PENGELOLAAN LABORATORIUM
TATA LETAK LABORATORIUM
Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan laboratorium
untuk pembelajaran sain umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap. Ruang
utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan praktikum. Ruang
pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan
digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipakai praktikum atau
percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau gudang terutama
digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-alat
yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang).
Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium memiliki ruang gelap
(dark room), ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan
ruang adminitrasi / staf . Hal ini didasarkan atas pertimbangan keamanan berbagai peralatan
laboratorium dan kenyamanan para pengguna laboratorium. Penyimpanan alat-alat di dalam
gudang tidak boleh disatukan dengan bahan kimia. Demikian pula penyimpanan alat-alat gelas
tidak boleh disatukan dengan alat-alat yang terbuat dari logam.
Contoh tata letak ruangan-ruangan laboratorium beserta ukurannya dapat dilihat pada
gambar berikut.
BAK CUCIAN
Tabel 2.1
Untuk menghilangkan noda pengotor pada alat-alat glass diperlukan larutan pencuci
tertentu.
1. Pencucian Noda Pengotor Pada alat kaca/glass
a. Noda Besi
Noda besi dapat dibersihkan dengan larutan HCl pekat. Jika noda besi melekat kuat, alat gelas yang
berisi HCl pekat ini dipanaskan.
b. Noda Belerang
c. Noda Iodium
d. Noda Karbon
Noda karbon umumnya sukar dihilangkan, akan tetapi perendaman dengan larutan NaOH biasanya
efektif, jika perlu lakukan perendaman dengan larutan pencuci asam bikromat. Jika noda karbon melekat
kuat, panaskan dengan api kecil. Disamping asam kromat dapat digunakan juga campuran 2 bagian
trinatriumfosfat dengan 1 bagian natriumoleat dalam 1 liter air. Cara lain membersihkan noda ini adalah
dengan larutan Fehling A dicampur dengan Fehling B dan dipanaskan.
e. Noda Mangan
Noda mangan dapat dihilangkan dengan larutan asam oksalat atau asam sitrat
Minyak dan lemak dapat dihilangkan dengan cara mencuci alat glass dengan larutan detergen hangat.
Setelah pencucian, alat glass dibilas dengan air bersih, terakhir dibilas dengan air suling. Jika lemak yang
melekat pada glass sukar dibersihkan, pertama-tama alat glass dibilas dengan pelarut hidrokarbon
misalnya alcohol atau aseton kemudian dibersihkan dengan larutan Kalium Karbonat dalam asam. Pelarut
lainnya yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
5 gram Na perborat dalam 100 mL 10% larutan. NaOH. Larutan KOH 10 – 15% dalam 100
mL spirtus/alkohol (larutan ini hendaknya tidak digunakan lebih dari 10 menit).
Pembersihan dengan CCl4.
g. Kerak
Noda kerak putih pada alat glass dapat dibersihkan dengan larutan 5% natrium metasilikat dalam air.
Noda tulisan spidol dapat dibersihkan dengan pelarut organik misalnya spirtus,
etanol, atau aseton
Noda Ter
Noda ter pada alat glass dapat dibersihkan dengan benzen atau pelarut lain yang sesuai misalnya minyak
tanah.
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melakukan suatu kegiatan.
Fasilitas pendukung yang ada di laboratorium dari segi kelengkapan alat dan bahan yang
tersedia memerlukan penataan dan perawatan fasilitas tersebut. Dengan demikian, diperlukan
adanya mamajemen atau tenaga yang mampu mengelola laboratorium agar lebih optimal.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 memuat
tentang komponen fasilitas laboratorium IPA yang meliputi :
1. Bangunan/ruang laboratorium
2. Perabot
3. Peralatan pendidikan
5. Media pendidikan
7. Perlengkapan lainnya.
Gambar diatas memperlihatkan laboratorium yang hanya memiliki satu buah tempat
sampah, dan seluruh sampahnya di campur pada satu tempat sampah tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwasanya laboratorium tersebut belum memenuhi persyaratan kesehatan
untuk blaboratorium sains.
Permasalahan :
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwasanya laboratorium yang baik itu juga harus
memenuhi persyaratan kesehatan untuk pratikan maupun laborannya, yang ingin saya
tanyakan jika keadaan dalam suatu laboratorium kurang memenuhi untuk persyaratan
kesehatan pratikan maupun laborannya, apakah menurut anda laboratorium tersebut memadai
untuk digunakan pratik ? tolong jelaskan anda ? dan jika anda bertugas sebagai laboran di
laboratorium tersebut apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut ? terimakasih.
Seiring dengan perkembangan teknologi, peralatan kerja di laboratorium sebagai sarana research and
development-pun juga semakin berkembang. Artinya kita harus semakin hati-hati bekerja di
laboratorium, termasuk selalu memperhatikan keselamatan bagi diri kita dan orang lain yang bekerja di
laboratorium. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan kerja yang memadai untuk dapat
melindungi dan menjamin keselamatan pekerja.
Salah satu fasilitas alat untuk melengkapi ruang kerja di laboratorium adalah kotak P3k.
1. Obat luar
- Salep levertran (untuk luka bakar)
- Revanol
- Betadin
- Handyplash
2. Obat ringan
- Norit
3. Plester Pembalut
Sementara kotak P3k yang ada di labolatorium UP MIPA universitas Jambi masih belum memenuhi
standarisasi yang ditetapkan. Hal ini terbukti dengan ditemukannya kotak P3k yang kosong. Tidak ada satu
obatpun yang berhasil ditemui disana.
4 komentar:
1.
Ananesi Wulandari10 Maret 2014 05.53
Dari ke empat pembahasan di atas saya ingin membahas mengenai Bak Cucian,.
selama ini praktikum yang kita lakukan selalu mencuci alat dengan air biasa/air
hujan/air yang ada di toilet.
Padahal menurut artikel di atas alat-alat dengan noda atau kotoran tertentu di
bersihkan dengan bahan-bahan khusus, Bagaimana pengaruh dari kedua hal
tersebut dengan kesterilan alat laboratorium.
selanjutnya apakah ada kriteria khusus untuk bak cucian, yang di gunakan untuk
membuang zat-zat yang telah di gunakan baik itu berupa zat padat ataupun cairan?
Apakah semua jenis zat dapat di buang ke dalam bak cucian yang sama, dan tidak
akan menimbulkan reaksi-reaksi tertentu yang dapat membahayakan lingkungan
sekitar?
Mohon komentarnya!!!
Balas
2.
Baiklah saudara nesi saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudara
Apakah semua jenis zat dapat di buang ke dalam bak cucian yang sama, dan tidak
akan menimbulkan reaksi-reaksi tertentu yang dapat membahayakan lingkungan
sekitar?
menurut saya kita tidak bisa membuang semua jenis zat kedalam bak cucian yang
sama, karena kita tahu ada banyak zat-zat yang berbahaya ( mudah terbakar ) dan
zat-zat yang tidak perlu dikhawatirkan.
Jika kita membuang semua zat kedalam bak yang sama kemungkinan besar
limbahnya akan dapat membunuh tumbuhan yang ada disekitar tempat
pembuangan tersebut. Untuk menghindari hal itu terjadi kita diharapkan mau
untuk lebih membersihkan bak cucian, dan membedakan tempat membersihkan
alat-alat praktikum bekas zat yang berbahaya dan alat-alat praktikum yang tidak
berbahaya. Karena kita tahu pastilah disetiap laboratorium memiliki bak cucian
lebih dari satu.
hanya itu yang saya masih tau yah saudara nesi
kurang lebihnya saya minta maaf.............
Balas
3.
menurut saya, apabila alat praktikum meninggalkan noda yang sulit dibersihkan
dengan sabun maka digunakan bahan khusus. tetapi apabila alat telah bersih
dengan sabun maka tidak perlu digunakan bahan khusus.
untuk tempat pembuangan zat, seharusnya pada setiap laboratorium harus
disediakan fasilitas bak pasir yang berfungsi sebagai tempat pembuangan
sementara bahan-bahan kimia hasil/sisa praktikum. Secara berkala bak pasir
harus diganti. Harus ditekankan bahwa tidak boleh membuang sisa reaksi/bahan-
bahan kimia cair atau padat ke saluran air/keran, tetapi harus pada bak pasir.
dari informasi tersebut dpat kita ketahui kriteria bak pembuangan zat. pasir
dibuang ditempat tertentu untuk menghinari pencemaran lingkungan.
terimakasih
Balas
4.
baiklah, sepertinya apa yg telah di jelaskan oleh sdri ice dan sondang udah cukup
jelas, sy hanya menambahkan sedikit bahwa jika kita membuang semua jenis zat
ke dalam bak cucian yang sama bisa saja menimbulkan hal-hal yang dapat
berbahaya, jadi sebaiknya zat-zat tersebut jgn di buang sembarangan pada 1
tempat bak cuci tp di kelompokkan bagi bagian mana zat yang berbahaya yang
dapat mencemarkan dan bagian mana yang tidak terlalu mencemarkan,
berdasarkan literatur yg sy baca sebaiknya Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari
beton atau porcelain. Bak cuci yang terbuat dari porcelain mudah ternoda apabila
kena bahan-bahan kimia sehingga Bak cuci harus dilengkapi dengan saringan
untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa bahan padat.
trimakasih
Balas
‹
Beranda
Mengenai Saya
Ananesi Wulandari
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.