Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK DETEKSI BAWAH LAUT

(Echosounder)
Nama Anggota Kelompok :
Sisca Ayu Renitasari (20180240016)
Aprilyas Kusuma (20180240027)
Echosounder

Singlebeam
Echosounder merupakan echosounder
instrumen yang memancarkan (SBES)
gelombang akustik atau bunyi
dari permukaan ke dasar air,
yang kemudian sinyal pantul
(echo) ditangkap kembali
dengan selang waktu tertentu
untuk mengetahui objek-objek Multibeam
yang ada di dasar perairan. echosounder
(MBES).
Komponen Echosounder
1
Transmitter
3 Receiver

2 Transducer 4 Recorder/Display
Unit
Singlebeam Echosounder Multibeam Echosounder

Multibeam echosounder adalah


Singlebeam echosounder adalah alat ukur kedalaman air yang
alat ukur kedalaman air yang menggunakan pancaran lebih dari
menggunakan pancaran tunggal. satu beam saat pancaran
gelombang di lepaskan .
Cara Kerja Echosounder
Memancarkan pulsa
akustik ke arah dasar
laut

Gelombang akustik
dipantulkan kembali
dan diterima oleh
tranduser

Gelombang yang
diterima akan
diteruskan ke recorder
FUNGSI ECHOSOUNDER

1 Menentukan kedalaman suatu perairan

Pengidentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen


2 dasar laut (Subbottom profilers)

3 Pencarian kapal-kapal karam didalam


laut

4 Penentuan jalur pipa dan kabel


dibawah laut
STUDI KASUS
Pemetaan Batimetri Perairan Anyer, Banten
Menggunakan Multibeam
Echosounder System

Tujuan : Untuk mengetahui kontur batimetri dan morfologi Perairan


Anyer

Lokasi
Metode : penelitian
adalah di
Perairan
Anyer, Banten
Jawa Barat

Multibeam echosounder dengan tipe Teledyne


Reason (400kHz – 512kHz)
Pemetaan Batimetri Perairan Anyer, Banten
Menggunakan Multibeam
Echosounder System

Hasil
pengolahan
data batimetri
yang dibuat
dengan
menggunakan
software
Surfer 12
Pemetaan Jenis Sedimen dengan Menggunakan
Analisis Data Kedalaman Dari Norbit IWBMS
Multibeam Echosounder System (MBES)

Tujuan : Untuk mengetahui topografi atau muka dasar laut di perairan Teluk
Awur dengan kedalaman tertentu serta macam-macam jenis sedimen dan
persebarannya yang ada di perairan Teluk Awur.

Metode :
Lokasi penelitian
adalah wilayah
periaran pantai
Marine Science
Techno Park Teluk
Awur Kecamatan
Tahunan,
Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah

Norbit iWBMS Multibeam Echosounder System


Pemetaan Jenis Sedimen dengan Menggunakan
Analisis Data Kedalaman Dari Norbit IWBMS
Multibeam Echosounder System (MBES)

Hasil pemeruman Sedimen pasir berwarna merah


menggunakan multibeam muda, lanau berwarna hijau,
dilakukan sejauh 600m dan lempung berwarna biru
Kuantifikasi Kapal Karam Bermaterial Logam
Menggunakan Multibeam Echosounder

Tujuan : Pemanfaatan Multibeam Echosounder (MBES) untuk mendeteksi


keberadaan target/objek berupa kapal karam bermaterial logam dan
mengkuantifikasi nilai intensitas dari kapal karam tersebut.

Metode :

Penelitian ini
dilaksanakan
di Perairan
Selat Sunda

Multibeam Echosounder (MBES)


Kongsberg EM 2040 (400 kHz)
Kuantifikasi Kapal Karam Bermaterial Logam
Menggunakan Multibeam Echosounder

Hasil pengolahan data batimetri di


area sekitar kapal karam menunjukkan
kedalaman perairan sekitar 35-38 m
Kuantifikasi Kapal Karam Bermaterial Logam
Menggunakan Multibeam Echosounder

Nilai intensitas yang diperoleh adalah -


3 sampai +6.99 dB.
DAFTAR PUSTAKA
Maharini, C., Petrus dan Alfi. 2015. Pemetaan Batimetri Perairan Anyer, Banten
Menggunakan Multibeam Echosounder System. Jurnal Oseanografi. 4(1):253-261

Prasetyo, M.J., B. Sasmito dan F.J Amarrohman. 2019. Pemetaan Jenis Sedimen
Dengan Menggunakan Analisis Data Kedalaman Dari Norbit IWBMS Multibeam
Echosounder System (MBES). Jurnal Geodesi Undip. 8(1):298-307.

Wahyudi, A., H.M Manik dan I. Jaya. 2017. Kuantifikasi Kapal Karam Bermaterial Logam
Menggunakan Multibeam Echosounder. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan.
8(1):59-65.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai