Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
Mengembangkan Kerangka Kota Cerdas IoT
Evangelos Theodoridis, Georgios Mylonas dan Ioannis Chatzigiannakis
Unit Riset 1, Institut Teknologi Komputer & Pers “Diophantus”
Patras, Yunani
{theodori, mylonasg, ichatz}@cti.gr
Abstrak — Dalam makalah ini, kami membahas temuan utama,
tantangan teknologi, dan peluang sosial ekonomi di era Kota Cerdas.
Sebagian besar kesimpulan dikumpulkan selama proyek
SmartSantander, proyek UE yang mengembangkan testbed skala
kota untuk eksperimen IoT dan Internet Masa Depan, menyediakan
kerangka kerja terintegrasi untuk menerapkan layanan Smart City.
Kota Cerdas, IoT, Internet Masa Depan, Dampak Sosial Ekonomi.
sayaPENDAHULUAN
Beberapa tahun terakhir, upaya penelitian dan pengembangan teknologi
yang signifikan telah dikhususkan untuk domain IoT yang menargetkan
konsep kota pintar, karena berbagai alasan. Yang utama adalah
pertumbuhan eksponensial perangkat/objek pintar yang dapat
berpartisipasi dalam infrastruktur Internet of Things (IoT). Menurut
laporan terbaru [1], jumlah perangkat yang saling terhubung akan
tumbuh lebih dari 50 miliar dalam 10 tahun ke depan. Menambahkan di
atas jumlah ini perangkat yang dapat dikenakan dan semua jenis objek
pintar yang membawa kemampuan penginderaan dan pemrosesan data
yang melekat, diperkirakan akan menghadapi triliunan hal terhubung
yang ditambahkan ke Internet [2, 3].
Alasan kedua yang paling menonjol adalah pertumbuhan
penduduk dan tren urbanisasi. Menurut PBB, populasi perkotaan
akan tumbuh sekitar 2,3 miliar selama 40 tahun ke depan, sementara
sebanyak 70% dari populasi dunia akan tinggal di kota pada tahun
2050 [4, 5]. Pesatnya pertumbuhan kota menjadi pendorong utama
perubahan lingkungan global, karena kota yang hanya menempati
2% dari luas daratan bumi, mengkonsumsi sekitar 75% energi dunia
dan menghasilkan 80% emisi gas rumah kaca. Selain itu, kota-kota
mengkonsumsi sekitar 60% dari semua air yang dialokasikan untuk
penggunaan domestik manusia, sementara permintaan manusia
akan air diperkirakan akan meningkat enam kali lipat dalam 50 tahun
ke depan, karena beberapa kota mungkin kehilangan hingga 50%
dari sumber daya air yang berharga melalui infrastruktur yang bocor.
[7]. Ekspansi kota yang begitu dramatis telah membawa fokus pada
kebutuhan untuk mengembangkan kota secara berkelanjutan,
sementara juga membuat kualitas hidup di kota menjadi lebih baik.
Karena faktor-faktor ini, berbagai masalah telah diatasi dengan
mengeksploitasi teknologi IoT dan Internet Masa Depan (FI) dan
penggunaannya dalam konsep Kota Cerdas telah matang secara
signifikan.
Kota terdiri dari sistem yang sangat kompleks dari berbagai
jenis: infrastruktur teknik sipil, infrastruktur TIK, jaringan sosial,
jaringan keuangan, dll. Semua sistem ini memerlukan upaya
manajemen yang sangat besar (pemantauan, pelaporan, dan
intervensi) untuk memastikan kinerja yang tidak terputus dari
semua kegiatan yang relevan. Contoh sistem tersebut adalah
sistem transportasi umum, penyediaan energi listrik, air dan gas
sistem distribusi, pengelolaan sampah dan pemeliharaan
infrastruktur kota, seperti jalan dan taman umum. Di
bidang sosial dan ekonomi, ada sistem untuk
pengelolaan gedung sekolah, situs bersejarah dan wisata,
untuk perdagangan, untuk perawatan medis dan lansia,
dll.
Pengelolaan fungsi kota yang disebutkan di atas biasanya
didelegasikan kepada entitas/perusahaan yang sesuai dari
sektor swasta atau publik. Koordinasi kegiatan antara semua
entitas ini biasanya sangat sulit dan tidak efisien karena
berbagai alasan teknis, administratif dan politik. Seringkali,
birokrasi dan kurangnya komunikasi intra di antara entitas-
entitas ini menyebabkan kinerja yang buruk di banyak kegiatan
kota ini.
Adopsi luas teknologi IoT dan FI membawa potensi tinggi
untuk mengatasi banyak hambatan dari operasi kota “analog”
tradisional. Kemampuan untuk berbagi data, berinteraksi, dan
menggabungkan layanan secara otomatis kapan pun dan di
mana pun diperlukan, akan menjadi fitur yang melekat pada
kota pintar. Dengan integrasi dunia nyata dengan dunia digital,
dimungkinkan untuk secara efisien menghubungkan,
mengintegrasikan, dan memanfaatkan informasi yang dihasilkan
oleh semakin banyak pelaku kota, item, dan acara. Dengan
mengingat hal di atas, jelas bahwa kota berfungsi sebagai
ekosistem yang sangat baik untuk penelitian IoT, karena kota
mewakili sistem ekonomi tekno-sosial yang sangat padat yang
dapat bertindak sebagai sumber tak ternilai dari kebutuhan
fungsional dan nonfungsional yang menantang dari berbagai
domain aplikasi. .
Selama beberapa tahun terakhir, beberapa proyek UE telah
diluncurkan dengan tujuan memberikan solusi untuk realisasi
IoT dan integrasinya dalam domain aplikasi yang berbeda.
Sejumlah inisiatif dan proyek UE menargetkan inovasi dan
terobosan teknologi di beberapa bidang penelitian seperti
teknologi komputasi awan (EPIC [10]), integrasi layanan
(Peripheria [11], SmartCities [12]) dan e-governance (OpenCities
[13] ]). Mengenai layanan kota pintar, kinerja perkotaan saat ini
[14] diukur dengan menilai dari satu sisi penyebaran
infrastruktur perangkat keras kota dan di sisi lain pada
ketersediaan dan kualitas komunikasi pengetahuan dan
infrastruktur sosial. Bentuk modal yang terakhir sangat penting
untuk daya saing perkotaan dan menyoroti semakin pentingnya
TIK. Layanan Smart City secara umum dapat dikategorikan ke
dalam beberapa kategori seperti ekonomi, mobilitas,
lingkungan, kehidupan masyarakat dan tata kelola yang
merupakan faktor yang mengekspresikan pertumbuhan dan
perkembangan perkotaan. Pertumbuhan dan perkembangan
perkotaan biasanya juga mencakup perkembangan daya saing,
transportasi, dan TIK
ekonomi, sumber daya alam, modal manusia dan sosial,
kualitas hidup, dan partisipasi warga dalam tata kelola kota.

Tingkat Server
Sejumlah pendekatan dan skenario yang berbeda untuk
aplikasi dan layanan perkotaan termasuk dalam [15].
Selain itu, ada beberapa karya penelitian yang mencoba
untuk merangsang dan melipatgandakan pengembangan
faktor kinerja perkotaan tersebut dengan memanfaatkan

Tingkat Sensor IoT Tingkat Gateway IoT

IoT, FI dan ICT. Proyek SmarterCity [16] dan CityScience [17]
masing-masing menyediakan serangkaian solusi penelitian
dan perangkat lunak untuk mendukung aplikasi dalam
mobilitas, tata kelola, bangunan, energi, dll. Selain itu, kota
sendiri berinvestasi pada teknologi IoT dan pengembangan
layanan. Contoh indikatif adalah Kota Oulu [18] dan
Barcelona [19] yang telah menyebarkan dan
mengembangkan layanan yang mencakup topik yang
disebutkan di atas. Mengenai mobilitas dan manajemen lalu
lintas ada juga beberapa produk industri. Produk seperti
DYNAC ATMS [20], Siemens COMET [21] atau TransSuite [22],
menyediakan pemantauan jalan raya, manajemen lampu lalu
lintas, dan fungsi manajemen lalu lintas. Terakhir, ada juga Gambar 1Logical 3-tier node dan arsitektur 3-pesawat.
proyek berdasarkan paradigma crowdsourcing, di mana
pengguna bertukar kendaraan, berbagi wahana atau berbagi
Tingkat simpul IoT terdiri dari perangkat IoT yang
tempat parkir. Beberapa aplikasi dalam kategori ini
disebarkan di seluruh kota pada tiang lampu, di bawah tempat
termasuk: Cacherry [23] dan Spothero [24] masing-masing.
parkir, taman, dll. Perangkat ini biasanya dibatasi sumber daya
Bertujuan memanfaatkan lingkungan seperti itu untuk
(dalam hal daya, memori, dan ketersediaan energi). Untuk
kemajuan penelitian IoT/FI di kota pintar, proyek
menargetkan berbagai kasus penggunaan aplikasi dan
SmartSantander [9] menciptakan fasilitas eksperimental skala
eksperimen, tier node IoT terdiri dari berbagai jenis perangkat
besar di 4 negara Eropa (Spanyol, Jerman, Inggris, dan Serbia).
IoT, seperti platform node sensor yang beragam, pembaca dan
Proyek ini dimulai pada September 2010 dan berencana untuk
tag RFID, smartphone, sehingga mendukung berbagai
menyebarkan hingga 20.000 sensor. Situs penyebaran utama
kemampuan komunikasi . Tingkat node gateway
adalah kota Santander di Spanyol. Perangkat yang digunakan
menghubungkan perangkat IoT dengan infrastruktur jaringan
menggabungkan berbagai platform perangkat keras, teknologi
inti dan Internet. Perangkat tingkat GW juga merupakan bagian
komunikasi, dan kemampuan penginderaan yang sesuai untuk
dari bidang eksperimen yang dapat diprogram, untuk
berbagai layanan kota. Tujuan utama dari proyek ini adalah
memungkinkan eksperimen berbagai solusi interworking dan
untuk mengembangkan testbed untuk eksperimen IoT/FI skala
integrasi perangkat IoT dengan elemen jaringan. Perangkat
kota dan menyediakan kerangka kerja untuk
tingkat GW biasanya lebih kuat dengan kemampuan komputasi
mengimplementasikan layanan Smart City di atasnya.
dan memori yang lebih besar, sejumlah besar antarmuka
II. INFRASTRUKTUR jaringan dan catu daya berkelanjutan (perangkat node GW
adalah server tertanam, PC atau netbook). Tingkat server
SmartSantander [9] saat ini merupakan proyek terkemuka yang menyediakan perangkat server yang lebih kuat dengan
mencoba membangun testbed skala kota yang akan mendukung ketersediaan tinggi dan kemampuan pemrosesan dan
eksperimen menggunakan teknologi IoT bersama dengan penyimpanan yang besar. Server digunakan untuk
penyediaan layanan Smart City, misalnya, pemantauan parkir, pengoperasian repositori data IoT, layanan untuk pengelolaan
pemantauan lingkungan, irigasi tepat di taman dan augmented infrastruktur, dan berbagai server aplikasi Smart City.
reality menggunakan Near Field Communication (NFC). Pengguna Keputusan desain utama adalah pemisahan arsitektur
akhir platform SmartSantander adalah peneliti (dari berbagai disiplin menjadi 3 bidang: a) Manajemen Infrastruktur, B)Eksperimen
ilmu seperti Ilmu Komputer, Sosiologi, ilmu transportasi, dll.) yang IoT dan C) Layanan Kota Pintar. Bidang Manajemen
ingin menjalankan eksperimen IoT menggunakan fasilitas dan warga Infrastruktur terdiri dari komponen perangkat lunak dan API
yang menggunakan layanan yang disediakan. Terlepas dari yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasi dan
penyebaran perangkat IoT di seluruh kota Santander, pemasangan kinerja infrastruktur. Fungsi seperti reservasi node IoT,
sejumlah besar Gateway dan Server diperlukan untuk memastikan registrasi dan konfigurasi node/GW, otorisasi dan otentikasi
konektivitas semua perangkat, komunikasi multipath tanpa pengguna, observasi dan pertukaran data pengukuran dan
gangguan, aliran dan pertukaran data berkelanjutan, dan
penyimpanan serta keamanan didukung oleh pesawat ini.
Bidang eksperimen IoT terdiri dari modul yang bertanggung
pelaksanaan layanan. Seperti yang digambarkan pada Gambar 1,
jawab untuk mengelola eksperimen menggunakan
SmartSantander diwujudkan oleh arsitektur simpul jaringan tiga
komponen dari tingkatan yang berbeda. Fungsi yang
tingkat, yang terdiri dari tingkat perangkat IoT, tingkat Gateway (GW)
didukung dalam bidang ini adalah: penyebaran kode
dan tingkat Server.
eksperimen, pengambilan data eksperimen dan
manajemen eksperimen yang diterapkan. Terakhir, pada bidang
Smart City terdapat beberapa komponen perangkat lunak dan API di
semua tingkatan yang menjamin aliran data yang berkelanjutan ke
layanan Smart City.
Gambar 2 Penerapan SmartSantander saat ini (tersedia online di
http://www.smartsantander.eu/map/)
A. Tantangan
Saat mengembangkan infrastruktur yang disebutkan di atas,
kami telah mengidentifikasi banyak tantangan teknis, karena aplikasi
skala kota menghadapi banyak konteks multimoda dan volume data
yang besar.
Desain dan Pengembangan Middleware IoT: IoT
dicirikan oleh kebutuhan untuk mengintegrasikan
sejumlah besar objek dunia nyata yang heterogen dan
tidak dapat dioperasikan. Untuk mengatasi hal ini, solusi
middleware memberikan tingkat abstraksi yang sesuai
untuk aplikasi dari perangkat dan menawarkan banyak
layanan, bertindak sebagai ikatan yang menggabungkan
domain aplikasi yang heterogen. Operasi yang harus
diselesaikan oleh sistem middleware ini adalah
interoperabilitas layanan, heterogenitas perangkat,
manajemen mandiri perangkat penemuan perangkat dan
konfigurasi otomatis, dll. Solusi seperti SemsorGrid4Env
[38] dan OutSmart [39] telah mengusulkan pendekatan
yang berbeda; SemsorGrid4Env menyajikan arsitektur
web sensor semantik yang terdiri dari kumpulan inti
layanan yang membentuk arsitektur berorientasi layanan
untuk publikasi, penemuan, dan integrasi data. OutSmart
membahas lima layanan kota pintar yang penting,
Selanjutnya, konsep virtualisasi telah menjadi topik penelitian
utama (misalnya proyek Vitro EU [42]), disajikan sebagai solusi yang
menjanjikan terhadap penggunaan kembali informasi dan sumber
daya, menyembunyikan heterogenitas platform dari pengguna akhir
dan memecahkan masalah yang terkait dengan isolasi sumber daya
dan layanan. , pengelolaan dan fleksibilitas. Dengan cara ini,
virtualisasi berjanji untuk memberikan pemisahan yang jelas antara
layanan dan infrastruktur dan mengakomodasi model bisnis baru,
terlepas dari kontrol administratif, paradigma komunikasi, dan
kepentingan ekonomi yang berbeda dari beberapa vendor, sehingga
mengeksploitasi keunggulan penuh IoT.
Semantik: Ada upaya untuk mengangkat data sensor ke
tingkat semantik, misalnya, oleh Grup Inkubator Jaringan Sensor
Semantik W3C [25], dan proyek seperti Semantic Streams
[26], Sistem Semantik [27], dan Web Sensor Semantik
[28], semuanya bertujuan untuk membuat data sensor tersedia sebagai Data Aliran Tertaut [29], yaitu,
data sensor tersedia mengikuti prinsip Data Tertaut. Linked Open Data (LOD) cloud adalah kumpulan
kumpulan data publik yang saling terkait (dikodekan dalam RDF) yang terus bertambah yang saat ini
terdiri dari lebih dari 200 kumpulan data dengan 25 miliar fakta yang terhubung dengan lebih dari 200
juta tautan dan bertambah dua kali lipat setiap 10 bulan sejak 2007 [30]. Faktor kunci keberhasilan LOD
adalah kesederhanaan prinsip yang mendasarinya: tugas utamanya adalah mempublikasikan data
sebagai Data Tertaut untuk: 1) menetapkan URI yang konsisten ke item data, 2) menghasilkan tautan,
dan 3) mempublikasikan metadata yang memfasilitasi lebih lanjut eksplorasi dan penemuan kumpulan
data yang relevan. Integrasi Teknologi Jaringan Sosial, Web Semantik dan Sensor Web menjanjikan
kemampuan untuk mengakses, menemukan, dan query Web sensor dan pengamatan. Melalui anotasi
semantik yang bermakna, keuntungan yang dibawa oleh virtualisasi, integrasi dengan basis
pengetahuan spasial yang ada, dan dukungan untuk layanan Web Sensor saat ini, dimungkinkan untuk
menyediakan komponen perangkat lunak middleware untuk memproses anotasi semantik, yang
mampu menyediakan kemampuan untuk mengakses, menemukan, dan menanyakan objek IoT dan
aliran data terkaitnya serta menyediakan layanan dengan cara yang lebih intuitif dan efisien. Ada
proyek seperti proyek Spitfire EU [42] yang mengikuti arah ini. dimungkinkan untuk menyediakan
komponen perangkat lunak middleware untuk pemrosesan yang dijelaskan secara semantik, yang
mampu memberikan kemampuan untuk mengakses, menemukan, dan menanyakan objek IoT dan
aliran data terkaitnya serta menyediakan layanan dengan cara yang lebih intuitif dan efisien. Ada
proyek seperti proyek Spitfire EU [42] yang mengikuti arah ini. dimungkinkan untuk menyediakan
komponen perangkat lunak middleware untuk pemrosesan yang dijelaskan secara semantik, yang
mampu memberikan kemampuan untuk mengakses, menemukan, dan menanyakan objek IoT dan
aliran data terkaitnya serta menyediakan layanan dengan cara yang lebih intuitif dan efisien. Ada
proyek seperti proyek Spitfire EU [42] yang mengikuti arah ini.
Manajemen Data Besar dan Komputasi Awan:Pengelolaan
aliran data besar yang dihasilkan oleh IoT adalah topik yang
semakin penting. Ada beberapa implementasi prototipe
perangkat lunak seperti Cosm [31] dan IDAS [32]. Cosm
menghubungkan perangkat dan produk dengan aplikasi untuk
menyediakan kontrol waktu nyata dan penyimpanan data. Ini
berfokus murni pada penyimpanan dan pertukaran data, tanpa
kemampuan khusus di bidang lain, dan sejauh ini menawarkan
dukungan untuk sejumlah platform perangkat keras. IDAS
menyediakan dukungan untuk serangkaian layanan IoT ke
berbagai kategori pengguna; ia pada dasarnya menawarkan
satu set API untuk dengan mudah mengintegrasikan aplikasi
yang ada dan menggunakannya untuk menyimpan dan bertukar
informasi. IDAS saat ini digunakan pada proyek SmartSantander
dan diuji dengan fasilitas penelitian IoT yang besar. sMAP [33]
adalah layanan web RESTful yang memungkinkan instrumen dan
produsen informasi fisik lainnya untuk mempublikasikan data
mereka secara langsung. Kelebihannya adalah mudah
dikonsumsi, mudah diterapkan untuk jenis perangkat baru, dan
mudah diproses. Akhirnya, SenseWeb [34] adalah sistem oleh
Microsoft yang menyediakan serangkaian layanan kepada
pengembang untuk menerbitkan dan menyimpan data dari
berbagai jenis sensor. Aplikasi yang menggunakan SenseWeb
dapat memulai dan mengakses aliran data sensor dari sensor
bersama di seluruh Internet. Solusi penyimpanan masa depan
harus menggunakan dan menggabungkan penyimpanan spatio-
temporal dan caching yang canggih untuk mewujudkan
penyimpanan terpusat untuk data sensor, yang mampu
menjawab semburan pertanyaan spasial dan temporal secara
efisien.
Pendekatan lain adalah infrastruktur cloud publik, yang
menyiratkan bahwa teknik yang ditingkatkan untuk manajemen
dan penataan data diperlukan jika tuntutan masa depan harus
dipenuhi. Di database cloud penyedia utama, ada berbagai data
layanan manajemen seperti mengelola dan mengambil data terstruktur.
Solusi saat ini menyediakan sistem database klasik di dalam mesin virtual
(misalnya Amazon RDS atau Microsoft SQL Azure) atau penyimpanan nilai
kunci yang didistribusikan secara besar-besaran (disebut sistem NoSQL) di
mana data diatur dalam ember (Amazon Dynamo) atau dalam tabel
catatan ( Bigtable) yang memungkinkan evolusi skema yang fleksibel.
Namun, yang terakhir hanya mendukung antarmuka kueri sederhana,
yaitu, akses berbasis kunci atau kueri tabel tunggal yang mengharuskan
pengembang aplikasi untuk mengimplementasikan operasi yang lebih
kompleks seperti penggabungan itu sendiri. Ada kebutuhan untuk
mengembangkan infrastruktur berbasis cloud yang dioptimalkan untuk
data yang dialirkan, yang akan memungkinkan abstraksi layanan sensor-
cloud tingkat lanjut. Infrastruktur cloud harus mendukung penyediaan Gambar 4 Pemantauan Lingkungan
dan pengelolaan sumber daya yang terperinci.

Penginderaan partisipatif: Dalam layanan ini, pengguna

AKU AKU AKU. SLAYANAN
Beberapa layanan telah diterapkan pada platform
SmartSantander yang menargetkan aplikasi Smart City.
Pengembangan layanan dilakukan baik dengan pemasangan
perangkat keras dan perangkat lunak khusus di semua
tingkatan dan bidang arsitektur SmartSantander.
Manajemen parkir luar ruangan: Kasus penggunaan
Manajemen Parkir Luar Ruang menyiratkan penyediaan layanan
Manajemen Tempat Parkir Terbatas di kota Santander. Untuk
mencapai hal ini, beberapa ratus tempat parkir di pusat kota
Santander dilengkapi dengan sensor nirkabel feromagnetik
(terkubur di bawah aspal). Informasi yang dikumpulkan didorong ke
penyimpanan utama dan kemudian ke aplikasi pengguna akhir (web/
smartphone) dan ke layar publik yang dipasang di persimpangan
kota utama yang memberi tahu pengemudi tentang jumlah tempat
parkir gratis di berbagai area.
menggunakan ponsel mereka untuk mengirim informasi
penginderaan fisik, misalnya koordinat GPS, kompas, data
lingkungan seperti kebisingan, suhu, dll. Informasi ini disimpan ke
platform SmartSantander yang menyediakan data berguna dari area
yang belum pernah dilakukan penerapan. . Selanjutnya, dengan
aplikasi smartphone yang sama, pengguna dapat berlangganan
layanan khusus bernama “Pace of the city”, di mana mereka bisa
mendapatkan peringatan untuk jenis peristiwa tertentu (kemacetan
lalu lintas, kecelakaan mobil, konser, protes, dll.) yang saat ini terjadi
di pusat kota. Selain itu, pengguna sendiri dapat mendaftar di sistem
suatu acara. Pengguna menerima pemberitahuan tentang peristiwa
yang terjadi melalui smartphone atau SMS/mail mereka.

Gambar 5 Kecepatan Aplikasi Kota

Gambar 3 Panel Parkir Irigasi presisi dan pemantauan taman: Layanan irigasi dan
pemantauan taman yang presisi memberikan informasi waktu
nyata kepada otoritas berkebun dan teknisi taman mengenai
Pemantauan lingkungan: Sejumlah besar
status taman, memungkinkan mereka untuk menilai dari jarak
perangkat pemantauan lingkungan telah dipasang di tiang
jauh kondisi saat ini. Perangkat IoT telah dikerahkan (di bawah
lampu di beberapa area Santander. Perangkat yang dipasang
tanah untuk mengukur kelembaban tanah dan parameter
berisi sensor polusi udara serta sensor kebisingan. Untuk
lainnya dan di atas tanah dengan stasiun cuaca) di dua taman di
lebih meningkatkan jangkauan jaringan pemantauan
kota Santander. Selain menyediakan alat untuk otoritas
lingkungan, sejumlah perangkat dikerahkan di bus angkutan
berkebun, ada juga modul peringatan yang memberi tahu
umum, mobil polisi, dan kendaraan kota.
pengguna ketika kondisi tidak teratur terdeteksi. Selain itu,
pengguna layanan ini dapat dari jarak jauh
memantau konsumsi air dan memanfaatkan perkiraan
indikator kinerja penting seperti air yang diserap, limbah air,
energi dan biaya tenaga kerja.
Gambar 6 Layanan Irigasi
Realitas tambahan: Layanan ini memungkinkan “penandaan”
tempat menarik (POI) di kota seperti tempat wisata, monumen, taman,
pantai, layanan publik, dan pertokoan. Dengan menggunakan aplikasi
smartphone, pengguna dapat memperoleh informasi tambahan tentang
lokasi yang ditandai serta memberikan umpan balik kepada pemerintah
kota dan pengguna lain. Selanjutnya, layanan mencatat dan menganalisis
bagaimana pengguna mengunjungi POI dan mengekstrak pola umum
dan sering dari pergerakan mereka. Pengetahuan ini memudahkan pihak
berwenang untuk mengatur kembali sumber daya (menyesuaikan
transportasi umum, pengumpulan sampah, dll.).
Gambar 7 Aplikasi Augmented Reality
Pengukuran cerdas: Tujuan utama dari layanan ini
adalah untuk memantau konsumsi energi lingkungan
gedung dan kantor. Selain mengumpulkan metrik
mengenai konsumsi energi perangkat, sistem juga
mengenali konteks konsumsi yang sesuai (seperti
kehadiran karyawan di ruang kerjanya, penggunaan
ruang rapat, dll.).
A. Tantangan
Karena banyak layanan Smart City berinteraksi langsung
dengan warga, ada tantangan tertentu yang harus dieksplorasi.
Privasi dan Kepercayaan/ Anonimitas: Ketika individu
berinteraksi langsung dengan platform dan sejumlah besar data
sedang direkam dan kemudian dibagikan, dikumpulkan, dianotasi,
disimpan, diproses, dan akhirnya dikonsumsi, privasi dan anonimitas
pengguna harus dipastikan. Untuk ini, ada dua
pendekatan utama: mekanisme keamanan dan
mekanisme kepercayaan privasi. Mengenai teknik
kriptografi keamanan dan manajemen kunci (seperti
Elliptic curve cryptography-ECC dan Pairing-based
Cryptography-PBC) secara komputasi layak untuk
perangkat dengan sumber daya terbatas di IoT, yang
memungkinkan selain metode keamanan yang lebih
kompleks seperti Enkripsi berbasis identitas (IBE) [ 35]
dan Enkripsi berbasis atribut (ABE) [36]. Selain itu, metode
privasi dapat diklasifikasikan menjadi: privasi berorientasi
data dan privasi berorientasi konteks. Selanjutnya,
sejumlah skema privasi baru-baru ini diusulkan untuk
jaringan sensor nirkabel yang dapat diterapkan pada
objek IoT. Skema Anonimitas Sederhana (SAS) dan Skema
Anonimitas Kriptografis (CAS) memungkinkan penetapan
anonimitas di WSN berkerumun dengan menggunakan
nama samaran dinamis.
Crowdsourcing/ Keterlibatan Pengguna:Inovasi bukan lagi hasil yang diberikan oleh pengusaha atau kelompok
tunggal; sebaliknya, upaya kolaboratif oleh para peneliti, perusahaan, pemerintah kota, dan pengguna akhir merupakan sumber
yang sama pentingnya bagi inovasi sosial dan teknologi. Selain itu, berpartisipasi dalam eksperimen dan layanan kota pintar
mengharuskan pengguna untuk menjadi aktif dan mengunduh serta menginstal aplikasi di ponsel cerdas pribadi mereka,
memberikan akses ke data pribadi pengguna yang dikumpulkan oleh sensor terintegrasi ponsel cerdas. Sebagian besar
pengguna akan sangat enggan untuk menginstal aplikasi semacam itu tanpa manfaat yang jelas. Untuk membujuk pengguna
untuk berpartisipasi, beberapa jenis insentif sering diperlukan. Dalam kasus optimal, skema insentif kompatibel dengan
kebutuhan dan minat pengguna; lebih-lebih lagi, mereka juga dapat berhubungan dengan skema jejaring sosial dan berusaha
untuk mempertahankan minat untuk berpartisipasi dalam proyek semacam itu. Dibangun di atas sarana keterlibatan pengguna
akhir yang lebih tradisional, pencampuran domain fisik dan digital untuk menghasilkan misalnya, game "serius" adalah
pendekatan yang semakin populer, juga memanfaatkan hasil dari area game yang meresap. Penggunaan konsep semacam itu di
ruang publik untuk mempromosikan kegiatan "kebaikan bersama", atau di lingkungan perusahaan untuk mempromosikan
praktik sadar energi telah memberikan hasil yang menggembirakan dalam hal keterlibatan pengguna. Kombinasi insentif moral,
sebagaimana diuraikan di atas, tampaknya merupakan pendekatan yang sangat menjanjikan dalam membangun dan juga
mempertahankan komunitas pengguna akhir dari segala jenis, misalnya, mendukung inisiatif penginderaan partisipatif kualitas
udara, dll. Dibangun di atas sarana keterlibatan pengguna akhir yang lebih tradisional, pencampuran domain fisik dan digital
untuk menghasilkan misalnya, game "serius" adalah pendekatan yang semakin populer, juga memanfaatkan hasil dari area game
yang meresap. Penggunaan konsep semacam itu di ruang publik untuk mempromosikan kegiatan "kebaikan bersama", atau di
lingkungan perusahaan untuk mempromosikan praktik sadar energi telah memberikan hasil yang menggembirakan dalam hal
keterlibatan pengguna. Kombinasi insentif moral, sebagaimana diuraikan di atas, tampaknya merupakan pendekatan yang
sangat menjanjikan dalam membangun dan juga mempertahankan komunitas pengguna akhir dari segala jenis, misalnya,
mendukung inisiatif penginderaan partisipatif kualitas udara, dll. Dibangun di atas sarana keterlibatan pengguna akhir yang lebih
tradisional, pencampuran domain fisik dan digital untuk menghasilkan misalnya, game "serius" adalah pendekatan yang semakin
populer, juga memanfaatkan hasil dari area game yang meresap. Penggunaan konsep semacam itu di ruang publik untuk
mempromosikan kegiatan "kebaikan bersama", atau di lingkungan perusahaan untuk mempromosikan praktik sadar energi telah
memberikan hasil yang menggembirakan dalam hal keterlibatan pengguna. Kombinasi insentif moral, sebagaimana diuraikan di
atas, tampaknya merupakan pendekatan yang sangat menjanjikan dalam membangun dan juga mempertahankan komunitas
pengguna akhir dari segala jenis, misalnya, mendukung inisiatif penginderaan partisipatif kualitas udara, dll. juga memanfaatkan
hasil dari area permainan yang luas. Penggunaan konsep semacam itu di ruang publik untuk mempromosikan kegiatan "kebaikan bersama", atau di lingkunga
IV. SDAN FKEUANGAN SayaNNOVASI
Dalam banyak kasus, aplikasi dan layanan partisipatif dapat
mengarah pada aplikasi meta bernilai tambah baru dan dapat
menciptakan peluang baru untuk kewirausahaan baru dan
pertumbuhan bisnis. Saat ini, dengan Web 2.0 dan ponsel,
pengguna tidak hanya konsumen tetapi juga produsen (alias
prosumers) konten, yang mengarah ke tahap baru evolusi Web,
Web data dengan munculnya aplikasi dan layanan data-sentris
berbasis open data. Pertumbuhan data yang tersedia, potensi
layanan bernilai tambah, dan ketersediaan standar tampaknya
menetapkan kondisi untuk siklus baru
efek jaringan dan inovasi. Pemerintah dapat membuat kumpulan data
tersedia untuk digunakan oleh warga atau organisasi, yang kemudian
dapat menambah nilai bagi mereka. Komunitas riset dapat berbagi
kumpulan data dan memfasilitasi kolaborasi riset. Bisnis dapat
mempublikasikan kumpulan data untuk mengaktifkan dan berpartisipasi
dalam rantai pasokan terbuka. Kumpulan data yang berasal dari sensor
dan perangkat dapat dipublikasikan untuk digunakan oleh aplikasi untuk
transportasi, kesehatan, lingkungan, dan bisnis.
Potensi Open Data sudah mapan di sejumlah sektor di
pemerintahan dan dunia usaha. Uni Eropa telah mengadopsi strategi data
terbuka untuk mendukung transparansi dan menciptakan pasar data
publik senilai €32 miliar per tahun [39]. Kumpulan data yang diterbitkan
dapat mencakup sejumlah bidang kegiatan termasuk transportasi,
kesehatan, pertanian, bisnis, hukum, dan pendidikan. Peran yang dapat
dimainkan oleh UKM dalam berinovasi di Web data terbuka adalah
signifikan. Diperkirakan bahwa Internet berkontribusi setinggi 7%
terhadap pertumbuhan PDB di beberapa negara, yang sebagian besar
berasal dari usaha kecil [40]. UKM dapat berinovasi dengan
menambahkan nilai untuk membuka informasi yang tersedia,
menambahkan nilai pada data perusahaan, berpartisipasi dalam rantai
pasokan terbuka atau dengan memberikan solusi untuk memungkinkan
publikasi dan penggunaan data terbuka yang lebih efisien.
V.CKESIMPULAN
Dalam makalah ini, kami menyoroti perkembangan proyek saat
ini yang merancang kerangka Smart City. Berdasarkan ini, kami
mempresentasikan beberapa temuan teknologi utama,
tantangan TIK teknologi, dan peluang sosial ekonomi dari
ekosistem IoT Smart City.
APENGETAHUAN
Pekerjaan ini didanai oleh proyek penelitian SmartSantander
(www.smartsantander.eu), di bawah FP7-ICT-2009-5 dari
Program Kerangka ke-7 Komunitas Eropa. Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada seluruh konsorsium proyek
pengembangan SmartSantander yang mengarah pada
argumentasi yang disajikan dalam makalah ini.
REFERENSI
[1] Ericsson, ''Lebih dari 50 miliar Perangkat Terhubung'',Laporkan,Feb.
2011.
[2] G. Santucci, ''Internet of Things: Between the revolution of the Internet
and the Metamorphosis of Objects'', in Vision and Challenges for
mewujudkan Internet of Things, diedit oleh H. Sundmaeker,
P.Guillemin, P. Friess, S. Woelffl, Komisi Uni Eropa, hal.11-24, 2010.
[3] MA Uusitalo, ''Visi Global untuk Dunia Nirkabel Masa Depan dari WWF'',
Teknologi Kendaraan IEEE Mag., vol.1, tidak. 2, hal.4-8, 2006.
[4] PBB, ''Prospek Urbanisasi Dunia'', 2009.
[5] Komisi Eropa, ''Kota dan Komunitas Cerdas -- Kemitraan Inovasi
Eropa'', Komunikasi dari Komisi, Brussels, C (2012)-4701, Juli
2012.
[6] J. Marceau, ''Inovasi di Kota dan Kota Inovatif'', Inovasi:
Manajemen, Kebijakan dan Praktik, vol. 10, tidak. 2-3, hlm.
136-145, 2008.
[7] D. Toppeta, ''Visi Kota Cerdas: Bagaimana Inovasi dan TIK dapat membangun Kota
Cerdas, Layak Huni, Berkelanjutan'', iThink, Laporan 005, 2010.
[8] Urbanisasi dan kesehatan, Buletin Organisasi Kesehatan Dunia,
Volume 88, Nomor 4, April 2010, hlm. 245-246
[9] FP7-ICT-2009-5-257992. Proyek SmartSantander.
[10] http://www.smartsantander.eu
[11] http://www.epic-cities.eu/
[12] http://peripheria.eu/
[13] http://www.smartcities.info/
[14] http://www.opencities.net/content/project
[15] http://smart-cities.eu
[16] Proyek UE SMARTSANTANDER, D4.1, ''Laporan dasar dengan
indikator kinerja utama dari layanan kota terpilih''. http://
www.smartsantander.eu/downloads/Deliverables/d4.1.pdf
[17] http://www-03.ibm.com/innovation/us/thesmartercity/
[18] http://cities.media.mit.edu/
[19] http://www.ubioulu.fi/
[20] http://www.bcn.cat/
[21] http://www.transdyn.com/products/dynac_atms.html
[22] http://www.siemens.co.uk/traffic/en/index/productssolutionsservices /
systems/comet.htm
[23] http://www.transcore.com/IA/
traffic%20management%20systems/default.shtml
[24] http://www.upr-net.co.jp/uprEnglish/carsharing.html
[25] http://spothero.com/.
[26] http://www.w3.org/2005/Incubator/ssn/
[27] K. Whitehouse, F. Zhao, J. Liu, ''Aliran semantik: Kerangka kerja untuk
Interpretasi Semantik yang Dapat Disusun dari Data Sensor'', dalam
Prosiding Lokakarya Eropa ke-3 tentang Jaringan Sensor Nirkabel
(EWSN06), halaman 5- 20, 2006.
[28] E. Bouillet, M. Feblowitz, Z. Liu, A. Ranganathan, A. Riabov, dan
F. Ye, ''A Middleware Berbasis Semantik untuk Memanfaatkan Jaringan
Sensor Heterogen, dalam Prosiding 3rd IEEE Int. Kon. tentang Komputasi
Terdistribusi dalam Sistem Sensor, hlm. 174-188, 2007.
[29] AP Sheth, CA Henson, SS Sahoo, ''Semantic Sensor Web'', IEEE
Internet Computing, vol. 12, edisi 4, hlm. 78-83, 2008.
[30] JF Sequeda, O. Corcho, ''Linked Stream Data: A Position Paper'', dalam
Prosiding 2nd International Workshop on Semantic Sensor
Networks (SSN09), hlm. 223-227, 2009.
[31] http://lod-cloud.net/
[32] http://cosm.org
[33] http://forge.fi-
ware.eu/plugins/mediawiki/wiki/fiware/index.php/IDAS
[34] S. Dawson-Haggerty, X. Jiang, G. Tolle, J. Ortiz, dan D. Culler,
''sMAP ---- Pengukuran Sederhana dan Profil Aktuasi untuk
Informasi Fisik'', dalam Prosiding Konferensi ACM ke-8 tentang
Sistem Sensor Jaringan Tertanam (SenSys '10),
November 2010.
[35] H. Ahmadi, N. Pham, R. Ganti, T. Abdelzaher, S. Nath, dan J. Han,
''Privacy-aware Regression Modeling of Participatory Sensing Data'',
in the Proceedings
[36] LB Oliveira, R. Dahab, J. Lopez, F. Daguano, dan AAF Loureiro,
"Enkripsi berbasis identitas untuk jaringan sensor," diProsiding
5th Konferensi Internasional IEEE Tahunan tentang Komputasi
Pervasif dan Komunikasi, PERCOM '07, hal. 223-229.
[37] Xiaojing Fu, Guoyin Zhang, Chunguang Ma, “Skema Perjanjian
Kunci Berbasis Identitas dan Atribut untuk Sensor Nirkabel dan
Jaringan Aktor”, Konferensi Internasional ke-6 tentang Jaringan
Komunikasi Nirkabel dan Komputasi Seluler, Sep. 2010.
[38] http://www.semsorgrid4env.eu
[39] http://www.fi-ppp-outsmart.eu/
[40] Kroes, N., “Data publik untuk semua – membuka sektor publik Eropa”,
Blog Neelie Kroes Wakil Presiden Komisi Eropa, http://
blogs.ec.europa.eu/neelie-kroes/public -data-untuk-semua-
%E2%80%93-pembukaan-europe-sektor publik/
[41] Verney, A., “Mempromosikan usaha kecil dan pertumbuhan ekonomi
di Eropa”, Blog Kebijakan Publik Eropa Google, Januari 2012, http://
googlepolicyeurope.blogspot.com/2012/01/promoting-
smallbusinesses-and-economic. html
[42] http://www.vitro-fp7.eu/
[43] http://www.spitfire-project.eu