Anda di halaman 1dari 6

 

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak telah


mengakses blog ini dan tidak lupa mengucapkan
DirgahayuRepublik Indonesia Ke 64. Artikel kali
ini akan mengulas mengenai pemeriksaan kas
sebagai patokan untuk menentukan selisih lebih
perhitungan anggaran (SILPA).Terkait dengan dua
artikel sebelumnya yang banyak membicarakan kas.
Kas dalam akuntansi pemerintahanidentik dengan
Silpa. Silpa menjadi acuan dalam penyusunan
APBD. Karena Silpa merupakan hal
terpentingdalam laporan keuangan pemerintah
daerah maka dalam melakukan pemeriksaan silpa
harus mendapatperhatian yang lebih
mendalam.1.Langkah Pemeriksaan Kas secara
sederhana berikut dapat membantu kita untuk
menentukan silpasecara cepat.2.Lakukan scanning
yaitu melihat sepintas dan menyeluruh laporan
keuangan yang disajikan oleh auditee(Pemerintah
Daerah). Hal ini berguna untuk memberikan
gambaran umum awal terhadap kondisikeuangan
Pemerintah Daerah;3.Lakukan pengecekan
hitungan kesamping dan kebawah dari laporan
keuangan yang disajikan olehauditee. Hal ini untuk
memastikan laporan keuangan yang disajikan telah
benar dari sisi hitungan yaitupenjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian;4.Posisikan
berjejeran ketiga laporan keuangan tersebut. Hal ini
berguna bagi auditor pemula untuk
lebihmemudahkan melihat keterkaitan antara
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca dan
Laporan ArusKas (LAK) serta melakukan pengujian
Silpa;5.Lakukan pengujian awal untuk mengetahui
silpa yang disajikan telah sesuai. Lihat silpa yang
disajikandalam LRA harus sama dengan silpa yang
disajikan dalam Neraca. Kemudian lanjutkan dengan
melihat jumlah seluruh kas dalam neraca harus sama
dengan saldo akhir kas yang disajikan dalam LAK.
Kalaupenyajian nilai-nilai seperti arahan diatas
berbeda maka laporan keuangan tersebut PASTI
adakekeliruan dan lakukan konfirmasi kepada
bagian yang menyusun laporan keuangan;6.Lakukan
pengujian lagi untuk silpa dengan rumusan (Kas di
Kasda + Kas Di Bendahara Pengeluaran +Kas Di
Bendahara Penerimaan + Kas Di Badan Layanan
Umum (BLU) – Perhitungan Pihak Ketiga –
Pendapatan Yang Ditangguhkan). Jika jumlah dari
rumusan silpa tersebut berbeda dengan silpa
yangdisajikan dalam laporan keuangan PASTI ada
kekeliruan dan lakukan konfirmasi kepada bagian
yangmenyusun laporan keuangan;7.Lakukan
pengujian Kas di Kasda dengan langkah:
 

Dapatkan Daftar SP2D yang dikeluarkan dan daftar


STS, Nota kredit bank yang diterima oleh
BagianPerbendaharaan (Kuasa BUD);

Mintalah rekening koran seluruh rekening bank yang


menjadi rekening kas daerah. INGAT rekening bank
yang menjadi rekening kas daerah harus didukung
oleh Surat Keputusan (SK) Kepala Daerah
dan jangan lupa minta bank statement
(pernyataan bank) bahwa rekening bank yang
dimiliki olehPemerintah Daerah telah sesuai dengan
SK Kepala Daerah;

Buku Kas Umum, Buku Bantu Pajak, Buku Bantu


Potongan IWP harus dimiliki oleh Kuasa BUD;

Pastikan Kuasa BUD tidak menyimpan uang diluar


rekening bank dan jika ada menyimpan uang tunaidi
Brankas, lakukanlah penghitungan jumlah dan
nilainya serta tanyakan sumber uang tersebut;

Total nilai SP2D diluar SP2D Nihil harus sama


dengan mutasi debet rekening koran dan jika
berbedakonfirmasi ke Kuasa BUD, hal umum terjadi
biasanya ada pengeluran tanpa menggunakan SP2D;

Total nilai STS dan Nota Kredit Bank diluar bunga


bank harus sama dengan mutasi kredit
rekeningkoran dan jika berbeda konfirmasi ke
Kuasa BUD, hal umum terjadi biasanya ada
penerimaan yang belum dicatat;

Saldo Buku Bantu Pajak dan Buku Bantu Potongan


IWP harus sama dengan Bukti Setoran Pajak
danSetoran IWP dan jika berbeda harus sama
dengan PFK di Kuasa BUD;

Saldo Buku Kas Umum harus sama dengan Saldo


Rekening Koran ditambah dengan Kas Tunai
yangdimiliki Kuasa BUD.Lakukan pengujian Kas di
Bendahara Pengeluaran dengan langkah:

Daftar SP2D yang diterima oleh Bendahara


Pengeluaran harus sama dengan yang dikeluarkan
olehBagian Perbendaharaan (Kuasa BUD);

 
Buku Kas Umum Pengeluaran, Buku Bantu Pajak
harus dimiliki oleh Bendahara Pengeluaran;

Total nilai SP2D yang diterima oleh Bendahara


Pengeluaran harus dicocokan dengan total belanja
(SPJ) yang dibuatnya dan selisihnya harus sama
Uang Untuk Dipertanggungjawabkan (UUDP);

Buku Bantu Pajak harus sama dengan Setoran
Pajak dan jika berbeda harus sama dengan PFK
diBendahara Pengeluaran;

Saldo Buku Kas Umum harus sama dengan Kas di


Bendahara Pengeluaran.Lakukan pengujian Kas di
Bendahara Penerimaan dengan langkah:

Total nilai STS dalam daftar STS yang dibuat


Bendahara Penerimaan harus cocok dengan daftar
STS yang diterima oleh Bagian Perbendaharaan
(Kuasa BUD) dan jika terjadi selisih maka nilainya
harussama dengan nilai Pendapatan Yang
Ditangguhkan yang tersaji dalam neraca.

Buku Kas Umum Penerimaan harus dimiliki oleh


Bendahara Penerimaan.

Saldo Buku Kas Umum Penerimaan harus sama


dengan Kas Di Bendahara Penerimaan.Lakukan
pengujian kas di BLU dengan langkah:

Mintalah Laporan Keuangan BLU;


Langkah yang dilakukan sama dengan pemeriksaan


kas di Kas Daerah secara umum;

Kas di Neraca BLU harus sama dengan nilai Kas di


BLU yang disajikan dalam Neraca
Konsolidasian.Demikian langkah pemeriksaan kas
sebagai patokan penentuan silpa. Semoga artikel
diatas yang berisi langkahsederhana dalam
pemeriksaan kas dapat bermanfaat. Karena BLU
memiliki karakteristik berbeda dengan unitkerja
yang lain, dalam artikel berikutnya akan dibahas
mengenai pemahaman terhadap BLU
Activity (3)

Anda mungkin juga menyukai