PH Dan Ka
PH Dan Ka
BAB I
PENDAHULUAN
[1]
Penentuan pH Dan Ka
[2]
Penentuan pH Dan Ka
1.2.4 pH Meter
Selain menggunakan indikator universal, untuk mengetahui nilai
pH suatu zat juga bisa digunakan alat yang disebut pH meter. pH meter
mempunyai elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang akan
diukur pH-nya. Nilai pH dapat langsung diketahui melalui tampilan layar
digital pada alat tersebut.
pH meter adalah harga yang diberikan untuk tetapan
kesetimbangan asam dan merupakan ukuran kekuatan asam. Harga Ka
mencerminkan kekuatan asam : semakin besar Ka, semakin kuat asam.
Nilai Ka untuk setiap larutan berbeda-beda bergantung reaksi ionisasinya.
Untuk asam kuat harga Ka antara 103 sampai dengan 10-2, sedangkan
asam lemah memiliki harga lebih kecil.
HA ↔ H+ + A-
Ka = ¿ ¿
[3]
Penentuan pH Dan Ka
pH kurang dari 7
memerahkan kertas lakmus biru
dapat menghantarkan arus listrik
korosif terhadap logam
1.2.5.1 Pengelompokkan Senyawa Asam
Berdasarkan kuat lemahnya, senyawa asam terbagi menjadi dua yaitu
(Purba,2006) :
1. Asam Kuat
Asam kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Di dalam air,
senyawa ini dapat menghasilkan ion H+ secara sempurna, yaitu seluruh
molekul asam membentuk ion. Jumlah mol zat yang terionisasi sama
dengan jumlah mol zat mula-mula. Asam kuat memiliki derajat ionisasi
(α) sama dengan 1. Contoh senyawa asam kuat yaitu HCl, HBr, H 2SO4,
HClO4.
2. Asam Lemah
Asam lemah merupakan elektrolit lemah sehingga di dalam air
dapat terionisasi, tetapi tidak sempurna. Harga derajat ionisasi asam
lemah berkisar antara nol dan satu (0 < α < 1). Senyawa ini terionisasi
tidak sempurna sehingga masih ada molekul yang tidak terionisasi.
Contoh asam lemah yaitu CH3COOH, H2S, H2CO3, H2SO3, dan H3PO4.
[4]
Penentuan pH Dan Ka
2. Basa lemah
Basa lemah merupakan senyawa elektrolit lemah dan tidak
dapat terionisasi dengan sempurna ( 0 < α < 1 ). Contohnya basa lemah
yaitu Mg(OH)2 dan Al(OH)2.
[5]
Penentuan pH Dan Ka
BAB II
METODOLOGI
2.1.2 Bahan
1. Larutan buffer pH 3,4,5,6,7,8 dan 9
2. Indikator PP, Metil Merah, Metil Orange, Bromo Kresol Hijau,
Bromo Fenol Biru, dan Timol Biru
3. HCl 0,1 N
4. CH3COONa 0,1 N
5. Air ledeng
6. NH4Cl 0,1 N
7. Indikator Universal
[6]
Penentuan pH Dan Ka
[7]
Penentuan pH Dan Ka
Memasukkan larutan
Menambahkan 2 tetes indicator PP, Metil Merah, buffer kedalam 42
Metil Orange, Bromo kresol hijau, bromo timol tabung reaksi dengan
biru, bromo fenol biru, kedalam setiap tabung masing masing 2 ml
reaksi yang berisi larutan buffer
HCl 0.1 N
Ditentukan Ka nya
[8]
Penentuan pH Dan Ka
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
LARUTAN BUFFER
INDIKATOR
pH 3 pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9
Merah Merah
METIL MERAH merah orange kuning kuning kuning
muda muda
Merah
FENOLFTALEIN Bening Bening Bening Bening Bening bening
muda
Sampel
Larutan cuplikan ( air ledeng, larutan
NH4Cl, CH3COOH 0.1 N )
No Indikator
[9]
Penentuan pH Dan Ka
3.2 PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pH suatu larutan
menggunakan Indikator asam basa dan menggunakan indikator universal, lalu
membandingkan harga pH yang diperoleh dari kedua indikator tersebut.
Dalam percobaan ini digunakan beberapa indikator yaitu metil orange,
bromo fenol biru, phenolpthalein, metil merah, timol biru, bromo kresol hijau,
dan indikator universal.
Pada praktikum pertama dilakukan pengidentifikasian range warna
dari suatu indikator apakah sesuai atau tidak dengan teori. Pada praktikum
pertama ini dilakukan pengamatan perubahan warna pada larutan buffer yang
diteteskan beberapa indikator yaitu indikator PP, Metil Merah, Metil Orange,
Timol Biru, Bromo Fenol Biru, dan Bromo Kresol Hijau yang kemudian
dibandingkan dengan tabel trayek pH teori sebagai berikut. Dimana tabel trayek
pH teori dapat dilihat pada tabel 1.Trayek pH teori pada indikator asam – basa.
Dari hasil praktikum terjadi perbedaan warna antara teori dengan data
pengamatan (data pengamatan dapat dilihat pada tabel 3.1.1 sedangkan data
teori dapat dilihat pada tabel 1).Perbedaan ini terjadi pada indikator Metil
Merah, Metil Orange dan Bromo Fenol Biru. Hal ini dapat terjadi yaitu karena
kurangnya tetesan indikator yang diberikan pada larutan buffer menyebabkan
perubahan warna yang dihasilkan dari penginonisasian metil merah dengan pH
larutan buffer menjadi tidak begitu mendekati warna teori. Sebagai contoh yaitu
[10]
Penentuan pH Dan Ka
Metil Orange yang mengalami perubahan warna orange dari pH 3-9 pada
praktikum sedangkan pada teori perubahan warna yang dialami oleh Metil
Orange adalah merah ke kuning pada pH 3.1 – 4.4. Ini disebabkan kurangnya
keseimbangan yang dihasilkan dari penarikan ion H+ oleh ion N yang berasal
dari senyawa Metil Orange sehingga warna yang dihasilkan adalah warna
transisi yaitu orange. (Anonim,2010)
Pada praktikum membandingkan PH larutan dengan indicator
universal dan PH meter dilakukan dengan tujuan untuk menentukan Ka
(Konstanta asam) pada suatu larutan yang telah diketahui
konsentrasinya.Berdasarkan Tabel 3.1.3 : Nilai pH larutan HCl yang
konsentrasinya berbeda untuk menentukan harga Ka .Dimana penentuan harga
pH dari setiap larutan HCl menggunakan indikator universal.Terdapat pengaruh
konsentrasi larutan pada saat penentuan nilai Ka HCl yaitu semakin tinggi
konsentrasi larutan HClnya maka semakin tinggi pula nilai Ka-nya.Selain itu,
terdapat pula pengaruh pH terhadap penentuan nilai Ka-nya yaitu semakin
tinggi pH larutan HClnya maka semakin kecil nilai Ka-nya. Hal ini dibuktikan
dengan larutan HCl 0,1 N yang pHnya 1 memiliki nilai Ka yaitu 0,1 ; untuk
larutan HCl 0,01 N yang pHnya 2 memiliki nilai Ka yaitu 0,01.
[11]
Penentuan pH Dan Ka
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa daerah
perubahan warna yang terjadi pada suatu larutan menggunakan indikator
asam basa untuk larutan buffer pH 3 – 9 adalah sebagai berikut.
Indikator Metil Orange terjadi perubahan warna orange
Indikator Bromo Fenol Biru terjadi perubahan warna dari hijau lumut
ke ungu.
Indikator Phenol phtalein terjadi perubahan warna dari tak berwarna ke
merah muda
Indikator Metil Merah terjadi perubahan warna dari merah muda ke
kuning
Indikator Timol Biru terjadi perubahan warna dari orange ke hijau tua
Indikator Bromo Kresol Hijau terjadi perubahan warna dari kuning ke
biru muda.
2. Berdasarkan praktikum menentukanPH dan Ka HCl yaitu menentukan
harga Ka dari suatu larutan yang telah diketahui konsentrasinya dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh konsentrasi larutan pada saat
penentuan nilai Ka HCl yaitu semakin tinggi konsentrasi larutan HClnya
maka semakin tinggi pula nilai Ka-nya. Selain itu, terdapat pula pengaruh
pH terhadap penentuan nilai Ka-nya yaitu semakin tinggi pH larutan
HClnya maka semakin kecil nilai Ka-nya.
4.2 SARAN
Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya dalam pengukuran harga Ka
menggunakan pengujian berdasarkan beda valensi untuk menentukan pengaruh.
[12]
Penentuan pH Dan Ka
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2010,
http://hudawaudchemistry.
wordpress.com/2013/01/02/larutan-asam-dan-basa/27 Desember 2014
Anonim,2010.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah
web/2009/0700544/tambahan%20pH4.html/27 Desember 2014
[13]
Penentuan pH Dan Ka
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
[14]
Penentuan pH Dan Ka
GAMBAR ALAT
[15]
Penentuan pH Dan Ka
[16]