Anda di halaman 1dari 15

SILOGISME

Arlin Adam

Diajarkan pada Kuliah LOGIKA di FKM UNHAS


Definisi SILOGISME
• Bentuk Penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua
pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya.
• Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif. Deduktif merupakan
salah satu teknik untuk mengambil simpulan dalam sebuah karangan.
• Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.
Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah
konklusi (kesimpulan).
Susunan Standar SILOGISME
• Premis disebut terlebih dahulu ( anteseden/ sebab ), kesimpulan
kemudian ( konsekuen/ akibat )

Semua M adalah P  premis mayor


Semua S adalah M  premis minor
Jadi, semua S adalah P  kesimpulan
Susunan Terbalik SILOGISME

Semua S adalah P,  kesimpulan Indikator Kesimpulan:


karena • Maka , …..
semua M adalah P  premis mayor
• Jadi , …..
dan semua S adalah M.  premis minor
• Oleh karena itu , ……
• Dengan demikian , …..
Karena semua S adalah M  premis minor
Sehingga ……
• Akibatnya , ….
semua M adalah P  premis mayor
semua S adalah P  kesimpulan
Indikator Premis:
• sebab …..
Semua S adalah M.  premis minor • karena …..
Maka, semua S adalah P  kesimpulan • …… dan …….
Karena semua M adalah P  premis mayor • sementara itu , ……
Jenis Silogisme
Kategorikal

Hipotesis

Alternatif

ENTIMEN

Disjungtif
Unsur-Unsur yang terdapat dalam
SILOGISME
1. Premis Umum (Premis Mayor)  menyatakan bahwa semua
anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau hal yang tersebut
pada (B)
2. Premis Khusus (Premis Minor)  menyatakan bahwa sesuatu atau
seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A)
3. Simpulan: menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C)
memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B
Silogisme Kategorikal
• Silogisme kategorial adalah salah satu premis merupakan anggota
premis yang lain

RUMUS:
Premis Umum : Semua A=B
Premis Khusus : Semua C=A
SILOGISME : Semua C=B
Contoh
PU : Semua mahasiswa FKM Unhas pandai
PK : La Sama’ adalah mahasiswa FKM Unhas
S : La Sama’ Pandai

Pernyataan di atas dapat dianalisis sebagai berikut


PU : Semua mahasiswa FKM Unhas (A) pandai (B)
PK : La Sama’ (C) adalah mahasiswa FKM Unhas (A)
S : La Sama’ (C) pandai (B)

Keterangan : kata “semua” dapat tidak disebutkan atau dapat juga diganti dengan kata
“setiap” atau “tiap-tiap”
Silogisme NEGATIF
• Ciri silogisme negatif yaitu ada kata bukan atau tidak

Contoh:
PU: Mahasiswa yang baik selalu mengerjakan tugas kuliah
PK: Ayu Bukan mahasiswa yang baik
S : Ayu tidak mengerjakan tugas kuliah
Silogisme HIPOTESIS
• Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor
berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan
kesimpulannya berupa proposisi kategoris.

Contoh:
PU: Jika saya lulus ujian mk logika, saya akan traktir
PK: Saya tidak lulus ujian
S : Saya tidak traktir
Silogisme ALTERNATIF
• Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor
berupa proposisi alternatif.
• Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. 

Contoh
PU: Syam mahasiswa FKM Unhas atau FKM UI
PK: Syam mahasiswa FKM Unhas
K : Syam bukan mahasiswa FKM UI
ENTIMEN
• Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis
mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya
premis minor dan simpulan.

Rumus:
C=B karena C=A
Contoh ENTIMEN
PU: Semua mahasiswa FKM Unhas diterima sebagai ASN. (Semua A=B)
PK: Syam mahasiswa FKM Unhas (C=A)
K : Syam diterima sebagai ASN (C=B)

Bentuk Entimennya:
Syam diterima sebagai ASN karena ia mahasiswa FKM Unhas. (C=B
Karena C=A)
Silogisme DISJUNGTIF
• Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan
keputusan disjungtif sedangkan premis minornya bersifat kategoria; yang
mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.
Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah
secara analog bukan yang semestinya.

Contoh:

Covid-19 penyakit atau gejala penyakit.(PU)


Ternyata Covid-19 penyakit.(PK)
Covid-19 bukan gejala penyakit (konklusi).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai