Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eni Kisnawati

NIM : P17312195022

TUGAS STUDI LITERATUR


HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGANKEJADIAN PERDARAHAN
POST PARTUMPRIMER DI RSUD ROKAN HULU

1 Jenis literatur, Jurnal/teks book Jurnal


2 Nama Jurnal Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
3 Volume,. Halaman Volume 11, No 2, Halaman 154-160
4 Tahun 2017
5 Peneliti / Penulis Romy Wahyuny
6 Masalah penelitian Anemia, perdarahan post partum primer
7 Tujuan Penelitian mengetahui bagaimana hubungan anemia pada
ibu hamil dengan kejadian perdarahan post
partum primer di RSUD Rokan Hulu tahun
2014
8 Manfaat (kalau ada)
9 Metode/desain Penelitian Metode penelitian bersifat survey analitik
dengan desain cross sectional.
10 Subjek Penelitian, Jumlah Seluruh ibu bersalin di RSUD Rokan Hulu
tahun 2014, Ibu bersalin dengan Teknik
sampling yang digunakan sampling jenuh
dengan jumlah sampel 143 orang dari 352
orang ibu bersalin,
11 Pengambilan data Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan
Februari-Mei 2015. Kriteria sampel yang
digunakan adalah status pasien yang
memiliki data yang lengkap.
12 Objek Penelitian Komplikasi kehamilan, anemia dan perdarahan
pasca salin
13 Hasil Penelitian Dari analisis statistik uji Chi Square diperoleh
nilai p value = 0,436. Dan ini berarti tidak ada
hubungan antara anemia pada ibu hamil
dengan kejadian perdarahan post partum
primer di RSUD Rokan Hulu tahun 2014. Dari
hasil analisis diperoleh nilai OR = 1,488 yang
artinya responden yang anemia memiliki
peluang 1,488 kali untuk mengalami
perdarahan.

14 Pembahasan dan Kesimpulan Pembahasan:


Anemia merupakan suatu keadaan
Adanya penurunan kadar hemoglobin,
hematokrit dan jumlah eritrosit di bawah
nilai normal (Rukiyah & Yulianti, 2010).
Kadar hemoglobin yang normal atau tidak
anemia yaitu 11 gr% atau >11 gr%.
Pada penelitian ini, populasi yang
diambil adalah seluruh ibu bersalin di RSUD
Rokan Hulu yaitu sebanyak 352 orang dan
yang mempunyai data lengkap yang
tercatat kadar Hb dan jumlah perdarahan
yaitu sebanyak 143 orang. distribusi
frekuensi kejadian anemia pada ibu hamil
tahun 2014 adalah 74 orang (51,7 %)
sedangkan ibu hamil yang tidak anemia
sebanyak 69 orang (48,3%). Angka
kejadian anemia tersebut meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu dari
50,8 % menjadi 51,7 %. Anemia defisiensi
zat besi merupakan masalah gizi yang
paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih
dari 600 juta manusia (Rukiyah & Yulianti,
2010).
Perdarahan post partum primer
adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml
dalam masa 24 jam setelah persalinan
berlangsung (Rukiyah & Yulianti, 2010).
frekuensi kejadian perdarahan post
partum primer di RSUD Rokan Hulu tahun
2014 yaitu sebanyak 32 orang (22,4 %),
sedangkan yang tidak mengalami
perdarahan post partum primer yaitu
sebanyak 111 orang (77,6 %). WHO
menyatakan 40% kematian ibu di negara
berkembang berkaitan dengan anemia
pada kehamilan (Rukiyah & Yulianti,
2010). Diketahui bahwa ibu bersalin pada
tahun 2014 yang mengalami anemia yaitu
sebanyak 74 orang dimana yang
mengalami perdarahan post partum
primer sebanyak 19 orang (25,7 %). Dan
yang tidak mengalami perdarahan post
partum primer sebanyak 55 orang (74,3
%) sedangkan ibu hamil yang tidak
anemia 69 orang, dimana sebanyak 13
orang (18,8 %) mengalami perdarahan
post partum primer.

Dari analisis statistik uji Chi Square


diperoleh nilai p value = 0,436. Dari nilai
tersebut dapat diketahui bahwa p
value >0,05 ini berarti bahwa tidak ada
hubungan antara anemia pada ibu hamil
dengan kejadian perdarahan post partum
primer di RSUD Rokan Hulu tahun 2014.
D analisis diperoleh nilai OR = 1,488 yang
artinya responden yang anemia memiliki
peluang 1,488 kali untuk mengalami
perdarahan.
Hasil penilitian yang dilakukan Rinawati
sembiring di RSUP Adam Malik Medan yang
mengatakan ada hubungan antara anemia
pada ibu hamil dengan kejadian
perdarahan post partum primer. Dan
berdasarkan penelitian yang dilakukan
peneliti di RSUD Rokan Hulu tahun 2015
tidak ada hubungan antara anemia ibu
hamil dengan kejadian perdarahan post
partum primer. Hal ini bisa terjadi
walaupun ibu hamil mengalami anemia ada
faktor-faktor lain yang menyebabkan
perdarahan post partum primer. Selain
anemia dalam kehamilan banyak faktor lain
yang menyebabkan terjadinya perdarahan
post partum primer, diantaranya umur ,
paritas, kekurangan energi kronis (KEK) dan
lain- lain.

Kesimpulan:
Disimpulkan bahwa tidak semua ibu
hamil yang anemia mengalami perdarahan
post partum primer, karena seperti yang
telah dijelaskan di atas walaupun ibu
mengalami anemia kehamilan tetapi ada
faktor-faktor lain seperti umur, paritas,
kekurangan energi kronis (KEK) dan lain-
lain yang bisa menyebabkan perdarahan.

15 Kelebihan Penelitian** a. Judul pada penelitian sudah memenuhi


kaidah yaitu tidak melebihi dari 10 kata.
b. Tata bahasa yang dipergunakakan dalam
penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami
sehingga memudahkan pembaca untuk
mengerti dari isi penelitiannya.
c. Sistematika penulisan telah tersusun dengan
baik dan jelas mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode
penelitian, hasil dan pembahasan, simpulan
dan saran, serta daftar pustaka.
d. Pada abstrak sudah dicantumkan kata kunci
e. Pada hasil penelitian, disajikan tabel hasil
penelitian disertai dengan narasi yang jelas
mengenai isi tabel sehingga pembaca paham
dengan hasil penelitian
f. Peneliti juga mendorong untuk dilakukan
penelitian selanjutnya.

16 Kekurangan Penelitian ** a. Pada penelitian ini tidak dicantumkan


manfaat penelitian.
b. Peneliti tidak menyebutkan kriteria inklusi
pada sampel yang diteliti ( seperti faktor-
faktor karakteristik lainnya yang ada
hubungannya dengan perdarahan).

17 Opini / Intepretasi ** Secara keseluruhan penelitian ini sudah cukup


baik, tetapi dengan meneliti bebrapa faktor-
faktor atau variable lain yang dapat
meyebabkan perdarahan akan lebih dapat
menggambarkan tentang hubungan anemia
terhadap terjadinya perdarahan post partum
primer, karena disamping anemia ada faktor-
faktor lain yang dapat menyebabkan
perdarahan seperti faktor paritas, KEK, umur
dan lain-lain.
NB : ** ( menurut Mahasiswa)

Anda mungkin juga menyukai