Anda di halaman 1dari 20

PENALARAN DEDUKSI

Erna Riwayati Amri


11230820000147
APA ITU PENALARAN
DEDUKSI?
Penalaran deduksi/deduktif adalah kalimat topik pada
awal paragraf, proses berpikir logis yang diawali
dengan penyajian fakta yang bersifat umum, di sertai
pembuktian khusus dan diakhir kesimpulan khusus yang
berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus.
Penalaran juga ber-tolak dari sebuah konklusi atau
kesimpulan yang didapat dari satu atau lebih
pernyataan yang lebih umum. simpulan yang diperoleh
tidak mungkin lebih umum dari pada proposisi tempat
menarik simpulan itu. Proposisi tempat menarik simpulan
itu disebut premis.
JENIS PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf Deduktif
Paragraf dimulai dengan mana mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat utama. kemudian
diikuti dengan kalimat penjelas yang berfungsi
menjelaskan kalimat utama. paragraf ini biasanya
dikembangkan dengan metode berfikir produktif,
Dari yang umum ke yang khusus
perhatikan contoh berikut:
seorang pembicara ideal perlu merumuskan tujuan
pembicaraannya dengan jelas. (kalimat topik pada
awal alinea). tujuan yang jelas akan mengarahkan
kegiatan yang akan dilakukan. Apabila tujuan
pembicaraan telah ditentukan dengan jelas maka
pembicaraan yang dilakukan menjadi jelas dan
terarah sehingga pembicara tahu persis ke mana
hendak membawa para pendengarnya. pembicara
yang baik dapat merumuskan dengan pasti Respons
yang apa yang diharapkannya dari pendengarnya
pada akhir pembicaraan (kalimat penjelas)
MENARIK KESIMPULAN
SECARA LANGSUNG DAN
TIDAK LANGSUNG
Menarik kesimpulan secara
langsung

Penalaran deduksi yang berupa penarikan


kesimpulan secara langsung, Simpulan (konklusi)
secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh simpulan secara langsung
Misalnya:
Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Semua ikan berdarah dingin (premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan
(simpulan)
menarik kesimpulan secara tidak langsung

penalaran deduksi yang berupa penarikan kesimpulan secara


tidak langsung memerlukan dua Premis sebagai data. Dari
dua Premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan. Premis yang
pertama adalah Premis bersifat umum dan premis yang
kedua adalah Premis yang bersifat khusus.
JENIS PENALARAN DEDUKSI
DENGAN PENARIKAN
SECARA TIDAK LANGSUNG
A.Silogisme kategorial
Silogisme kategorial iyalah Silogisme yang terjadi dari tiga
Proposisi. dua proposisi merupakan Premis dan satu
proposisi merupakan simpulan. premis yang bersifat umum
disebut Premis mayor dan Premis yang bersifat khusus
disebut Premis Minore dalam simpulan terdapat subjek
dan predikat. Subyek simpulan disebut Termino dan
predikat simpulan disebut term mayor.
contoh Silogisme kategorial
semua manusia bijaksana.
semua polisi adalah manusia.
jadi, semua polisi bijaksana.
B. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis ada Silogisme yang terdiri atas Premis
mayor yang ber-Preposisi kondisional hipotesis.
Kalau premis minornya membenarkan anteseden,
simpulannya membenarkan konsekuen. Kalau premis
minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak
konsekuen.
Contoh Silogisme Hipotesis
jika besi dipanaskan, besi akan memulai.
besi dipanaskan. Jadi, besi memuai. jika besi tidak
dipanaskan, besi tidak akan memulai. Besi tidak
dipanaskan. jadi, besi tidak akan memuai.
C. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif adalah Silogisme yang
terdiri atas Premis mayor berupa Reposisi
alternatif. Kalo Premis Minore membenarkan
salah satu alternatif, simpulannya akan menolak
alternatif yang lain.
Contoh Silogisme Alternatif
Dia adalah seorang kiai atau Profesor. dia
seorang kiai. Jadi, dia bukan seorang profesor.
Dia adalah seorang kiai atau Profesor. Dia
bukan seorang kiai. Jadi, dia seorang profesor.
D. Entimen
sebenarnya Silogisme ini jarang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan
maupun dalam lisan. Akan tetapi, ada bentuk
Silogisme yang tidak mempunyai Premis mayor
karena Premis mayor itu sudah diketahui secara
umum. Yang dikemukakan hanya Premis Minore
dan simpulan .
Contoh Silogisme Entimen
semua sarjana adalah orang cerdas.
Ali adalah orang saja. Jadi, Ali adalah orang cerdas.
T E R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai