Anda di halaman 1dari 3

Kebutuhan Gizi Ibu Sebelum Melahirkan

Asupan gizi ibu hamil merupakan faktor penting, baik untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil
maupun pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungannya. Kebutuhan setiap jenis
nutrisi di masa kehamilan tentu berbeda dengan kebutuhan nutrisi saat tidak hamil. Pada masa
kehamilan, Seorang Ibu memerlukan tambahan 300 kalori dari makanan, terutama di trismester
kedua dan ketiga. Selain itu, ada juga beberapa mikronutrien yang dibutuhkan dalam jumlah
lebih banyak saat hamil.

A. Zat Gizi Makro

1. Karbohidrat

Karbohidrat sebagai sumber energi utama dapat diperoleh dari bahan makanan pokok seperti
nasi, roti, mie, kentang, singkong, yang merupakan contoh dari sumber karbohidrat kompleks
dan gula, madu, sirup, scbagai contoh sumbcr karbohidrat scdcrhana. Meskipun sebagai sumber
energi utama, ibu hamil perlu memperharikan jenis karbohidrat yang diasup. Karbohidrat
sederhana perlu dibatasi jumlahnya tidak boleh melebihi dari 15-25% dari total kebutuhan energi
sehari karena cepat sekali dalam meningkatkan glukosa dalam darah. Hal tersebut dapat
membahayakan kondisi ibu dan bayi.

2. Protein

Selama kehamilan, protein yang diasup Ibu tidak hanya panting untuk janin yang dikandung
tetapi juga untuk kesehatan ibu. Selain untuk kepentingan perkembangan ianin karena protein
merupakan bahan untuk pembentukan enzim, antibodi, otot, dan kolagen. protein juga
dibutuhkan untuk mcncukupi kebutuhan ibu karena peningkatan ukuran tubuh ibu selama
kehamilan. Pada masa kehamilan tubuh di “setting" dalam mode anabolisme di mana tubuh ibu
lebih baik dalam menjaga nitrogen untuk kepentingan sintesa protein. Tidak hanya jumlah
protein yang diasup, kualitas protein dengan biovailabilitas tinggi dari sumber protein hewani
yang umumnya lengkap asam amino esenslal yang terkandung perlu diprioritaskan asupannya.

3. Lemak total

Lemak dapat diperoleh dari minyak kelapa sawit, mentega, margarin, susu, ikan, telur,
daging ayam, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Lemak menghasilkan energi lebih besar per gram
asupannya dibandingkan zat gizi makro yang lain. Hal tersebut penting bagi lbu hamil dengan
status gizi kurang yang membutuhkan penambahan berat badan lebih besar. Namun selain
jumlahnya, jenis lemak yang diasup perlu diperhatikan. Asam lemak jenuh yang diasup tidak
boleh lebih dari 10% dari total asupan lemak sehari.
Selain sumber energi, lemak juga dibutuhkan ibu sebagai komponen penyusun membrane
sel, hormone, untuk perkembangan mata dan otak bayi. Deposit lemak juga dibutuhkan ibu
sebagai cadangan energy yang besar untuk keperluan proses melahirkan (sharlin, 2011).

B. Zat Gizi Mikro

1. Zat Besi

Zat besi berfungsi bagi gizi ibu hamil untuk membantu produksi hemoglobin, transport
oksigen ke janin, mencegah anemia, kelahiran bayi berat lahir rendah, dan kelahiran secara
prematur. Sumber bahan makanan yang tinggi zat besi adalah daging sapi, ikan, ayam, buah-
buahan kering, dan sereal yang difortifikasi zat besi.

2. Asam Folat

Fungsi asam folat: Mencegah defek otak dan sumsum tulang belakang dan menunjang
pertumbuhan serta perkembangan janin.

Sumber bahan makanan: Bahan makanan yang kaya akan asam folat adalah kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau, hati, buah-buahan yang tergolong citrus (seperti: jeruk, ieruk
nipis, jeruk bali). serta roti gandum utuh.

3. Zink

Fungsi dari Zink yakni untuk membantu produksi insulin dan enzim. Zink bersumber dari
bahan makanan seperti daging sapi, udang, kerang, sereal yang difortifikasi, kacang-kacangan,
gandum utuh (Kaiser,2014).

4. Vitamin B12

Fungsi vitamin B12: Mempengaruhi sistem imun (fungsi fagosit, respon delayed-type
hypersensitivity, dan proliferasi sel T). Defisiensi zat gizi ini pada ibu hamil dapat menyebabkan
kematian intrauterine. Sumber bahan makananyang mengandung B12 adalah lkan dan produk
olahannya serta hati.

5. Kalsium

Fungal kalsium adalah membantu penumbuhan tulang dan gigi, membantu fungsi syaraf dan
otot. Sumber bahan makanan yang tingggi kalsium yakni Susu, keju, yogurt, dan makanan yang
mengandung susu kaya akan kalsium. Selain itu, pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil
direkomendasikan oleh WHO (2011) karena berhuhungan dengan penurunan resiko terjadinya
pre eklamsia.
6. Vitamin D

Fungsi vitamin D: membantu tubuh dalam penggunaan kalsium dan fosfor untuk menunjang
penumbuhan tulang dan gigi. Vitamin D dapat ditransfer melewati plasenta ke dalam janin.
Defisiensi vitamin D selama kehamilan akan menyebabkan gangguan dalam metabolism
kalsium, baik pada ibu maupun janin (Specter, 1994).

Sumber bahan makananyang mengandung vitamin D seperti minyak ikan: tuna, salmon ,
tongkol, dan cakalang, dan lelur.

Selain dari asupan bahan makanan, paparan ultraviolet B dari sinar matahari diperlukan
untuk sintesa vitamin D. Oleh karena itu, bagi Ibu sebenarnya mudah untuk memenuhi asupan
vitamin D dari makanan, dan dibantu dengan paparan sinarar matahari yang cukup. Namun. pada
ibu yang tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari yang kurang atau membatasi diri dari
paparan sinar matahari maka membutuhkan suplemen untuk mcmenuhi kebutuhan vitamin D.

7. Kolin

Kolin berfungsi sebagai kompenen dalam membran sel dan kompenen penting dalam sel otak
dan syaraf. Kolin dapat bersumber dari makanan seperti telur, buncis, kacang merah, salmon, dan
susu rendah lemak.

8. Vitamin A

Vitamin A bersumber dari makanan seperti hati, sayur, dan buah. Vitamin A berfungsi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil dan berperan penting untuk membantu
mengoptimalkan berbagai fungsi tubuh.

9. Yodium

Yodium dibutuhkun untuk produksi hormon tiroid yang berfungsi untuk perkembangan
syaraf selama kehamilan dan masa annk-anak. Yodium dapat bersumber dari bahan makanan
seperti ikan Iaut, susu, yoghurt. telur, kacang-kacangan, garam beryodium.

Sumber:

Anggraeny, O., & Dian, A. (2917). Gizi Prakonsepsi, Kehamilan, dan Menyusui. Malang: UB
Press.

Anda mungkin juga menyukai