Anda di halaman 1dari 63

PENALARAN

Uliyah Hikmah, M.Pd.


pengertian

 Penalaran adalah proses berpikir yang


bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian.
 Didasari sejumlah proposisi
(pernyataan/fakta) yang diketahui atau
dianggap benar (pengamatan),
 Proses seorang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui disebut menalar.
Penalaran adalah suatu proses berpikir
manusia untuk menghubung-
hubungkan data atau fakta yang
ada sehingga sampai pada
suatu simpulan.

Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh


benar dan boleh tidak benar.

Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan


sebagai data itu disebut Proposisi.
• Proposisi berbentuk kalimat berita
• netral.
• Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat
harapan, dan kalimat inversi tidak disebut
proposisi.

• Contoh proposisi :
• Ayam adalah burung
• Indonesia menjadi negara makmur.
Penalaran
1. PENALARAN DEDUKTIF

• Penalaran yang bertolak dari sebuah


konklusi/kesimpulan yang didapat dari satu atau
lebih pernyataan yang lebih umum.
Simpulan

Temuan 1 Temuan 2 Temuan 3


• Dalam penalaran deduktif terdapat premis.
Yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan.

• Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat


dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

• Penarikan secara langsung ditarik dari satu


premis.
• Penarikan tidak langsung ditarik dari dua
premis.
• Premis pertama adalah premis yang bersifat
umum sedangkan premis kedua adalah yang
bersifat khusus.
• Jenis penalaran deduksi yang menarik
kesimpulan secara tidak langsung yaitu
 Silogisme Kategorial;
 Silogisme Hipotesis;
 Silogisme Alternatif;
 Entimen.
Contoh 1
• Semua makhluk akan mati
• Manusia adalah makhluk
• Karena itu semua makhluk akan mati
Contoh :2
• Logam jika dipanaskan akan memuai
• Besi adalah logam
• Karena itu, jika di panaskan besi akan memuai
Macam-macam Penalaran Deduktif

1. Silogisme
▫ Silogisme Kategorial;
▫ Silogisme Hipotesis;
▫ Silogisme Alternatif;
2. Entimen.
1. Silogisme
• Dalam silogisme terdapat dua premis dan satu
simpulan. Premis merupakan pernyataan yang
dijadikan dasar untuk menarik simpulan. Kedua
premis itu adalah premis umum (premis mayor)
dan premis khusus (premis minor).
• Premis umum (PU) : berisi pernyataan yang
menyatakan semua anggota kelompok atau
kumpulan sesuatu yang memiliki sifat atau ciri
tertentu.
• Premis Khusus (PK) : menyatakan seseorang
atau sesuatu anggota kelompok atau kumpulan
sesuatu itu
• Simpulan (P) : menyatakan seseorang
atau sesuatu anggota kelompok sesuatu itu
memiliki sifat atau ciri tertentu.
• Jika ketentuan-ketentuan di atas dibuat rumus
akan menjadi:
• PU : Semua A = B
• PK : Semua C = A
• S : Semua C = B
A. Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi
dari tiga proposisi.
• Premis umum : Premis Mayor (PU)
• Premis khusus :Premis Minor (PK)
• Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
• Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat.
Subjek simpulan disebut term mayor, dan
predikat simpulan disebut term minor.
• Aturan umum dalam
silogisme kategorial sebagai
berikut:
• Silogisme harus terdiri atas tiga
term yaitu : term mayor, term
minor, term penengah.
• Silogisme terdiri atas tiga
proposisi yaitu premis mayor,
premis minor, dan kesimpulan.
• Dua premis yang negatif tidak
dapat menghasilkan simpulan.
• Bila salah satu premisnya negatif,
simpulan pasti negatif.
• Dari premis yang positif, akan
dihasilkan simpulan yang positif.
• Dari dua premis yang khusus tidak
dapat ditarik satu simpulan.
• Bila premisnya khusus, simpulan akan
bersifat khusus.
• Dari premis mayor khusus dan premis
minor negatif tidak dapat ditarik satu
simpulan.
• Contoh silogisme Kategorial:
• Pu : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
• Pk : Badu adalah mahasiswa
• K : Badu lulusan SLTA

• Pu : Tidak ada manusia yang kekal


• Pk : Socrates adalah manusia
• K : Socrates tidak kekal

• Pu : Semua mahasiswa memiliki ijazah SLTA.


• Pk : Amir tidak memiliki ijazah SLTA
• K : Amir bukan mahasiswa
B. Silogisme Hipotesis: Silogisme yang terdiri atas
premis mayor yang berproposisi konditional
hipotesis.

Konditional hipotesis yaitu : bila premis


minornya membenarkan anteseden,
simpulannya membenarkan konsekuen. Bila
minornya menolak anteseden, simpulannya juga
menolak konsekuen.
Contoh :
Pu : Jika tidak ada air, manusia akan
kehausan.
Pk : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.

Pu : Jika tidak ada udara, makhluk hidup


akan mati.
Pk : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat
udara.
C. Silogisme Alternatif :
Silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif.

Proposisi alternatif yaitu bila premis


minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Simpulannya akan
menolak alternatif yang lain.
Contoh
Pu: Nenek Sumi berada di Bandung atau
Bogor.
Pk : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di
Bogor.

Pu : Nenek Sumi berada di Bandung


atau Bogor.
Pk : Nenek Sumi tidak berada di
Bogor.
K : Jadi, Nenek Sumi berada di
Bandung.
D. Entimen
• Entimem adalah silogisme yang diperpendek.
Entimen tidak perlu menyebutkan premis
umum, tetapi langsung mengetengahkan
simpulan dengan premis khusus yang menjadi
penyebabnya.

• Rumus entimem : C = B, Karena C = A


Silogisme :
PU : Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.
PK : Ali pegawai yang baik.
K : Ali tidak mau menerima suap.

Entimem
Ali tidak mau menerima suap, karena ia pegawai yang baik.
Penjelasan:
C = Ali ;ia
B = tidak mau menerima suap
A = pegawai yang baik
C = B, karena C = A
Contoh di atas silogisme yang dijadikan entimen. Jika entimen
dapat dikembalikan menjadi silogisme
.
Contoh di atas silogisme yang dijadikan entimen.
Jika entimen dapat dikembalikan menjadi silogisme
Contoh :
Entimem :
Badu harus bekerja keras, karena ia orang yang
ingin sukses.
C : Badu
B : harus bekerja keras
A : orang yang ingin sukses
Silogisme :
PU : Semua orang yang ingin sukses harus
bekerja keras.
PK : Badu orang yang ingin sukses.
S : Maka, Badu harus bekerja keras.
• 2.PENALARAN INDUKTIF
• Penalaran yang bertolak dari penyataan
-pernyataan yang khusus dan menghasilkan
simpulan yang umum.

• Bentuk-bentuk Penalaran Induktif


Penalaran Induktif
dapat dilakukan dengan 3 cara:
1. Generalisasi
Penalaran yang diawali dari hal-hal
yang bersifat khusus untuk
memperoleh simpulan yang bersifat
umum
2. Analogi
Penalaranyang didasari oleh masalah-
masalah yang bersifat khusus untuk
memperoleh simpulan yang bersifat
khusus pula
3. Hubungan Kausal (Sebab-Akibat)
Penalaran yang diperoleh dari gejala-
gejala yang saling berhubungan
Membaca Paragraf Generalisasi
Setelah karangan anak-anak kelas 3
diperiksa, ternyata Ali, toto, Alex, dan Burhan
mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat
7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun
mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak
kelas 3 cukup pandai mengarang.

A.S. Broto (ed.)


A. Generalisasi : Proses penalaran
yang mengandalkan beberapa
pernyataan yang mempunyai sifat
tertentu untuk mendapatkan
simpulan yang bersifat umum.
• Contoh generalisasi :
1)Jika dipanaskan, besi memuai.
▫ Jika dipanaskan, tembaga memuai.
▫ Jika dipanaskan, emas memuai.
▫ Jika dipanaskan, platina memuai
▫ Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
2)Jika ada udara, manusia akan hidup.
▫ Jika ada udara, hewan akan hidup.
▫ Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
▫ Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Membaca Paragraf Analogi
Sifat manusia ibarat padi yang
terhampar di sawah yang luas. Ketika
manusia itu meraih kepandaian, kebesaran,
dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah
hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi
yang semakin berisi, ia akan semakin
merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan
berdiri tegak.
Lanjutan Contoh Paragraf Analogi

Demikian pula dengan manusia yang tidak


berilmu dan tidak berperasaan, ia akan
sombong dan garang. Oleh karena itu, kita
sebagai manusia apabila diberi kepandaian
dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang
selalu merunduk.
B) Analogi : Cara penarikan penalaran dengan
membandingkan dua hal yang mempunyai sifat
yang sama.

• Contoh analogi
 Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
 Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
 Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
 Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya
dengan baik.
Membaca Paragraf Akibat Sebab

Hasil panen para petani di Desa Cikaret


hampir setiap musim tidak memuaskan.
Banyak tanaman yang mati sebelum berbuah
karena diserang hama. Banyak pula tanaman
yang tidak berhasil tumbuh dengan baik.
Lanjutan Paragraf Akibat Sebab

Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan


dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak
sesuai dengan aturannya. Semua itu merupakan
akibat dari kurangnya pengetahuan para petani
dalam pengolahan pertanian.
C. Hubungan kausal : penalaran yang diperoleh
dari gejala-gejala yang saling berhubungan.

• Macam hubungan kausal :


1. Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya
banjir.
2. Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini
disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3. Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah
becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di
rumah basah.
TERIMA KASIH
• Soal Penalaran Deduktif
• 1. Pu : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati.
• Pk : Deman berdarah disebabkan oleh virus.
• K :
• E :

• 2. Pu : Semua petani yang baik adalah petani yang


menggarap sawahnya setiap tahun.
• Pk : Paijo menggarap tanah pertaniannya setiap tahun.
• K :
• E :

• 3. Pu : Tidak satu pun prajurit TNI menjadi komandan


pasukan asing.
• Pk : Piere prajurit TNI
• K :
• E :
Contoh Soal-soal Paragraf Induktif
1. Setelah diadakan peninjauan ke Desa
Pekayon Bekasi, diketahui persentase
penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut
sebanyak 90%. Rumah penduduk yang telah
menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak
95%, RW 03 sebanyak 100%, dan RW 04
sebanyak 85%. Boleh dikatakan, di Desa
Pekayon 92% rumah penduduk sudah
menggunakan listrik.
Kalimat yang merupakan kesimpulan
paragraf tersebut adalah …

a. Boleh dikatakan, di Desa Pekayon 92%


rumah penduduk sudah menggunakan
listrik.

b. Setelah diadakan peninjauan, di Desa


Pekayon diketahui penggunaan listrik
92%.
c. Rumah penduduk di RW 03 Desa
Pekayon telah menggunakan listrik
sebanyak 100%.

d. Rumah penduduk di Desa Pekayon Bekasi


pada umumnya sudah menggunakan listrik.

e. Listrik telah digunakan oleh penduduk Desa


Pekayon Bekasi sebanyak 92%.
2. Gagasan utama paragraf tersebut adalah…

a. peninjauan listrik di Desa Pekayon


b. aliran listrik di lingkungan Desa Pekayon
c. penggunaan listrik di lingkungan penduduk
d. penggunaan listrik di rumah penduduk Pekayon
e. cara menggunakan listrik di Desa Pekayon
Lanjutan contoh soal

3. Kalau Anda gemar fotografi, tentu Anda


mengenal dengan baik cara kerja kamera.
Pada dasarnya proses pembuatan foto yang
dilakukan kamera sama dengan proses
melihat pada mata. Pada mata, sinar yang
yang dipantulkan oleh benda masuk
melalui pupil. Kemudian dengan daya
akomodasinya, lensa mengarahkan sinar
itu agar tepat mengenai retina.
Retina gambar benda itu sudah ada, hanya
tinggal dicetak di otak. Begitu pula, dengan
kamera foto, sinar masuk melalui diafragma,
dan difokuskan oleh lensa ke film. Gambar
yang telah ditangkap film, kemudian dicetak
di atas kertas. Baik kamera maupun mata
tentu ada penciptanya dan sangat sayang
terhadap ciptaannya.
Hal yang dibandingkan pada paragraf tersebut
adalah…

a. fotografi dengan kamera


b. mata dengan kamera
c. melihat dengan memfoto
d. pupil dengan kamera
e. otak dengan lensa kamera
Lanjutan contoh soal
4. (1) Kalau Anda gemar fotografi, tentu
Anda mengenal dengan baik cara kerja
kamera. (2) Pada dasarnya proses
pembuatan foto yang dilakukan kamera
sama dengan proses melihat pada mata. (3)
Pada mata, sinar yang yang dipantulkan
oleh benda masuk melalui pupil. (4)
Kemudian dengan daya akomodasinya,
lensa mengarahkan sinar itu agar tepat
mengenai retina.
(5) Retina gambar benda itu sudah ada,
hanya tinggal dicetak di otak. (6) Begitu
pula, dengan kamera foto, sinar masuk
melalui diafragma, dan difokuskan oleh
lensa ke film. (7) Gambar yang telah
ditangkap film, kemudian dicetak di atas
kertas. (8) Baik kamera maupun mata tentu
ada penciptanya dan sangat sayang
terhadap ciptaannya.
Kesimpulan paragraf tersebut terdapat pada
kalimat … .

a. pertama
b. ketiga
c. kelima
d. ketujuh
e. kedelapan
5. (1) Sejak kecil aku gemar menari. (2) Aku sering
diajak ayah ke sanggar tarinya. (3) Tidak jarang
ayah mengajariku menari bersama murid-
muridnya. (4) Di samping itu, ayah mengajariku
tentang kesabaran dan disiplin dalam hal menari.
(5) Karena itu, saya berhasil menjadi salah
seorang penari nasional.
Kalimat yang berupa akibat pada paragraf
tersebut terdapat pada kalimat nomor…

a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelima
6. (1) Sejak kecil aku gemar menari. (2) Aku
sering diajak ayah ke sanggar tarinya. (3)
Tidak jarang ayah mengajariku menari
bersama murid-muridnya. (4) Di samping
itu, ayah mengajariku tentang kesabaran
dan disiplin dalam hal menari. (5) Karena
itu, saya berhasil menjadi salah seorang
penari nasional.
Kalimat utama paragraf tersebut terdapat
pada kalimat nomor …

a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelimat
7. Beberapa hari dalam seminggu Bastian
selalu bolos. Banyak pelajaran yang
ketinggalan. Ketika ulangan ia tidak dapat
mengerjakannya. Hasil ulangannya tentu
jelek-jelek. Pada waktu menerima rapor
nilainya banyak yang merah… .
Kalimat kesimpulan yang tepat untuk
melengkapi paragraf tersebut adalah …

a. Karena itu, ia tidak naik kelas.


b. Maka, Bastian dijauhi temannya.
c. Jadi, ia sering keluyuran malam
d. Hal itu, menyebabkan ia tidak jera.
e. Perbuatan seperti itu harus dijauhi.
8. Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke
peloksok. Pusat kesehatan masyarakat
diperbanyak. Lapangan kerja baru
diciptakan. Pembangunan rumah ibadah
dibantu. Memang menjadi tugas
pemerintah untuk meningkatkan
kesejahtraan rakyat.

A.S. Broto (ed.)


Ide pokok paragraf tersebut adalah…

a. pendirian sekolah
b. perbanyakan puskesmas
c. penciptaan lapangan kerja
d. peningkatan kesejahtraan rakyat
e. pembangunan rumah ibadah
9. (1) Pemerintah mendirikan sekolah
sampai ke peloksok. (2) Pusat kesehatan
masyarakat diperbanyak. (3) Lapangan
kerja baru diciptakan. (4) Pembangunan
rumah ibadah dibantu. (5) Memang
menjadi tugas pemerintah untuk
meningkatkan kesejahtraan rakyat.
A.S. Broto (ed.)
Kalimat yang berupa fakta umum terdapat
pada kalimat nomor …

a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelima
10. (1) Pemerintah mendirikan sekolah sampai
ke peloksok. (2) Pusat kesehatan masyarakat
diperbanyak. (3) Lapangan kerja baru
diciptakan. (4) Pembangunan rumah ibadah
dibantu. (5) Memang menjadi tugas
pemerintah untuk meningkatkan
kesejahtraan rakyat.
A.S. Broto (ed.)
Kalimat yang berupa sebab terdapat
pada kalimat nomor … .
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelima

Anda mungkin juga menyukai