Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

GAYA BERNYANYI LAGU DAERAH

Menyanyi adalah melantunkan suara dengan nada-nada yang beraturan, biasanya menyanyi
diiringi dengan alat musik, baik itu menyanyi secara solo maupun dalam kelompok.

A. Pengertian Lagu Daerah

Lagu daerah ialah sebuah lagu yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer
karena dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Lagu daerah sendiri
sangat sederhana dengan menggunakan bahasa daerah atau bahasa setempat. Tema yang diangkat
dalam lagu daerah biasanya bertemakan kehidupan sehari-hari, hal ini supaya mudah untuk
dipahami dan diterima dalam berbagai kegiatan rakyat. Pencipta lagu daerah sendiri umumnya tidak
diketahui lagi alias anonim.

B. Jenis Lagu Daerah


Dilihat dari sifat dan juga asal dari lagu daerah tersebut dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yakni lagu klasik dan juga lagu rakyat.
Lagu rakyat merupakan lagu yang asalnya dari rak yat yang berada pada sebuah daerah. Lagu
rakyat ini juga tersebar dengan alami yang dapat disampaikan menggunakan lisan dan juga turun-
temurun. Lagu rakyat ini biasanya juga sering digunakan untuk berbagai acara seperti pada acara
pernikahan, berladang, menenun, acara kematian, berlayar, dan lain sebagainya.
Sedangkan lagu klasik merupakan lagu yang sengaja dikembangkan pada pusat pemerintahan
di rakyat lama contohnya seperti kesultanan maupun ibukota kerajaan. Lagu klasik ini juga dapat
dinilai lebih sacral atau agung jika dibandingkan dengan agu rakyat pada saat pembawaannya. Hal
ini disebabkan yaitu karena didalam lagu klasik mempunyai fungsi yang lain, yakni sering
diterapkan didalam upacara-upacara adat pada sebuah kerajaan.

C. Fungsi Lagu Daerah


Adapun fungsi dari lagu daerah ini antaralain :

Sebagai pengiring dalam upacara adat atau suatu tradisi.


Sebagai pengiring tari dan pertunjukan.
Sebagai media bermain.
Sebagai media komunikasi.
Sebagai media pendidikan dan penerangan.

D. Karakteristik Lagu Daerah


1. Sederhana
Kesederhanaan dari musik bisa dilihat melalui bahan alat musik, bentuk dan juga cara
memainkannya. Bentuk dari alat musik daerah setempat tersebut mempunyai keunikannya
yang tersendiri dan disesuaikan dengan suatu kondisi dari geografis daerah tersebut.
Bahan yang dipilih untuk membuat suatu alat musik tersebut juga sangatlah sederhana,
contohnya yaitu seperti bambu, kerang, daun dan juga kayu. Dan dilihat dari peranannya,
umumnya musik daerah meliputi dari alat musik ritmis dan juga melodis.

2. Turun-temurun
Musik didalam daerah setempat telah ada sejak rakyat tersebut ada. Maka, musik daerah
setempat tersebut memiliki sifat yang turun-temurun. Umumnya musik daerah setempat ini
terikat dengan bentuk maupun pola yang tertentu, serta telah ada pada zaman leluhur di
daerah tersebut.

3. Kedaerahan
Beranekaragaman alat musik dikarenakan kondisi dari geografis yang berbeda-beda
pula. Misalnya pasa alat musik petik pada rakyat Jawa sangat berbeda dengan alat musik
petik yang ada di rakyat Sunda, Kalimantan dan juga Sumarera. Gendang dari daerah
Papua juga berbeda dengan gendang yang ada di Jawa, Bali maupun  Batak.

4. Jarang Diketahui Pencipta Lagunya


Musik daerah disuatu wilayah memiliki sifat yang turun menurun, tak tertulis dan juga
tidak diketahui siapa penciptanya dengan pasti. Musik dari daerah setempat itu merupakan
musik yang berasal dan lahir dari budaya di wilayah tersebut. Ciri yang paling menonjol
dari musik tersebut ialah alat musik maupun lagu yang memiliki sifat yang kedaerahan dan
juga sederhana.

E. Contoh Lagu Daerah

Provinsi Lagu Daerah

Sepakat Segenap, Lembah Alas, Tawar Sedenge, Aceh Lon Sayang, Bungong


Aceh
Jeumpa, Saleum, Bungong Seulanga, Doda idi, Mie Gureng, dan Aneuk Yatim

Butet, Sengko Sengko, Anju Ahu, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek


Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Do Hita Nadua, Ramba Dia, A Sing
Sing So, Sinanggar Tullo, Cikala Le Pangpong, Alusi Au, Aek Sarulla,
Sumatra Utara Opio, Piso Surit, Porompompom, Say Selamat Masinegar, Sigulempong, Sik
Sik Sibatumanikam, Sori Ya Katulla, Ketabo, Leleng Ma Hupaima, O,
Doli, Dirondang Bulani, Rura Silindung, Si Raya Katumba, Tarambe Tangan
Simangindo, Tillo-Tillo, dan Botol Marupat Suhi

Sumatra Barat Ayam Den Lapeh, Kampuang Nan Jauh di Mato, Bareh Solok, Kambanglah


Bungo, Kaparak Tingga, Malam Bainai, Rang Talu, Dayuang Palinggam, Anak
Dara, Badindin Sansaro, Tak Tontong, Seringgit Dua Kupang, Tari Payuang,
Mak Inang, Paku Gelang, Cubo Ranungkan, Denai Sansai, Jikok Bapisah, Kato
Rang Sisuak, Kok Takana, Kok Upiak Lah Gadang, Lompong Sagu,
Mamendam Raso, Oh Kampuang, Pincuruan Tujuh, Sempaya, Tari Piring,
Titian Nak Lapuak, Tudung Periuk, dan Dendang Harau

Soleram, Agar Terbang Bawa Bersuluh, Anak Igat, Lancang Kuning, Pantai
Riau dan  K Solop, Kutang Barendo, Ocu Maantau, Laksamana Raja di Laut, Kebangkitan
epulauan Riau Melayu, Pulau Bintan, Segantang Lada, Tambelan, Hang Tuah, Kampung
Halaman, Kasih dan Budi, dan Pak Ngah Balek

Dek Sangke, Tari Tanggai, Kabile-Bile, Cuk Mak Ilang, Pangkalan


Umbak, Gending Sriwijaya, Pempek Lenjer, Bujang Alap, Ya Saman, Dirut,
Petang-Petang, Melati Karangan, Palembang Bari, Ribu-Ribu, Dang Lupa Ko
Komering, Diunggak Ijan, Umbai-Umbai, Bumi Oku Timur, Dendam Balipat,
Sumatra Halimah Gadis Kule, Jawaban Surat, Mantai Petang, Pantauan, Rasan Dek Jadi,
Selatan Ribng Kemambang, Miang Hebung, Ibung-Ibung, Bujang Tue, Cerite, Salah
Tungguan, Sawe Malile, Sayang Selayak, Semele, Talang Beniu/Amu Hindu,
Ghindu Nga Dusun, Sukat Malang, Seluang Negok Tapah, Anak Lanang,
Bujang Penyemang, Jale Kerap, Tandang Bejalan, Ringke Nian, dan Ombai
Akas

Kepulauan
Yok Miak, Alam Wisata Pulau Bangka, Men Sahang Lah Mirah, Nasib Si
Bangka
Bujang Saro, Ngurat, Icak-Icak Dek Tau, dan Miakku Sayang
Belitung

Selendang Mayang, Pinang Muda, Injit-Injit Semut, Batanghari, Dodoi Si


Dodoi, Timang-Timang Anakku Sayang, Angso Duo, Selendang Mak Inang,
Jambi
Orang Kayo Hitam, Putri Muaro Jambi, Sarolangun, Nelayan, Gadis Rimbo
Bujang, Dagang Manumpang, Ketimun Bungkuk, dan Tanjung Bajure

Lalan Belek, Bedindang, Anak Kunang, Be Inai Curi, Iboi, Pagi Berayak, Pantai
Bengkulu Panjang, Taneak Tanai, Jibeak Weo, Semulen Keme, Pantai Malabero, Kota
Cu'up, Sungai Suci, Ikan Pais, Ya Botoi-Botoi, dan Sekundang Setunggan

Lipang-Lipang Dang, Adi-Adi Laun Lambar, Cangget Agung, Peyandangan,


Sang Bumi Ruwa Jurai, Tanoh Lado, Bumi Lampung, Seminung, Muloh
Lampung
Tungga, Anak Tupai, Teluk Lampung, Putra Saburai, Puncak Sai Indah, dan
Sakai Sambayan Jak Ujung Danau Ranau Kulintang Lampung

Banten Dayung Sampan, Jareh Bu Guru, Tong Sarakah, dan Ibu


Jali-Jali, Surilang, Keroncong Kemayoran, Kicir-Kicir, Lenggang
Daerah Khusus Kangkung, Ondel-Ondel, Ronggeng Jakarta, Sirih Kuning, Pepaya Mangga
Ibukota Jakarta Pisang Jambu, Wak Wak Agung, Gambang Semarang, Cik Abang, Dayung
Sampan, Kelap-Kelip, Hujan Gerimis, Sang Bango, dan Abang Pulang

Manuk Dadali, Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Panon Hideung,


Pileuleuyan, Tokecang, Sintren, Bajing Luncat, Es Lilin, Neng Geulis,
Pepeling, Peuyeum Bandung, Mojang Priangan, Anjeun, Sapu Nyere Pegat
Simpai, Warung Pojok, Kembang Jahe Laos, Badminton, Bandung, Ka Huma,
Karatagan Pahlawan, Sabilutungan, Sorban Palid, Borondong Garing,
Jawa Barat
Tongtolang Nangka, Gobang Kalima Gobang, Renggong Ramsijan, Larkili,
Cing Ciripit, Ding-Ding Kiripik, Tilil, Trang-Trang Kolentrang, Pacici-Cici
Putri, Ja Leuleu Ja, Slep Dur, Pupujian, Ucang Angge, Sur Ser, Oray-Orayan,
Kacang Buncis, Hihid Aing, Paciwit-Ciwit Lutung, Ayam-Ayam Gung, dan
Eundeuk-Eundeukkan

Lir Ilir, Jenang Gulo, Jangkrik Genggong, Stasiun Balapan, Yen Ing Tawang
Ono Lintang, Turi-Turi Putih, Padang Wulan, Andhe-Andhe Lumut, Bapak
Jawa Tengah
Pucung, Jamuran, Sekolah, Jaranan, Gek Kepriye, Gambang Suling, Gundhul
Pacul, dan Dhondong Apa Salak

Daerah
Pitik Tukang, Sinom, Suwe Ora Jamu, Kidang Talun, Te Kate Dipanah, Kupu
Istimewa
Kuwi, Caping Gunung, Walang Kekek, dan Gethuk
Yogyakarta

Keraban Sape, Tanduk Majeng, Rek Ayo Rek, Cublak-Cublak Suweng, Gai


Bintang, Kembeng Malate, Lindri, Grimis-Grimis, Bapak Tane, Tanjung
Perak, Pa' Kopa' Eling, Cung-Kuncung Konce, Re-Sere Penang, Ker-Tanoker,
Dhe’ Nong Dhe’ Ne’ Nang, Set-Seset Maloko', Lir Saalir, Jan Anjin, Daddalian,
Jawa Timur
Din Dindi, Aeng Lema', Lar-Olar Kolarjang, Ko’ Tongko’an Calelet, Ke’
Rangke’ Kakonengan, Ko Saka Bibir, Po’-Kopo’ Ame-Ame, La Illa Haillallah,
Mon-Temmon Buko, Lelle Nareyo, Ba Baba Bulan, Dipadhi Cemplo Lo’ling,
Cing Kincing Kere’, dan Bing Ana'

Cik Cik Periuk, Aek Kapuas, Masjid Jami', Alon-Alon, Kapal Belon, Sungai
Kapuas, Antare Kapuas-Ladak, Alok Galing, Bantelan, Bujang Nadi, Ca'
Kalimantan Ucang, Dare Sibang, Darileh Saing, Di Mane Kucare, Kaing Lunggi, Passan
Barat Dollo, Ruwai, Salah Pengambean, Salo, Simbe Rapian, Leleng Ma Hupaima,
Simirante, Sungai Sambas Kebanjiran, Tamasya Ke Danau Sebedang, Tamlalai,
Tamasya Ke Danau Sebedang, Ting Kededai, dan Tandak Sambas
Naluya, Tumpi Wayu, Kalayar, Ka Danau, Isen Mulang, Lewungku Utusku,
Kalimantan
Malauk Manjala, Manasai, Oh Indang Oh Apang, Bajai Penda Batang, Andri
Tengah
Arai Atei, Pesen Itak Kakah, dan Mambesei

Ampar-Ampar Pisang, Anak Pipit, Paris Barantai, Saputangan Babuncu


Ampat, Ayun Apan, Japin Rantauan, Musik Panting, Tirik Lalan, Halin,
Mandung-Mandung, Tirik, Ta'ingat Kakasih, Siti Zubaidah, Kurihing Balu,
Bajanji Hati, Guna Guna Nikitak, Hincang Hincang, Talanjur Batunangan,
Kalimantan
Batawak Pantun, Badindang Ria, Alahai Sayang, Paris Tangkawang, Mamuai
Selatan
Wanyi, Ampat Lima, Kakamban Habang, Curiak, Baras Kuning, Si Jantung
Hati, Jangan Manangis, Kampung Barikin, Kambang Goyang, Dindang,
Lancang Kuning, Tari Bagandang, Karana Janji, Tirik Anak Lapan, Syair Radap
Rahayu, Amas Mirah, dan Syair Japin Hadrah

Kalimantan Indung-Indung, Bulan Haji, Lancang Kuning, Buah Bolok, Burung Enggang
Timur Marista, Oh Adingkoh, dan Lamin Talungsur

Kalimantan
Bebilin, Pinang Sendawar, dan Tuyang
Utara

Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Gadis Taruna, Tan
Mahurang, Tahanusangkara, Poco-Poco, Nani Wartabone, Niko Mokan,
Micoman, Sayang Sayang Si Lili, Wo Mangura-Ngur, Miara Si Luri,
Sulawesi Utara
Unggenang, Miara Si Luri, Ungkuanu Aku Rawoy, Jam Pukul Lima, Saa’aku
Ikagenang, Manesel, Sumikolah, Lautan Mabiru-Biru, Oh Minahasa Tempat
Lahirku, dan Luri Wisako

Dana-Dana, Ati Olo Ati Mama, Binde Biluhuta, Moholunga, Tahuli Li Mama,
Gorontalo
Dabu-Dabu, Molipu Ti? Opo, dan Tumundulo

Sulawesi
Tondok Kadadianku, Tope Gugu, Palu Nataku, dan Tananggu Kaili
Tengah

Sulawesi Anging Mamiri, Pakarena, Ma Rencong, Ammac Ciang, Anak Kukang, Ati


Selatan Raja, dan Batti Batti Selayar

Sulawesi
Tana Wolio, Wulele Sanggula, dan Simfoni Bahteramas
Tenggara
Macepet-cepetan, Meong-Meong, Ngusak Asik, Putri Cening Ayu, Ratu Anom,
Bali Tari Bali, Jangi Janger, Dadong Dauh, Juru Pencar, Bibi Rangda, Batu Cina,
Janger, dan Adi Sayang

Nusa
Tutu Koda, Atte, Bilin, dan Orlen-Orlen
Tenggara Barat

Desaku, Anak Kambing Saya, Potong Bebek Angsa, Flobamora, Pai Mura


Rame, Lerang Wutun, O Nina Noi, Bolelebo, Helele Ala De Teang, More Jie,
Loro Malirin, Ele Moto, Bole Jaru, Ofa Langga, Ina Noi, Tanjung Kurung, Mai
Nusa Tenggara
Fali, Tebe O Nana, Mana Lolo Banda, Kebiononda, Bale Nagi, Fali Nusa Lote,
Timur
Peki Lewo, Lewo Ro Piring Sina, Kalabahi, Kilangba, Muna Buki, Sinji Tena,
Giyayo, Singkorena, Sadiapede, Manu Lae Rewo, Bapa Tang Hamap, Bengure
Le Kaju, Karana Janji, dan O Ine Mora Ate

Burung Tantina, Burung Kakak Tua, Goro-Gorone, Huhate, Kole-Kole,


Mande-Mande, Ayo Mama, Gunung Salahutu, Hela-hela Rotane, Ole Sioh,
Saule, Rasa Sayange, Sarinande, E Tanase, Ouw Ulate, Ambon
Maluku dan  Manise, Buka Pintu, Lembe-Lembe, Naik Naik ke Puncak Gunung, Nona
Maluku Utara Manis Siapa yang Punya, Sayang Kane, Sudah Berlayar, Toki Tifa, Waktu
Hujan Sore-Sore, Sio Mama, Balenggang Patah Tanjung, Batu Badaong,
Hura-Hura Cincin, Nusaniwe, Putra-Putri Ambon, Sayang Dilale, Tarik Layar,
dan Tujuh Tambah Tujuh

Papua dan   Yamko Rambe Yamko, Apuse, E Mambo Simbo, Sajojo, Wesupe, Rasine Ma


Papua Barat Rasine, dan Diru-Diru Nina

Penilaian Harian 3

1. Cara melestarikan lagu daerah adalah dengan ....


a. Mencari teksnya dan menempelkannya di dinding
b. Menyanyikannya setiap hari
c. Menghafalkan semua lagu-lagu daerah
d. Mempelajarinya dan menurunkan pada generasi penerus

2. Sikap badan yang umum dilakukan oleh vokalis etnik Jawa dan Sunda adalah dengan....
a. Berjalan b. Berdiri c. Bersila d. Duduk

3. Syair lagu daerah pada umumnya menggunakan bahasa ....


a. Indonesia b. Daerah setempat c. Nasional d. Sehari-hari

4. Fungsi musik daerah yang sangat berhubungan dengan penciptaan sebuah karya seni adalah ...
a. Media bermain b. Media komunikasi c. Media Ekspresi d. Pengiring pertunjukan

5. Berikut ini yang bukan termasuk ciri khas lagu daeah adalah ...
a. Bersifat sederhana c. Mengandung nilai-nilai kehidupan
b. Jarang dketahui pengaragnya d. Membangkitkan jiwa nasionalisme

6. Lagu berikut yang berasal dari Papua adalah ...


a. Kambanglah Bungo b. Ayo Mama c. Bungong Jeumpa d. Yamko Rambe Yamko

7. Musik berfungsi sebagai penghilang kejenuhan atau sarana rekreasi. Dalam hal ini, musik
tersebut berfungsi sebagai sarana ...
a. Upacara b. Hiburan c. Pengiring tarian d. Ekspresi diri

8. Bubuy Blan merupakan lagu daerah dari ...


a. Jawa Barat b. Bali c. Jawa Timur d. Sumatera Barat

9. Musik digunakan sebagai pengiring upacara-upacara adat yang bersifat religius. Hal ini
membuktikan bahwa musik memiliki fungsi ...
a. Ritual b. Hiburan c. Komunikasi d. Artistik

10. Kegiatan upacara adat yang tidak menggunakan musik tradisi sebagai berikut,kecuali ...
a. Upacara pernikahan c. Upacara hari besar nasional
b. Upacara bersih desa d. Upacara saren taun / panen padi

Anda mungkin juga menyukai