Anda di halaman 1dari 24

Pengertian Kimia Analisis

• Kimia analisis = cabang ilmu yang


mengidentifikasi, mengetahui, senyawa kimia
baik secara kualitatif maupun kuantitatif
menggunakan metode eksperimen.
• Berdasarkan ukuran komponen sampel:
- Analisis makro > 100 mg
- Analisis semimikro = 10-100 mg
- Analisis mikro = 1-10 mg
- Analisis ultramikro < 1 mg
- Ultra-ultramikro/ submikro = 0,1 μg
Kimia Analitik

Kimia analitik mencakup aspek:

1. kualitatif : ada atau tidak ada

2. kuantitatif : berapa jumlahnya

2
K.A. Kualitatif
Misal:
– identifikasi ada/tidaknya unsur, ion, atau
senyawa yang terdapat dalam sampel

– analisis ada/tidaknya bahan pengawet dalam


makanan/minuman

– analisis ada/tidaknya bahan kimia obat


dalam sediaan obat tradisional (jamu)

3
K.A. Kuantitatif
• Misal:
- berapa kadar masing-masing konstituen
dalam sampel ?

- berapa kadar karbohidrat, lemak, dan


protein dalam sampel makanan tertentu ?

- berapa kadar obat dalam sediaan sediaan


farmasi seperti tablet, kapsul, sirop, dan
dalam sampel biologis ?
4
Kimia Analitik

Kita kenal dua metode pendekatan:

- Metode Konvensional

- Metode Instrumentasi

5
Metode Konvensional

Membutuhkan pemahaman sederhana

Tidak begitu cepat perkembangannya

Selektivitas dan sensitivitas kurang begitu


bagus

Dalam beberapa hal menjadi pilihan (dengan


catatan tertentu)

6
Metode Instrumentasi

Membutuhkan pemahaman yang lebih komplek

Perkembangannya sangat cepat

Selektivitas dan sensitivitas jauh lebih bagus

Lebih banyak menjadi metode pilihan

7
ANALISIS KUALITATIF ION
ANORGANIK
Teknik dasar analisis kualitatif ion anorganik, Analisis
kation, Pemisahan kation dan identifikasinya, Analisis anion,
Pemisahan anion dan identifikasinya
Teknik Dasar Analisis Kualitatif Ion Anorganik

Perlunya dipelajari : memahami dan mengerti bagaimana


cara melakukan analisis kualitatif (khususnya ion anorganik)
dengan BAIK, sehingga hasil analisis dapat dipertangung
jawabkan keBENARannya.
Apa Yang Perlu Dipahami dan Dimengerti??

Cara melarutkan, menguapkan, mengkristalkan, menyuling,


mengendapkan, menyaring, mendekantasi, membengkokkan
pipa kaca, menyiapkan tabung pengapian, membersihkan
peralatan gelas.
Cara Melarutkan:

Zatnya kasar:
 dihaluskan dengan mortar, sebagian zat yang halus dilarutkan
dengan akuades. Jika kurang larut, maka dipanaskan sambil
dikocok.
 Selanjutnya larutan diperiksa dengan kertas lakmus
(mengetahui pH)
 Jika zatnya berupa campuran, ada kemungkinan sebagian zat
larut dan sebagian tidak
 Karena dikhawatirkan ada sebagian zat yang larut, maka
larutan disaring dan diambil filtratnya kemudian diuapkan
dalam gelas arloji pada penangas air sampai kering

Adanya sisa penguapan menunjukkan sebagian zat larut dalam air. Tidak
adanya sisa penguapan belum pasti tidak ada zat yang larut. Ada
kemungkinan zat menguap pada waktu penguapan (misal: HCl, CH3COOH,
NH4OH, dst)
Bagaimana jika zatnya halus??

• Langsung dilarutkan dengan akuades


• HCl encer, dingin kemudian panas
• HCl pekat, dingin kemudian panas
• HNO3 encer, dingin kemudian panas
• HNO3 pekat, dingin kemudian panas
• Air raja (aqua regia) yaitu campuran 3 bagian HCl
pekat dan 1 bagian HNO3 pekat (yang tidak larut:
SiO2, BaSO4 dll)
Menguapkan
 penguapan untuk mengurangi volume
 penguapan sampai kering
Caranya:
Zat diletakkan dalam cawan porselen, kemudian
disentuhkan lansung pada nyala api yang di atasnya kasa
kawat. Jika menginginkan laju penguapan lebih lambat,
maka penguapan dilakukan dengan penangas (gelas beker
yang diisi air). Untuk bahan yang menghasilkan uap yang
korosif maka penguapan dilakukan di lemari asam. Untuk
bahan yang mudah meledak (hidrogen sulfida, sulfur
dioksida dll) menggunakan alat anti lonjakan (dapat juga
menggunakan batu didih).
Mengkristalkan

• Satu tetes larutan zat


diteteskan pada gelas objek

• ditambahkan dengan larutan


netral atau asam

• Didiamkan beberapa detik


Menyuling

Prinsipnya: memisahkan campuran zat yang memiliki


perbedaan titik didih. Zat dengan titik didih lebih
rendah akan terpisah lebih dahulu (tidak digunakan
dalam praktikum kimia analisis 2013).

www.editorindonesia.com
Pengendapan

Dengan cara menambahkan reagensia tertentu (jangan


berlebih!!). Bagaimana caranya?? Menyaring sedikit
endapan kemudian filtratnya diuji dengan reagensia
tersebut. Jika tidak terbentuk endapan lagi maka
reagensia telah cukup ditambahkan.
Bahaya penambahan reagensia berlebih:
 Terbentuknya ion kompleks (menyebabkan keruwetan
pada tahap analisis selanjutnya)
 Melarutnya sebagian endapan
 Pemborosan bahan kimia
Menyaring

Memisahkan endapan dari reagensia


 menggunakan corong Buchner
digunakan untuk memisahkan
endapan dalam jumlah besar
 menggunakan corong kaca
digunakan untuk memisahkan
endapan dalam jumlah kecil
Mendekantasi

Memisahkan endapan dari reagensia


Apa bedanya dengan Menyaring??
Membengkokkan pipa kaca

Penyelidikan CO2

Membengkokkan pipa kaca memerlukan keahlian khusus


(biasanya menggunakan pemanasan tinggi)
www.editorindonesia.com
Menyiapkan tabung pengapian

Yang dipakai
Membersihkan alat
Jika menginginkan hasil yang dapat
dipercaya, maka kebersihan alat harus
dijaga. Dengan cara:
 Dibersihkan dengan asam kromosulfat
(asam sulfat pekat yan mengandung
sekitar 100 gram kalium dikromat
perliter)
 Dengan disikat (khusus) kemudian dibalik
pada gelas beker
 Cara membersihkan pipet: lepas karet,
bilas pipa dengan air mengalir kemudian
dicuci dengan akuades, begitu juga dengan
karetnya.
Petunjuk Kerja Di Laboratorium
Sebelum mulai bekerja, tata alat-alat yang biasa dan seringkali digunakan
dengan teratur di atas meja kerja

Timbang sampel dalam satuan miligram, JANGAN mengembalikan sampel ke


dalam wadah sampel

Baca terlebih dahulu petunjuk praktikum, pastikan Anda memahami tiap


tahap operasinya

Jika mengambil reagensia, pakailah pipet tetes. Sebelum dimasukkan ke


dalam wadah reaksi usahakan pipet tetes tetap menempel di bibir botol
reagensia

Sebelum mulai bekerja, tata alat-alat yang biasa dan seringkali digunakan
dengan teratur di atas meja kerja
Lanjutan
Jangan sekali-kali mencelupkan penetes Anda sendiri ke dalam
suatu reagensia
Jangan memasukkan spatula Anda sendiri ke dalam botol reagensia
Semua reaksi yang menghasilkan asap dikerjakan di lemari asam
Rekam data pengamatan segera pada jurnal kerja
pastikan pipet tetes Anda benar-benar bersih
Letakkan peralatan yang kotor ke dalam wadah khusus
Jangan lupa menuliskan etiket pada hasil kerja
Jika menghadapi kesulitan dalam mengoperasikan alat
(sentrifuge dll) segera menghubungi asisten

Anda mungkin juga menyukai