Bab 4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

4.

1 Hasil Uji deskriptif


Uji deskriptif menggunkan 2 buah sampel selai stroberi merek alfamart
dan morisca. Selai merek alfmart dibri kode sampel A, sedangkan sampe selai
Morisca diberi kode B. Pelaksanaan uji organoleptic adalah pada tanggal 6
November 2021 oleh 16 panelis. Parameter yang dipakai adalah parameter
warna dengan skala 1 = sangat tidak cerah, 2 = tidak cerah, 3 = cukup cerah, 4 =
cerah, dan 5 = sangar cerah. Parameter berikutnya adalah parameter aroma
dengan skala 1 – 5, di mana skala 1 = sangat tidak berbau, 2 = tidak berbau. 3 =
cukup berbau, 4 = berbau, dan 5 = sangat berbau. Parameter rasa
menggunakan skala 1 – 5, di mana 1 = sanagt tidak manis, 2 = tidak manis, 3 =
cukup manis, 4 = manis, 5 = sangat manis. Pada selai A, terdapat 13 panelis
memberikan nilai 3 untuk parameter warna, untuk parameter aroma terdapat 3
panelis memberikan nilai 3, 9 panelis memberikan nilai 4, dan 4 panelis
memberikan nilai 5, sedangkan untuk parameter rasa selai A terdapat 2 panelis
memberikan nilai 2, 4 panelis memberikan nilai 3, 8 panelis memberikan nilai 4,
dan 2 panellis memberikan nilai 5. Sementara itu, diketahui pada parameter
warna terdapat 6 panelis memberikan nilai 2, 8 panelis memberikan nilai 3, 1
panelis memberikan nilai 4 dan 5, untuk parameter aroma diketahui terdapat 5
panelis memberikan nilai 3,11 panelis memberikan nilai 4, dan tidak ada panelis
yang memberikan nilai 5, untuk parameter rasa diketahui 9 panelis memberikan
nilai 3, 5 panelis memberikan nilai 4, dan 2 panelis memberikan nilai 5. Rincian
masing-masing penilaian dari ke-16 panelis dapat dilihat pada table
A B
Panelis
Warna Aroma Rasa Warna Aroma Rasa
1 4 3 3 2 4 4
2 4 3 2 2 4 4
3 5 4 2 3 3 5
4 4 3 3 2 4 5
5 4 4 4 4 3 3
6 4 4 3 5 4 3
7 4 4 5 3 4 4
8 4 4 4 3 3 3
9 4 4 4 3 4 4
10 5 5 4 3 4 3
11 4 5 5 2 4 3
12 4 4 4 3 4 4
13 4 5 4 2 4 3
14 4 5 4 3 3 3
15 5 4 3 3 4 3
16 4 4 4 2 3 3
Jumlah 67 65 58 45 59 57
Mean 4.1875 4.0625 3.625 2.8125 3.6875 3.5625

Parameter yang diujikan pada sampel A dan B, kemudian dijumlah dan


ditentukan nilai rata-ratanya. Pada sampel A, untuk parameter aroma memiliki
total 67 dengan nilai rata-rata 4,1875, sedangkan parameter aroma memiliki nilai
total 65 dengan rata-rata 4,0625. Sementara itu,, untuk parameter rasa sampel A
memiliki nilai total 58 dengan rata-rata 3,625. Pada sampel B, untuk parameter
waran diketahui memiliki nilai total 4 dengan nilai rata-rata 2,8125, sedangkan
untuk parameter aroma sampel B memiliki nilai total 59 dengan nilai rata-rata
3,6875. Parameter rasa sampel B memiliki nilai total 57 dengan nilai rata-rata
3,5625. Adapun interpretasi pada masing-masing parameter di setiap sampel (A
dan B) dapat dilihat padaradar chart.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan terhadap sampel A dan B terlihat


memiliki perbedaan pada setaip parameter. Pada parameter warna, terlihat
sampel A lebih unggul daripada sampel B dari penilaian ke 16 panelis. Pada
parameter aroma, sampel A unggul sedikit daripada sampel B dengan
perbandingan nilai rata-rata 4,0625:3,6875. Parameter rasa sampel A dan B
memiliki perbedaan yang cukup tipis yaitu hanya sekitar 0,0625. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa sampel A lebih unggul daripada sampel B pada
parameter warna, parameter aroma dan rasa kedua sampel hanya berbeda
sedikit. Namun, secara keseluruhan sampel A dinilai lebih unggul daripada
sampel B.

4.2 Hasil Uji Pembeda


Uji pembeda yang dilakukan adalah uji duo-trio dengan menggunkan 2
buah sampel selai stroberi merek alfamart dan morisca. Selai merek alfmart
diberi kode sampel A, sedangkan sampe selai Morisca diberi kode B. Jumalh
panelis yang digunakan pada pengujian ini adalah 16 orang panelis. Sampel
selai diambil secukupnya dan dimasukkan ke wadah kecil, kemudian dilakukan
pengamatan terkait dengan karakteristik sampel meliputi warna, aroma, dan
rasa. Setelah itu, panelis diberikan sampel laid an dilakukan pengamataran
karakteristik warna, aroma, dan rasa. Selanjutnya, diidentifikasi apakah sampel
memiliki perbedaan atau tidak. Penilaian yang dilakukan panelis berupa
pemberian kode O dan X, di mana kode O diberikan apabila hasil pengamatan
memiliki kesamaan dank ode X diberikan apabila hasil pengamatan memiliki
perbedaan. Panleis diharapkan mampu mengenali sampel baku yang disediakan
oleh penguji agar diperoleh penilaian yang akurat. Pada sampel A, diperoleh
semua panelis memberikan kode O untuk parameter warna, rasa, dan aroma.
Artinya sampel A memiliki persamaan dengan sampel baku yang diberikan terkait
dengan ketiga parameter tersebut. Sementara itu pada sampel B, diperoleh
bahwa semua panelis memberikan kode X pada parameter warna, aroma, dan
rasa. Artinya, sampel B memiliki perbedaan denan sampel baku yang diberikan
oleh penguji. Rincian hasil uji pembeda duo-trio dapat dilihat pada tabel.

Warna Aroma Rasa


Panelis
A B A B A B
1 O X O X O X
2 O X O X O X
3 O X O X O X
4 O X O X O X
5 O X O X O X
6 O X O X O X
7 O X O X O X
8 O X O X O X
9 O X O X O X
10 O X O X O X
11 O X O X O X
12 O X O X O X
13 O X O X O X
14 O X O X O X
15 O X O X O X
16 O X O X O X
Jumlah 16 0 16 0 16 0
Mean 1 0 1 0 1 0
Data hasil pengujian yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan
secara statistika dengan menggunakan software minitab. Apabila data telah
diinputkan kemudian klik start, kemudian pilih basic statistic lalu pilih one
proportion. Tampilan akan berubah menjadi summarized data lalu isikan angka
16 pada number of event dan angka 16 pada number of trial, serta hypothesized
proportion diisikan nilai 0,5 lalu klik OK. Hasil running minitab menunjjukan
bahwa sampel memiliki nilai lover bound sebesar 0,829250 dengan P-value
sebesar 0,000. Artinya, dapat disimpulkan bahwa sampel memiliki kesamaan
dengan sampel baku. Interpretasi uji pembeda dapat dilihat pada gambar

4.3 Uji Hedonik


Uji hedonic merupakan uji yang dilakukan untuk mengetaui tingat
kesukaan konsumen terhadap peroduk tertentu. Pengujian ini dilakukan dnegan
mengambil selai secukupnya dan dimasukkan ke wadah keil. Setelah itu, diamati
karakteristik sampel, lalu masing-masing diberikan penilaian dengan skala pada
lembar kuisioner uji. Uji hedonic menggunakan 2 buah sampel selai stroberi
merek alfamart dan morisca. Selai merek alfmart diberi kode sampel A,
sedangkan sampe selai Morisca diberi kode B serta sampel baku diberi kode C.
Panelis yang digunakan sebanyak 16 panelis dan diharapkan setiap panelis
memberikan skor dengan skala 1 – 5, di mana 1 = sangat tidak suka, 2 = tidak
suka, 3 = cukup suka, 4 = suka, dan 5 = sangat suka.
4.3.1 Uji Warna
Uji hedonic warna dilakukan pada sampel A, B, dan C oleh 16 panelis.
Pada sampel A diperoleh 1 panelis memberikan nilai 2, 6 panelis memberikan
nilai 3, 6 panelis memberikan nilai 4, dan 3 panelis memberikan nilai 5. Pada
sampel B diperoleh ada 7 panelis memberikan nilai 3, 6 panelis memberikan nilai
4, dan 3 panelis memberikan nilai 5. Sementara itu, pada sampel C diperoleh
hasil 2 panelis memberikan nilai 3, 9 panelis memberikan nilai 4, dan 4 panelis
memberikan nilai 5. Data hasil pengujian kemudian dilakukan pengolahan secara
statistika dengan software minitab. Setelah semua data masuk, kemudian klik
START dan pilih ANOVA. Selanjutnya, pilih general linear model, dan klik fit
general linear model. Kemudian pilih coding dan pilih 1:0, lalu dilanjutkan
dengan pilih simple table dan pili OK. Rincian data dan hasil running dapat
dilihat di bawah ini.

Sampel
Panelis
A B C
1 4 4 5
2 4 3 4
3 5 3 3
4 5 3 4
5 4 3 4
6 3 4 5
7 5 4 4
8 4 3 4
9 3 5 3
10 4 4 4
11 3 4 4
12 3 5 5
13 3 3 4
14 3 4 4
15 2 3 3
16 4 5 5
Jumlah 59 60 65
Mean 3.6875 3.75 4.0625

Hasil running program minitab merupakan hasil ANOVA dari skor yang
diberikan oleh 16 panelis. Hasil pengolahan minitap diperoleh P-value sebesar
0,262 dan 0,130, sedangkan untuk F-value memiliki nilai 1,30 dan 2,19. Nilai DF
eror hasil pengolahan adalah 30. Kedua hasil P-value memiliki nilai kurang dari
0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa parameter warna tidak berpengaruh
signifikan dengan tingkat kesukaan konsumen atau panelis dari ketiga jenis
sampel.
4.3.2 Uji Aroma
Uji hedonic warna dilakukan pada sampel A, B, dan C oleh 16 panelis.
Pada sampel A dipeoleh 5 panelis memberikan nilai 2, 6 panelis memberikan
nilai 3, 4 panelis memberikan nilai 4, dan 1 panelis memberikan nilai 5. Pada
sampel b diperoleh 5 panelis memberikan nilai 3, 6 panelis memberikan nilai 4, 5
panelis memberikan nilai 5. Pada sampel C diperoleh 1 orang panelis
memberikan nilai 2, 3 panelis memberikan nilai 3, 8 panelis memberikan nilai 4,
dan 4 panelis memberikan nilai 5. Data hasil pengujian kemudian dilakukan
pengolahan secara statistika dengan software minitab. Setelah semua data
masuk, kemudian klik START dan pilih ANOVA. Selanjutnya, pilih general linear
model, dan klik fit general linear model. Kemudian pilih coding dan pilih 1:0, lalu
dilanjutkan dengan pilih simple table dan pili OK. Rincian data dan hasil running
dapat dilihat di bawah ini.
Sampel
Panelis
A B C
1 2 3 4
2 2 3 5
3 2 5 2
4 3 5 4
5 4 3 3
6 4 4 4
7 5 4 4
8 4 3 4
9 4 5 4
10 3 4 4
11 3 4 5
12 3 5 5
13 2 3 3
14 3 4 5
15 3 5 4
16 2 4 3
Jumlah 49 64 63
Mean 3.0625 4 3.9375
Hasil running program minitab merupakan hasil ANOVA dari skor yang
diberikan oleh 16 panelis. Hasil pengolahan minitap diperoleh P-value sebesar
0,262 dan 0,005, sedangkan untuk F-value memiliki nilai 1,30 dan 6,42. Nilai DF
eror hasil pengolahan adalah 30. Kedua hasil P-value memiliki nilai kurang dari
0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa parameter aroma tidak berpengaruh
signifikan dengan tingkat kesukaan konsumen atau panelis dari ketiga jenis
sampel.
4.3.3 Uji Rasa
Uji hedonic warna dilakukan pada sampel A, B, dan C oleh 16 panelis.
Pada sampel A diperoleh 3 panelis memebrikan nilai 2, 8 panelis memberikan
nilai 3, 4 panelis memberikan nilai 4, dan 1 panelis memberikan nilai 1. Pada
sampel B diperoleh 1 panelis memebrikan nilai 3, 10 panelis memberikan nilai 4,
dan 5 panelis memberikan nilai 5. Pada sampel C diperoleh 2 panelis
memberikan nilai 2, 2 panelis memberikan nilai 3, 7 panelis memberikan nilai 4,
dan 5 panelis memberikan nilai 5. Data hasil pengujian kemudian dilakukan
pengolahan secara statistika dengan software minitab. Setelah semua data
masuk, kemudian klik START dan pilih ANOVA. Selanjutnya, pilih general linear
model, dan klik fit general linear model. Kemudian pilih coding dan pilih 1:0, lalu
dilanjutkan dengan pilih simple table dan pili OK. Rincian data dan hasil running
dapat dilihat di bawah ini.
Sampel
Panelis
A B C
1 4 5 4
2 3 5 5
3 2 4 3
4 3 4 2
5 4 3 4
6 3 4 4
7 5 4 2
8 5 4 4
9 4 4 4
10 3 4 4
11 3 4 5
12 3 5 5
13 3 5 4
14 3 4 5
15 2 4 5
16 4 5 3
Jumlah 54 68 63
Mean 3.375 4.25 3.9375

Hasil running program minitab merupakan hasil ANOVA dari skor yang
diberikan oleh 16 panelis. Hasil pengolahan minitap diperoleh P-value sebesar
0,789 dan 0,029, sedangkan untuk F-value memiliki nilai 0,67 dan 3,98. Nilai DF
eror hasil pengolahan adalah 30. Hasil P-value dari sumber panelsi memiliki nilai
0,789 dan lebih dri 0,5 sehingga parameter rasa berpengaruh signifikan terhadap
kesukaan panelsi. Sementara itu, P-value sampel memiliki nilai kurang dari 0,5
yaitu 0,029 sehingga parameter rasa tidak memberikan pengaruh signifikan
terhadap jenis sampel.

4.4 Uji Rangking


Salah satu pengujian yang dilakukan pada praktikum uji organoleptic
adalah uji ranking. Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi ranking pada suatu
produk pangan. Pengujian ranking dilakukan oleh 16 panalis dengan skala
penilaian 1 – 3, di mana 1 = sangat suka, 2 = suka, dan 3 = tidak suka. Panelis
diharapkan memberikan penilaian terhadap parameter warna, rasa, dan aroma
dan diharapkan tidak boleh ada skor yang sama diketiga jenis sampel. Pengujian
dilakukan dnegan mengambil selai secukupnya dan dimasikkan ke wadah kecil.
Setelah itu, sampael diamati karakteristiknya melipti warna, rasa, dan aroma.
Hasil penilaian kemudian diisikan pada lembar kuisioner uji ranking. Pada sampe
A terdapat 2 panelis memberikan nilai 1 dan 14 panelis memberikan nilai 2. Pada
sampel B, 14 panelis memberikan nilai 1 dan 2 panelis memberikan nilai 2.
Sementara itu, pada sampel C semua panelis memberikan nilai 3. Rincian
penilaian panelis dapat dilihat pada tabel
Sampel
Panelis
A B C
1 2 1 3
2 2 1 3
3 2 1 3
4 2 1 3
5 2 1 3
6 1 2 3
7 2 1 3
8 2 1 3
9 2 1 3
10 2 1 3
11 1 2 3
12 2 1 3
13 2 1 3
14 2 1 3
15 2 1 3
16 2 1 3
Jumlah 30 18 48
Mean 1.875 1.125 3
Ranking 2 1 3
Data hasil pengujian rangking ke-16 panelis kemudian dijumlahkan
dan ditentukan nilai rata-rata dari setiap sampel. Pada sampel A memiliki nilai
total 30 degan nilai rata-rata 1,875. Pada sampel B memiliki nilai total 18 dan
rata-rata 1,125. Sementara itu sampel C memiliki nilai total 48 dengan rata-rata
3. Ketiga sampel diurutkan rangkinnya dari nilai terkecil hingga terbesah
sehingga diperoleh kesimpulan bahwa sampel selai B menempati rangkin 1,
sampel selai A menempati rangkin 2, dan sampel selai C menempati rangkin 3.

4.5 Faktor yang Mempengaruhi Uji organoleptik


Pada dasarnya, perbedaan dari hasil pengujian organoleptik yang
dilakukan dipengaruhi leh beberapa faktor. Fakor panelis merupakan faktor
utama yang mempenaruhi hasil pengujian. Pada kasus ini yang dimaksud adalah
kepekaan indera setiap panelis dalam mendeteksi setiap karakteristik sampel
yang diuji. Faktr berikutnya adalah faktor sampel, di mana sampel yang diberikan
haruslah merata dan sama kepada setiap panelis. Pada kasus ii yang dimaksud
adalah jenis, jumlah, hari, dan tempat sehingga dapat diperoleh hasil yang akurat
(Apandi et al., 2016).
Hasil uji organoleptik dipengaruhi oleh panelis, sampel, dan teknik
pengujian. Faktor panelis dipenaruhi oleh kepekaan rangsangan setiap indera
dan pengalaman yang telah dilakuka oleh panelis. Faktor sampel yang dimaksud
adlaah berasal dari jenis sampel, tempat pengujian, waktu pengujian, kondisi
lingkungan, da jumlah sampel yang diberikab. Sementara itu, faktor teknik
pengujian nantinya akan berpengaruh dalam pemilihan panelis dan lembar
kuisioner atau skala penilaian (Surjoseputro et al., 2016).
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai