Anda di halaman 1dari 22

I-1

ABSTRAK

Setiap kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah,


dengan mempunyai suatu tujuan tertentu disamping untuk membantu berbagai
macam konsep, pengertian dan kaidah serta teori yang didapat dari perkuliahan.
Selain itu, praktikum ini juga bermaksud untuk mengembangkan keterampilan
dalam menggunakan alat - alat serta dengan metode tertentu.

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat


laboratorium serta fungsinya dalam praktikum kimia dasar.  Pertama praktikan
dikenalkan dengan alat-alat yang ada di laboratorium yang dipakai untuk
melakukan percobaan-percobaan. Kemudian praktikan diajarkan cara memakai
alat-alat sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Hasil yang didapatkan adalah praktikan dapat mengenal dan mengetahui


alat-alat laboratorium beserta fungsinya. Antara lain cara pembacaan miniskus
pada alat gelas kaca, yaitu apabila larutan berwarna bening, maka miniskus yang
dibaca adalah miniskus bawah, sedangkan bila larutan berwarna gelap, maka
miniskus yang dibaca adalah posisi miniskus atas.  Selain itu praktikan dapat
melakukan pengeringan suatu zat yang dihasilkan dari endapan
dengan menggunakan oven.

Kata kunci : Alat-alat laboratorium, miniskus, endapan.


I-2

PERCOBAAN 1

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

1.1 PENDAHULUAN

1.1.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah memperkenalkan alat gelas serta
fungsinya dalam praktikum kimia.

1.1.2 Latar Belakang


Dalam kegiatan ilmiah suatu percobaan biasanya dilaksanakan di
laboratorium. Dalam melakukan percobaan di laboratorium tentunya praktikan
harus mengenal alat-alat yang akan dipergunakan. Tentunya alat-alat tersebut
memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing.
Alat-alat laboratorium dapat membahayakan apabila, terjadi kesalahan
dalam penggunaannya. Oleh karena itu, pengenalan alat-alat laboratorium sangat
penting guna keselamatan kerja ketika menggunakan alat-alat laboratorium
tersebut, khususnya bagi praktikan yang akan melakukan praktikum kimia di
laboratorium.
Selain demi keselamatan kerja, pengenalan alat-alat laboratorium penting
dilakukan agar praktikan khususnya Teknik Lingkungan mampu mengenal dan
memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan karakteristik alat-alat
laboratorium dengan tujuan agar tidak menimbulkan kecanggungan lagi berada di
laboratorium.
I-3

1.2 DASAR TEORI

Bila memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, maka akan


melakukan langkah-langklah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah
pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi.hal ini
merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat
dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi
dan ditiru kembali (Braddy,1999).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami


cara kerja dan fungsi serta alat-alat dilaboratorium, selain itu untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-
masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna
(Wolton,1998).

Alat-alat laboratorium yang di gunakan bermacam-macam, diantaranya


alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas,kaki tiga, segitiga porselin, kasa,
gegep, pemanas air, alat-alat porselin (cawan porselin dan pinggan porselin).
Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum menggunakan alat-alat gelas
harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas
wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu
takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr) dan buret. Sedangkan alat-alat
lain seperti pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, botol semprot, kertas saring,
timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi
masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan
praktikum (Subroto,2000).

Sebelum melakukan praktikum, hendaknya praktikan memeriksa alat-alat


yang digunakan. Untuk alat-alat gelas dalam penggunaannya memerlukan
ketelitian dan kehati-hatian, misalnya praktikan memeriksa alat-alat tersebut apa
ada yang cacat atau rusak. Untuk memindahkan zat-zat kimia yang berwujud cair,
sering menghadapi suatu kesulitan yang mungkin disebabkan oleh tekanan biasa
yang mempengaruhi dalam menentukan volume cairan itu dengan tepat. Maka
I-4

dari itu dapat digunakan pipet dan buret yang gunanya untuk memindahkan
volume cairan (Arifin, 1996).

Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat
kaca yang tampaknya bersih belum tentu bersih, sering masih ada tercemari oleh
lapisan tipis tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu
wadah yang tercemar, air tidak terbuang secara seragam dari permukaan kaca,
tetapi menyisakan tetesan kecil yang merepotkan atau kadang-kadang mustahil
dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimaasuki sikat seperti gelas beker dan
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik, pipet,
buret, atau labu volumetri mungkin memerlukam detergen sintetik panas untuk
bisa benar-benar bersih. Jika permukaan tersebut masih membuang airnya secara
seragam, mungkin perlu digunakan cairan pembersih yang sifat oksidasi kuatnya
dapat memastikan kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah dibersihkan
alat itu hendaknya dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan sedikit
air suling, dan akhirnya mengering sendiri (Day dan underwood, 1999).

Dalam penimbangan harus diperhatikan dua hal yaitu kesalahan


pengukuran dengan alat ukur terutama jenis ukur, misalnya mengukur massa zat
dalam satuan gram sedangkan timbangan analitis sampai miligram. Jika sejumlah
zat ditimbang dengan kedua timbangan maka didalam jumlah angka yang
berbeda, jumlah digit dari pengukuran yang menyangkut masalah kecermatan dan
ketelitian (Syukri, 1994).

Miniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan


adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan alat ukur. Miniskus ada dua
macam yaitu :

1. Miniskus bawah, suatu keadaan dimana permukaan zat cair berada dalam
alat ukur sempit dan tampak melengkung kebawah.
2. Miniskus atas, suatu keadaan dimana permukaan zat cair berada dalam
tabung atau bejana sempit yang tampak melengkung keatas.
I-5

Cara pembacaan miniskus pada alat ukur :

1. Untuk larutan tidak berwarna, pembacaan miniskus yang berlaku adalah


miniskus bawah.
2. Untuk larutan bening, pembacaan miniskusnya adalah miniskus bawah.
3. Untuk larutan pekat, pembacaan miniskusnya adalah miniskus atas.
Saat sedang membaca skala, alat ukur sebaiknya diletakkan di tempat datar
dan dibaca sejajar dengan mata.
Corong bisa digunakan sebagi alat untuk menyaring larutan yang ingin
dipisahkan endapannya dengan bantuan kertas saring. Kertas saring diletakkan
dalam mulit corong, kemudian dialirkan larutan diatasnya secara perlahan.
Apabila larutan yang keluar lambat, jangan menggoyang-goyangkan corong,
maupun menusuk kertas saring, karena dapat menyebabkan kertas saring robek
(laboratorium Kimia SMA YPPI, 2011).

Kertas saring mempunyai kelemahan sebagai berikut :

1. Tidak inert, yaitu dapat rusak oleh basa dan asam pekat dan macam-
macam oksidator yang dapat mengakibatkan bocor.
2. Kekuatan mekanisnya kurang, dapat sobek sehingga bocor dan terbawa,
terutama untuk penyaringan dengan vakum agak menyulitkan.
3. Dapat mengadsorpsi bahan-bahan dari larutan yang disaring.
4. Untuk gravimetri perlu dibakar habis karena tidak dapat dikeringkan
sampai mencapai berat tetap.
(Harjadi,1990).

Pengovenan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau


menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air
tersebut menggunakan energi panas sehingga hasil yang didapatkan yaitu hanya
bahan tanpa adanya kandungan air yang tersisa didalamnya (Astuti,2010).

Sebagai seorang praktikan dituntut memiliki kompetensi dalam hal


mengidentifikasi kerusakan alat. Untuk mendukung kemampuan tersebut
praktikan harus mempunyai pegetahuan tentang karakteristik kecelakaan terjadi di
I-6

laboratorium dan meningkatkan kualitas pembelajaran di laboratorium


(Direktorat Pembinaan SMA, 2011).

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat adalah:

1. Perubahan temperatur.
2. Kelembaman udara.
3. Air, asam, basa dan cairan lainnya.
4. Debu dan kotoran.
5. Mekanis.
6. Cara penyimpanan alat-alat kimia.
7. Faktor usia alat (life time).
8. Desain alat dan bahan alat itu sendiri.
(Direktorat Pembinaan SMA, 2011).
Keberhasilan suatu percobaan kimia tergantung pada ketelitian bekerja dan
keberhasilan percobaan. Gelas ukur, pipet, buret yang kotor dapat menghasilkan
pengukuran yang salah. Biasakan alat-alat yang berada di dalam laboratorium
disimpan secara rapid an dalam keadaan bersih. Biasakan membersihkan alat-alat
segera setelah dipakai. Umumnya, alat-alat kaca seperti tabung reaksi, gelas ukur,
gelas kimia, labu, Erlenmeyer dan pipet setelah dipakai dapat dibersihkan dengan
larutan detergen atau air sabun, kemudian dibilas dengan air leding. Dalam
beberapa hal alat-alat kaca yang mengandung sisa-sisa zat kimia bila tidak segera
dibersihkan dapat menyebabkan noda-noda pada kaca tersebut sukar atau tidak
dapat dibersihkan dengan larutan detergen atau air sabun. Makin lama noda
melekat pada kaca, makin sukar noda itu dibersihkan (Direktorat Pembinaan
SMA, 2011).
I-7

1.3 METODOLOGI

1.3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

- Tabung reaksi - Penjepit


- Pipet tetes - Pengaduk
- Gelar arloji - Gelas beker
- Kertas saring - Pipet gondok
- Corong - Pinggan porselin
- Oven - Semua alat dicuci
- Desikator

1.3.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

- Akuades
- CuSO4
- KMnO4
- (Pb(CH3COO)2) 0.1 M

1.3.3 Prosedur Kerja

1.3.3.1 Pengenalan Alat Gelas

1. Dicuci tabung reaksi, pipet, gelas beker, Erlenmeyer, dan gelas ukur.
2. Dimasukkan akuades ke dalam Erlenmeyer dan gelas beker dengan
menggunakan pipet, kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur 50 mL
dengan menggunakan corong dan dibaca miniskusnya.
I-8

3. Dimasukkan larutan KMnO4 ke dalam gelas ukur dengan menggunakan


corong dan dibaca miniskusnya. Diamati perbedaan pembacaan miniskus
pada akuades dan KMnO4.

1.3.3.2 Penyaringan

1. Diambil 5 mL Pb Asetat (Pb(CH3COO)2) 0.1 M, dimasukkan ke dalam


Erlenmeyer, ditambahkan sebanyak 55 mL, dan ditambahkan Cu2SO4,
kemudian dilarutkan dengan cara digoyang erlenmeyernya.
2. Diambil kertas saring, dilipat menjadi seperempat lingkaran.
3. Dimasukkan kertas saring yang sudah dilipat pada corong, dibasahi sedikit
dengan akuades hingga melekat pada dinding gelasnya.
4. Dipasang corong berkertas saring di atas Erlenmeyer untuk menampung
titrat/cairan cucian.
5. Dituangkan larutan yang dibuat pada langkah 1 ke dalam corong yang
sudah diberi kertas saring tadi, kemudian diamati warna endapan pada
kertas saring dan warna hasil dari penyaringan.
I-9

1.4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1.4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Alat-Alat Laboratorium
No. Gambar Keterangan
1. Buret
Digunakan untuk mengeluarkan larutan
dengan volume tertentu, biasanya
digunakan untuk titrasi. Volume dari zat
yang dipakai dapat dilihat dari skala

2. Propipet
Digunakan sebagai penghisap yang dapat
disambung pada pipet (mohr dan
gondok).
3. Soxhlet
Digunakan untuk proses pemisahan suatu
bahan alam dengan pelarut organik
berdasar massa jenis.

4. Kompor Listrik
Digunakan untuk memanaskan bahan-
bahan.

5. (a) Pipet Gondok


Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume yang tepat
I-10

(a) (b) Pipet Mohr


Digunakan untuk mengukur volume
larutan lebih tepat dari gelas ukur.

(b)
6. Rak Tabung Reaksi
Untuk menyimpan tabung reaksi.

7. Batang Pengaduk Kaca


Untuk mengaduk suatu campuran agar
merata sehingga reaksi lebih sempurna.
I-11

8. Buret
Digunakan untuk titrasi dengan variabel
volume titran yang dapat diubah-ubah.
I-12

9. Separator Funnel
Digunakan sebagai pemisah larutan
berdasarkan berat jenisnya.

10. Corong Kaca


Sebagai alat bantu dalam penuangan
larutan kedalam botol yang mulutnya
kecil.

11. Kaki Tiga


Sebagai penyangga/tungku pada
pembakaran

12. Cawan Porselin


Digunakan untuk mereaksikan zat dalam
suhu tinggi.

13. Kasa Asbes


Sebagai alat untuk membantu meratakan
pemanasan ke seluruh bagian bawah alat
yang dipanaskan.
I-13

14. Tabung Reaksi


Terbuat dari kaca, digunakan untuk
mereaksikan zat dalam jumlah sedikit.

15. Aluminium Foil


Digunakan untuk menutup gelas yang
mengandung larutan yang mudah
menguap.

16. Gelas Beker


Digunakan untuk menyimpan zat
sementara serta pemanasan.

17. Erlenmeyer
Digunakan untuk pengukuran volume
tidak tahan panas.

18. Gelas Ukur


Digunakan untuk pengukuran volume
tidak tahan panas.
I-14

19. Labu Ukur


Digunakan untuk membuat larutan
standar. Juga bisa digunakan untuk
pengenceran.

20. Digunakan untuk membuat larutan


dengan konstrasi tertentu dan
mengencerkan larutan. Dari ketiga leher
tersebut, leher bagian tengah sebagai
kondensor

21. Gegep
Digunakan untuk pengambilan alat-alat
yang tidak bisa diambil langsung dengan
tangan, misalnya tabung reaksi yang
sedang dipanaskan.
22. Bunsen Burner
Sebagai pemanas dengan bahan bakar,
diletakkan dibawah kaki tiga.

23. (a) Botol Gelap


(a) Untuk menyimpan zat yang tidak tahan
terhadap cahaya, oksidasi, dan lainnya.
I-15

(b) (b) Botol Terang


Untuk menyimpan zat yang tahan cahaya.
24. Mesin Sentrifuge
Digunakan untuk memisahkan suatu
larutan berdasarkan berat jenisnya

25. Kondensor
Digunakan sebagai pendingin uap panas
dalam proses destilasi.

26. Kertas Saring


Untuk menyaring larutan yang ingin
dipisahkan endapannya.

27. Labu Didih


Untuk tempat mendidihkan suatu larutan.
I-16

28. Pemanas Mantel


Untuk memanaskan suatu larutan yang
ada pada suatu wadah (contoh: labu
didih).

29. Statip
Untuk menegakkan buret.

30. Neraca Analitis


Untuk menimbang berat suatu benda
dengan ketepatan 4 angka dibelakang
koma.

31. Gelas Arloji


Untuk membantu menimbang padatan.
I-17

32. Botol Semprot


Untuk menyimpan akuades yang
berfungsi sebagai pembersih alat-alat
gelas dan pembasah kertas saring agar
melekat pada corong pada saat ingin
melakukan penyaringan.

1.4.2 Pembahasan

1.4.2.1 Pengenalan dan Penanganan Alat-Alat Laboratorium

Dalam percobaan ini, praktikan akan dikenalkan dengan berbagai macam


alat. Alat dikategorikan berdasarkan kemampuan yang dimiliki untuk mendukung
berbagai proses yang akan dilakukan pada praktikum kimia. Pada pengenalan alat
gelas ini, alat yang digunakan seperti tabung reaksi, pipet, gelas beker,
Erlenmeyer dan buret dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan. Data yang
dihasilkan akan menjadi tidak akurat jika percobaan dilakukan dalam wadah yang
terkontaminasi. Selain itu, alat-alat yang digunakan tersebut juga harus diperiksa,
apakah ada alat yang retak atau cacat, penggunaan alat-alat tersebut tidak bias
digunakan dengan benar.

Saat praktikum baik sebelum ataupun sesudahnya, semua alat yang


digunakan harus dicuci, ini bertujuan agar alat tetap steril, sehingga menunjukkan
hasil kerja yang maksimal. Cara mencucinya yaitu dicuci dengan sabun, kemudian
I-18

dialiri dengan biasa hingga bersih, lalu dibilas dengan akuades dan dikeringkan
dengan lap atau tisu, di oven dan dimasukkan didalam desikator.

Di laboratorium, bahan-bahan yang tertentu harus disimpan dalam botol


gelap untuk menghindari jika bahan bereaksi ketika terkena cahaya. Contohnya
KMnO4, AgNO3, H2SO4 dll. Untuk bahan yang tidak sensitif dengan cahaya maka
disimpan dalam botol kering. Contohnya akuades, NaOH dan CH 3COOH.
Membuka dan menutup botol ini dengan cara mengatur saluran pada botol dan
tutup. Tujuannya untuk menjaga kemurnian bahan dalam botol. Menuang cairan
dari botol yang beretiket, etiket harus dipegang menghadap telapak tangan dan
cairan dialirkan dari sisi yang berjauhan dengan etiket. Jangan mencium bahan
atau larutan secara langsung melalui mulut botol, tetapi dengan cara mendekatkan
mulut botol dengan hidung lalu mengipaskan mengarah kehidung, itu merupakan
beberapa hal penting dalam penanganan alat.

1.4.2.2 Pembacaan Miniskus

Pembacaan volume dilakukan dengan cara melihat bagian puncak larutan


titran yang membentuk cekungan atau disebut dengan miniskus. Ada 2 cara dalam
pembacaan miniskus, yaitu miniskus cekung dan miniskus cembung. Adanya
perbedaan cara pembacaan miniskus terjadi karena adanya gaya kohesi dan
adhesi.

Miniskus cekung adalah permukaan zat cair yang dibentuknya cekung dan
larutannya tidak berwarna atau jernih. Bagian dasar cekungan yang diambil
sebagai patokan skala volume (miniskus bawah). Pada percobaan (larutan
bening/jernih) dituangkan kedalam gelas ukur dengan ukuran tabung 50 mL
didapatkan hasil pembacaan miniskus 32 mL. Ini dikarenakan, gaya adhesi antara
partikel air dengan patikel tabung reaksi lebih besar dari gaya kohesi antar partikel
akuades. Partikel akuades yang bersentuhan dengan dinding lebih tertarik
kedinding. Oleh sebab itu, posisi permukaan akuades dibagian tengah tabung
reaksi. Digunakan saat pembacaan volum akuades didalam gelas ukur.
I-19

Miniskus cembung adalah permukaan zat cair yang berbentuk cembung dan
larutannya berwarna gelap. Maka bagian atas miniskus yang dibaca (miniskus
atas). Pada percobaan ini larutan KMnO4 (larutan gelap) dituangkan dalam gelas
ukur dan didapatkan hasil 6,8 mL. Ini karena gaya kohesi antar partikel air lebih
besar dari pada gaya adhesi antar partikel. Akibatnya, partikel air cenderung
menjauhi dinding tabung reaksi. Oleh karena itu, permukaan KMnO4 dibagian
dinding tabung reaksi lebih rendah dari pada permukaan KMnO4 dibagian tengah
tabung reaksi.

1.4.2.3 Penyaringan, Penimbangan dan Pengovenan

Prinsif penyaringan ialah menahan partikel yang lebih besar dibandingkan


zat cair yang melarutkannya. Penyaringan juga terjadi akibat perbedaan tekanan
yang melalui media penyaringan. Contohnya kertas saring. Pada percobaan kali
ini dilakukan penyaringan larutan Pb Asetat dan akuades dicampurkan dengan
CuSO4. Kemudian didapat endapan berwarna putih kebiru-biruan pada kertas
saring. Reaksinya adalah sebagai berikut :

Pb(CH3COO)2(aq) + CuSO4(aq)→ PbSO4(s) ↓+Cu(CH3COO)2(aq) …(1.1)


Endapan putih kebiru-biruan

Menimbang merupakan proses yang digunakan untuk mengetahui berat


suatu benda. Adapun prinsip penimbangan adalah zat ditimbang pada neraca
analitik dan gelas arloji. Dikalibrasi terlebih dahulu. Beberapa cara mengalibrasi
neraca analitik, antara lain nominal petunjuk angka harus menunjukkan angka nol.
Letak kedataran atau kemiringan neraca diperhatikan sebelum menimbang
temperatur udara harus steril.
Prinsip pengovenan adalah air yang terkandung dalam suhu bahan akan
menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105℃ selama waktu tertentu.
Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar air.
Sedangkan prinsip desikator adalah suatu wadah untuk mendinginkan sampel dan
juga tempat mengeringkan sampel.
I-20

1.5 PENUTUP

1.5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah terdapat
berbagai macam alat di laboratorium yang di katagorikan sesuai dengan
fungsinya. Seperti alat gelas, alat pemanas dan alat-alat yang menunjang
praktikum.
Gaya yang menyebabkan miniskus cekung adalah gaya kohesi, gaya yang
menyebabkan miniskus cembung adalah gaya adhesi. Jika larutan gelas seperti
KMnO4 maka miniskus yang dibaca adalah miniskus atas. Jika larutan bening
seperti akuades maka miniskus yang dibaca adalah miniskus bawah.
Penyaringan bertujuan untuk memisahkan suatu zat endapan dari larutan
dengan menggunakan kertas saring dan corong. Penimbangan dilakukan untuk
memanfaatkan neraca dan gaya gravitasi dan pengovenan dilakukan untuk
mendapatkan suatu zat kering.

1.5.2 Saran
I-21

Saran pada saat praktikum, alat-alat yang ada sebaiknya lebih diperhatikan
dan dirawat lagi agar pada saat praktikum bias dipergunakan dengan baik dan
maksimal tanpa ada kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima” jilid pertama.


Erlangga : Jakarta.

Day, R.A. Jr and A.K Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif” Edisi
Pertama. Erlangga : Jakarta.

Direktorat Pembinaan SMA. 2011. “Panduan Teknis Perawatan Peralatan


Laboratorium Kimia SMA”. Jakarta, dikeluarkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Harjadi. 1990. “Ilmu Kimia Analitik Dasar”. Jakarta: Gramedia.

Laboratorium Kimia SMA YPPI. 2011. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium


Kimia.

Subroto, J. 2000. “Buku Pintar Alat Laboratorium”. