Anda di halaman 1dari 16

Tari Klasik Payung dan

Seudati

Oleh:
>Raisa Nur H. (21)
>Raisha Fortuna A.
(22)
Tari Payung

Tari Payung – Salah satu tarian yang memiliki filosofi atau makna yang bagus adalah tari payung. Tarian
ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Seperti namanya, tari payung menggunakan payung
sebagai properti utama. Biasanya tarian ini dibawakan oleh 3 sampai 4 orang penari dengan cara
berpasangan (pria dan wanita). Tarian ini melambangkan pergaulan pada muda-mudi. Payung yang
menjadi properti menari ini merupakan lambang pelindung muda-mudi tersebut dari hal yang tidak baik.
Saat ini, tari payung dibawakan saat acara kebudayaan, pesta, pameran dan kegiatan lainnya. Apabila
anda ingin mengetahui lebih jauh mengenai tari payung, simaklah penjelasannya berikut ini .
• Makna Dari Tari Payung
Seperti yang telah dijelaskan diatas, tari payung ini memiliki makna dan filosofi yang menarik. Secara umum,
makna dari tarian ini adalah kasih sayang dan perlindungan dalam hubungan cinta.
Lebih tepatnya, kasih sayang suami kepada istri dalam membina kehidupan rumah tangga agar selalu
berbahagia sentosa. Filosofi dari tarian ini terlihat dari gerakan dan property yang digunakan dalam tarian
ini.
Saat pementasan, Masing-masing pasangan penari memperagakan gerak tari dan peragaan drama kisah
cinta sampai ke pelaminan. Semua gerakan tarian ini memiliki filosofi bahwa sepasang muda-mudi yang
sudah dewasa dan saling mencintai hendaknya segera menikah.

• Sejarah Tari Payung


Tidak ada yang menyebutkan dengan pasti bagaimana kisah awal mula tari payung ini. Namun ada sebuah catatan
yang .menyebutkan bahwa tarian ini adalah ritual di pesta pernikahan beberapa nagari di Sumatera Barat.

Dikarenakan gerakan dan makna dari tarian ini cukup bermanfaat, maka kesenian tarian ini terus bertahan dan
berkembang hingga sekarang
• Fungsi Dari Tari Payung
Hal ini ditunjukkan untuk menghindari perilaku dan hal-hal buruk pada
pasangan tersebut. Selain itu, tarian ini juga menjelaskan bagaimana
perilaku seharusnya bagi pasangan dalam berkasih sayng. Perilaku
seharusnya yang dimaksud adalah yang sesuai dengan norma agama
dan norma adat.

• Filosofi dari properti tari payung


Filosofi dari tari payung juga terlihat dari berbagai property yang
digunakan.
1. Makna Dari Tari Payung
 Payung dalam tarian ini dipakai oleh pihak penari laki-laki. Alasan mengapa payung
digunakan oleh laki-laki adalah sebagai simbol pelindung. Laki-laki merupakan pilar
utama dari keluarga, sehingga laki-laki harus melindungi keluarga. Simbol itu tampak
dari penari laki-laki yang memayungi kepala penari wanita.

2. Makna Dari Selendang


 Selendang ini digunakan oleh pihak penari wanita. Makna dari selendang ini adalah
pelambang ikatan cinta suci dari pasangan. Selain itu, selendang ini juga bermakna
kesetiaan seorang wanita dan kesiapannya dalam membina rumah tangga bersama
suami. Hal itu tampak dari selendang yang dikaitkan pihak penari wanita kepada
penari laki-laki.

3. Makna Dari Lagu Pengiring


 Tari payung menggunakan lagu pengiring berjudul “Babendi-
bendi ke Sungai Tanang”. Lagu ini mengisahkan tentang
sepasang suami-istri yang sedang berbulan madu ke sungai
tanang.
Komponen Wajib
Dalam Tari Payung

Ada beberapa komponen yang wajib ada dalam tari payung. Komponen-
komponen tersebut adalah :
1. Gerakan Tari Payung
 Seperti yang dijelaskan di awal tadi, gerakan dari tarian merupakan pementasan
kecil dari drama kisah cinta. Tidak seperti tari tradisional lain yang memiliki
gerakan khusus, tari ini cenderung bebas. Meskipun begitu, penari tetap harus
memperhatikan keserasian gerakan payung oleh penari pria dan gerak
selendang oleh penari wanita.

