➢ ‘’Mungkin terdengar sedikit berbau rasial, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan
orang Cina di Indonesia cukup unik. Jumlah mereka sangat sedikit, masuk dalam kelompok
minoritas, tapi mampu menguasai perekonomian nasional lewat berbagai lini bisnis yang
mereka masuki serta aneka macam usaha yang mereka jalankan. Disukai atau tidak,
keberadaan etnis Cina di Indonesia berpengaruh besar terhadap jalannya perekonomian
nasional, khususnya di sektor perdagangan dan pembukaan lapangan kerja.’’
Tentu, hal tersebut membuat banyak orang penasaran. Mereka tak ragu mempertanyakan resep
sukses orang Cina; menanyakan langkah apa saja yang mereka tempuh agar bisa kaya. Hal ini
bukanlah sesuatu yang tabu, mengingat adalah manusiawi untuk bertanya kunci keberhasilan
pada mereka yang lebih sukses dan memiliki posisi mantap secara perekonomian. Dan, berikut
Pedoman dan Filosofi adalah rahasia mengapa orang Cina cenderung lebih kaya dari yang lain.
1. Persentase simpanan
menabung adalah salah satu kebiasaan orang keturunan Cina. Tapi, berbeda dengan kebanyakan
manusia yang membiasakan menabung hanya dengan porsi sebesar 20 persen dari
pendapatannya, orang keturunan Cina dibiasakan untuk menabung lebih dari 50 persen dari
pendapatan yang dimilikinya. Orang Cina bisa menabung hingga 60 persen dari pendapatannya.
Jadi, misalnya seorang keturunan Cina memiliki gaji atau pendapatan per bulan sebesar 3 juta
rupiah, maka uang yang harus ditabungnya paling tidak 1,5 juta rupiah. Bukan hanya itu, dia
harus bisa hidup dengan 1,5 juta sisanya selama sebulan penuh.
Apapun caranya, yang bersangkutan harus hidup dengan cara seperti itu. Dengan demikian,
tabungannya akan semakin banyak. Dan, ketika suatu hari memerlukan dana lebih untuk
memenuhi kebutuhan tertentu, maka seorang keturunan Cina tidak perlu bingung karena sudah
memiliki tabungan yang telah dipersiapkan dengan matang.
Salah satu hal yang membuat orang Cina merasa diuntungkan adalah fakta bahwa yang
bersangkutan adalah pendatang, minoritas, sehingga mau tidak mau terbiasa untuk bekerja keras;
lebih keras dari penduduk asli. Itu membuat orang Cina tidak pernah ada perhitungan dengan apa
yang namanya kerja keras. Orang keturunan Cina dibiasakan kerja keras semaksimal mungkin
dengan tujuan mendapatkan uang sebanyak mungkin. Itu membuat orang keturunan Cina mudah
mengapresiasi hal-hal kecil. Akibatnya, bagi orang Cina keuntungan kecil tidak pernah menjadi
masalah asalkan kuantitasnya banyak. Dan, itulah yang menjadi karakter orang Cina, yakni lebih
suka mendapatkan untung sedikit asalkan berulang terus-menerus. Itulah keuntungan terbesar
dari kebiasaan bekerja keras dan tidak mengenal waktu.
Kunci keberhasilan financial orang keturunan Cina berikutnya adalah kebiasaan dan kegemaran
untuk membeli barang murah. Orang keturunan Cina tidak dibiasakan membeli barang yang
pada dasarnya ia tak mampu membelinya. Maka dari itu, bukanlah sesuatu yang mengherankan
ketika kita mendapati orang keturunan Cina yang paling kaya sekalipun – dengan kekayaan
minta ampun banyaknya – tapi membeli mobil yang harganya hanya 200 jutaan rupiah. Mengapa
begitu? Itu bukan karena yang bersangkutan tidak mampu membeli mobil seharga miliaran
rupiah. Itu karena orang keturunan Cina lebih suka membeli barang mewah sementara sisa
uangnya ditabung, disimpan.
Orang keturunan Cina lebih suka menyimpan uang untuk masa depan mereka. Apa yang mereka
pikirkan tak lain adalah masa depan; karena mereka tidak mau dia atau anak cucunya merasa
disusahkan oleh ketiadaan uang dalam jumlah cukup. Andaikata mereka membeli b````arang
mewah sekalipun, kemungkinan besar barang tersebut dibeli dengan alokasi dana 20 hingga 30
persen dari dana yang mereka punya. Dengan demikian, kunci keberhasilan orang keturunan
Cina secara ekonomi terletak pada fakta dan ajaran bahwa mereka tidak akan menghabiskan
uang untuk hal yang tidak mereka butuhkan.
Persoalan menjadi lain jika barang tersebut benar-benar dibutuhkannya. Ini berbeda dengan
kebanyakan orang Indonesia, yang cenderung membeli barang (mewah) tanpa didasari alasan
jelas akan kegunaannya. Bagi orang keturunan Cina, seseorang pantas membeli sesuatu kalau
ada uang untuk membeli barang tersebut dan uang yang dimilikinya lebih banyak dari harga
barang yang ia beli. Haram memiliki hutang
Hutang merupakan sesuatu yang dilarang dalam tradisi orang keturunan Cina. Bahkan, dapat
dikatakan kalau orang keturunan Cina dilarang atau diharamkan memiliki hutang, dan
diwajarkan untuk berhutang jika benar-benar membutuhkannya. Misal, berhutang untuk membeli
obat, membayar biaya rumah sakit, atau membayar biaya pendidikan anak. Orang keturunan
Cina paham betul bahwa ketika seseorang mulai berhutang untuk satu hal, maka hanya
menunggu waktu dan kesempatan baginya untuk berhutang untuk memenuhi keinginannya yang
lain. Gali lubang tutup lubang, begitu seterusnya.
Bagi orang keturunan Cina, adalah salah jika yang bersangkutan berhutang hanya untuk membeli
mobil baru atau barang baru. Menurut merka, dengan tidak berhutang maka tabungan lebih
banyak sehingga terlihat lebih mapan. Satu hal lagi; orang Cina lebih memprioritaskan untuk
punya rumah terlebih dahulu. Tabungan yang banyak membuat orang Cina memiliki rumah yang
besar tapi kendaraannya biasa-biasa saja.
5. Investasi
Kunci sukses terakhir orang Cina adalah ajaran untuk berinvestasi. Jika mereka punya uang,
mereka akan alokasikan dana untuk investasi dalam bentuk apapun. Entah itu rumah, emas,
tanah, atau barang lainnya. Mengapa demikian? Bagi orang Cina, investasi akan terasa
membantu jika ada masalah di kemudian hari; intinya, tidak akan ada masalah selama ada
investasi.
Perlu lingua franca untuk menjembatani dua bangsa yang memiliki bahasa masing-masing
via www.acclaimimages.com
Seperti Bahasa Indonesia yang diperlukan untuk komunikasi seluruh orang Indonesia yang
punya beragam bahasa daerah, dunia pun sama. Perlu satu bahasa bersama agar orang-orang dari
berbagai bangsa bisa tetap ‘nyambung’ ngobrolnya. Itulah yang disebut dengan ‘lingua franca‘.
Nah, lingua franca ini juga berbeda-beda setiap era dan wilayah. Misalnya dulu di abad ke-7,
area Asia Tenggara memakai bahasa Arab yang asalnya dari Timur Tengah.
Lalu di Eropa sampai abad ke-18, para ilmuwan dan pelajar memakai bahasa latin klasik
sebagai lingua franca. Ketika masuk era ekspansi Eropa, bahasa Portugis juga sempat
menjadi lingua franca di daerah pantai Afrika, Asia, hingga Jepang. Nah, saat ini Bahasa Inggris
menjadi lingua franca secara global, untuk memudahkan komunikasi antar bangsa yang
bahasanya berbeda.
