6)
Standar Pengelolaan, 7) Standar Pembiayaan, dan 8) Standar Penilaian Pendidikan:
Evaluasi, Akreditasi, Sertifikasi, Penjaminan Mutu.

1. Standar Isi Kurikulum Pendidikan Standar isi mencakup lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
2. Standar Proses Proses pendidikan merupakan kunci berlangsungnya proses
belajar, dimana program pendidikan dimplementasikan. Bryk dan Hermanson
menjelaskan “inti dari persekolahan adalah peningkatan akademik serta proses
yang secara instrumental terkait di dalamnya.” (1993, p. 455). Proses
pembelajaran yang belum lancar dan kurang baik di banyak sekolah kita,
menyebabkan rendahnya mutu pendidikan.
3. Standar Kompetensi Lulusan Mutu pendidikan turut ditentukan dan diukur
melalui kualitas lulusan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan tertentu, dan
kualitas lembaga pendidikan sebaliknya dinilai pula dari kualitas lulusan yang
dihasilkannya.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Guru adalah tenaga pendidik,
merupakan satu keahlian profesional yang berkompetensi dalam bidang
pendidikan. Dalam proses globalisasi dimana perubahan terjadi sangat pesat guru
dituntut untuk senantiasa menyesuaikan kompetensinya dengan perkembangan
tersebut.
5. Standar Sarana dan Prasarana Standar sarana dan prasarana pendidikan
mencakup ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, dan
sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, serta fasilitas belajar-
mengajar lainnya.
6. Standar Pengelolaan Manajemen pendidikan dalam SNP menata jenjang
pengelolaan pendidika dalam : standar pengelolaan tingkat satuan pendidikan,
standar pengelolaan oleh pemerintah daerah, standar pengelolaan oleh pemerintah
(pusat).
7. Standar Pembiayaan Kinerja pendidikan akan buruk jika tidak diimbangi dengan
anggaran yang memadai. Kehidupan moderen masyarakat global, harus
mengalami realitas bahwa “pendidikan itu mahal”. Para pemimpin negara ini
sebenarnya menyadari bahwa anggaran pendidikan itu penting, mereka tahu
bahwa masa depan bangsa sangat tergantung pada mutu pendidikan.
8. Standar Penilaian Pendidikan: Evaluasi, Akreditasi, Sertifikasi, Penjaminan
Mutu Penilaian pendidikan meliputi penilaian hasil belajar oleh pendidik, oleh
satuan pendidikan, oleh pemerintah, dan kelulusan. Evaluasi merupakan satu
upaya dalam meningkatkan kualitas. Pelaksanaan evaluasi oleh guru lebih tepat
jika dilakukan untuk membantu peserta didik belajar, atau oleh pihak sekolah
untuk menjelaskan dengan benar pencapaian hasil belajar siswa. Akreditasi dan
Sertifikasi dilaksanakan bagi setiap jenjang dan satuan pendidikan diperlukan
sebagai akuntabilitas publik yang objektif, adil, terpercaya, transparan. Mutu
pendidikan turut ditentukan dan diukur melalui kualitas lulusan yang dihasilkan
oleh institusi pendidikan tertentu, dan kualitas lembaga pendidikan sebaliknya
dinilai pula dari kualitas lulusan yang dihasilkannya.

4. Berikan contoh program pengembangan kurikulum pendidikan pada tingkat:


A. Nasional Kementrian Pendidikan
Contoh:
 Digitalisasi sekolah
Kegiatan prioritas Merdeka Belajar selanjutnya adalah Digitalisasi
sekolah.adalah kemerdekaan bagi murid untuk mendapatkan informasi dan
konten yang setara.
 Sekolah Penggerak dan Guru Penggerakprogram ini terbagi atas empat poin,
pertama ialah sertifikasi guru dan tenaga pendidikan. Kedua, peningkatan
kompetensi dan kualifikasi GTK. Ketiga penjaminan mutu, advokasi daerah
dan sekolah. Keempat ialah pembinaan peserta didik.

 Peningkatan kualitas kurikulum dan Asesmen Kompetensi Minimum


akan berfokus pada cara mengukur kompetensi dengan standar yang lebih
global, dengan standar yang bukan bergabung pada materi informasi, tetapi
pada kemampuan bernalar, baik di numerasi, literasi, ditambah juga dengan
nilai-nilai Pancasila.

 Revitalisasi Pendidikan Vokasi


 Program Kampus Merdeka
meningkatkan SDM pendidikan tinggi dan membantu perguruan tinggi
mendapatkan akreditasi tingkat internasional dan berkompetisi

B. Dinas Pendidikan Provinsi (utk tingkat Sekolah Menengah / SMA/ SMK)


Contoh:
a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia
dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa.
d. dMengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan.
e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan serta dengan rasa
kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

C.Tingkat Satuan Pendidikan (tingkat Sekolah)


Contoh: permen nomor 24 tahun 2006 yang mengatur pelaksanaan permen nomor
22 tahun 2006 tentang standar isi kurikulum dan permen nomor 23 tahun 2006
tentang standar kelulusan, lahirlah kurikulum 2006 yang pada dasarnya sama dengan
kurikulum 2004.
Perbedaan yang menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya,
yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan.Pada kurikulum 2006,
pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan
sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk
silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil
pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat yang
dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab sekolah di bawah binaan dan
pemantauan dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat

Anda mungkin juga menyukai