2. Pengiring Tarian
 Tari payung memiliki 2 elemen pengiring. Pengiring tersebut berupa tabuhan alat
musik tradisional dan sebuah syair khusus. Tabuhan alat musik yang digunakan
terdiri dari rebana, akordeon, gendang, dan gamelan khas melayu. Alat musik
tersebut haruslah dimainkan sesuai dengan ritme dari tarian. Adapun syair yang
dibawakan dalam tarian ini adalah syair lagu “Babendi-bendi ke Sungai
Tanang”.
3. Setting Panggung
 Setting panggung dari tari payung tidak terlalu rumit. Tarian ini bisa dipentaskan di
mana saja, asalkan tempatnya lapang. Hal ini dikarenakan penari tarian ini berjumlah
banyak dan harus diatur agar tidak berbenturan saat menari. Tarian ini sangat ramai
sekali jika sedang dipentaskan, selain karena banyaknya pemain juga sangat menarik
untuk ditonton.
4. Busana Yang Dikenakan Penari
 Dalam hampir semua tari tradisional pasti memperhatikan busana dan riasan. Hal itu
berlaku juga pada tari payung. Untuk para penari wanita, kostum yang digunakan
adalah pakaian adat melayu sesuai adat Minang yang terdiri dari: Baju kurung atau
kebaya, bawahan berupa kain songket dan hiasan kepala yaitu mahkota berwarna
keemasan. Sementara itu, untuk para penari pria kostum yang digunakan adalah:
Baju lengan panjang, celana panjang yang satu warna, sarung songket dan kopiah
melayu.
5. Properti Penari
 Tidak lengkap rasanya menari payung tanpa selendang dan payung. Seperti
yang telah dijelaskan diawal, properti inilah yang menjadi sarana penyampaian
makna filosofi dari tarian ini. Kedua properti ini saat pertengahan sampai di akhir
tarian akan saling bertemu dan melengkapi satu sama lain. Seperti halnya pada
sepasang kekasih yang akhirnya dipertemukan di pelaminan untuk mengarungi
bahtera rumah tangga bersama-sama.
 Demikian sedikit pemaparan tentang tari payung. Seiring
dengan berkembangnya teknologi informasi, informasi
tentang tarian ini juga menyebar luas.Saat ini, tari payung
masih berkembang menjadi salah satu seni tari yang diminati
masyarakat. Selain dibawakan oleh muda-mudi, tarian ini
juga kadang dibawakan anak-anak di acara
tertentu. Semoga info kali ini dapat menambah wawasan
budaya kita semua.
Tari Seudati

Tari Seudati adalah salah satu kesenian tari tradisional yang tarian yang berkembang di daerah pesisir
Aceh. Seni tari ini diyakini merupakan bentuk baru dari Tari Ratoh (Ratoih). Tari Ratoh sendiri
sering dipentaskan untuk mengawali permainan sabung ayam.
Selain itu tari ini juga diadakan untuk menyambut panen dan sewaktu datangnya bulan purnama. Saat Islam
datang ke Aceh, terjadilah proses akulturasi sehingga jadilah Tarian ini yang kita kenal selama ini.
Tari Seudati mulanya berkembang di Desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie. Tarian ini diprakarsai
oleh seseorang bernama Syeh Tam. Pada penyebarannya, tarian ini pun berkembang juga di Desa Didoh,
Kec. Mutiara, Pidie dibawah asuhan Syeh Ali Didoh. Setelah itu, tarian ini pun berkembang di Aceh Utara,
Pidie, sampai ke seluruh wilayah Aceh.
Tari Seudati adalah salah satu kesenian tari tradisional yang tarian
yang berkembang di daerah pesisir Aceh. Seni tari ini diyakini
merupakan bentuk baru dari Tari Ratoh (Ratoih). Tari Ratoh sendiri
sering dipentaskan untuk mengawali permainan sabung ayam.
Selain itu tari ini juga diadakan untuk menyambut panen dan
sewaktu datangnya bulan purnama. Saat Islam datang ke Aceh,
terjadilah proses akulturasi sehingga jadilah Tarian ini yang kita kenal
selama ini.
Tari Seudati mulanya berkembang di Desa Gigieng, Kecamatan
Simpang Tiga, Pidie. Tarian ini diprakarsai oleh seseorang bernama
Syeh Tam. Pada penyebarannya, tarian ini pun berkembang juga di
Desa Didoh, Kec. Mutiara, Pidie dibawah asuhan Syeh Ali Didoh.
Setelah itu, tarian ini pun berkembang di Aceh Utara, Pidie, sampai
ke seluruh wilayah Aceh.
Fungsi Dari Tari Seudati

Tidak hanya hiburan, tari seudati memiliki banyak fungsi lainnya.


