3. Sonar
Sonar adalah singkatan dari sound navigation and ranging yang dimana
merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek
di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sonar merupakan sistem
instrumen yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang obyek-obyek
bawah air. Prinsip dasar awal dari sonar adalah menggunakan suara untuk
mendeteksi atau menemukan objek yang secara khusus berada di laut. Sonar
bekerja dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian
menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancarkan ulang ke
operator dan ditayangkan pada monitor.
Sonar hingga saat ini telah luas digunakan untuk mendeteksi Kapal Selam dan
ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan, keselamatan penyelaman,
dan komunikasi di laut. Sistem Sonar ini terdiri dari dua bagian yaitu sistem
sonar aktif yang melakukan proses pemancaran dan penerimaan sinyal suara dan
sistem sonar pasif yang digunakan untuk menerima sinyal-sinyal suara yang
dihasilkan oleh obyek-obyek bawah air, sonar juga dapat mengetahui datang nya
suara dengan mereduksi noise atau suara yang berasal dari arah datangnya pada
saat transducer memproses sonar.
4.2 Pembahasaan
Praktikum kali ini mempelajari tentang materi akustik kelautan dengan
dimana akustik itu sendiri Merupakan teori tentang gelombang suara dan
perambatannya dalam suatu medium air. akustik ini terbagi menjadi dua yaitu
akustik pasif dan akustik aktif yang di mana pada akustik pasif ini merupakan
tindakan mendengarkan suara yang seringkali berfokus pada frekuensi tertentu
dengan tujuan analisis yang digunakan dalam pemantauan akustik pasif, pada
akustik ini lebih ke tindakan perekaman suara seperti merekam suara hewan dan
lingkungan melalui penggunaan sensor akustik untuk tujuan melacak hewan atau
organisme lain nya contoh dari akustik pasif ini yaitu NOAA.
Selanjutnya ada akustik aktif merupakan pengukuran jarak dan arah dari
objek yang serta dapat mengukur waktu tempu dengan contoh Echosounder.
Pada akustik tentu memiliki keunggulan dalam metode nya yaitu proses akustik
yang berkecepatan tinggi dengan relatif kecepatan yaitu 1500 m/s , pada estimasi
ikan yang diperoleh konstan yang memungkinkan memperoleh dan meproses
data secara real time, akurasi pada proses itu bertepatan tinggi yang tidak
membahayakan atau merusak ekosistem serta habitat yang ada dan dapat dengan
mudah menggunakan metode lain.
Jika metode akustik memiliki keuntungan maka metode akustik juga
memiliki ruang lingkup yang secara garis besar penggunaan nya pada ruang
lingkup survei sumber daya hayati laut, budidaya perairan maupun tingkah laku
atau organisme lainnya serta pada ruang lingkup penangkapan ikan. Terdapat 4
komponen utama yang dimiliki oleh echosounder yaitu transmitter, tranducer,
receiver display/recorder dan yang terakhir ada data base dengan sistem
pengoperasian nya yaitu saat time base atau merupakan sumber energi yang
memicu transmitter untuk memancarkan sinyal listrik ke transducer maka
transmitter akan bekerja dengan mengubah menjadi gelombang suara yang
dipacarkan di dalam air kemudian ditransferkan ke echo.
Pada echo ini gelombang suara diubah lagi menjadi energi listrik atau sinyal
listrik yang kemudian di terjemaahan kedalam bentuk echogram. Jenis dari
sistem akustik ada single beam yang merupakan satu pancaran lalu ada dual
beam yaitu 2 pancaran dan ada split beam yaitu pancaran yang menggunakan
trigonometri dengan arah dan objek akan mengarah ke arah lain. Persamaan
sonar ini memiliki deteksi sonar yang mana letak deteksi sonar ini di reseicer
yang dimana ketika menerima gelombang dan dipantulkan kembali dan yang
diubah dan di kuatkan ke energi listrik dengan total energi akustik bersumber
pada energi yang dipantulkan oleh sasaran sebagai sinyal (s) atau merupakan
sinyal dari objek dari lingkungan (N) atau merupakan suara kebisingan.
