Anda di halaman 1dari 16

ZAT ADITIF

KELOMPOK : III
• SEPTI
• FIKRANIAZA
• ISMA
• IRMAH
PENGERTIAN ZAT ADITIF

Zat aditif adalah : zat yang biasa di tambahkan


ke dalam suatu jenis makanan atau minuman ,
sehingga makanan / minuman tersebut lebih
menarik. Zat ini berfungsi untuk zat tambahan
seperti mengawetkan makanan , menambah
rasa & aroma, dan mempermudah proses
pembuatan makanan ataupun minuman
Zat aditif terdiri dari 2 jenis yaitu :

•Zataditif alami
merupakan zat aditif yang berasal dari tanaman,
hewan,dan produk turunannya yang tidak mengalami
proses pengolahan industri dan tidak di tambahkan
bahan- bahan kimia

•Zataditif sintesis
merupakan zat aditif yang di produksi oleh
industri moderen dengan menggunakan berbagai
campuran bahan – bahan kimia .
MACAM MACAM ZAT ADITIF

1.Zat pewarna
2. Zat penyedap
3. Zat pengawet
4. Zat pemanis
JENIS JENIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Secara umum zat aditif dapat dibagi menjadi 2


yaitu :

1. Zat aditif sengaja


2. Zat aditif tidak sengaja
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ZAT
ADITIF
•Kelebihan zat aditif
Penggunaan zat aditif memiliki keuntungan
meningkatkan mutu makanan dan pengaruh negatif bahan
tambahan pangan terhadap kesehatan. Agar makanan dapat
tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang
enak, rupa dan konsentrasinya baik serta awet maka perlu
ditambahkan bahan makanan atau dikenal dengan nama lain
“food additive”. Zat aditif juga menambah rasa dan
membuat makanan terlihat lebi hmenarik secara visual
Kekurangan zat aditif.
Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak
digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau
sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu
lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah
kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Zat aditif juga
dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap orang-orang
seperti diare, ruam kulit, gangguan perut, nyeri dada,
asma, sensasi kesemutan, mual atau meningkatnya panas
tubuh.
PENETAPAN NATRIUM BENZOATE SECARA KUANTITATIF DAN
KUALITATIF

Natrium benzoat – dengan rumus kimia


NaC6H5COO – adalah bahan pengawet makanan
yang biasa ditemukan pada produk-produk seperti
minuman bersoda, makanan dalam kaleng, lemon jus
dalam botol, jelly dan kecap.
Natrium benzoat sendiri diproduksi dari asam
benzoat dan sodium hidroksida. Bentuknya powder
berwarna putih dan tidak berbau.
Penetapan Na-Benzoat secara
kuantitatif

 Alat – alat :
- Neraca analitik
- Mortar
- Labu ukur
- Pipet ukur
- Corong dan kertas saring
- Gelas ukur
- Kertas pH
- Erlenmeyer
- Corong pemisah
- Gelas piala
- Buret
- Pipet tetes
 Bahan – bahan :
- Contoh yang akan dianalisa (makanan
dalam kaleng)
- Kloroform
- NaOH 10 %
- NaCl 30 %
- Air suling
- HCl (1 : 3)
- Alkohol (4 : 1)
- Naoh 0.5 N
- Indikator penolptalen
 prosedur kerja
1. Masukkan 100 g contoh dalam bentuk cairan atau
contoh padatan yang telah di haluskan dan kemudian
di encerkan sampai 300 ml.
2. Tambahkan 10 ml NaOH 10% dan 10 ml NaCl
30%, kemudian tambah dengan air sampai volume
400 ml dan saring. Kemudian dikocok selama 2 jam
dan biarkan.
3. Tambahkan air suling ke dalam labu takar sampai
volumenya 500 ml kemudian saring dengan
menggunakan kertas Whatman no. 4
4. Pipet 100 ml filtrate (hasil saringan) dalam botol
pengocok, lalu netralkan dengan HCl (1 : 3) dan di
test dengan kertas pH.

 
 Lanjutan prosedur kerja
5. Tambahkan 50 ml kloroform dan kocok perlahan –
lahan untuk menghindari terbentuknya emulsi.
6. Pindahkan ke dalam botol pemisah dan pisahkan
larutannya. Kemudian ambil 25 ml cairan melalui
kran (bagian bawah) dan masukkan ke dalam gelas
piala. Diamkan beberapa waktu sampai kloroform
menguap habis.
7. Larutkan residu dengan 50 ml alcohol (4 : 1),
kemudian tambahkan air suling dan titrasi dengan
larutan NaOH 0.05 N sampai pH tepat 0.1 atau warna
merah jambu dengan menggunakan indicator
pheenolpthale.
 Perhitungan

1 ml NaOH 0.05 N = 0.0072 g natrium benzoate


anhidrat.
PENENTUAN ASAM
BENZOATE SECARA
KUALITATIF
 Alat – alat :
- Gelas piala
- Erlenmeyer
- Corong gelas
- Pipet ukur
- Pemanas/lampu spiritus
- Oven
- Penangas air
- Termometer
 Bahan – bahan :
- Bahan yang akan dianalisis
- Air suling
- Asam sulfat 4 N
- Petroleum eter
- Asam nitrat berasap (HNO3 65 %)
- H2SO4 pekat
- KNO3
- Amonia mendidih
- (NH4)2
- (NH4)2S
- Hidroksil amine-HCl
- Kertas saring
 Prosedur kerja
1. Satu bagian contoh dilarutkan dalam 4 bagian air,
diaduk dan bila perlu disaring.
2. Ambil kira – kira 50 – 100 ml larutan (filtrate) yang
kemudian diasamkan dengan asam sulfat 4 N, dua kali
dikocok berturut – turut dengan 20 ml dan 10 ml
potreleum eter.
3. Larutan yang mengandung potreleum eter tersebut
dipanaskan pada penangas air sampai habis menguap.
4. Residu yang tertinggal ditetesi dengan 10 tetes
H2SO4 pekat atau dengan 1 tetes asam nitrat berasap
(HNO3 65 %) juga dapat digunakan 50 ml KNO3.
5. Kemudian panaskan dengan oven sampai suhu 180
OC selama 3 menit.
6. Setelah dingin cairan dibuat alkalis dengan
menambah ammonia dan kemudian di didihkan.
7. Setelah dingin diberi (NH4)2S atau 40 mg hidroksil
amine-HCl.
8. Timbulnya warna merah coklat menunjukkan
adanya asam benzoate.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai