Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

“KEPERAWATAN ANAK II”

OLEH

NAMA : WINDY V.L. HAURISSA

NPM : 12114201190283

KELAS :B

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2021

AMBON
Literature Review
N Judul Peneliti Metode Intervensi Hasil
O
1 Terapi Non Ainurafi1, Jurnal ini Intervensi yang Hipertensi dapat
farmakologi Risnah,Az menggunakan dilakukan dalam terjadi pada siapa
dalam har Maria database jurnal ini adalah, saja. anak-anak dapat
pengendalian Ulfa google Terapi Non- mengalami hipertensi
Tekanan (2018) schoolar, farmakologi misalnya karena
Darah Pada Directori Of yatu : kondisi bawaan terkat
Pasien Open Acces Pemberian Juice dengan
Hipertensi Journal campuran tomat ketidakmampuan
(DOAJ) dan mentimun, tubuh untuk
pemberian juice menghasilkan
belimbing dan nitrogen monksida
buah naga, atau karena
pemberian juice mengalami kelainan
pepaya mengkal ginjal.
dalam,relaksasi Terapi Non-
menggenggam farmakologi
jari dan nafas mempunyai efek
dalam, terapi relaksasi untuk tubuh
bekam, an mampu
Pemberian air menurunkan kadar
rebusan daun natrium dalam arah
salam, terapi sehingga mampu
healing touch, mengendalikan
dan terapi slow tekanan darah.
deep breathing. • Pada tomat dan
mentimun mepunyai
kandungan kalium
sebagai antidiuretik
sehingga dapat
mengurangi kadar
natrium ke dalam
urine oleh ginjal.
Kalium tinggi akan
meningkatkan
konsentrasinya di
dalam cairan
intraseluler,
sehingga cenderung
menarik cairan dari
bagian ekstraseluler
dan menurnkan
tekanan darah.
Sehingga jus tomat
dan mentimun dapat
digunakan untuk
menurunkan tekanan
darah
• Buah belimbing
mengandung kadar
kalium yang tinggi
dan rendah natrium
sebagai obat anti
hipertensi.
Kandungan dari
buah belimbing yang
memiliki Kndungan
kalium yang cukup
tinggi dapat
menurunkan tekanan
darah
• Pemberian buah
pepaya mengkal
dalam buah pepaya
yang masih muda
mengandung banyak
zat-zat kimia yang
bemanfaat bagi
tubuh dan juga bagi
pembuluh darah.
Jika dikonsumsi
buah pepaya yang
banyak mengandung
kalium dapat
meningkatkan
konsentrasi kalium
di dalam jaringan
intasluler yang
kemudian memicu
turunnya kadar
natrium di dalam
intaseluler sehingga
dapat menurunkan
tekanan darah.
• Madu mempunya
manfaat yang baik
dalam fungsi
peredaran darah
dalam tubuh.madu
juga mempunyai
peran dalam
melindungi
pembuluh drah
kapiler dan
arterosklerosis.
Kandungan madu
yaitu antioksidan
yang dapat
meningkatkan
biovablitas nitrit
oksida pada tubuh
sehingga memicu
terjadinya penurunan
pada tekanan darah.
• Terapi relaksasi
genggam jari yang
dikombinnasi
dengan terapi nafas
dalam dapat
mengurangi
ketegangan fisik dan
emosi karena
genggaman jarii
pada tangan dapat
menghangatkan titik-
titik keluar
masuknya energi
pada meridian yang
terletak pada jari
tangan apabila
disertai dengan
menarik nafas
dalam-dalam dapat
mengurangi kerja
saraf simpatis
sehingga
menyebabkan
tekanan darah
menurn
• Healing touch
merupakan terapi
yang dipercaya
mampu memperbaiki
mekanisme ketidak
seimbangan pada
energi pasien dengan
mengusap tangan di
atas klien atau tubuh
yang merasa sakit.
Sentuhan digunakan
untuk menjadikan
rasa rileks,
berkomunikasi dan
juga mengaktivasi
sifat tubuh terhdap
penyembuhan
• Penurunan nilai
tekanan darah pada
latihan Slow Deep
Breathing
disebabkan karena
meningkatnya
aktivitas dari central
inhibitory rythms
yang memiliki
dampak pada output
simpatis. Penurnan
pada output simpatis
akan emnyebabkan
penurunan produksi
hromon epineprin
yang ditangkap oleh
reseptor alfa
sehingga akan
mempengaruh otot
polos dari pembuluh
darah sehingga
terjadinya
vasodilatasi sehingga
pembuluh darah
akan menurunkan
tahanan perifer yang
juga menyebabkan
tekanan darah
menurun.
2 Karakteristik Desak Penelitian ini Dalam jurnal, Penyakit ginjal
hipertensi Made merupakan intervensi yang paling sering
pada anak di Widiastiti penelitian digunakan menyebabkan
Instalasi Arga1* , I potong lintang untuk mengatasi terjadinya hipertensi
Rawat Inap Ketut retrospektif hipertensi pada pada anak, dengan
(IRNA) Suarta1 , menggunakan anak yaitu: glomerulonefritis
RSUP Gusti Ayu rancangan Terapi akut (38,6%) sebagai
Sanglah, Putu deskriptif. antihipertensi penyebab tersering.
Bali, Nilawati. pada anak Kondisi lainnya yang
Indonesia (2020) adalah untuk dapat menyebabkan
mengurangi terjadinya hipertensi
risiko jangka namun lebih jarang
pendek maupun ditemui, yaitu
jangka panjang keganasan, penyakit
terhadap endokrinologi,
penyakit neurologi, dan
kardiovaskuler autoimun.
dan kerusakan Hipertensi yang tidak
organ target. terkontrol saat keluar
Kemudian obat dari rumah sakit lebih
yang paling banyak terjadi pada
sering anak dengan krisis
digunakan hipertensi dan
adalah golongan hipertensi derajat 2
angiotensin masingmasing
converting berjumlah 8 orang
enzyme (ACE) (44,4%). Hipertensi
inhibitor. ACE yang terkontrol
inhibitor dalam paling banyak
jangka waktu didapatkan pada anak
panjang dapat dengan hipertensi
mengurangi derajat 2 berjumlah
hipertrofi 24 orang (63,2%),
ventrikel kiri
diikuti dengan
dan hipertensi derajat 1
memperbaiki sebanyak 8 orang
fungsi emdotel. (21,1%).
Golongan Di antara 38 pasien
antihipertensi dengan hipertensi
lain yangyang terkontrol,
digunakan sebagian besar anak
sebagai terapi menggunakan obat
kombinasi pada antihipertensi tunggal
penelitian ini
(63,2%), dan sisanya
adalah diuretik,Menggunakan
angiotensin II kombinasi 2 obat
receptor antipertensi (31,6%)
blocker, dandan kombinasi 3 atau
calcium channel lebih obat
blocker. antihipertensi (5,3%).
Kombinasi Hipertensi
diuretik danmerupakan gejala
ACE inhibitor yang
adalah pilihan sering didapatkan
pertama terapi pada
pada glomerulonefritis
glomerulonefritiakut
s akut yang yaitu pada 60-80%
merupakan pasien. Penyakit
penyebab parenkim ginjal
tersering dari
merupakan penyebab
hipertensi pada utama hipertensi pada
anak. semua
kelompok usia anak,
kecuali pada bayi
dengan
koarktasio aorta
sebagai penyebab
hipertensi tersering.
3 Profil Syafruddi Penelitian Intervensi yang Penyebab hipertensi
Hipertensi n Haris, deskriptif digunakan adalah
pada Anak di Herlina retrospektif dalam jurnal ini glomerulonefritis
RSUD Dr. Dimiati, untuk melihat adalah akut (GNA) 16/41,
Zainoel M.Sidqi gambaran pemberian obat sindrom nefrotik
Abidin Anwar hipertensi Antihipertensi 13/41, gagal ginjal
Banda Aceh (2013) pada anak di seperti kronik (GGK) 7/41,
RSUDZA. (furosemid) dan 5/41 penyakit
Data (furosemide dan lain (obesitas,
diperoleh dari nifedipin) thalassemia, epilepsi,
catatan medik (furosemid, neurofibroma).
pasien kaptopril, Hipertensi krisis
hipertensi amlodipin). lebih sering dijumpai
sejak tahun Tujuan pada penyakit ginjal
2007 - 2011 pemberian anti kronis, sedangkan
hipertensi hipertensi grade I dan
adalah II lebih sering
menurunkan dijumpai pada GNA
tekanan arteri dan sindrom nrfotik,
rata-rata (mean tetapi hubungan
arterial tersebut tidak
pressure) 25% bermakna.
dalam 8 hingga Respon terhadap
12 jam, obat antihipertensi
selanjutnya berbeda-beda.
penurunan Respon pengobatan
tekanan hipertensi dengan
darah obat tunggal
sepertiganya (furosemid) terdapat
lagi pada 12-36 9 orang, respon
jam berikut. pengobatan dengan
20,21 dua obat (furosemid
Apabila tekanan dan nifedipin) 19
darah telah orang, dan selebihnya
terkontrol dan 13 orang memberikan
fase akut respon dengan
telah selesai, gabungan lebih tiga
lakukan obat (furosemid,
pemeriksaan kaptopril, amlodipin).
ekstensif untuk Hubungan antara
mencari etiologi jumlah obat dan
hipertensi derajat hipertensi
tersebut. bermakna,yaitu
hipertensi krisis
memerlukan lebih
dari satu macam obat
dibandingkan
hipertensi derajat I
dan II.

Terdapat hubungan
yang bermakna antara
jumlah obat dengan
derajat hipertensi.

Kesimpulan :

Hipertensi merupakan penyakit yang dianggap hanya menyerang pada orang


tua dan dewasa. Kasus hipertensi pada anak tidak sesering pada orang dewasa,
tetapi mungkin terjadi pada usia anak-anak

Dari ke 3 jurnal yang diriview dapat disimpulkan bahwa penyakit kronis pada
anak yaitu (HIPERTENSI) sering terjadi pada anak yang mempunyai penyakit
bawaan seperti penyakit gagal ginjal.

Dari ke 3 jurnal juga INTERVENSI yang dilakukan berupa Non-farmakolgi


dan Farmakologi. Intervensi Non-farmakologi berupa tumbuh-tumbuhan herbal
dan buah-buahan sayuran, sedangkan INTERVENSI Farmakologi yaitu obat-
obat antihipertensi. Dari ke 3 jurnal tersebut INTERVENSI yang dilakukan
hasilnya dapat mengatasi Hipertensi pada anak.
DAFTAR PUSTAKA :

1. Ainurafi1,Risnah,Azhar Maria Ulfa. Terapi Non farmakologi dalam pengendalian


Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi.universitas islam negeri aluddin
Makasar.2019.
2. Desak Made Widiastiti Arga1* , I Ketut Suarta1 , Gusti Ayu Putu Nilawati.
Karakteristik hipertensi pada anak di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSUP Sanglah,
Bali, Indonesia. Intisari sains medis.(2020)
3. Syafruddin Haris, Herlina Dimiati, M.Sidqi Anwar. Profil Hipertensi pada Anak
di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Dapertemen ilmu kesehatan anak fakultas
kedokteran universitas syaiah kuala-rumah sakit zaionel abidin.(2013)

Anda mungkin juga menyukai