PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia. Angka kematian bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia satu tahun. Survey demografi kesehatan Indonesia
tahun 2007 adalah 34% per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2009). Dalam
2015 Angka Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi 17 bayi per 1000
imunisasi itu diberika setelah bayi lahir? Mana data yang menunjukkan
berkembang sampai berusia enam bulan. Apabila bayi sehat berusia sekitar
dua sampai tiga bulan, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi
sendiri. Selama masa ini, bayi akan mengalami titik rendah alami antibodi
tubuh di aliran darah seperti apa? Maksundnya?. Ini disebabkan oleh antibodi
maternal menurun sehingga pada masa ini bayi akan mudah terkena penyakit
infeksi.
preventif agar anak tidak terkena penyakit infeksi misalnya dengan pemberian
imunisasi pada anak jurnalnya mana? Ini menurut siapa? Peneliti?. Imunisasi
adalah suatu komponen penting untuk menurunkan angka kematian anak usia
membiayai imunisasi campak serta difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) sebagai
dunia, Medicins Sans Frontieres (MSF) atau dokter lintas batas yang
pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit pada anak yang dapat
tujuan agar tubuh kebal terhadap penyakit tertentu, kekebalan tubuh juga
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya terdapat tingginya kadar
Provinsi Jawa Tengah yaitu sekitar 101,4% (SDKI, 2016). Suatu upaya yang
salah satunya yaitu dengan memberikan program yaitu imunisasi wajib dan
imunisasi yang dianjurkan, dimana imunisasi wajib ini diberikan kepada balita
pada bayi. Pada tahun 2015 sebanyak 292 Kabupaten / Kota (56,8%) telah
mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi, dengan demikian target
RPJMN pada tahun 2015 sebesar 75% belum tercapai. Sedangkan pada level
khususnya di Kabupaten Blora dari tahun 2014 sebanyak 295 Desa (100%),
pada tahun 2009 sampai tahun 2013 cenderung semakin meningkat. Hal ini
terlihat dari tahun 2009 yang mencapai 76,95%, meningkat terus sampai akhir
tahun 2014 UCI desa sudah mencapai 100%. Cakupan imunisasi dinilai sudah
penelitian disana padahalkan sudah tercapai 100% Tahun 2014 jumlah bayi
11.775 (101,60%).
akibat penyakit polio, difteri, tetanus, pertunis, dan campak, pada berbagai
mencapai tingkat yang memuaskan, namun dari survei diketahui bahwa pada
hasil survey kesehatan nasional pada tahun 2003, cakupan imunisasi lengkap
hanya mencapai 51% pada laki-laki 52% pada perempuan. Sehingga program
2009).
tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi (anak dibawah
desa mencapai UCI pada tahun 2014 (Kemenkes, 2010). Secara keseluruhan
perbaikan sebesar 53,8% dan tidak lengkap sebesar 33,5% pada tahun 2010,
menjadi 59,2% dan diimunisasi tidak lengkap 32,1% pada tahun 2013
telah mencapai sekitar 80% meskipun masih terjadi perbedaan antar provinsi
(Ismail, 2014).
faktor salah satu diantaranya tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, dan
dukungan anggota keluarga terhadap imunisasi. Dalam hal ini menurut Shifrin
1997 dalam Wong, 2008 pendidikan orang tua dalam perawatan anak akan
mempengaruhi kesiapan mereka menjalankan peran pengasuhan salah satu
serta memberikan nutrisi yang adekuat begitu juga dengan adanya dukungan
dasar.
atau nasihat verbal dan non verbal bantuan nyata atau tindakan yang diberikan
oleh keakraban sosial dan didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai
manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima (Nursalam &
saja. hal ini berarti menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Aizah, dkk yang berjudul faktor-
faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia
imunisasi pada anak akan tetapi tidak ada hubungan yang bermakna antara
terdapat hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan ibu, sikap ibu, tingkat
Cawas mengatakan bahwa ada hubungan tingkat kepatuhan dengan ibu dalam
pemberian imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Cawas penelitain yang
lain dilakukan oleh Niken Febriastuti, dkk yang berjudul kepatuhan orang tua
bahwa sebagian besar ibu mempunyai sikap (atitude) yang negatif terhadap
berada di Daerah Blora, dimana dukuh tersebut letaknya jauh dari perkotaan.
Untuk menuju Daerah tersebut harus melalui hutan-hutan yang jauh dari
keramaian serta akses internet di Daerah tersebut masih belum lancar serta
letak fasilitas kesehatan seperti bidan desa dan puskesmas sangat jauh dari
tua yang memiliki anak toddler (1-3 tahun) didapatkan 4 orang tua patuh
tua ini patuh melakukan imunisasi dasar pada anaknya karena adanya
bayinya jika tidak dilakukan imunisasi, dari ke empat orang tua tersebut satu
waktu untuk melakukan imunisasi tetapi orang tua tetap patuh untuk
memberikan imunisasi dasar lengkap pada anaknya dan ketiga orang tua
keluarga yang kurang baik karena keluarga mereka tidak mengingatkan jadwal
sedangkan dua orang tua lainnya memiliki dukungan instrumental yang baik.
Dukungan yang terakhir yaitu dukungan emosional dua orang tua memiliki
dukungan emosional yang cukup baik dan satu orang tua memiliki dukungan
emosioanl yang kurang baik karena keluarga tidak mengingatkan ibu untuk
dan tidak mengajak ibu untuk melakukan imunisasi sedangkan 3 orang tua
orang tua lainnya memiliki dukungan instrumental yang cukup baik. Yang
terakhir yaitu dukungan emosional satu orang tua memiliki dukungan keluarga
keluarga tidak mengajak ibu untuk imunisasi dan keluarga tidak melibatkan
demam setelah imunisasi adalah hal yang biasa sedangkan dua ibu lainnya
sangat baik, dua lainnya memiliki dukungan informasional sangat buruk dan 1
pujian yang ketiga yaitu dukungan instrumental dimana dari ke empat orang
tua ini tiga diantaranya memiliki dukungan intstrumental yang cukup baik
terakhir yaitu dukungan emosional dimana dari keempat orang tua ini
adalah hal yang wajar setelah mendapat imunisasi dan keluarga memberikan
imunisasi dasar lengkap pada anak toddler (1-3 tahun) di Desa Jatisari
B. Rumusan Masalah
orang tua terhadap kepatuhan imunisasi dasar lengkap anak toddler (1-3
Blora.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
orang tua terhadap kepatuhan imunisasi dasar lengkap pada anak toddler
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pendidikan orang tua yang memiiki anak
Blora. Tadi tidak anda jelskan dilb anda kenapa muncul disini
lengkap pada anak usia 1-3 tahun di Dukuh Temanjang, Desa Jatisari
imunisasi dasar lengkap pada anak toddler (1-3 tahun) di Desa Jatisari
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan bagi orang tua yang memiliki anak usia 0-1 tahun dapat patuh
selanjutnya
kepada anaknya.
kepatuan imunisasi dasar lengkap pada anak toddler (1-3 tahun). Ini untuk
responden
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Imunisasi
a. Definisi Imunisasi
2012).
berasal dari suatu patogen, tujuan dari tindakan ini adalah memberikan
b. Manfaat Imunisasi
antara lain :
dengan tenang.
pembangunan Negara.
c. Jenis Imunisasi
1) Imunisasi aktif
2) Imunisasi Pasif
ATC (Anti tetanus Serum). Imunisasi pasif ini dibagi menjadi dua
yaitu :
1) Imunisasi BCG
getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati atau selaput otak (yang
terberat).
a) Jumlah pemberian
b) Usia pemberian
imunisasi BCG.
c) Lokasi penyuntikan
Organisation).
d) Efek samping
e) Tanda keberhasilan
Jika bisul tak muncul, tak usah cemas. Bisa saja dikarenakan
f) Kontraindikasi
(1) Imunisasi tidak boleh diberikan pada orang atau anak yang
2) Imunisasi Hepatitis B
virus yang telah mempengaruhi organ liver (hati). Virus ini akan
a) Jumlah pemberian
hanya bisa digunakan sekali pakai dan terisi vaksin dalam dosis
b) Usia pemberian
bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB, selain
c) Lokasi penyuntikan
d) Efek samping
f) Kontraindikasi
3) Imunisasi polio
saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang
bisa lewat makanan atau minuman yang tercemar virus polio. Bisa
juga lewat percikan ludah atau air liur penderita polio yang masuk
satu anggota gerak. Namun tak semua orang yang terkena virus
a) Jumlah pemberian
b) Usia pemberian
c) Cara pemberian
e) Tingkat kekebalan
f) Kontraindikasi
atau demam tinggi (di atas 380°C), muntah atau diare, penyakit
4) Imunisasi DPT
difteri.
sering pada malam hari, batuk terjadi beruntun dan pada akhirnya
pusat dengan alat yang tidak steril atau masih menggunakan cara
b) Efek samping
c) Kontraindikasi
panas.
5) Imunisasi campak
sering muncul adalah panas, batuk, pilek yang makin berat dan
berwarna kemerahan.
a) Usia dan jumlah pemberian
Rubella).
b) Dosis
dilakukan pada umur 9-11 bulan, dengan dosis 0,5 cc. sebelum
cairan pelarut.
c) Kontraindikasi
pilek.
kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peran dimasa yang
dan jenis pendidikan formal yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
Tingkatan Pendidikan :
menjadi :
a. Pendidikan dasar
ibtida iyyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta Sekolah
b. Pendidikan Menengah
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
c. Pendidikan Tinggi
3. Dukungan Keluarga
a. Definisi keluarga
yang ada).
bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya,
1) Dukungan instrumental
dan lain-lain.
Bbentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi
2) Dukungan emosional
yang dihadapinya.
4. Kepatuhan
a. Definisi Kepatuhan
kesehatan.
Motivasi atau sikap yang paling kuat adalah dalam diri individu
penyakitnya,
b) Keyakinan
berperilaku baik.
c) Dukungan keluarga
d) Dukungan sosial
Menurut Feuer Stein (dalam Niven, 2008), ada beberapa faktor yang
1) Pendidikan
hidup
2) Kualitas interaksi
kepatuhan.
pada orang dewasa namun belum berkembang sempurna saat lahir. Pada
maternal dapat ditransfer melalui plasenta sejak masa awal fetal. Oleh
karena itu bayi cukup bulan memiliki imunitas pasif terhadap berbagai
IgM yang lebih besar tidak dapat melewati plasenta karena tidak dapat
dimulai setelah lahir. Sehingga pada masa ini anak sangat rentan terkena
vaksin atau antigen (kuman atau bagian kuman yang dilemahkan) yang
(misalnya cacar).
Priyoto, 2014 semakin tinggi pendidikan orang tua, maka akan semakin
Faktor-faktor yang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan :
mempengaruhi kelengkapan
imunisasi dasar : Sikap atau motivasi pasien
Tingkat Pendidikan
Tingkat pengetahuan ingin sembuh
Status pekerjaan
Dukungan keluarga Keyakinan
Ketersediaan sarana imunisasi Dukungan keluarga
Keterjangkauan ke tempat
pelayanan kesehatan Dukungan sosial
Peran petugas imunisasi peran
kader kesehatan Dukungan petugas
kesehatan
Kepatuhan
Keterangan :
: Yang Diteliti
Dukungan keluarga
D. Hipotesis Penelitian
terhadap kepatuhan imunisasi dasar lengkap pada anak toddler (1-3 tahun) Di
METODE PENELITIAN
antar faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
Pengukuran variabel yang diteliti dalam penelitian ini hanya dengan satu kali
1. Populasi
Kabupaten Blora.
2. Sampel
DI KOST)
total sampling / sampling total yaitu teknik penentuan sampel bila semua
3. Teknik Sampling
yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
1) Orang tua yang kooperatif yang memiliki anak usia toddler (1-3
b. Kriteria Eksklusi
1) Orang tua yang memiliki anak usia toddler (1-3 tahun) yang
D. Variabel Penelitian
penelitian ini adalah dukungan keluarga dan tingkat pendidikan orang tua.
yang jelas
Tabel 3.1 Definisi Operasional
3 Dependen : kepatuhan Seorang ibu yang memberikan Menggunakan Skor maksimal 1 dan skor Ordinal
imunisasi dasar imunisasi dasar lengkap kepada kuesioner yang minimal 0 dengan skoring :
lengkapa pada anak anaknya (imunisasi BCG, DPT 1,2,3, diukur dengan skala 1. Tidak patuh melakukan
toddler 1-3 tahun POLIO 1,2,3, HB 1,2,3 & CAMPAK) Guttman yang imunisasi pada anak
sesuai dengan jadwal pemberian terdiri dari 10 toddler (1-3 tahun), apabila
imunisasi. pertanyaan dengan responden menjawab
penilaian : pernyataan “Ya”. Dengan
Tidak patuh nilai skor 0-5 dari total
melakukan skor.
imunisasi diberikan 2. Patuh melakukan
skor = 0 imunisasi dasar lengkap
patuh melakukan pada anak toddler (1-3
imunisasi diberikan tahun), apabila responden
skor = 1 menjawab salah satu atau
lebih pernyataan “Tidak”.
Dengan nilai skor 6-10
dari total skor.
F. Prosedur Penelitian
1. Tahapan penelitian
a. Prosedur administrasi
Waluyo
Puskesmas Randublatung
kuesioner
penelitian
kepada responden.
responden
mengukur variabel yang diteliti, dimana kuesioner tersebut berisi data nama,
1. Uji Validitas
mengukur apa yang ingin diukur. Untuk menguji validitas maka dilakukan
uji korelasi antar skor tiap item pertanyaan degan skor total kuesioner
2010).
Pada penelitian ini perlu dilakukan uji validitas untuk variabel dukungan
product moment. Bila r hitung lebih besar dari r table maka H0 ditolak,
artinya variabel valid. Sedangkan bila r hitung lebih kecil dari r table maka
2. Uji Reabilitas
H. Etika Penelitian
informed consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan
pengumpulan data.
I. Pengolahan Data
berikut :
1. Editing
Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
2. Skoring
Pada tahap ini, hasil dari pengisian lembar kuesioner diberikan skor atau
3. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
mejawab pertanyaan dengan jawaban iya. Jumlah skor nilai yang diperoleh
≥ 76% - 100% dari total skor, kategori kedua yaitu kategori cukup apabila
diperoleh 56% - 75% total skor. Kategori yang terakhir yaitu kategori
kurang apabila responden menjawab pertanyaan iya. Apabila jumlah skor
4. Entri data
5. Tabulating
J. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Pada analisis univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dapat
atau grafik (Saryono, 2013). Analisis dalam penelitian ini adalah variabel
2. Analisis Bivariat
keluarga dan tingkat pendidikan orang tua serta variabel terikat kepatuhan
imunisasi dasar lengkap pada anak toddler (usia 1-3 tahun). Data yag
Uji Chi Square atau satu sampel adalah teknik statistic yang digunakan
untuk menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua
kelas atau lebih (Sugiyono, 2010). Uji yang digunakan pada analisis
Keterangan :
X2 = Chi kuadrat
b. Bila table 2 x 2 dan ada nilai E<5, maka uji yang dipakai adalah
“Fisher’s Exacttest”
Square”
2010).
Teknik Pengumpulan Data
tentang dukungan keluarga dan tingkat pendidikan orang tua dan kepatuhan
imunisasi dasar lengkap pada anak toddler (1-3 tahun) dalam bentuk kuesioner
kepada ibu yang mempunyai anak usia 0-1 tahun dan 1-3 tahun yang
pendidikan dalam hal ini adalah Universitas Ngudi Waluyo Ungaran dan
kembali kelengkapan jawaban responden, jika masih ada yag belum terisi
dikelompokkan menjadi :
1. Data Primer
Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer diperoleh
alat pengambil data, langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang
2. Data Sekunder
Disebut juga data tangan kedua. Data sekunder merupakan data yang
(Saryono, 2013).