Anda di halaman 1dari 18

Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021

Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

PERBEDAAN KEJELASAN DAN KEKONTRASAN PADA PEMERIKSAAN


TELUR CACING GELANG (Ascaris lumbricoides) ANTARA METODE
KATO-KATZ DAN METODE LANGSUNG (Direct slide)
DI DESA JATI BALI KECAMATAN RANOMEETO
BARAT KABUPATEN KONAWE SELATAN

Wa Ode Hasina
- Waodehasinas.tr.kes27@gmail.com
D-IV TLM Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Mandala Waluya

ABSTRAK
Ascaris lumbricoides adalah salah satu spesies Nematoda usus yang dimana habitat
aslinya di dalam usus halus dan untuk siklus hidupnya membutuhkan tanah sebagai proses
pematangan sehingga terjadi perubahan dari stadium non-infektif menjadi infektif. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kejelasan dan kekontrasan pada pemeriksaan
telur cacing Ascaris lumbricoides antara metode Kato-katz dan metode langsung di Desa Jati
Bali Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan kejelasan dan kekontrasan telur cacing
Ascaris lumbricoides antara metode Kato-katz dan metode langsung sama-sama memperoleh
hasil yang tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai uji statistik kejelasan (ρ -
value=0.035 > α 0,05) dan uji statistik kekontrasan (ρ -value=1000 > α 0,05) yang berarti H0
diterima sehingga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada
pemeriksaan telur Ascaris lumbricoides antara metode Kato-katz dan metode langsung.
Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa hasil pemeriksaan dengan metode Kato-katz dan metode langsung didapatkan hasil
100% positif ditemukan adanya telur cacing Ascaris lumbricoides pada sampel feses Petani
Padi sawah, 2. Berdasarkan uji statistik, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada pemeriksaan kejelasan dan kekontrasan telur cacing Ascaris lumbricoides
antara metode Kato–katz dan metode langsung pada sampel feses Petani Padi sawah. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, sebaiknya menggunakan metode langsung karena
selain menghemat waktu pemeriksaan dan menghemat bahan, juga bisa memberikan hasil yang
lebih jelas, akurat dan efisien karena adanya penambahan eosin 2% dibandingkan dengan
metode Kato-katz.

Kata Kunci : : Ascaris lumbricoides, Kato-katz, Direct slide,


Kejelasan, Kekontrasan
PENDAHULUAN terdapat di Negara yang beriklim tropis
Soil transmitted helminth (STH) adalah maupun subtropis. Jenis Soil transmitted
sekelompok cacing parasit (Kelas Nematoda) helminth (STH) menurut WHO (2014),
yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia yang paling sering menginfeksi adalah
melalui kontak dengan telur ataupun larva itu cacing gelang (Ascaris lumbricoides),
sendiri, berkembang di tanah yang lembab yang cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing
1
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator Dari jumlah tersebut, kebanyakkan adalah
americanus) (Soedarto 2016). Petani Padi Sawah dengan umur yang
Di perkirakan sekitar 220 juta penduduk sangat bervariasi (WHO, 2012). Petani padi
Indonesia, 60%-nya menderita kecacingan sawah merupakan kelompok yang rentan
dimana 21% di antaranya merupakan orang terhadap infeksi cacing, disebabkan karena
dewasa dengan rata-rata per orang terdapat kontak langsung dengan tanah, tidak
enam ekor cacing. Infeksi kecacingan yang mencuci tangan sebelum makan atau
banyak terjadi pada orang dewasa yaitu cacing mengkonsumsi buah yang tidak dicuci dan
Soil transmitted helminth (STH) yaitu infeksi di kupas, atau sayuran yang tidak di masak
cacing usus yang membutuhkan media tanah dengan benar (Smith, 2010).
dalam proses penyebarannya. Salah satunya Penularan infeksi cacing pada
adalah Ascaris lumbricoides dan Nama manusia dapat terjadi melalui beberapa cara
penyakitnya adalah Ascariasis (Gandahusada, yaitu penularan secara langsung melalui
2013). telur cacing yang menempel pada kuku atau
Ascariasis adalah infeksi yang tangan yang telah tercemar oleh tanah
disebabkan oleh Ascaris lumbricoides atau biasa dengan tinja manusia, ataupun makanan
disebut cacing gelang. Cacing gelang adalah yang telah tercemar telur cacing yang
salah satu spesies Nematoda usus yang dimana dibantu transmisi dengan angin atau vector
habitat aslinya di dalam usus halus dan untuk seperti lalat atau serangga, sehingga masuk
siklus hidupnya membutuhkan tanah sebagai ke mulut kemudian tertelan dan penularan
proses pematangan sehingga terjadi perubahan melalui larva cacing yang menembus kulit
dari stadium non-infektif menjadi infektif. Cara yang ditularkan dengan berjalan tanpa alas
penularannya di keluarkan melalui feses kaki di tanah yang terkontaminasi
penderita kemudian tercemar oleh tanah. (Palgunadi, 2010).
Ascariasis dapat ditemukan dimana saja, tetapi Aktifitas Petani yang berkontak
lebih sering terjadi diwilayah dengan fasilitas langsung dengan tanah merupakan risiko
kebersihan yang kurang memadai (Natadisastra, terbesar terinfeksi Soil transmitted helminth
2009). (STH). Sektor pertanian menjadi risiko
Menurut data dari World Health terinfeksi STH akibat kontak langsung
Organization (WHO), menyebutkan bahwa dengan tanah. Berdasarkan hasil penelitian
angka kematian akibat Ascariasis berat Saftarina (2020) petani di Desa Katupel
diperkirakan mencapai 60 ribu orang per tahun. masih kurang peduli terhadap kebersihan
2
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

diri mereka, seperti kurang memperhatikan Prevalensi kecacingan di Provinsi


kebersihan kuku dan tangan saat makan, Sulawesi Tenggara berdasarkan hasil survey
pemakaian alat pelindung diri seperti boot dan tahun 2020 adalah 40,1%, untuk Kabupaten
sarung tangan juga masih minim digunakan oleh Konawe Selatan yaitu sebesar 4,12%.
petani saat menggunakan pupuk kandang. Khususnya di Desa Jati Bali Kecamatan
Berdasarkan penelitian, sebanyak 70% petani di Ranomeeto Barat sebanyak 67 orang yang
Kelurahan Maharatu, Pekanbaru menderita terinfeksi oleh Soil transmitted helminthes
infeksi STH sebanyak 22 orang (40%) dan (STH), 39 orang yang merupakan petani
negative STH sebanyak 33 orang (60%) dengan padi sawah tetap yang terdiri dari 45%
menggunakan pemeriksaan metode langsung. Ascaris lumbricoides, 30% hookworm
Hal tersebut sejalan dengan penelitian (Ancylostoma duodenale dan Necator
lainnya, sebanyak 100% petani Desa Katupel americanus) dan 25% Trichuris trichiura,
terinfeksi STH. Hal ini menandakan tingginya hal ini menunjukkan naiknya prevalensi
angka kejadian infeksi STH pada petani. Infeksi kecacingan di Desa Jati Bali dimana pada
STH pada petani adalah infeksi yang telah tahun 2018 sebanyak 38 orang terinfeksi
berlangsung lama dan terus menerus, hal ini dan 40 orang terinfeksi Soil transmitted
menandakan petani melakukan pekerjaan yang helminth pada tahun 2019 (Puskesmas Jati
sangat berisiko terinfeksi cacing. Pekerjaan yang Bali, 2020).
berhubungan dengan tanah dapat mempengaruhi Pemeriksaan laboratorium telur
frekuensi infeksi STH. cacing pada sampel feses ada beberapa
Hal ini di perkuat dengan penelitian di metode yang biasa digunakan yakni metode
Kota Pekanbaru, bahwa lapangan pekerjaan secara langsung dan metode secara tidak
yang berhubungan dengan tanah lainnya yaitu langsung. Metode langsung yang biasa
pekerja tanaman menunjukkan sebanyak 77,78% digunakan adalah metode tanpa tutup kaca
pekerja terinfeksi STH. Kejadian infeksi di dan menggunakan tutup kaca atau
Kelurahan Pinang Jaya sendiri masih tinggi menggunakan larutan eosin 2%. Metode
dilihat dari hasil penelitian pada siswa SD di secara tidak langsung adalah metode Flotasi,
Kelurahan Pinang Jaya, yang menunjukkan metode Sedimentasi, metode teknik Kato-
kejadian infeksi STH sebesar 51,9%. Hal ini Katz dan metode Suzuki (Rusmanto, 2012).
menunjukkan lingkungan rumah di Kelurahan Pada penelitian ini ada dua metode
Pinang Jaya telah terkontaminasi telur STH yang digunakan oleh peneliti yaitu metode
(Saftarina, 2020). Kato-Katz dan metode langsung (direct
3
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

slide). Metode Kato-Katz adalah suatu metode pemeriksaanya cepat, dapat memberikan
pemeriksaan kecacingan secara kuantitatif atau hasil secara kasar atau kualitatif dengan
teknik tidak langsung dalam pemeriksaan hasil positif atau negatif saja, juga bisa
sediaan tinja dibawah cellophane tape yang memperjelas atau memisahkan antara
telah di rendam dalam larutan malachite green kotoran dengan telur cacing menggunakan
(Limpomo dkk, 2009). Sedangkan metode larutan eosin 2% dengan latar belakang
langsung (direct slide) adalah pemeriksaan berwarna merah pada telur yang berwarna
kecacingan secara kualitatif atau teknik kekuning-kuningan sehingga dapat lebih
langsung untuk mendeteksi telur cacing mudah dalam proses identifikasi (Sofia,
menggunakan deck glass (Sofia, 2017). 2017). Selain itu, harganya lebih murah
Alasan dari teknik penelitian daripada metode Kato-katz.
menggunakan metode Kato-Katz karena Berdasarkan penelitian dari (Sofia,
kelebihannya bisa digunakan dalam pemeriksaan 2017) metode langsung (direct slide)
massal, morfologi telur cacing terlihat jelas mempunyai kekurangan yaitu apabila bahan
dibawah mikroskop dengan kepekatan latar untuk membuat sediaan secara langsung
belakang warna yang rendah, sangat penting terlalu banyak, maka preparat menjadi tebal
untuk kebutuhan diagnosis mendeteksi Ascaris sehingga telur menjadi tertutup oleh unsure
lumbricoides. Hal ini sejalan dengan lain. Sedangkan kekurangan metode Kato-
penelitiannya (Limpomo dkk, 2009) bahwa katz yaitu jika bahan untuk membuat
metode Kato-katz dapat digunakan untuk sediaan terlalu sedikit, maka preparat
pemeriksaan kuantitatif maupun kualitatif tinja, menjadi tipis sehingga telur tidak dapat di
sangat sensitive pemeriksaanya, memiliki identifikasi dengan baik, kemudian dalam
variansi minimal antara sampel, sederhana untuk pemeriksaanya membutuhkan waktu yang
dilakukan sesuai untuk studi lapangan. Prinsip sangat lama dan membutuhkan sampel feses
dari metode ini sama dengan metode langsung dalam jumlah yang cukup banyak,
(direct slide) dengan penambahan pemberian sensitifitasnya rendah jika intensitas
selophane tape yang sudah di rendam dengan infeksinya rendah, kapasitasnya rendah
malachite green sebagai latar. dalam mendiagnosis infeksi cacing Ascaris
Sedangkan alasan dari teknik penelitian lumbricoides (Dennis dkk, 2008). Selain itu,
menggunakan metode langsung (direct slide) harganya lebih mahal dari metode langsung.
karena bisa mengidentifikasi telur cacing dengan Harganya mahal karena reagen yang dipakai
tingkat infeksi yang masih ringan, waktu adalah malachite green dan glyserin.
4
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

Penelitian ini peneliti lakukan untuk lebih banyak ditemukan dengan


melihat perbedaan kejelasan dan kekontrasan menggunakan metode Kato-Katz.
antara dua metode yaitu metode Kato-Katz dan Sedangakan Metode langsung sedikit
metode langsung (direct slide). Dimana ditemukan telur cacing Ascaris
Kelengkapan dan kejernihan tersebut, dilihat lumbricoides pada sampel feses.
dari adanya morfologi dan bagian-bagian telur Tapi berdasarkan penelitiannya
cacing Ascaris lumbricoides. Kejelasan (Altiara, 2016) dengan judul “Efektifitas
morfologi telur Ascaris lumbricoides seperti Penggunaan Larutan Malachite green dalam
telur fertile maupun infertile dengan indikator Mendeteksi Telur Nematoda Usus
kriteria yang jelas, dan tidak jelas dengan ukuran menggunakan Metode Kato-Katz”
telur, bentuk telur, telur yang bergranula atau didapatkan hasil bahwa jumlah sampel yang
tidak bergranula serta lapisan-lapisan kulit telur terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides
yang dapat terlihat dalam satu lapangan lebih sedikit di dapatkan dengan
pandang. menggunakan metode Kato-katz. Sedangkan
Sedangkan kekontrasan bagian-bagian pada metode langsung lebih banyak
telur cacing Ascaris lumbricoides seperti telur didapatkan telur cacing daripada metode
fertile dan infertile dengan menggunakan kato-katz.
indikator kriteria yang kontras dan tidak kontras Berdasarkan uraian diatas maka
pada warna telur dapat terlihat dalam 1 lapang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
pandang dengan pemeriksaan mikroskopik tentang Perbedaan Kejelasan dan
menggunakan metode Kato-Katz dan metode Kekontrasan pada pemeriksaan telur cacing
langsung (direct slide), kemudian dibandingkan Ascaris lumbricoides antara metode Kato-
kedua metode pemeriksaan tersebut mana yang Katz dan metode langsung (direct slide)
lebih baik pemeriksaannya dalam membedakan karena di antara Nematoda usus, yang
kejelasan dan kekontrasan jenis telur cacing paling sering menginfeksi manusia adalah
gelang (Ascaris lumbricoides). STH terutama Ascaris lumbricoides yang
Menurut penelitian sebelumnya yang ditularkan melalui tanah dan dapat hidup di
telah dilakukan oleh (Sofia, 2017) dengan judul tanah sampai menjadi bentuk infektif dan
“Perbandingan Akurasi Pemeriksaan Metode masuk kedalam hospes.
Direct slide dengan Metode Kato – Katz Pada Selain itu, berdasarkan penelitian
Infeksi Kecacingan”, di dapatkan hasil bahwa sebelumnya belum pernah peneliti-peneliti
jumlah sampel yang terinfeksi telur cacing STH lainnya melakukan penelitian tentang
5
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

