NAMA : SERILUS NENAK

NIM : E1052191006

KELAS : A REG B

MAKUL : KAJIAN KETAHANAN NASIONAL

DOSEN PENGAMPU :DR, JUMADI , M,SI, PH.D

JUDUL : MENINGKATKAN KEWASPADAAN NASIONAL

TERHADAP PROXY WAR

PENGARANG : YEHU WANGSAJAYA

PENERBIT : RAJAWALI PERS

 BAB VI

KONSEPSI PENINGKATAN KEWASPADAAN NASIONAL TERHADAP PROXY

WAR

Kewaspadaan merupakan kualitas untuk melahirkan suatu ketahanan yang berkorelasi secara
signifikan dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam arti bahwa ketahanan nasional
masyarakat adanya SDM yang berkualitas (ulet dan tangguh menghadapi masalah) sebagai
modal dasar menjaga keutuhan NKRI. SDM yang berkualitas tidak hanya memiliki
sensitivitas yang tinggi terhadap ketahanan nasional, anacaman dan mampu mengidentifikasi
persoalan-persoalan bangsa, tetapi juga handal serta memiliki sifat percaya diri dalam
mengatasi suatu persoalan. Kebijakan ini didasarkan atas satu asumsi bahwa peningkatan
kewaspadaan nasional menghadapi proxy war dapat terlaksana apabila seluruh lapisan bangsa
Indonesia dapat di integrasikan kedalam suatu sistem menyeluruh yang merupakan suatu
proses konsepsional, nilai dan tindakan yang memungkinkan harmoni antara bagian-bagian
yang berbeda di bangun, mewujudkan perumusan undang-undang yang dapat mencegah
ancaman proxy war, semacam aturan atau perundang-undangan tentang pembrantasan
kegiatan subversi, untuk lebih mengefektifkan peran a[aratur penegak hukum dalam rangka
peningkatan kewaspadaan nasional terhadap proxy war guna menjaga stabilitas ketahanan
dalam negeri dalam rangka memperoleh keutuhan NKRI. Meningkatkan rasa nasionalisme
bangsa Indonesia melalui mendefinisi ulang makna nasionalisme, perbaikan kurikulum
pendidikan, inventarisasi dan memetakan daerah-daerah yang masyarakatnya tidak/kurang
memiliki nasionalisme yang kuat. Mensinergikan dan meningkatkan pemahaman tentang
perang dan fungsi masing-masing penyelengara intelijen Negara untuk mengenimilasi budaya
ego sektoral yang sempit dengan melksanakan pendidikan dan latihan, studi banding serta
pemberdayaan masyarakat guna ikut berpartisifasi dalam peningkatan peran dan fungsi
intelijen. Meningkatkan peran aktif dan kemitraan aktif para tokoh agama, tokoh masyarakat,
tokoh adat, tokoh pemuda, secara efektif dan efisien dalam dalam meningkatkan
kewaspadaan nasional terhadap ancaman proxy war guna menjaga stabilitas keamanan dalam
negeri dalam rangka memperkokoh keutuhan NKRI. Secara teliti dan berkesinambungan
melaksana kan, evaluasi terhadap undang-undang yang mendukung pencegahan anacaman
proxy war, evaluasi terhadap perizinan pemanfaatan sumber daya mineral/alam yang
diberikan pejabat yang berwenang sesuai wilayah kuasa otonominya. Hal-hal terkait yang
menghambat peningkatan peran penegak hukum karena berbenturan dengan perundang-
undang yang memberikan efek pada kurang optimalnya pencegahan anacaman proxy war.
KOMENTAR SAYA :

Bagai mana Negara kita memanajemenkan kasus-kasus illegal yang ada di Negara Indonesia
agar menghindari ancaman-ancaman dari proxy war yaitu ancaman dari luar negeri maupun
dari dalam negeri, ada pun kekuatan pertahanan jika sistem hukum nya tidak di perkuat maka
akan kembali ke hal yang tidak di inginkan, di sisni kita telah melihat strategi-strategi yang
patut untuk di pelajari bagai mana kekuatan pertahan untuk Negara Indonesia, namun
kembali juga jika hal tersebut tidak di didik dan tidak di pelajari di masyarakat maka akan
sama dengan tidak ada nya kekuatan, dengan demikian maka perlu nya pelatihan dan
pendidkan terhadap masyarakat akan sebuah pertahan yang di mana bisa di arahkan oleh ahli
di bidang pertahanan, dan perlu di pertegas ulang bahwa anacaman yang terjadi dari proxy
war itu sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara dari segi sosial dang sebagai
nya, oleh sebab itu harus kita pantau lebih jelas dan lebih mendalami ilmu kajian ketahan
nasional agar lebih memperkuat persatuan dan kekuatan pertahanan bangsa Indonesia, ada
pun kesalah pahaman yang terjadi di dalam Negara itu bisa di perjelaskan dengan kesatuan
yang mendalami kemajemukan bangsa itu sendiri.