Letter of Credit
Irrevocable L/C adalah Letter of Credit yang tidak dapat diubah atau dibatalkan secara
sepihak.
Revocable Letter of Credit
Revocable L/C adalah Letter of Credit yang sewaktu-waktu dapat diubah atau dibatalkan
secara sepihak. Pada kenyataannya jenis L/C ini jarang digunakan, karena tidak ada jaminan
kepada kedua belah pihak.
Confirm Letter of Credit
Confirm L/C adalah Letter of Credit yang dijamin oleh 2 bank, yaitu opening bank dan
confirming bank.
Transferable Letter of Credit
Transferable L/C adalah Letter of Credit yang memberikan hak kepada eksportir untuk
memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu atau beberapa pihak lain.
Hal ini terjadi di mana pihak beneficiary (penjual) harus membeli barang terlebih dahulu
kepada pihak ketiga, tetapi yang bersangkutan tidak mempunyai cukup dana. Agar
perdagangan ini tetap bisa terlaksana, beneficiary meminta importir agar membuka
transferable L/C.
Dengan dasar tersebut beneficiary meminta advising bank memindahkan untuk kepentingan
pihak ketiga yang merupakan second beneficiary. Syarat dan kondisi seluruhnya sama
kecuali jumlah L/C, Harga satuan, jangka waktu L/C, jangka waktu pengiriman.
CY / CFS - yang harus dilakukan dengan lokasi pengiriman kargo dan penerimaan
- CY / CFS = layanan door-to-port, kontainer penuh dari tempat pengirim untuk CFS
pengangkut di tempat tujuan, penerima mengatur koleksi kargo longgar
- CFS / CY = layanan port-to-door, kargo lepas dari CFS asal dikemas ke seluruh wadah dan
memberikan ke tempat penerima barang
- CFS / CFS = layanan port-to-port, kargo lepas dari CFS asal dikemas ke seluruh wadah dan
memberikan CFS tujuan ini, penerima mengatur koleksi kargo longgar
- FCL/FCL = Pengirim barang (shipper) bertanggung jawab atas packing Dan unpacking dari
countainer
- LCL/LCL = Pengiriman barang yg dilakukan oleh beberapa orang yg diisi dalam countainer
yang bertanggung jawab adalah pengangkut countainer (carrier) atau perusahaan
pelayaran atas packing Dan unpacking dari countainer
- LCL/FCL = Pengangkutan dengan cara FCL, pengangkut countainer (carrier) bertanggung
jawab atas unpacking ke dalam countainer Dan si pemilik barang (shipper)bertanggung
jawab Untuk unpacking dari dalam countainer
- FCL/LCL = Pengangkutan dgn cara LCL, si pengirim barang (shipper) bertanggung jawab
atas packing, ke dalam countainer Dan pengangkut countainer (carrier) atau perusahaan
pelayaran bertanggung jawab atas unpacking dari countainer
Freight Collect : biasa disebut dalam dokumen transportasi Bill of lading. Hal ini
menunjukkan bahwa biaya transportasi atau biaya kapal menjadi beban atau akan dibayar
oleh penerima barang di tempat tujuan. Artinya pengirim hanya mengirim barang tanpa
membayar biaya kapal, namun penerima barang sewaktu akan mengambil barang dari kapal
harus membayar biaya kapal terlebih dahulu. Besarnya biaya kapal seperti tertera pada
dokumen B/L, namun jika B/L tidak memberikan informasi ini, besarnya biaya dapat
ditanyakan kepada pengirim barang maupun perusahaan transportasi bersangkutan,
tentunya sesuai harga yang telah disepakati antara pengirim dengan perusahaan
pengangkut atau antara penerima barang dengan perusahaan pengangkut.
Harmonized System atau biasa disebut HS adalah suatu daftar penggolongan barang yang
dibuat secara sistematis dengan tujuan mempermudah penarifan, transaksi perdagangan,
pengangkutan dan statistik yang telah diperbaiki dari sistem klasifikasi sebelumnya. Saat ini
pengklasifikasian barang di Indonesia didasarkan kepada Harmonized System dan
dituangkan ke dalam suatu daftar tarif yang disebut Buku Tarif Bea Mauk Indonesia (BTBMI).
Tujuan daripada pembuatan HS ini di antaranya adalah:
Memberikan keseragaman dalam penggolongan daftar barang yang sistematis
Memudahkan pengumpulan data dan analisis statistik perdagangan dunia
Memberikan sistem internasional yang resmi untuk pemberian kode, penjelasan dan
penggolongan barang untuk tujuan perdagangan
Sales contract tertuang perjanjian antara dua belah pihak penjual (eksportir) dengan
pembeli (importir) mengenai hal-hal apa saja yang dipersyaratkan seperti nama barang,
jumlah, kemasan, cara pembayaran, cara penyerahan barang, pelabuhan muat dan bongkar,
waktu pengiriman, dan sebagainya. Sales contract terjadi dengan adanya promosi dari
penjual, kemudian adanya permintaan dari pembeli, penawaran, pemesanan barang
kemudian bila telah terjadi jual beli maka dituliskannya semua hal yang disepakati (terms of
condition) di dalam sales contract tersebut
a. Promosi
Kegiatan promosi komoditas yang akan diekspor melalui media promosi seperti iklan di
media elektronik, majalah, Koran, pameran dagang atau melalui badan/lembaga yang
berhubungan dengan kegiatan promosi ekspor seperti Ditjen PEN, Kamar Dagang dan
Industri, Atase perdagangan dan lain sebagainya
b. Inquiry
Pengiriman surat permintaan suatu komoditas tertentu oleh Importir kepada eksportir
(letter of inquiry). Biasanya berisi deskripsi barang, mutu, harga dan waktu pengiriman
c. Offer Sheet
d. Order Sheet
Setelah mendapatkan penawaran dari eksportir dan mempelajarinya, jika setuju maka
Importir akan mengirimkan surat pesanan dalam bentuk order sheet (purchase order)
kepada eksportir
e. Sale’s Contract
Sesuai dengan data dari order sheet maka selanjutnya eksportir akan menyiapkan surat
kontrak jual beli (sale’s contract) yang ditambah dengan keterangan force majeur
clause dan inspection clause. Sales contract ini ditandatangani oleh eksportir dan
dikirimkan sebanyak dua rangkap kepada Importir
f. Sale’s Confirmation
2. L/C Opening Process
Letter of credit (L/C) adalah Jaminan dari bank penerbit kepada eksportir sesuai dengan
instruksi dari importer untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu dengan jangka
waktu tertentu atas dasar penyerahan dokumen yang diminta importer
Output penting dari proses ini adalah dokumen pengapalan yang merupakan bukti bahwa
eksportir telah mengirimkan barang yang dipesan Importir sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam L/C.
Proses ini adalah proses penguangan dokumen pengapalan bagi eksportir dan merupakan
proses untuk claim barang yang telah dibayar bagi Importir
KUMPULAN SOAL
o Apakah sales contract wajib dibuat oleh eksportir dan importir?
Sales contract wajib dibuat oleh keduanya karena fungsi dari sales contract itu
sendiri adalah untuk memecahkan segala perbedaan yang mungkin terjadi selama proses
perdagangan luar negeri agar transaksi tersebut tidak keluar dari jalur yang seharusnya yang
nantinya akan menjadi landasan hukum utama bagi transaksi kedua belah pihak.
o Sales contract wajib ditanda tangani oleh eksportir dan importir. Jelaskan!
Karena sales contract secara hukum merupakan landasan utama ata terjadinya suatu
transaksi yang mengikat bagi kedua belah pihak dan akan menjadi pedoman pokok
dalam pelaksanaan transaksi selanjutnya.
o Bila L/C sudah merupakan jaminan bagi eksportir / seller dan buyer / importir. Mengapa
sales contract masih diperlukan?
Karena sales kontrak merupakan dokumen penting yang mendasari transaksi jual beli
antara pihak eksportir dan importir, maka berdasarkan perjanjian inilah saling
pengertian dituangkan, dan ditugaskan untuk menghilangkan salah satu penafsiran.
Keterangan:
- Eksportir mempromosikan produk ekspornya melalui pameran atau mendisplay di
internet, kadang kala eksportir langsung mengirimkan penawaran untuk memancing
minat importir potensialnya.
- Importir yang tertarik akan mengirimkan surat permintaan penawaran / harga (letter
of inquiry) melalui facsimile (fax) / e-mail ke eksportir.
- Eksportir menjawab dengan mengirimkan surat penawaran (offer sheet) lengkap,
termasuk di dalamnya harga uraian produk, kondisi harga (price condition / FOB, CRF
/ CIF), detail kemasan (packaging), syarat pembayaran, waktu pengapalan, minimum
order, dan hal-hal penting lain yang perlu diketahui oleh importir.
- Importir yang berminat akan mengirimkan pesanan (order sheet) kepada eksportir
dengan mencantumkannya, selain itu harus dilengkapi pula dengan persyaratan yang
ditetapkan pemerintah dalam bidang impor. Serta menjelaskan “shipping mark”
yang sudah menjadi kebiasaan (usage) dalam pengiriman barang-barang dalam
perdagangan internasional.
- Eksportir akan mengirimkan konfirmasi penjualan (sales conformation) yang harus
ditandatangani oleh importir sebagai ikatan penguat sebelum importir membuka L/C
dan sebelum produk disiapkan atau diproduksi oleh eksportir.
- Eksportir atau importir mengeluarkan kontrak penjualan yang harus ditanda tangani
oleh kedua belah pihak.
o Mengapa pada INCOTERM ketentuan FOB, C&F, dan CIF telah diatur tanggung jawab
masing-masing pihak (eksportir dan importir)? Jelaskan pengertian dari harga FOB, C&F,
dan CIF tersebut!
- Harga FOB berarti bahwa eksportir bertanggung jawab mengurus barang sampai
diatas kapal. Semua biaya pemuatan barang dipelabuhan muat termasuk pajak
ekspor dan izin ekspor (bila ada) menjadi tanggung jawab eksportir. Karena ongkos
angkut dibayar oleh importir, maka maskapai pelayaran akan mengizinkan pemuatan
barang bila maskapai pelayaran telah mendapat konfirmasi dan jaminan pembayan
dari eksportir.
- Harga C&F berarti bahwa eksportir bertanggung jawab mengurus barang sampai
diatas kapal, termasuk membayar ongkos pelayaran, semua biaya pemuatan barang
dipelabuahan muat termasuk pajak ekspor dan izin ekspor menjadi tanggung jawab
eksportir.
- Harga CIF berarti bahwa eksportir bertanggung jawab mengurus barang sampai
diatas kapal, termasuk membayar ongkos pelayaran dan membayar premi asuransi.
Semua biaya pemautan barang menjadi tanggung jawab eksportir.
o Diantara FOB, C&F, dan CIF tersebut, manakah yang paling menguntungkan bagi
eksportir? Berikan alasan!
Yang paling menguntungkan bagi eksportir adalah FOB, karena pada FOB eksportir
hanya bertanggung jawab mengurus barang sampai diatas kapal dimulai dari pemuatan
barang dipelabuhan muat termasuk pajak ekspor dan izin ekspor ditanggung oleh
eksportir sedangkan ongkos angkut dibayar oleh importir dan importir juga bertanggung
jawab terhadap premi asuransi atas barang yang dikapalan. Jadi pada FOB ini eksportir
tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak dalam melakukan perdagangan
internasional.
Pernyataan tersebut salah, karena FOB meliputi harga barang + ongkos angkut
barang kepelabukan +ongkos menaikkan barang ke atas kapal, sedangkan CIF meliputi
harga barang + ongkos angkut barang kepelabuhan + ongkos menaikkan barang ke atas
kapal + ongkos bongkar barang / menurunkan barang + ongkos angkut (diasuransikan)
dari pelabuah ke gudang pembeli sehinnga biaya FOB lebih kecil dari pada CIF.
o Apakah yang dimaksud dengan partial shipment allowed dan partial shipment
prohibited?