kejelasan dan kekontrasan pada pemeriksaan kontras sebanyak 3 jenis telur cacing
telur cacing menggunakan metode Kato-katz Ascaris lumbricoides.
dan metode langsung. Oleh sebab itu, peneliti Tabel.8. Uji Deskriptif Hasil Kejelasan dan
Kekontrasan Pemeriksaan Telur
melakukan penelitian dengan judul tersebut
Cacing Ascaris lumbricoides
diatas untuk melihat perbedaan antara kejelasan menggunakan Metode langsung
Metode Kejelasan Kekontrasan
dan kekontrasan telur Ascaris lumbricoides Pemeriksaa
n Jelas Tidak Kontras Tidak
jelas kontras
menggunakan metode Kato-katz dan metode
Kato-katz 9 2 8 3
langsung (direct slide). Berdasarkan Tabel.8 di atas,
METODE PENELITIAN menunjukkan bahwa pemeriksaan kejelasan
Jenis penelitian yang digunakan dalam dan kekontrasan pada telur cacing Ascaris
penelitian ini adalah jenis penelitian pre- lumbricoides menggunakan metode
eksperimental dengan desain Intact-Group langsung di dapatkan hasil jelas sebanyak 9
Coomparison yaitu desain yang memiliki jenis telur dan tidak jelas sebanyak 2 jenis
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol telur. Sedangkan yang kontras sebanyak 8
yang tidak dipilih secara random. jenis telur dan tidak kontras sebanyak 3
jenis telur cacing Ascaris lumbricoides.
Tabel.9. Uji Deskriptif Hasil Kejelasan dan
Kekontrasan Pemeriksaan Telur
Cacing Ascaris lumbricoides
HASIL Berdasarkan Jenis telur Cacing
1. Analisi Deskriptif yang didapatkan antara Metode
Tabel.7. Uji Deskriptif Hasil Kejelasan dan Kato-Katz dan Metode Langsung
Kekontrasan Pemeriksaan Telur Jenis Frekuensi Persentase
Cacing Ascaris lumbricoides Telur Cacing (N) (%)
menggunakan Metode Kato-katz Telur dibuahi 8 69.69
Metode Kejelasan Kekontrasan
Pemeriksaa Telur tidak dibuahi 3 30.31
Jelas Tidak Kontras Tidak
n
jelas kontras Berdasarkan Tabel.9 di atas dapat
Kato-katz 6 5 8 3
dilihat bahwa hasil penelitian pemeriksaan
Berdasarkan Tabel.7 di atas, kejelasan dan kekontrasan pada telur cacing
menunjukkan bahwa pemeriksaan kejelasan dan Ascaris lumbricoides antara metode Kato-
kekontrasan pada telur cacing Ascaris katz dan metode langsung, jenis telur yang
lumbricoides menggunakan metode Kato-katz di didapatkan terdiri dari telur cacing Ascaris
dapatkan hasil jelas sebanyak 6 jenis telur dan lumbricoides jenis fertile sebanyak 8 orang
tidak jelas sebanyak 5 jenis telur. Sedangkan dengan persentase (69,69%), jenis unfertile
hasil kontras sebanyak 8 jenis telur dan tidak sebanyak 3 orang dengan persentase
6
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

(30,31%). Sehingga persentase yang didapatkan ExExact Sig. [2*(1-tailed .478b 1.000b
Sig.)]
adalah 100% ditemukan jenis telur Ascaris Tabel.11 merupakan hasil uji
lumbricoides pada sampel feses petani padi Hipotesis menggunakan Mann-witney U
sawah. Test di dapatkan hasil nilai Asymp.Sig.(2-
2. Analisis Inferensial tailed) hasil kejelasan yaitu nilai p-value 0,350
a. Uji Normalitas Data yakni > α 0,05 yang berarti H0 diterima,
Tabel.10. Uji Normalitas Data Hasil maka dapat disimpulkan bahwa tidak
Kejelasan dan Kekontrasan terdapat perbedaan yang signifikan pada
Pemeriksaan Telur Ascaris
lumbricoides Antara Metode pemeriksaan kejelasan telur cacing Ascaris
Kato-katz dan Metode lumbricoides antara metode Kato–katz dan
Langsung
  Shapiro – Wilk metode langsung pada pekerja petani padi
Metode Df Sig Kesimpulan sawah.
Pemeriksaan
Kejelasan metode 11 .000 Tidak Sedangkan hasil uji kekontrasan
langsung Normal menunjukkan nilai Asymp.Sig.(2-tailed)
Kekontrasan 11 .000 Tidak
metode langsung Normal hasil kekontrasan yaitu p-value 1000 yakni > α
Kejelasan Metode 11 .000 Tidak 0,05 yang berarti H0 di terima, maka dapat
Kato–Katz Normal
Berdasarkan Tabel.10 di atas, dapat di di simpulkan bahwa tidak terdapat

lihat hasil uji normalitas Shapiro-Wilk perbedaan yang signifikan pada

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang pemeriksaan kekontrasan telur cacing

signifikan pada kejelasan dan kekontrasan Ascaris lumbricoides antara metode Kato–

pemeriksaan telur cacing Ascaris lumbricoides katz dan metode langsung pada pekerja

antara metode Kato–katz dan metode langsung petani padi sawah.

karena nilai signifikan yang di peroleh adalah 1. Gambar Hasil Pemeriksaan Kejelasan
dan Kekontrasan Pada Pemeriksaan
0,000 yaitu kurang dari < α 0,05. Hal ini Telur Cacing Ascaris lumbricoides
menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi Adapun gambar hasil penelitian
normal, sehingga digunakan uji statistik non kejelasan dan kekontrasan pada
parametrik. pemeriksaan telur cacing Ascaris
b. Uji Hipotesis lumbricoides antara metode kato-katz dan
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis metode langsung dapat di lihat pada Tabel
Hasil Hasil
Kejelas Kekontra
an san dibawah ini:
M Mann-Whitney U 49.500 60.500
Wilcoxon W 1 15.500 126.500 Tabel.12. Hasil Kejelasan dan Kekontrasan
Z
AsAsymp. Sig.(2-tailed)
-.935
.350
.000
1.000
Sampel A3 Berdasarkan
7
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

Metode Pemeriksaan coklat dan isinya berwarna kuning pucat,


Kode Metode Metode
kulit dalam tidak berwarna dapat di bedakan
Sampel Kato-Katz Langsung
A3 dengan latar belakang lapang pandang.
Tabel.13. Hasil Kejelasan dan Kekontrasan
Sampel A7 Berdasarkan Metode
Pemeriksaan
Gambar.11. Gambar.12. Kode Metode Metode
Gambar.11 adalah hasil pemeriksaan Sampel Kato-Katz
Langsung
telur Ascaris lumbricoides dari A7
sampel A3 menggunakan metode Kato-katz
dengan perbesaran objektif 10x. Pada
Gambar.11 tampak telur Ascaris lumbricoides Gambar 13. Gambar 14.
dalam stadium telur yang dibuahi (fertile) Gambar.13 adalah gambar hasil

dengan kriteria tidak jelas dan kontras, hanya pemeriksaan Ascaris lumbricoides dari

dapat terlihat beberapa bagian morfologi telur sampel A7 menggunakan metode Kato-katz

yaitu berbentuk oval, berdinding tipis, tidak dengan perbesaran objektif 10x. Pada

memiliki lapisan lipoidal, bagian dalam isi telur Gambar.13 tampak telur Ascaris

tidak terlihat. Warna pada bagian-bagian telur lumbricoides dalam stadium telur yang

cacing buram. Kulit luar berwarna coklat dapat dibuahi (fertile) dengan kriteria jelas dan

di bedakan dengan latar belakang lapang kontras, dapat terlihat nyata seluruh bagian-
pandang. bagian morfologi telur yang berbentuk
Gambar.12 adalah gambar hasil bulat, berdinding tebal, dinding telur terdiri

pemeriksaan Ascaris lumbricoides dari sampel dari 3 lapisan kulit yaitu lapisan luar terdiri

A7 menggunakan metode langsung dengan dari bahan (albuminoid) dan bergerigi,

perbesaran objektif 10x. Pada Gambar.12 lapisan tengah transparan terbuat dari

tampak telur Ascaris lumbricoides dalam glikogen, dan lapisan terdalam adalah

stadium telur infektif (matang) dengan kriteria lapisan lipoidal. Warna pada bagian-bagian

jelas dan kontras, dapat terlihat nyata seluruh telur cacing cemerlang dan kuat. Kulit luar

bagian-bagian morfologi telur yang berbentuk berwarna coklat dan isinya berwarna kuning

bulat oval, berdinding tebal 2 lapis, berisi larva, pucat, kulit dalam tidak berwarna dapat

tidak memiliki lapisan luar (albumin) atau dibedakan dengan latar belakang lapang

dekortikasi. Warna pada bagian-bagian telur pandang.

cacing cemerlang dan kuat. Kulit luar berwarna Gambar.14 adalah gambar hasil

8
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

pemeriksaan kejelasan dan kekontrasan telur kriteria jelas dan kontras, dapat terlihat
cacing Ascaris lumbricoides dari sampel A25 nyata seluruh bagian-bagian morfologi telur
menggunakan metode langsung dengan yang berbentuk bulat, berdinding tebal,
perbesaran objektif 40x. Pada Gambar.14 dinding telur terdiri dari 3 lapisan kulit yaitu
tampak telur Ascaris lumbricoides dalam lapisan luar terdiri dari bahan (albuminoid)
stadium telur yang dibuahi (fertile) dengan yang bergerigi, lapisan tengah transparan
kriteria jelas dan kontras, dapat terlihat nyata terbuat dari glikogen, dan lapisan terdalam
seluruh bagian-bagian morfologi telur yang adalah lapisan lipoidal. Warna pada bagian-
berbentuk bulat agak lonjong, dinding luar bagian telur cacing cemerlang dan kuat.
tebal, dinding telur terdiri dari 3 lapisan kulit Kulit luar berwarna coklat dan isinya
yaitu lapisan luar terdiri dari bahan (albuminoid) berwarna kuning pucat, kulit dalam tidak
yang bergerigi, lapisan tengah transparan terbuat berwarna dapat di bedakan dengan latar
dari glikogen, dan lapisan terdalam adalah belakang lapang pandang.
lapisan lipoidal, berisi embrio. Warna pada Gambar.16 adalah gambar hasil
bagian-bagian telur cacing cemerlang dan kuat. pemeriksaan kejelasan dan kekontrasan telur
Kulit luar berwarna coklat dan isinya tidak cacing Ascaris lumbricoides dari sampel
berwarna, kulit dalam tidak berwarna dapat di A25 menggunakan metode langsung dengan
bedakan dengan latar belakang lapang pandang. perbesaran objektif 40x. Pada Gambar.16
Tabel.14. Hasil Kejelasan dan Kekontrasan tampak telur Ascaris lumbricoides dalam
Sampel A19 Berdasarkan Metode
stadium telur yang dibuahi (fertile) dengan
Pemeriksaan
Kode Metode Metode kriteria jelas dan kontras, dapat terlihat
sampel Kato-Katz Langsung
nyata seluruh bagian-bagian morfologi telur
A19
yang berbentuk bulat, berdinding tebal,
dinding telur terdiri dari 3 lapisan kulit yaitu
Gambar 15. Gambar 16 lapisan luar terdiri dari bahan (albuminoid)
Gambar.15 adalah gambar hasil dan bergerigi, lapisan tengah transparan
pemeriksaan kejelasan dan kekontrasan telur terbuat dari glikogen, dan lapisan terdalam
cacing Ascaris lumbricoides dari sampel A25 adalah lapisan lipoidal. Warna pada bagian-
menggunakan metode Kato-katz dengan bagian telur cacing cemerlang dan kuat.
perbesaran objektif 40x. Pada Gambar.15. Kulit luar berwarna coklat dan isinya tidak
Tampak telur Ascaris lumbricoides dalam berwarna/berwarna kuning pucat, kulit
stadium telur yang dibuahi (fertile) dengan dalam tidak berwarna dapat di bedakan
9
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

dengan latar belakang lapang pandang. tampak telur Ascaris lumbricoides dalam
Tabel.15. Hasil Kejelasan dan Kekontrasan stadium telur yang matang (fertile infektif)
Sampel A25 Berdasarkan Metode Pemeriksaan dengan kriteria jelas dan kontras, dapat
Kode Metode Metode terlihat nyata seluruh bagian-bagian
sampel Kato-Katz
Langsung morfologi telur yang berbentuk oval,
A25 berdinding tebal 3 lapis, berisi larva,
memiliki lapisan albuminoid. Kulit luar

Gambar 17 Gambar 18. berwarna coklat dan isinya tidak

Gambar.17 adalah gambar hasil berwarna/berwarna kuning pucat, kulit

pemeriksaan kejelasan dan kekontrasan telur dalam tidak berwarna dapat di bedakan

cacing Ascaris lumbricoides dari sampel A25 dengan latar belakang lapang pandang.

menggunakan metode Kato-katz dengan PEMBAHASAN

perbesaran objektif 40x. Pada Gambar.17 Telah dilakukan penelitian mengenai

tampak telur Ascaris lumbricoides dalam pemeriksaan deteksi Taenia saginata dan

stadium telur yang dibuahi (fertile) dengan Taenia solium dengan menggunakan sampel

kriteria jelas dan kontras, dapat terlihat nyata feses anak SDN 3 Desa Jati Bali Kecamatan

seluruh bagian-bagian morfologi telur yang Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe

berbentuk bulat, berdinding tebal, dinding telur Selatan menggunakan metode kato-katz

terdiri dari 2 lapisan kulit yaitu lapisan luar dengan menggunakan larutan kato.Dimana

terdiri dari bahan (albuminoid) yang bergerigi, sampel yang di gunakan sebanyak 40 orang.

lapisan tengah transparan terbuat dari glikogen, Pemeriksaan ini di lakukan untuk

dan lapisan terdalam adalah lapisan lipoidal. mengetahui adanya telur cacing Taenia

Warna pada bagian-bagian telur cacing saginata dan Taenia solium sebagai agen

cemerlang dan kuat. Kulit luar berwarna coklat penyakit taeniasis. Deteksi Taenia saginata

dan isinya berwarna kuning pucat, kulit dalam dan Taenia solium ini menggunakan metode

tidak berwarna dapat di bedakan dengan latar kato-katz karena metode ini dapat

belakang lapang pandang. mengidentifikasi telur cacing lebih efektif

Gambar.18 adalah gambar hasil dan cukup jelas untuk melihat morfologi

pemeriksaan kejelasan dan kekontrasan telur cacingnya.

cacing Ascaris lumbricoides dari sampel A25 Telah dilaksanakan penelitian

menggunakan metode langsung dengan tentang perbedaan kejelasan dan

perbesaran objektif 40x. Pada Gambar.18 kekontrasan pada pemeriksaan telur cacing
10
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

Ascaris lumbricoides antara metode Kato-katz dibuat sediaan dengan menggunakan


dan metode langsung (direct slide) pada tanggal metode Kato-katz tanpa penutup objek glass
20 Juni–20 Juli 2021, bertempat di yang digantikan dengan cellophane tape
Laboratorium Parasitologi Program Studi D-IV sedangkan metode langsung basah
Teknologi Laboratorium Medis Universitas menggunakan penutup atau objek glass.
Mandala Waluya Kendari. Tiap satu sampel feses dibuat dua
Ada beberapa metode pemeriksaan yang preparat dengan dua metode pemeriksaan
biasa digunakan dalam pemeriksaan telur cacing yang berbeda yaitu metode langsung
pada sampel feses yakni metode secara langsung menggunakan larutan eosin 2% dan metode
dan metode secara tidak langsung yang juga Kato-katz menggunakan cellophane tape
digunakan dalam penelitian ini. Metode yang direndam selama 24 jam dengan
langsung yang digunakan adalah metode larutan Kato yang sudah di encerkan dengan
menggunakan tutup kaca atau menggunakan Malchite green 3 ml, glyserin 100 ml dan
larutan eosin 2%, sedangkan metode secara aquades 100 ml.
tidak langsung adalah metode Kato–katz atau Penilaian indikator kejelasan dalam
metode tanpa tutup kaca yang digantikan dengan penelitian ini yaitu dengan mengamati
cellophane tape. seluruh morfologi telur cacing Ascaris
Pada penelitian ini, digunakan sampel lumbricoides, dimana sampel penelitian di
feses dari 11 responden yang sebelumnya telah katakan jelas apabila dapat terlihat nyata
di diagnosa positif terinfeksi telur cacing seluruh morfologi telur cacing Ascaris
Ascaris lumbricoides yang di gunakan sebagai lumbricoides dalam satu lapang pandang,
sampel uji. Sampel uji di dapat dari hasil survey sampel penelitian di katakan tidak jelas
di Desa Jati Bali Kecamatan Ranomeeto Barat apabila tidak terlihat seluruh morfologi telur
Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini Ascaris lumbricoides dalam satu lapang
bersifat pre-eksperimental yang bertujuan untuk pandang.
mengetahui perbedaan kejelasan dan Sedangkan penilaian indikator
kekontrasan pada pemeriksaan telur cacing kekontrasan adalah dengan mengamati
Ascaris lumbricoides antara metode Kato–katz bagian-bagian telur cacing Ascaris
dan metode langsung. lumbricoides, dimana sampel penelitian
Tiap sampel di ambil sesuai prosedur dikatakan kontras apabila warna pada
pengambilan feses dan tidak ada feses yang bagian-bagian telur cacing Ascaris
busuk atau tercampur air kencing, kemudian lumbricoides cemerlang dan kuat dalam satu
11
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

lapang pandang, sampel penelitian yang didapatkan hasil telur positif Ascaris
dikatakan tidak kontras apabila warna pada telur lumbricoides secara bersamaan pula.
Ascaris lumbricoides buram dalam satu lapang Telur fertile atau telur yang dibuahi
pandang. adalah telur subur yang dihasilkan oleh
Hasil pengamatan dengan pemeriksaan cacing betina yang subur. Berdasarkan
sampel feses menggunakan metode Kato-katz pengamatan, telur yang dibuahi berbentuk
dan metode langsung dapat dilihat pada bulat atau oval, kulit luar tebal dan berwarna
(Tabel.9) diatas, menunjukkan bahwa hasil coklat, tidak berbentuk rata atau bergerigi,
pemeriksaan kejelasan dan kekontrasan dan terdiri dari tiga lapisan. Hal ini
berdasarkan jenis telur yang didapatkan terbagi diperkuat dengan pernyataan Widoyono
atas dua jenis telur yaitu telur yang dibuahi (2011) bahwa telur fertile berbentuk bulat
(fertile) dan telur yang tidak dibuahi (unfertile). atau lonjong dengan permukaan tidak
Telur yang dibuahi didapatkan sebanyak 8 teratur, memiliki lapisan yang tebal dan
bentuk telur (termasuk 2 bentuk telur fertile berwarna kuning kecoklatan dengan ukuran
infektif/telur matang) dengan persentase 60-45 µm. Pada lapisan ini, terdapat lapisan
(69,69%) dan telur yang tidak dibuahi tebal paling luar yaitu albuminoid, lapisan
didapatkan sebanyak 3 bentuk telur Ascaris kedua adalah lapisan glikogen yang berada
lumbricoides dengan persentase (30,31%) ditengah dan lapisan ketiga adalah lapisan
sehingga 100% didapatkan telur cacing Ascaris dalam yang terdapat selubung vitelin tipis
lumbricoides. namun cukup kuat. Ketiga lapisan tersebut
Penelitian lain menyebutkan bahwa jenis berfungsi sebagai pelindung terhadap situasi
telur Ascaris lumbricoides lebih banyak lingkungan yang tidak sesuai sehingga telur
didapatkan adalah jenis telur infekitf (Burat, dapat bertahan hidup di tanah sampai
2014). Hal ini dapat disebabkan karena risiko dengan berbulan-bulan bahkan bertahun-
infeksi cacing Ascaris lumbricoides pada fase tahun.
larva yang bisa hidup diluar tubuh host yang Telur yang dibuahi terbagi atas 2
dapat langsung menginfeksi dengan cara yaitu telur yang infektif dan telur yang
menembus kulit (Yantoro et.al., 2019). Pada decorticated. Telur infektif adalah telur yang
pemeriksaan ini, didapatkan slide yang positif siap menginfeksi manusia. Telur infektif ini
pada metode langsung dan metode Kato-katz berasal dari telur fertile atau telur yang
secara bersamaan. Artinya pemeriksaan kedua telah mengalami pembuahan, telah berisikan
metode tersebut di lakukan dihari yang sama dan embrio regular yang tidak bersegmen.
12
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

