Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

PERCOBAAN 1
PENGUKURAN CATU DAYA DAN HIGH PASS FILTER (HPF)

1.1 Tujuan Percobaan


Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian tersebut.
2. Dapat mengetahui frekuensi input dan output dari rangkaian HPF
tersebut.
3. Parameter-parameter yang diukur/diamati.
- Frekuensi
- Tegangan / Daya

1.2 Daftar dan Alat Komponen


1. Osiloskop
2. Function Generator
3. Multimeter
4. Kabel Power
5. Kabel Probe
6. Kabel BNC to BNC
7. Kabel Jepit Buaya
8. Jumper

1.3 Teori Dasar


1. Catu Daya

Catu daya adalah frekuensi ke sumber daya listrik. Perangkat atau sistem
yang memasok listrik atau jenis energi ke output beban atau kelompok beban
disebut power supply unit atau PSU. Sebuah power supply mungkin termasuk
distribusi daya sistem serta primer atau sekunder sumber energy seperti :
- Aki
- Baterai

1
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

- Bahan bakar kimia dan bentuk lain dari penyimpangan energy sistem
- Generator atau alternator
Catu daya berfungsi menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC
yang teregulasi. Input jalan-jalan melalui transformator diturunkan tegangan dan
penyearah diserahkan menjadi tegangan searah DC. Penyearah ini menggunakan
dioda-dioda yang disusun sedemikian rupa atau dengan dioda bridge yang
memiliki input dan output. Untuk mendapatkan keluaran DC yang baik, maka
setelah diserahkan oleh penyearah, tegangan difilter atau disaring untuk catu daya.
Untuk catu daya yang menggunakan regulator biasanya digunakan filer kapasitor.
Rangkaian penyearah biasanya output dari rangkaian diberi suatu filter
kapasitoruntuk menghilangkan riak sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil.
Tegangan DC juga dapat diperoleh dari baterai. Dengan penggunaan baterai
tersebut. Tegangan yang tersedia dari suatu sumber tegangan yang ada biasanya
tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu diperlukan suatu regulator tegangan
yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan bernilai konstan pada nilai tersebut.
Regulator tegangan ini biasanya berupa IC dengan kode 78xx atau 79xx.untuk seri
78xx digunakan untuk regulator tegangan DC positif, sedangkan 79xx digunakan
untuk regulator DC negatif. Nilai xx menandakan tegangan yang akan
diregulasikan. Misalnya kebutuhan sistem adalah positif 5 volt, maka regulator
yang digunakan adalah 7805. IC regulator biasanya terdiri dari tiga pin yaitu,
input, ground, dan output. Dalam menggunakan IC ini tegangan input harus lebih
besar beberapa persen (tergantung pada data sheet) dari tegangan yang akan
diregulasikan.

Rangkaian elektronik pada umumnya membutuhkan tegangan DC (direct


current) dengan tegangan yang lebih rendah dibanding dengan tegangan jala-jala
yaitu 220V AC. Sedangkan tegangan yang dipakai dalam rangkaian elektronik
biasanya hanya sekitar 3V sampai dengan 50V untuk mendapatkan tegangan yang
rendah tersebut diperlukan suatu alat yang dapat mengubah tegangan dari AC
(Alternatif Current) menjadi tegangan DC sebesar tegangan yang dibutuhkan.

Catu daya pada umumnya terdiri dari empat bagian, yaitu trafo,
penyearah, kapasitor sebagai filter dan penghasil sinyal DC murni. Trafo

2
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

dipergunakan untuk mentransformasikan tegangan AC dari 220V AC menjadi


lebih kecil sehingga bisa kita gunakan untuk rangkaian yang mengunakan
tegangan yang rendah. Kemudian komponen kedua setelah trafo adalah
penyearah. Penyearah terdiri dari beberapa dioda yang mengubah gelombang
bolak balik menjadi gelombang searah, tetapi gelombang yang dihasilkan oleh
penyearah belum menjadi gelombang searah murni. Untuk mendapatkan
gelombang searah yang murni yang baik dan konstan diperlukanlah sebuah
kapasitor atau konsederator. Dengan adanya kapasitor maka gelombang yang
dihasilkan disini berupa garis lurus dan rata.

Penyearah Gelombang Penuh dengan Dioda Bridge


Penyearah jembatan merupakan cara menyarahkan yang paling dikenal
karena ia menonjolkan puncak tegangan yang sama dengan penyearah setengah
gelombang dan mempunyai nilai rata-rata yang lebih tingg daripada penyearah
gelombang penuh.
Perhatikan bahwa semua tegangan sekunder yang muncul melintasi
tahanan bab ini salah sat hal yang membuat penyearah jembatan lebih baik
daripada penyearah gelombang penuh, karena hanya setengah tegangan sekunder
saja yang mencapai keluaran. Lagipula, untuk membuat transformator yang
disadap ditengah menghasilkan tegangan yang sama disetiap setangah lilitan
sekundernya cukup sukar dan mahal/ dengan menggunakan penyearah jembatan,
seorang perancang tak perlu mencari sadapan tengah yang tepat penghematannya
lebih besar daripada biaya untuk tambahan dua buah dioda.
Selama setengah siklus positif D2 dan D3 mengalami prategangan maju,
selama setengah siklus negatif D1 dan D4 mengalami prategangan maju sehingga
untuk kedua sikus tegangan beban mempunyai polaritas yang sama karena arus
mengalir dalam arah yang sama. Dengan mengabaikan tegangan rata-rata pada
dioda, puncak tegangan beban adalah :

Vout(puncak) = V2(puncak)........................................................................ (1)


Karena keluaran jembatan adalah sinyal gelombang penuh, nilai rata- rata
atau nilai DC nya adalah :

3
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

Vdc = 0,636 Vout(puncak) ......................................................................... (2)

Gambar Rangkaian Power Supply

2. High Pass Filter

High Pass Filter (HPF) berfungsi meneruskan sinyal di atas frekuensi cut
off sedangkan yang berada di bawah frekuensi cut off diredam (FcoH)
memperlemah tegangan keluaran untuk semua frekuensi di bawah frekuensi cut
off fc. Di atas fc, besarnya tegangan keluaran tetap. Garis penuh adalah kurva
idealnya, sedangkan kurva putus-putus menunjukkan bagaimana filter filter high
pass yang praktis menyimpang dari ideal. Pengertian lain dari High Pass Filter
yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi serta meredam/menahan
frekuensi rendah. Bentuk respon HPF seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.

Gambar Rangkaian dan Respon HPF

4
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

Gambar Rangkaian

1.4 Langkah Percobaan


1. Siapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan.
2. Buat rangkaian pengukur seperti gambar berikut :

3. Masukkan input 15Hz function generator


4. Ukur frekuensi dan tegangan Vpp dan Output rangkaian di Osiloskop
5. Ulangi langkah 2 dengan input yang berbeda
6. Lihat perbedaan outputnya dengan input pada langkah 2.

5
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

2.1 Data Percobaan


Volt/Di Time/Di
Vin GambarKeluaran
p p

40
-1 V 5 ms
Hz

80H
-5 V 5 ms
z

120
-5 V 2 ms
Hz

160
-5 V 2 ms
Hz

6
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

200
-5 V 2 s
KHz

250
-5 V 2 s
KHz

320
-5 V 2
KHz

400
-5 V 2
KHz

7
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

520
-5 V 1
KHz

660
-2 V 1
KHz

Anda mungkin juga menyukai