Berikut ini adalah fungsi dari tari seudati bagi masyarakat Aceh:

1. Pembangkit Semangat
 Tarian Seudati ini termasuk dalam kategori “Tribal War
Dance” atau tarian perang. Hal itu dikarenakan syair-syairnya
dipenuhi oleh kata-kata yang dapat membangkitkan
semangat. Oleh sebab itu, tarian ini sempat tidak boleh
ditampilkan di zaman Pemerintahan Belanda. Syair-syair
dalam tarian ini dapat menyebabkan para pemuda ingin
memberontak kepada kekuasaan Belanda saat itu. Tarian ini
akhirnya diperbolehkan untuk ditampilkan kembali setelah
Indonesia merdeka.
2. Memberi Nilai-Nilai Kehidupan
 Ada banyak cerita tentang macam persoalan hidup yang
dibawakan dalam tarian yang kompak ini. Hal
ini dimasukkan agar masyarakat Aceh mendapatkan
petunjuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

3. Sarana Dakwah Agama Islam


 Didalam syair dan gerakan tari seudati juga disisipkan ajaran
agama Islam. Maka dari itu, Tari Seudati juga dimanfaatkan
sebagai sarana penyebaran dan pendidikan agama islam.
Selain masyarakat merasa terhibur dengan tarian ini, mereka
juga mendapatkan ajaran agama dan semangat
perjuangan.
Komponen dalam tari seudati
Ada banyak komponen yang melengkapi tarian ini. Komponen-komponen tersebut
adalah :

1. Penari
 Tari Seudati ada delapan pemain laki-laki yang biasa
menjadi pemain utama. Ada satu orang penari pemimpin
yang disebut sebagai syeikh. Lalu ada satu orang yang
menjadi pembantu syeikh. Selain itu, terdapat juga dua
orang pembantu di sebelah kiri yang disebut apeet wie.
Selanjutnya, disertai satu orang pembantu pada bagian
belakang (apeet bak), dan 3 orang pembantu biasa. Selain
para pemain utama tersebut, terdapat dua orang
penyanyi. Penyanyi tersebutlah yang bertugas sebagai
pengiring tari yang disebut “aneuk syahi”.
2. Pengiring Tarian Berupa Musik Dari Tubuh
 Pertunjukan Tari Seudati tidak pernah diiringi alat musik. Tarian ini hanya
mengandalkan bunyi dari tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakkan
kaki ke lantai, dan petikan jari. Selain dari bunyi-bunyian tersebut, ada
nyanyian dari penari yang mengiringi gerakan seudati. Gerakan demi gerakan
tari ini dibawakan sesuai irama dan tempo lagu yang dinyanyikan.
 Beberapa gerakan dalam tarian seudati sangat dinamis dan penuh semangat.
Ada beberapa gerakan atau bagian yang kelihatan kaku. Hal itu ini sengaja
dilakukan untuk memperlihatkan keperkasaan dan kegagahan para penari
Seudati. Selanjutnya dilanjutkan dengan tepukan tangan ke dada dan perut
untuk mengesankan kesombongan dan juga sikap ksatria pria aceh.

3. Busana Penari
 Busana para penari Seudati terdiri dari celana panjang serta kaos oblong
panjang yang ketat dengan warna putih. Selain itu terdapat kain songket yang
dililitkan sebatas paha dan pinggang penari. Tak lupa, rencong yang
disematkan di pinggang, ikat kepala berwarna merah (tangkulok), serta sapu
tangan berwarna.
Perkembangan Tari Seudati Saat ini
 Sampai sekarang, Tari Seudati terus berkembang dan dilestarikan.
Terdapat berbagai kreasi dan variasi dalam gerakannya yang
sering ditampilkan disetiap pertunjukkannya sehingga lebih
menarik dan baru. Meskipun begitu, tarian yang dikreasikan tidak
menghilangkan keaslian dan ciri khasnya.
 Tarian seudati ini sering ditampilkan di acara adat, acara
perayaan dan acara kebudayaan lainnya. Selain ditampilkan
sebagai tarian pertunjukan, tarian ini juga sering diperlombakan
antar tim. Hal inilah yang membuat masyarakat semakin antusias
untuk menikmati Tari Seudati ini.
 Itulah pemaparan tentang tari seudati. Sayangnya tarian ini belum
seberuntung tari saman yang sudah diakui UNESCO sebagai
Warisan Budaya. Oleh karena itu, seharusnya generasi muda
memperjuangkan tari Seudati ini agar dapat terjaga. Sudah
seharusnya warisan budaya yang tak ternilai ini dijaga, dipelihara,
serta dikembangkan untuk kemajuan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai