kaldu karbohidrat yaitu glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa, dan manitol masing-masing 1%. Kaldu
karbohidrat yang mengandung BTB (bromtimol biru) sebagai indikator pH dan ditambahkan pepton
sebagai sumber nitrogen, vitamin dan mineral dimasukkan dalam tabung reaksi yang dilengkapi
tabung Durham. Kemudian diinokulasi dengan biakan bakteri. Setelah itudiinkubasi dalam
inkubator pada suhu 30oC selama 24 jam. Selanjutnya fermentasi karbohidrat diperiksa dengan
melihat pembentukan asam (warna kuning) dan pembentukan gas dalam tabung Durham (Lay,
1994).
2. Uji methyl red
Langkah-langkah yang digunakan dalam uji methyl red adalah disiapkankaldu MR-VP, lalu
dimasukkan 5 mL kaldu MR-VP dalam tabung reaksi dandiinokulasikan biakan bakteri ke dalam
kaldu MR-VP, diinkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam atau pada suhu 30oC selama 72 jam. Hari
berikutnya ditambahkanreagen metil merah 5 tetes, jika kaldu berwarna merah setelah
penambahan reagenmetil merah maka menunjukan hasil uji positif, dan jika warna kaldu
kaldu MR-VP, kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Setelah itu ditambahkan 10
tetes larutan KOH 40% dan 15 teteslarutan α-naftol, dikocok dan dibiarkan 30 menit. Uji positif jika
kaldu berwarnamerah dan uji negatif jika kaldu tidak mengalami perubahan warna setelah
4. Uji oksidase
Biakan ditumbuhkan pada media nutrien agar (NA), diinkubasi selamapada suhu 30oC
selama 24 jam, kemudian ditambahkan reagen uji oksidase(campuran 1:1 larutan (naftol 1% dan
1% larutan dimetil-p-fenilendiaminoksalat) pada koloni bakteri dan didiamkan selama 30 menit. Uji
5. Uji katalase
Biakan ditumbuhkan pada media NA dengan cara ditotolkan dandiinkubasi selama 24 jam
pada suhu 30oC kemudian ditambahkan reagen H2O2 3 %. Uji positif ditandai dengan
6. Uji indol
Medium tripton cair dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 mL,diinkubasi selama
24 jam pada suhu 35oC, kemudian ditambahkanbeberapa tetes reagen Kovacs. Jika terbentuk
7. Uji sitrat
Biakan diinokulasi pada media Simmon sitrat agar dengan inokulumyang tipis, kemudian
diinkubasi pada suhu 35 0C selama 48 jam. Jika terjadi perubahan warna dari hijau menjadi biru
Biakan diinokulasi pada media dengan cara menusukkan mikroba yangakan diujikan
sedalam ¾ bagian dari lapisan permukaan, kemudian diinkubasipada suhu 350C selama 24 jam. Jika
media gelatin mencair, maka langkahselanjutnya dimasukkan dalam lemari es selama 30 menit.
Diamati pencairan gelatin, jika terdapat gelatin yang mencair menunjukkan uji positif. Namun
jikatidak mencair maka di inkubasi kembali selama 1 minggu pada suhu 35 0C. Ujinegatif jika
menusukkan jarum ose ke dalam media kemudian baru diinokulasi pada bagian slant TSIA.
Inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Diamati pertumbuhannya pada bagian Butt dan Slant (Lay,
1994). H2S diproduksi oleh beberapa jenis mikroorganisme melalui pemecahan asam amino yang mengandung
unsur belerang (S) seperti lisin dan metionin. H2S dapat juga diproduksi melalui reduksi senyawa-senyawa belerang
anorganik, misalnya : tiosulfat, sulfit atau sulfat. Adanya H2S dapat diamati dengan menambahkan garam-garam
logam berat ke dalam medium. Dikatakan positif apabila H2S bereaksi dengan senyawa-senyawa ini ditandai dengan
terbentuknya logam sulfit yang berwarna hitam. Dan dikatakan negatif apabila tidak terbentuk logam sulfit yang
berwarna hitam karena bakteri yang berada dalam medium tersebut tidak dapat menghidrolisis logam-logam berat
diinkubasi pad suhu 350C selama 24 jam. Jika terjadi perubahan warnadari kuning menjadi merah
Inokulasi biakan pada media Luria agar (LA) yang mengandung CMC (karboksi metal selulase) pada
cawan Petri dengan melubangi agar pada cawandengan menggunakan cut borer sebanyak 4 sampai
5 lubang kemudian diinokulasi dengan cara mengambil 1 ose biakan kemudian dimasukkandalam
1 mL aquades steril lalu dihomogenkan dengan menggunakan pipet mikrosebelum dipipet lalu
diinokulasi pada lubang yang terdapat pada agar sebanyak 100 L . Kemudian diinkubasi selama
24 jam pada inkubator dengan posisi tidak terbalik pada suhu 37oC. Uji positif ditunjukkan dengan
media menjadi 4 bagian dengan menggunakanspidol pada bagian luar cawan petri, kemudian
digoreskan inokulum pada 4bagian media tersebut (Gambar 19.b). Kemudian diinkubasi selama 24
jam padainkubator dengan suhu 37 oC. Uji positif ditunjukkan dengan terbentukknya zonabening di
Biakan diinokulasi pada media NA yang mengandung pati, dengan caramelubangi agar pada cawan
dengan menggunakan cut borer sebanyak 4 sampai 5lubang (Gambar 19.a), kemudian diinokulasi
dengan cara mengambil 1 ose biakan kemudian diencerkan dalam 1 mL aquades steril lalu
dihomogenkan dengan menggunakan pipet mikro sebelum dipipet dan diinokulasi pada lubang
yangterdapat pada agar sebanyak 100L . Kemudian diinkubasi selama 24 jam pada inkubator dengan
posisi tidak terbalik pada suhu 37 oC. Uji positif ditunjukkan dengan terbentukknya zona bening di
Uji nitrat dilakukan dengan menumbuhkan mikroorganisme pada kaldunitrat dalam tabung
reaksi yang telah dilengkapi dengan tabung Durham,kemudian diinkubasi pada suhu 35oC selama 24
jam. Setelah masa inkubasi,diperhatikan adanya gas dalam tabung Durham dan nitrit dalam media
biakan. Keberadaan nitrit dalam media diuji dengan penambahan asam sulfanilat dan α-naftilamin
yang akan bereaksi dengan nitrit yang ditunjukkan dengan perubahanwarna media menjadi merah
atau merah muda. Pada tabung yang tidak menunjukkan perubahan warna, ditambahkan bubuk
Zn untuk melihat reduksinitrat menjadi nitrit. Bila didapatkan nitrat dalam medium, maka kaldu
berubahwarna menjadi merah muda atau merah karena Zn mereduksi nitrat menjadi nitritdan nitrit
ini bereaksi dengan reagen uji dan terbentuk warna merah (Lay, 2004).
METODE UJI BIOKIMIA
Berikut beberapa uji Biokimia yang digunakan untuk identifikasi bakteri antara lain:
lebih sederhana oleh aktivitas mikrobia pada kondisi anaerob. Fermentasi dapat menghasilkan
senyawa asam seperti asam laktat danpropionet, ester-ester, keton dan gas (Pelczar, 2008).
dengan disertai atau tidak disertai pembentukan gas. Oragnisme-organisme yang berbeda akan
menggunakan karbohidrat / gula-gula yang berbeda tergantung dari komponen enzim yang
dimilikinya. Perbenihan gula-gula digunakana untuk melihat adanya pembentukan asam yaitud
engan adanya perubahan warna indicator (merah fenol atau biru bromtimol) yang terdapat dalam
perbenihan menjadi kuning yang sebelum ditanami berwarna merah (indicator merah fenol) atau
berwarna biru (indicator biru bromtimol) serta untuk pembentukan gas, yaitu dengan terlihatnya
udara di dalam tabung peragian / fermentasi (tabung Durham). Degradasi fermentasi dalam
kondisi anaerob dilakukan dalam kaldu fermentasi yang mengandung tabung durham, sebuah
botol batin terbalik untuk mendeteksiproduksi gas sebagai ilustrated. media fermentasi karbohidrat
organisme.
c. Indikator ph merah fenol, yang berwarna merah pada ph netral (7) danperubahan kuning pada
ph sedikit asam dari 6,8 menunjukkan bahwa jumlah sedikit asam akan menyebabkan perubahan
warna..
Jenis karbohidrat yang digunakan pada uji fermentasi karbohidrat antaralain , sukrosa,
laktosa, maltosa dan manitol. Glukosa dapat langsung masuk dalam jalur fermentasi tahap
pertama sedangkan sukrosa, laktosa, manitol dan maltosa akandihidrolisis terlebih dahulu menjadi
dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Manitol diubah menjadi manosa atau galaktosa.
Sedangkan maltosa akan dihidrolisismenjadi dua molekul glukosa.Monosakarida jenis manosa dan
galaktosa terlebih dahulu akan diubah menjadiglukosa melalui reaksi epimerisasi . Sedangkan
fruktosa akan diubah terlebih dahulumenjadi fruktosa 6-fosfat dan kemudian fruktosa 6-fosfat
diubah menjadi glukosa 6-fosfat. Glukosa 6-fosfat dan glukosa hasil epimerisasi galaktosa dan
manosa akanmasuk dalam tahap awal proses fermentasi untuk menghasilkan asam piruvat,
asamasetat dan CO2 dan kemudian pada tahap kedua fermentasi asam piruvat dan asamasetat
direduksi kembali oleh atom hidrogen yang dilepaskan dalam tahap pertama,membentuk asam
Identifikasi basil enterik adalah sangat penting dalam mengendalikan infeksi ususdengan
mencegah kontaminasi pasokan makanan dan air. kelompok bakteri yangdapat ditemukan di
saluran usus manusia dan mamalia yang lebih rendahdiklasifikasikan sebagai anggota
dan reaksi enzimatik di hadapan substrat tertentu. Seri tes IMViC, indol,metil-merah, Voges-
- Indol Tryptophan merupakan asam amino esensial yang dapat mengalami oksidasi dengan
dimediasi oleh enzim tryptophanase. Media ini biasanya digunakan dalam idetifikasi yang
amino triptofan secara enzimatik. Hasil uji indol yang diperoleh negatif karena tidak terbentuk
lapisan (cincin)berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya bakteri ini
tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber karbon, yang dapat diketahuidengan
menambahkan larutan kovaks. Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang
lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh
- MR-VP
1. Uji MR
mengoksidasi glukosa menghasilkan produk asam berkonsentrasi tinggi yang stabil sehingga
menyebabkan pH media turun hingga dibawah 4,4 yang ditandai dengan hasil positif,
terjadi perubahan warnamenjadi merah setelah ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri
ini mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang
terkandung dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam campuran padamedia akan menurunkan pH
sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila metabolis ditambahkan pada biakan tersebut
dengan pH serendah itu maka metabolis tersebut menjadi merah. Hal ini menandakan
2. Uji VP
produk akhir non asam atau netral seperti acetyl methyl carbinol,dari metabol-asam yang
terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan α-napthol dan KOH, artinya
hasil akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin) (Anonim2, 2008).
kemampuan memfermentasi sitrat sebagai sumber karbon. Perbenihan Simmon’s Citrate ini
mengandung indicator biru bromtimol yang akan berubah menjadi biru pada reaksi positif dan
3. Uji katalase
apakah bakteri tersebut merupakan bakteri aerob, anaerob fakultatif, atau anaerob obligat. Dan
peroksida dengan menghasilkan enzim katalase. Bakteri yang memerlukan oksigen manghasilkan
hidrogen peroksida (H2O2) yang sebenarnya beracun bagi bakteri sendiri. Namun mereka dapat
tetap hidup dengan adanya antimetabolit tersebut karena mereka menghasilkan enzim katalase
yang dapat mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen dengan reaksi sebagai berikut :
kecepatan reaksi kimia spesifik yang tanpa enzim akan berlangsung sangatlambat. Enzim tidak
dapat mengubah titik keseimbangan reaksi yang dikatalisnya,enzim juga tidak akan habis dipakai
atau diubah secara permanen oleh reaksi-reaksiini. Enzim merupakan biokatalis yang berfungsi
untuk membantu proses metabolisme. Enzim memiliki kemampuan untuk mengkatalisis suatu
reaksi. Suatu enzim adalahsuatu katalis biologis. Hampir tiap rekasi biokimia dikatalis oleh enzim.
Enzim merupakan katalis yang lebih efisien daripada kebanyakan katalis laboratorium atau
industri. Enzim juga memungkinkan suatu selektivitas pereaksi-pereaksi dan suatu pengendalian
laju reaksi yang tidak dimungkinkan oleh kelaskatalis lain. Kespesifikan enzim disebabkan oleh
bentuknya yang unik dan oleh gugus-gugus polar (atau nonpolar) yang terdapat dalam struktur
enzim tersebut.
Beberapa enzim bekerja bersama suatu kofaktor nonprotein, yang dapat berupasenyawa
Contoh pada hidrolisis gelatin dimana protein diperoleh dari hidrolisis kalogen, yaitu zat pada
jaringan penghubung dan tendon dari hewan. Gelatin akan terurai oleh mikrobia yang mensintesis
enzim proteolisis. Larutan gelatin bersifat cair pada suhu ruang atau suhu kamar dan padat apabila
berada di dalam refrigerator. Dan apabila gelatin sudah dihidrolisis oleh mikroba, maka akan tetap
4. Uji oksidase
Uji oksidase ditujukan untuk membedakan bakteri nerdasarkan aktivitas sitokromoksidase.
Enzim-enzim oksidase memainkan peran yang vital dalam pelaksanaansystem transport electron
pada respirasi aerob. Sotokrom oksidase mengkatalisisoksidase dari sitokrom yang tereduksi oleh
sebagaimana juga beberapabakteri anaerob fakultatif dan mikroaerofil, memiliki aktivitas oksidase.
Uji oksidase merupakan alat untuk membedakan antara anggota-anggota dalam genus Neisseria
dan Pseudomonas, yang merupakan oksidase positif, dan Enterobacteriaceae yang merupakan
oksidase negative.
pada suatu media agar lempeng. Pereaksi merah muda cerah ini berperan sebagai substrat
buatan, memberikan electron dan karenanya akan teroksidasi menjadi senyawa berwarna kehitaman dan
oksigen bebas. Setelah penambahan pereaksi uji, terjadinya warna merah muda, kemudian merah
marun, dan pada akhirnya warna kehitaman pada permukaan koloni menandakan dihasilkannya
sitokrom oksidase dan menunjukkan hasil positif. Tidak terjadinya perubahan warna,atau warna
merah muda cerah pada koloni, menandakan tidak adanya aktivitas oksidase, menunjukkan hasil
gula-gula membentuk asam saja,basa saja, asm dan basa, dengandisertai/tidak gula-gula
pembentukan gas. Uji ini dapat membedakan lebih jauh kelompok-kelompok atau genus-genus
dalam Enterobacteriaceae di mana seluruhnya merupakan basil gram negatif yang dapat
memfermentasi glukosa dengan memproduksi asam. Pembedaan ini didasarkan pada pola
fermentasi karbohidrat dan produksi gas H2S yang berbeda untuk setiap organisme. Perbenihan
TSIA mengandung tiga macam gula-gula (Triple Sugar) yaitu laktosa 1%,sukrosa 1% danglukosa
0,1%,indikator asam-basa merah fenol,dan natrium tiosulfat serta fero sulfat. Adanya pembentukan
asam akan merubah warna perbenihan yang semula berwarna jingga kemerahan menjadi kuning,
sedangkan jika basa yang terbentuk maka perbenihan akan berubah menjadi merah. Adanya
pembentukan gas ditandai dengan adanya gelembung/pecahnya agar di daerah tususkan,dan jika gas yang
dihasilkana dalah H2S,maka akan terbentuk endapan hitam fero sulfida (FeS) di daerah tusukan.
mendekarboksilasi lisin membentuk amin kadaverin yang bersifat basa sehingga merubah warna
perbenihan yang mengandung indikator bromkresol ungu dari coklat menjadi ungu (reaksi positif).
Reaksi ini dapat disertai atau tidak disertai dengan pembentukan gas (adanya gelembung / pecahnya agar