Dalam menghitung besar deteksi sasaran berdasarkan rasio sinyal terhadap
suara dari energi akustik yang diterima dapat didefinisikan sebagai rata-rata rasio
terhadap suara yang dibutuhkan atau jika rasio sinyal terhadap suara kebisingan
yang di amati melebihi ambang batas deteksi maka target diasumsikan ada.
Sonar juga dilengkapi oleh parameter sonar dimana meliputi beberapa
komponen yaitu source level ini adalah intensitas energi akustik yang dihasilkan
oleh transducer pada sonar akustik pasif, yang kedua ada kekuatan yang
diberikan pada alat yang dipakai atau disebut target strength.
Noise level merupakan energi akustik yang berasal dari hasil atau
dibangkitkannya oleh suatu obyek yang dimana energi ini dapat berasal dari
sonar sendiri, mesin dan pendorong sendiri serta niose muncul akibat dari
gesekan arus air dengan badan kapal sedangkan noise yang bukan berasal dari
faktor sendiri yaitu dapat berasl dari suara hewan, suara mesin serta
pendorongan/propeler. Directivity index adalah kemampuan sonar yang dapat
membedakan arah datangnya noise dengan mereduksi noise yang merupakan
hasil dari arah datangnya tranducer sonar.
Sonar tadi merupakan gelombang suara yang pembagian berdasarkan jenis
pada sonar ini sama seperti dengan akustik bedanya pada sonar pasif itu
merupakan sonar yang bergantung pada sinyal yang diterima yang berasal dari
hasil perambatannya yang dipengaruhi oleh kinerja sonar atau sederhana nya
sonar pasif adalah sonar pasif yang digunakan untuk menerima sinyal-sinyal
suara yang dihasilkan oleh obyek-obyek bawah air. lalu ada sonar aktif dimana
pada sonar ini merupakan energi akustik yang dipancarkan dan diterima oleh
sonar sehingga terjadi 2 perambatan atau dapat diartikan proses pemancaran dan
penerimaan sinyal suara yang dipengaruhi oleh source level dan transmissin
losses selama perambatan menuju sasaran.
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang terdapat pada praktikum sebagai berikut:
1. Akustik dibagi menjadi 2 yaitu pasif dan aktif
2. Komponen utama echosounder ada transmitter, transducer, reseicer,
display/recorder
3. Metode ruang lingkup akustik penggunaan pada sumber daya hayati laut,
budidaya perairan lalu terdapat tingkah laku ikan serta penangkapan ikan
4. Sonar merupakan sistem instrumen yang digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang obyek-obyek bawah air.
5. jika rasio sinyal pada sonar terhadap suara kebisingan yang di amati
melebihi ambang batas deteksi maka target diasumsikan ada.
5.2 Saran
Saran pada praktikum kali ini, praktikan dapat mempelajari materi dan
memahami materi sebelum praktikum di mulai untuk menunjang kelancaran pada
saat praktikum, praktikan juga dapat kondusif pada saat praktikum dimulai sampai
praktikum selesai dan pemateri dapat menjelaskan materi dengan perlahan agar
praktikan tidak merasa tertinggal dengan materi yang di sampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Fahreza A.D, Ali E, Edwar. 2020. Purwarupa sistem sonar untuk deteksi objek
bawah air. Proceding of engineering. 7(2).
Prihantoro Y. Manik H.M, Adi A.P. 2022. Pemanfaatan Data Backscatter Akustik
Multibeam Echosounder untuk Identifikasi Objek Dasar Laut. Charct
datum.8(1).
Yuwono , Handoko E.Y , Islami A.A. 2019. Pembuatan alur pelayaran kapal
tambang pada sungai menggunakan multibeam echousounder. Goid. 14(2).