11230820000147 APA ITU PENALARAN DEDUKSI? Penalaran deduksi/deduktif adalah kalimat topik pada awal paragraf, proses berpikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, di sertai pembuktian khusus dan diakhir kesimpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus. Penalaran juga ber-tolak dari sebuah konklusi atau kesimpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum dari pada proposisi tempat menarik simpulan itu. Proposisi tempat menarik simpulan itu disebut premis. JENIS PARAGRAF DEDUKTIF Paragraf Deduktif Paragraf dimulai dengan mana mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. kemudian diikuti dengan kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berfikir produktif, Dari yang umum ke yang khusus perhatikan contoh berikut: seorang pembicara ideal perlu merumuskan tujuan pembicaraannya dengan jelas. (kalimat topik pada awal alinea). tujuan yang jelas akan mengarahkan kegiatan yang akan dilakukan. Apabila tujuan pembicaraan telah ditentukan dengan jelas maka pembicaraan yang dilakukan menjadi jelas dan terarah sehingga pembicara tahu persis ke mana hendak membawa para pendengarnya. pembicara yang baik dapat merumuskan dengan pasti Respons yang apa yang diharapkannya dari pendengarnya pada akhir pembicaraan (kalimat penjelas) MENARIK KESIMPULAN SECARA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG Menarik kesimpulan secara langsung
Penalaran deduksi yang berupa penarikan
kesimpulan secara langsung, Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis. Contoh simpulan secara langsung Misalnya: Semua S adalah P. (premis) Sebagian P adalah S. (simpulan) Contoh: Semua ikan berdarah dingin (premis) Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan (simpulan) menarik kesimpulan secara tidak langsung
penalaran deduksi yang berupa penarikan kesimpulan secara
tidak langsung memerlukan dua Premis sebagai data. Dari dua Premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah Premis bersifat umum dan premis yang kedua adalah Premis yang bersifat khusus. JENIS PENALARAN DEDUKSI DENGAN PENARIKAN SECARA TIDAK LANGSUNG A.Silogisme kategorial Silogisme kategorial iyalah Silogisme yang terjadi dari tiga Proposisi. dua proposisi merupakan Premis dan satu proposisi merupakan simpulan. premis yang bersifat umum disebut Premis mayor dan Premis yang bersifat khusus disebut Premis Minore dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subyek simpulan disebut Termino dan predikat simpulan disebut term mayor. contoh Silogisme kategorial semua manusia bijaksana. semua polisi adalah manusia. jadi, semua polisi bijaksana. B. Silogisme Hipotesis Silogisme Hipotesis ada Silogisme yang terdiri atas Premis mayor yang ber-Preposisi kondisional hipotesis. Kalau premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Kalau premis minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Contoh Silogisme Hipotesis jika besi dipanaskan, besi akan memulai. besi dipanaskan. Jadi, besi memuai. jika besi tidak dipanaskan, besi tidak akan memulai. Besi tidak dipanaskan. jadi, besi tidak akan memuai. C. Silogisme Alternatif Silogisme Alternatif adalah Silogisme yang terdiri atas Premis mayor berupa Reposisi alternatif. Kalo Premis Minore membenarkan salah satu alternatif, simpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh Silogisme Alternatif Dia adalah seorang kiai atau Profesor. dia seorang kiai. Jadi, dia bukan seorang profesor. Dia adalah seorang kiai atau Profesor. Dia bukan seorang kiai. Jadi, dia seorang profesor. D. Entimen sebenarnya Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun dalam lisan. Akan tetapi, ada bentuk Silogisme yang tidak mempunyai Premis mayor karena Premis mayor itu sudah diketahui secara umum. Yang dikemukakan hanya Premis Minore dan simpulan . Contoh Silogisme Entimen semua sarjana adalah orang cerdas. Ali adalah orang saja. Jadi, Ali adalah orang cerdas. T E R I M A K A S I H
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita