Perlengkapan dibawah ini harus disediakan dan dibawa setiap kali melakukan
praktikum. Jangan sampai lupa !
• Buku petunjuk praktikum.
• Buku laporan praktikum (buku folio).
• Telah memakai jas lab yang sudah dikancingkan.
• Telah membuat jurnal praktikum yang dikumpulkan di meja asisten.
• Berpakaian rapi dan sopan (dilarang memakai kaos), bersepatu (tidak
boleh pakai sandal).
• Membawa kotak praktek yang berisi : Pengaduk gelas, sikat alat gelas,
korek api, tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, lap kain, tissue, sabun
cuci alat-alat gelas, kaca objek, dll.
• Membawa peralatan P3K seperti antiseptik, kasa, maupun plester.
• Setiap satu kelas praktikum wajib mengumpulkan sabun cuci piring kental
sebanyak 1 botol kecil untuk membersihkan peralatan yang digunakan
pada waktu praktikum. Sabun tersebut diberi label nama kelas dan
disimpan di laboratorium, sehingga tiap praktikan tidak perlu membawa
sabun
JURNAL PRAKTIKUM
Tujuan Percobaan
Dasar Teori
A. Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) memiliki nama lain asam benzena karboksilat yang
berbentuk padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik
yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan)
yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam benzoat adalah
prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya. Asam
benzoat bersifat asam lemah, garam turunannya digunakan sebagai pengawet
makanan.
Sifat fisik
Nonpolar, toksik, mudah menguap (dalam bentuk
larutan), dan tidak berwarna.
Titik lebur : 122,4°C
Titik didih : 249°C
Asam benzoat Kelarutan : sukar larut dalam air dan mudah
larut dalam etanol, dan metanol
B. Asam Salisilat
Asam salisilat memiliki nama lain asam orto hidroksi benzoat. Salisilat adalah salah
satu kelompok pertama yang dikenal sebagai analgesik. Laroux (1827) mengisolasi
salisin dan piria, kemudian tahun 1838 membuat asam salisilat. Setelah penemuan ini,
berikutnya Cahours (1844) memperoleh asam salisilat dari minyak wintergreen.
Sulistyaningsih, dkk. (2012) juga menyatakan bahwa asam salisilat dapat diekstraksi
dari pohon willow bark, daun wintergreen, spearmint, dan sweet birch. Asam salisilat
mempuyai aktivitas analgesik-antipiretik dan antirematik, tetapi tidak digunakan secara
oral karena terlalu toksik dan banyak digunakan sebagai analgesik antipirogetik adalah
turunannya.
Sifat fisik
Bubuk kristal putih, rasa manis, tidak berbau dan
stabil pada udara bebas.
Titik lebur : 159°C
Titik didih : 211°C
Kelarutan : sedikit larut dalam air, alkohol,
metanol, dan lemak atau pelarut
Asam salisilat
Kegunaan asam salisilat:
Alat-Alat
Tabung reaksi, rak, pipet tetes, spatula, cawan porselin, bunsen dan mikroskop
Bahan
HCl, NaOH, Alkohol, CaCO3, HgO, FeCl3, H2SO4, HNO3, Pb asetat dan Aquades.
Prosedur Kerja
A. Identifikasi Asam Benzoat
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
d. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
Reaksi Pendesakan :
Sampel + NaOH + HCl
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Kapas Basah
Kaca objek
Cincin sublimasi
Sampel Kaca objek
e. Uji Pendahuluan
Tujuan Percobaan
Dasar Teori
A. Asam Sitrat
Sifat fisik
Bubuk kristal putih, rasa asam, tidak berbau
Titik lebur : 153°C
Titik didih : 175°C
Kelarutan : sedikit larut dalam air,
alkohol, metanol, dan lemak
Asam sitrat
atau pelarut organik.
Kegunaan asam sitrat:
Sebagai zat pemberi cita rasa
Sebagai pengawet makanan dan minuman
Untuk melapisi pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai pengganti asam
nitrat, karena asam nitrat lebih berbahaya dibandingkan asam sitrat
Sebagai bahanpembuatan kosmetik
B. Asam Kamfer
Asam kamfer memiliki nama lain acidum champoricum atau 7,7-dimetyl bicyclo
[2,2,1] heptane-1-carboxylic acid. Asam kamfer (C10H16O2) adalah zat padat berupa lilin
berwarna putih dan agak transparan dengan aroma yang khas dan kuat.
Asam kamfer
C. Asam Oksalat
Asam oksalat memiliki nama lain asam etanadioat. Asam oksalat merupakan asam
organik kuat dengan nilai pKa sebesar 1,3 dan 4,3. Molekul asam oksalat terdiri atas
dua gugus karboksil yang saling terikat sehingga lebih dikenal dengan nama asam
dikarboksilat. Senyawa ini banyak ditemukan sebagai garam asam dalam berbagai
tanaman yang berasa asam. Asam oksalat telah dideteksi dalam jumlah yang
bervariasi pada seluruh bagian tanaman seperti pada daun, tangkai daun, bunga, umbi
dan akar. Salah satu contoh tanaman yang dapat menghasilkan asam oksalat adalah
bayam.
Sifat fisik
Bubuk kristal putih, rasa asam, tidak
berbau
Titik nyala : 166°C
Titik leleh : 101,5°C
Kelarutan : mudah larut alam air, alkohol,
\
dan metanol
Asam oksalat
Alat – Alat
Tabung reaksi, rak, pipet tetes, spatula, cawan porselin, bunsen dan mikroskop.
Bahan
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
d. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
Reaksi HAUSSLER :
Zat + Vanilin diuapkan Biru Hijau
hingga kering + H2SO4
+ H2O
Mudah hilang
+NH4OH
Merah cokelat
Reaksi WURTE &
HERMANN :
Zat + asam asetat Merah
anhidrat + piridin
Larutan agak alkalis + Cu
asetat
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Kapas Basah
Kaca objek
Cincin sublimasi
Sampel Kaca objek
d. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
e. Uji Pendahuluan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
d. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
e. Uji Pendahuluan
Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi asam borat dan boraks.
Dasar Teori
A. Asam Borat
Asam borat (H3BO3) memiliki nama lain acidum boricum. Asam borat pertama kali
disusun oleh Wilhelm Homberg (1652-1715) dari boraks oleh aksi asam mineral, dan
diberi nama sal sedativum Hombergi "garam penenang dari Homberg". Borat,
termasuk asam borat, telah digunakan sejak Yunani Kuno untuk membersihkan,
menjaga makanan, dan kegiatan lainnya. Sintesis senyawa kompleks dari unsur
transisi dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa prekursor dalam pelarut
tertentu seperti etanol.
Sifat fisik
Bubuk kristal putih, tidak berbau
Kelarutan : mudah larut dalam air,
etanol, dan metanol
Asam borat
Boraks juga dikenal dengan nama sodium borat (Na2B4O7·10H2O) adalah suatu
senyawa yang mengandung atom boron (B) dan terdapat dalam bentuk serbuk atau
kristal berwarna putih. Boraks akan dapat dengan mudah berubah menjadi asam borat
(H3BO3) dengan penambahan asam klorida (HCl). Dalam sistem pencernaan manusia,
boraks dalam kadar rendah juga dapat berubah menjadi asam borat karena pengaruh
dari asam lambung.
Tabung reaksi, rak, pipet tetes, spatula, cawan porselin, bunsen dan mikroskop.
Bahan
Prosedur Kerja
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
d. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
B. Identifikasi Boraks
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi golongan fenol yang meliputi; nipagin, nipasol, menthol.
Dasar Teori
Nipagin memiliki nama lain metil p-hydroxybenzoate atau metil paraben yang
merupakan salah satu jenis bahan pengawet yang digunakan dalam bahan makanan.
O
Sifat fisik
Bubuk kristal putih, tidak berbau atau
berbau khas lemah,
O mempunyai sedikit rasa
terbakar
Titik lebur : 125-128°C
HO Kelarutan : sukar larut dalam air, mudah
larut dalam etanol dan eter
methyl p-hydroxybenzoate
Nipasol memiliki nama lain propyl-4- hydroxybenzoate atau propil paraben. Nipasol
mempunyai kegunaan yang hampir sama dengan nipagin.
O
Sifat fisik
Bubuk putih, tidak berwarna, tidak
O
berbau
Titik lebur : 96 °C
Titik didih : 285 317 °C
Kelarutan : sukar larut dalam
HO
air, mudah larut
Prosedur Kerja
A. Identifikasi Nipagin
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
B. Identifikasi Nipasol
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
C. Identifikasi Mentol
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi golongan vitamin: vitamin B1, vitamin B2, vitamin C.
Dasar Teori
A. Vitamin B1
Vitamin B1 (nama lain: Thiamine) adalah salah satu nutrisi vital bagi manusia dari
kelompok vitamin B kompleks. Ragi dan hati adalah sumber terkaya dari vitamin B1.
Sereal gandum, beras, dan kacang merah. Bahan makanan lainnya yang mengandung
vitamin B1 adalah asparagus, kentang, jamur, bayam, tuna, kacang hijau, dan biji
bunga matahari, tomat, kubis, dan terong. Selama memasak atau pendinginan
makanan yang terlalu lama, dapat menghancurkan vitamin B1.
Kegunaan :
Untuk mempertahankan fungsi saraf dan jantung yang sehat
Untuk mengkonversi karbohidrat menjadi glukosa
Untuk pemecahan lemak dan protein
Untuk mempertahankan tonus otot pada sepanjang dinding pencernaan
Untuk meningkatkan ketahanan tubuh dan melawan stress.
B. Vitamin B2
Vitamin B2 (nama lain: Riboflavine) adalah nutrisi berkomponen sedikit yang
mudah diserap oleh tubuh. Sumber makanan yang mengandung B2 diantaranya,
tomat, kacang kedelai, susu.
Kegunaan :
Kegunaan Vitamin C:
Membantu penyerapan zat besi dan mempertajam
kesadaran
Sebagai antioksidan
Mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh
Meningkatkan pembuangan feses atau kotoran
Asam Askorbat
Alat-Alat
Tabung reaksi, rak, pipet tetes, spatula, cawan porselin, bunsen dan mikroskop.
Bahan
Metanol, NH4OH, FeCl3, FeSO4, nylon, KMnO4 ,HNO3, NaOH, HCl, K3Fe(CN)6 ,
aseton, reagen Barfoed, cuprifil, reagen, Larutan Iod, Luff reagen parri,Fehling A&B
dan aquades
Prosedur Kerja
A. Identifikasi Vitamin B1
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
A. Identifikasi Vitamin B1
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
C. Identifikasi Vitamin C
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi galaktosa, glukosa, maltosa.
Dasar Teori
Galaktosa merupakan senyawa karbohidrat yang tergolong dalam monosakarida
yang merupakan salah satu monomer pembentuk laktosa. Galaktosa memiliki rumus
molekul C6H12O6.
Glukosa adalah monosakarida yang merupakan salah satu karbohidrat terpenting
yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa dan
Galaktosa termasuk juga golongan heksosa karena mempunyai 6 atom C dalam
molekulnya.
Maltosa atau gula gandum adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa
yang bergabung melalui reaksi kondensasi. Maltosa dengan rumus molekul C12H22O11
memiliki rasa yang manis.
Prosedur Kerja
A. Identifikasi Galaktosa
a. Uji Organoleptik
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
B. Identifikasi Glukosa
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
PRAKTIKUM KIMIA FARMASI – LABORATORIUM KIMIA KUALITATIF
24 INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
C. Identifikasi Maltosa
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi fruktosa, laktosa dan sukrosa.
Dasar Teori
Fruktosa merupakan monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan dan
merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan
galaktosa, yang bisa langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan.
Laktosa yang memiliki rumus kimia C12H22O11 adalah bentuk disakarida dari
karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan
glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8% bobot susu
keseluruhan
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya
yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini
dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain
seperti hewan. Penambahan sukrosa dalarfungsi sebagai sumber karbon. Sukrosa
atau gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula beet. Unit glukosa dan fruktosa
diikat oleh jembatan asetal oksigen dengan orientasi alpha. Struktur ini mudah dikenali
karena mengandung enam cincin glukosa dan lima cincin fruktosa.
Alat-Alat
Tabung reaksi, rak, pipet tetes, spatula, cawan porselin, bunsen dan mikroskop.
Bahan
Aquades, NaOH, HCl, alcohol, CuSO4, Reagen Luff, Barfoed, Seliwanof, Molish,
Osazon, Pinof, Ihlpechmann, Reigler, Denigest, Reigler, Fehling.
Prosedur Kerja
A. Identifikasi Fruktosa
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
PRAKTIKUM KIMIA FARMASI – LABORATORIUM KIMIA KUALITATIF
27 INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
B. Identifikasi Laktosa
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
C. Identifikasi Sukrosa
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi amilum.
Dasar Teori
Karbohidrat yang tersusun secara polimer dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta dapat bercabang-cabang disebut polisakarida, misalnya
amilum atau pati, kitin dan selulosa. Amilum atau pati memiliki struktur (C6H10O5)n
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin
sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Alat-Alat
Tabung reaksi, rak, pipet tetes, spatula, cawan porselin, bunsen dan mikroskop.
Bahan
Aquades, NaOH, HCl, alcohol, CuSO4, Reagen Luff, Barfoed, Seliwanof, Molish,
Osazon, Pinof, Ihlpechmann, Reigler, Denigest, Reigler, Fehling.
Prosedur Kerja
A. Identifikasi Amilum
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi Senyawa Obat Golongan Sulfonamida
Dasar Teori
Golongan Sulfonilamida mempunyai rumus umum:
O2 H
R1 HN S N R2
Kelarutan :
Pelarut Senyawa Sulfonamida yang larut
Air Garam-garam natriumnya
Sulfasetamida (Larut Sebagian)
Sulfanilamida (Larut Sebagian)
Air Panas Sulfanilamida
Sulfaguanidina
Sulfasetamida
Larutan dalam Asam Cuka 3% Sulfanilamida
Sulfasetamida
Larut dalam alkohol 96% Sulfasetamida
Sulfathiazol Na
Larut dalam NaOH 10% Sulfadiazina
Sulfamerazina
Sulfametazina
Larut dalam HCl 25% Semua
Sifat Fisik
Senyawa Sulfonamida Sifat fisik
Bentuk Warna Rasa
Sulfanilamida Serbuk hablur Putih Agak pahit
Sulfaguanida Serbuk hablur Putih gelap Tak berasa
Sulfadiazina Na Serbuk Sedikit Tak berasa
kekuningan
Sulfamerazina Na Serbuk hablur Putih Agak pahit
Sulfametazina Na Serbuk Putih Agak pahit
Pht. S. Serbuk Putih Pahit lemah
kekuningan
Alat-Alat
Tabung reaksi, rak, pipet tetes, spatula, cawan porselin, bunsen dan mikroskop.
Bahan
HCl, Aquades, p-DAB, NaOH, betta Naptol, alcohol, NaCl, fenol, furfural dalam
asam asetat biang, H2O2, FeCl3, HNO3, CaCl2, CuSO4, KBrO3, H2SO4 , Co asetat,
Kristal vanillin, reagen parri, resorsin, NH4OH dan reagen Roux.
A. Identifikasi Sulfametazina
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
D. Identifikasi Sulfadiazina
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
E. Identifikasi Sulfaguanidina
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
c. Uji Pemijaran
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
F. Identifikasi Sulfamerazina
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades
Sampel + Alkohol
Sampel + NaOH
Sampel + HCl
Cawan Porselin
d. Uji Pendahuluan
TUGAS PRA-LABORATORIUM
Dalam buku terdapat beberapa pereaksi yang tidak dituliskan dalam simbol maupun
rumus kimianya misalnya cuprifil, pereaksi Parri, dan sebagainya. Tugas anda sebagai
calon laboran, cari tahu bagaimana cara membuat reagen-reagen tersebut seperti
contoh dibawah ini.
Contoh :
……………….. …………………………….
Endang Rudiastutik
Budi Santoso
Novi Lilia
Ika Fitri Ulfindrayani
Fery Eko Pujiono