Dalam lingkungan yang sesuai dapat terjadi hialin dan vitelin nampak jelas terlihat
pematangan telur atau larva yang siap dengan kulit luar tebal dan bergerigi. Oleh
menginfeksi manusia. Telur dekortikasi adalah sebab itu, lebih mudah di bedakan dengan
telur Ascaris lumbricoides yang telah warna dan bentuk telur dengan latar
mengalami pembuahan tapi kehilangan lapisan belakang hijau malachite. Selain itu,
albuminoidnya, yang berarti bahwa telur ini menggunakan metode Kato-katz secara
sudah hampir mati. mikroskop warna telur dan kotoran tinja
Telur unfertile atau disebut dengan telur lebih jelas untuk dibedakan.
yang tidak dibuahi adalah telur yang dihasilkan Penelitian ini sejalan dengan
oleh cacing betina yang tidak subur ataupun penelitianya (Windarto dkk, 2013) bahwa
terlalu cepat dikeluarkan oleh cacing betina pemeriksaan feses dengan metode Kato-katz
subur. Berdasarkan pengamatan, telur yang tidak dapat mengidentifikasi bentuk telur Ascaris
dibuahi berbentuk memanjang dengan lapisan lumbricoides dengan latar belakang hijau
yang tipis dan berwarna coklat. Hal ini diperkuat dan bisa dibedakan dengan kotoran
dengan pernyataan Zaman (2008) bahwa telur disekitarnya. Kemudian, menurut
unfertile berbentuk memanjang atau lonjong, pengamatan peneliti, sediaan dengan metode
terkadang segitiga dengan lapisan yang tipis dan Kato–katz yang di amati membuat mata
berwarna coklat, lalu berukuran 90-40 µm. Telur mudah sakit dan lelah dan membutuhkan
yang berwarna coklat ini akibat pengaruh dari waktu pemeriksaan yang cuckup lama
pigmen atau warna empedu diseluruh cerna dan dengan membutuhkan ketelitian yang baik
tidak terdapatnya rongga udara. dalam proses pengamatan agar tidak terjadi
Berdasarkan pemeriksaan feses kesalahan dalam mengidentifikasi telur
menggunakan metode Kato-katz dapat di lihat cacing Ascaris lumbricoides. Sedangkan
pada (Gambar.17) diatas, diperoleh hasil yaitu untuk biaya pemeriksaan metode Kato-katz
warna bagian-bagian telur Ascaris lumbricoides ini sangatlah mahal.
berdasarkan indikator kejelasan yaitu apabila Pemeriksaan feses menggunakan
diamati secara mikroskopik latar belakang metode langsung di peroleh hasil yaitu
berwarna hijau (malachite green) dan lebih warna latar belakang atau warna lapang
mudah untuk dibedakan dengan telur. pandang berwarna merah dan terdapat
Sedangkan bagian sel telur (morulla) terlihat perbedaan lapang pandang dengan warna
kontras dengan warna telur kecoklatan dan telur. Warna sel telur (morulla) berwarna
bagian dinding sel yang terdiri dari albuminoid, coklat atau kuning pucat dan bagian dinding
13
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

sel yang terdiri dari albuminoid, hialin dan tidak sakit dan tidak lelah. Biaya yang
vitelin nampak jelas terlihat dengan kulit luar digunakan untuk pemeriksaan metode
tebal dan bergerigi, kulit dalam halus dan tidak langsung lebih murah di bandingkan dengan
berwarna. Pemeriksaan metode langsung metode Kato-katz. Selain itu, pengamatan
menggunakan eosin 2% menghasilkan warna sediaan dengan menggunakan metode
merah pada bentuk telur cacing, warna bagian- langsung secara mikroskop warna telur dan
bagian telur cacing cemerlang dan kuat. Hasil kotoran tinja lebih jelas untuk dibedakan. Ini
pemeriksaan tersebut sesuai dengan kriteria sejalan dengan penelitian yang dilakukan
objektif menggunakan indikator kejelasan dan oleh (Inayati dkk, 2015) bahwa penggunaan
indikator kekontrasan, dimana dikatakan jelas metode langsung untuk pemeriksaan feses
apabila dapat terlihat nyata seluruh morfologi menunjukkan adanya infeksi jenis cacing
telur cacing Ascaris lumbricoides dalam satu Soil Transmitted Helminth (STH) pada
lapang pandang. Di katakan kontras apabila penjual tanaman hias yaitu Ascaris
warna pada bagian-bagian telur cacing Ascaris lumbricoides dan trichuris trichiura dalam
lumbricoides cemerlang dan kuat dapat di stadium telur cacing menggunakan larutan
bedakan dengan preparat dalam satu lapang eosin 2% untuk memperjelas atau
pandang. memisahkan antara kotoran dengan telur
Hal tersebut berbanding terbalik dengan cacing, menggunakan larutan eosin 2%
hasil penelitianya (Marhani, 2012) bahwa dengan latar belakang berwarna merah pada
metode langsung (direct slide) mempunyai telur yang berwarna kekuning-kuningan
kelemahan yaitu jika bahan untuk membuat sehingga dapat lebih mudah dalam proses
sediaan secara langsung terlalu banyak, maka identifikasi.
preparat menjadi tebal. Sehingga telur menjadi Pada penelitian ini, pemeriksaan
tertutup oleh unsure lain. Unsure lain ini yang kejelasan telur cacing Ascaris lumbricoides
menyebabkan telur sulit ditemukan dan apabila dengan menggunakan metode Kato-katz di
preparat cepat kering sehingga telur mengalami dapatkan hasil yang jauh lebih sedikit dari
kerusakan. Metode direct slide ini cepat dan pada metode langsung. Pada metode kato-
baik untuk infeksi berat, tetapi untuk infeksi katz, nilai mean rank yang didapatkan
yang ringan sulit ditemukan telur-telurnya berjumlah (10.50) sedangkan metode
(Sofia, 2017). langsung (direct slide) nilai mean rank
Berdasarkan hasil observasi peneliti, sebanyak (12.50). Hal tersebut karena ada
sediaan dengan metode langsung membuat mata beberapa faktor yang mempengaruhi metode
14
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

Kato-katz antara lain volume feses, lama waktu sampah Kota Kendari dengan metode Kato-
inkubasi, sediaan baca yang terlalu lama katz di dapatkan hasil bahwa metode Kato-
diperiksa, suhu dan kelembapan juga sangat katz memiliki kelebihan yang bisa
mempengaruhi pemeriksaan metode kato-katz memberikan kekontrasan warna antara
ini. kotoran dan telur cacing dengan latar
Volume feses merupakan kuantifikasi belakang hijau malachite. Sedangkan
intensitas telur cacing yang dapat diperoleh metode langsung memberikan latar
dalam pemeriksaan berdasarkan volume feses, belakang merah, sehingga warna latar
apabila volume feses berlebihan maka dapat belakang tersebut kontras terhadap warna
mempengaruhi pemeriksaan. Lama inkubasi telur cacing (Sofia. 2017).
juga berpengaruh pada sediaan baca, semakin Berdasarkan hasil uji Shapiro-Wilk
lama waktu inkubasi akan diperoleh sediaan dapat dilihat pada (Tabel.10) diatas,
baca yang baik tetapi apabila telur cacing diperoleh hasil bahwa telur cacing Ascaris
Ascaris lumbricoides sudah terlihat pada sediaan lumbricoides pada pemeriksaan kejelasan
baca maka harus dibaca dalam waktu kurun 30- dan kekontrasan antara metode Kato-katz
60 menit. Apabila melewati batas waktu tersebut dan metode langsung tidak berdistribusi
lebih dari 60 menit, maka telur cacing akan normal dengan nilai signifikansi sebagai
menghilang. Pada sediaan yang basah lapisan berikut: signifikansi pada pemeriksaan
albuminoid, lapisan hialin dan lapisan vitelin kejelasan metode langsung adalah ρ-
belum terlihat jelas karena sediaan belum =0.000, signifikansi pada pemeriksaan
value

menyerap warna malachite green secara kejelasan metode Kato-katz adalah ρ-value
sempurna sehingga dapat mempengaruhi hasil =0.000, signifikansi pada pemeriksaan
pemeriksaan telur cacing. Suhu yang digunakan kekontrasan metode langsung adalah
adalah suhu kamar. ρ=0.000 dan signifikansi pada pemeriksaan
Sedangkan pada pemeriksaan kejelasan metode Kato-katz adalah ρ-value
kekontrasan telur cacing Ascaris lumbricoides, =0.000, karena nilai (ρ-value kurang dari <
di dapatkan nilai hasil mean rank yang sama 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa data
yaitu (11.50) antara metode Kato-katz dan tersebut tidak berdistribusi normal, sehingga
metode langsung. Hal tersebut sesuai dengan dilanjutkan dengan uji statistik non
penelitian-nya (Arimaswati, 2020) tentang parametrik. Uji statistik yang di gunakan
identifikasi jenis telur cacing Ascaris adalah Wilcoxon Mann-Whitney U Test
lumbricoides pada feses pekerja pengangkut untuk mengetahui ada atau tidaknya
15
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

perbedaan dari kejelasan dan kekontrasan pemeriksaan metode langsung


pemeriksaan telur cacing Ascaris lumbricoides didapatkan hasil sebanyak 9 sampel
antara metode Kato-katz dan metode langsung. yang jelas dan 2 sampel yang tidak jelas.
Berdasarkan uji Wilcoxon Mann- Pemeriksaan kekontrasan metode Kato-
Whitney U pada (Tabel.11) diatas, di peroleh katz dan metode langsung didapatkan
hasil kejelasan dengan nilai yang signifikan hasil yang sama yakni terdapat 8 sampel
yaitu ρ-value =0.035 > α 0,05 yang berarti H0 di yang kontras dan 3 sampel yang tidak
terima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak kontras pada telur Ascaris lumbricoides.
terdapat perbedaan yang signifikan antara 3. Berdasarkan uji statistik, didapatkan
metode Kato-katz dan metode langsung pada hasil bahwa tidak terdapat perbedaan
pemeriksaan telur Ascaris lumbrcoides pada yang signifikan pada pemeriksaan
petani padi sawah. Sedangkan pada pemeriksaan kejelasan dan kekontrasan telur cacing
kekontrasan diperoleh hasil nilai yang signifikan Ascaris lumbricoides antara metode
yaitu ρ-value = 1000 > α 0,05 yang berarti H0 di Kato–katz dan metode langsung pada
terima maka dapat disimpulkan bahwa tidak sampel feses petani padi sawah.
terdapat perbedaan yang signifikan antara
KESIMPULAN
metode Kato-katz dan metode langsung pada
1. Perlu penelitian lebih lanjut tentang
pemeriksaan telur Ascaris lumbrcoides terhadap
perbedaan kejelasan dan kekontrasan
sampel feses petani padi sawah.
pada pemeriksaan telur cacing gelang
Berdasarkan penelitian yang telah
(Ascaris lumbricoides) dengan
dilakukan pada Petani Padi Sawah di Desa Jati
menggunakan metode lain.
Bali Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten
2. Penelitian terhadap pemeriksaan telur
Konawe Selatan dapat di simpulkan sebagai
Ascaris lumbricoides untuk
berikut:
mendapatkan hasil yang lebih baik,
1. Hasil pemeriksaan dengan metode Kato-katz
sebaiknya menggunakan metode
dan metode langsung didapatkan hasil 100%
langsung karena selain menghemat
positif ditemukan adanya telur cacing
waktu pemeriksaan dan menghemat
Ascaris lumbricoides pada sampel feses
bahan, juga bisa memberikan hasil yang
Petani Padi Sawah.
lebih jelas, akurat dan efisien karena
2. Pada pemeriksaan kejelasan metode Kato-
adanya penambahan eosin 2%
katz, terdapat 6 sampel yang jelas dan 5
dibandingkan dengan metode Kato-katz.
sampel yang tidak jelas, sedangkan pada
16
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

DAFTAR PUSTAKA Parasitologi Kedokteran Cetakan


ke-vi. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.
Abadi. 2005. Penyakit Cacingan Dampak dan
Hal 6 - 34.
Penanggulangannya. : Jakarta.
Hadidjaja P. 2002. Penuntun Laboratorium
Arismawati, La Ode Alifariki, Faning Fridayani
Parasitologi Kedokteran. EGC:
dan Jamaluddin, 2020. Identifikasi
Jakarta.
Cacing Soil Transmitted Helminth
Hotber ER Pasaribu. 2005. Perbandingan
(STH) Pada Feses Pekerja Pengangkut
penyuluhan kesehatan metode
Sampah Kota Kendari dengan Metode
Ceramah Tanya Jawab dengan
Modifikasi Harada Mori dan Metode
Penyuluhan Kesehatan
Modifikasi Kato-Katz. Jurnal Ilmiah
Menggunakan Buku Kecacingan
Kesehatan Vol. 15 No. 1.
dalam Mencegah Infeksi Ascaris
Aini dan Nurul. 2016. Pengaruh Inkubasi
lumbricoides pada Anak Sekolah
Sediaan Baca Terhadap Hasil
Dasar Jakarta. Jurnal Buski vol 5,
Pemeriksaan Telur Cacing STH Pada
No 2. Hal : 67-73.
Metode Kato Katz. Fakultas Kedokteran
Hotez, Bunday DAP., Beegle K., Brooker.
Universitas Muhammadiyah Semarang :
S. 2006. Helminth Infections: Soil-
Semarang.
Transmitted Helminth Infections
Adi Kumoro. 2017. Parasitologi Praktikum
and Schistosomiasis. Dalam ;
Analis Kesehatan. Jakarta : EGC
Jamison, D. T., et al., Disease
Anggraini Aprilia Dwi, Norma Farizah Fahmi,
Control Priorities in Developing
Riyadatus Solihah, Yogi Abror, 2020.
Countries. 2nd Edition. Washington
Identifikasi Nematoda Usus Soil
(DC): World Bank, Hal : 467 –
Transmitted Helminths (STH) Pada
481.
Feses Pekerja Perkebunan Metode
Idhem, B. Suhintam, 2007. Helmintologi
Langsung (direct slide) Menggunakan
Kedokteran. Airlangga University
eosin 2%. Jurnal Ilmu Kesehatan
Press Surabaya
Bhakti Husada Vol. 11 No. 02.
I Gusti Agung Dwi Putri, I Made
Desi, 2014. Praktikum Parasitologi Jilid 4.
Sudarmaja, I Kadek Swastika,
EGC: Jakarta.
2019. Hubungan Faktor Resiko dan
De silva, Brooker, Hotez, Montresor Engles,
Prevalensi Infeksi Cacing Usus
Savioli L. 2003. Soil-Transmitted
Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri
Helminth Infections : Jurnal Andalans
Belandingan, Kecamatan Kintamani
vol (2) No. 2. Hal : 4-8.
Kabupaten Bangil. Jurnal Medika
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Udayana Vol.8 No.10.
(2013). Riset Kesehatan Dasar. Badan
Irianto. 2009. Panduan Praktikum
Penelitian dan Pengembangan
Parasitologi Dasar. Yrama Widya:
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI :
Jakarta.
Jakarta
Jeffrey H.C, Leach, R.M. 2004. Atlas
Entjang, I., 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi
Helmintologi dan Parasitologi
Untuk Akademi Keperawatan dan
Kedokteran. EGC; Jakarta.
Sekolah Tenaga Kesehatan yang
Jawetz, E.A., Kieso, DE., dan Soro, D.
Sederajat. PT. Citra Aditya Bakti :
2009. Mikrobiologi Kedoktera.
Jakarta. Hal : 6-58.
terjemahan Nugroho, E dan
Gracia dan David Bruckner. 2021. Diagnostik
Maulany 2008. Buku Kedokteran
Parasitologi Kedokteran. Buku
EGC Edisi ke-29. Jakarta.
Kedokteran EGC : Jakarta.
Kemenkes Republik Indonesia. 2012.
Gandahusada, S.Herry, Wita Pribadi. 2001.
17
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Website :http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/index.php/JMMedilab)
DOI :https://doi.org/10.36566/medilab.v5i1%20juli.148
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Yang Ditularkan melalui Tanah dan


Lingkungan. Cetakan 1. Kementerian Perilaku Anak Sekolah Dasar Di
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Kelurahan Tembang Kecamatan
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Medan Tembung. Tesis, Program
Tahun 2014. Cetakan 3 Kementrian Pasca Sarjana USU : Medan.
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Sulistyonigsih. 2011. Gizi Untuk Kesehatan
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Ibu dan Anak P.T Graha Ilmu,
Kesehatan. Jakarat : PT Rineka Cipta Yogyakarta. Jurnal Biocelebes Vol
Jakarta. Hal; 46 – 58. (8) No. 2 Hal 6-184.
Nurdiana, Y. 2004. Soil Contamination by Sanchez AL, Gabrie JA, Usuanlele M,
Intestinal Parasite Eggs In Two Urban Rueda MM, Canales M, Gyorkos
Villages Of Jember. Jurnal Ilmu Dasar TW. 2013. Soil-Transmitted
5. Vol. 9. No 2. Hal : 86-95. Helminth Infection and Nutritional
Natadisastra dan Ridad Agoes. 2009. Status in School-age Children from
Parasitologi Kedokteran. Penerbit Buku Rural Communities in Honduras.
Kedokteran EGC: Jakarta. Public Library of Science. Hal ;
Ni Made D.P.S. 2016. Perbedaan Hasil 7(8).
Identifikasi Jumlah Telur STH WHO. 2011. Soil Tranmitted Hekminth
Menggunakan Pemeriksaan Metode Infectios. Jurnal Buski vol 2, No 2.
Apung dan Metode Kato – Katz. Hal : 57-60.
Onggowaluyo, Jangkung Samidj. 2002.
Parasitologi Medik (Helmithologi)
Pendekatan Aspek Identifikasi,
Diagnostik dan Klinik. EGC; Jakarta.
Prianto. Garuda Pustaka Utama 2013. Atlas
Parasitologi Kedokteran. Jakarta
Poorwo, Soedarmo S, Heery G, Sri Rezeky S,
Hindar I. 2008. Buku Ajaran Infeksi dan
Pediatri Tropis Edisi II. Badan Penerbit
IDAI : Jakarta.

Regina. Dian Rakyat 2008. Parasitologi.


Yogyakarta.
Rosidiana Safar. 2010. Parasitologi Kedokteran
Protozoologi Helmintologi dan
Entomologi. Cetakan I, Yrama Widya :
Bandung.
Soedarto. 2011. Buku Ajar Helmintologi
Kedokteran. Edisi 28. Cetakan 1.
Airlangga University Press. Surabaya
Sandjaja, 2007. Buku Parasitologi Kedokteran.
Cetakan 6. Prestasi Pustaka : Jakarta.
Susanto I., Ismid SI., Sjarifuddin PK., dan
Sungkar S. (2013). Parasitologi
Kedokteran. 4 ed. Departemen
Parasitologi FKUI. Hal : 6 - 25.
Samad Helma. 2009. Hubungan Infeksi dengan
Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing
18

Anda mungkin juga menyukai