2. Di era kolonialisasi, Inggris menjadi bangsa dengan jumlah negara jajahan terbanyak.
Inilah yang membuat Bahasa Inggris menyebar pesat
Merunut ke sejarahnya, Bahasa Inggris termasuk salah satu yang bahasa tertua di dunia.
Kemunculannya sudah ada sejak abad ke-8 Masehi. Kembali ke pelajaran sejarah, Inggris adalah
salah satu penguasa dunia yang juga sempat mendaulat diri sebagai polisi dunia. Saat itu
Amerika Serikat yang adidaya itu belum lahir. Di masa kolonialiasi, hampir sebagian besar
wilayah di dunia adalah daerah jajahan Inggris, diantaranya India, Afrika Selatan, Australia,
Selandia Baru, Kanada, Thailand, dan masih banyak lagi. Di negara-negara koloni ini, Bahasa
Inggris mau tidak mau menjadi bahasa yang penting untuk komunikasi.
3. Munculnya Amerika Serikat sebagai negara superpower di abad 20, mengukuhkan
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Tahu ‘kan Amerika itu tanahnya imigran?
Amerika dulunya adalah negara yang dibangun imigran Inggris via www.nbcnews.com
Percaya atau tidak, Amerika Serikat yang adidaya itu dulunya juga merupakan jajahan Inggris.
Ya seperti yang kita tahu semua, penduduk asli Amerika adalah suku Indian yang dari tahun ke
tahun semakin terancam eksistensinya. Kebanyakan orang Amerika sendiri, dulunya adalah
orang Inggris yang melarikan diri dari negaranya. Meskipun Christopher Columbus yang
dianggap sebagai orang pertama yang tiba di benua Amerika, namun pemukiman imigran
pertama yang muncul adalah pemukiman orang Inggris.
Bertahun-tahun orang Inggris terus berdatangan dan menetapkan otoritasnya di benua Amerika.
Karena itu juga, Amerika Serikat memakai bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Bersamaan
dengan semakin kuatnya Amerika sebagai negara adidaya, bahasa Inggris semakin dipatenkan
sebagai bahasa internasional. Mungkin karena ini juga orang-orang merasa aneh saat Donald
Trump menolak imigran. Wong kebanyakan orang Amerika itu memang imigran!
4. Era globalisasi dan majunya teknologi, Amerika Serikat menggantikan Inggris ekspansi
pengaruh ke nagara lain. Orang lokal pun berlomba-lomba untuk ‘ngomong’ internasional
Kita semua sudah terbiasa nonton film Hollywood sejak muda via www.nytimes.com
Selain bisnis, ada juga ekspansi di bidang budaya populer. Di kalangan generasi muda, cara
inilah yang makin mengukuhkan posisi Bahasa Inggris sebagai bahasa dunia. Mulai dari film,
musik, hingga budaya populer masih condong ke Amerika Serikat atau Inggris. Soal film, tentu
kita tak bisa menampik dominasi Hollywood sebagai kiblat film dunia. Lalu musisi-musisi dunia
yang legendaris juga kebanyakan berbahasa Inggris. Karena dominasi karya seni berbahasa sama
seperti David Beckham ini, mau tak mau kita juga harus terbiasa. Mungkin kalau gelombang
Hallyu alias Kpop atau drama Korea semakin mendunia, bisa saja nanti Bahasa Korea juga
menjadi bahasa dunia.
Nah, berdasarkan popularitasnya saat ini, Bahasa Inggris diprediksi masih akan menjadi lingua
franca global sampai puluhan tahun ke depan. Apalagi menurut perkembangan terakhir, India
diprediksi akan mengalahkan Cina menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak di
tahun 2022 nanti. Selain Hindi, bahasa kedua di India adalah Bahasa Inggris. Jadi jika tidak ada
kejadian luar biasa atau revolusi bahasa, kita semua masih harus rajin-rajin belajar Bahasa
Inggris untuk bisa bersaing dalam kompetisi internasional.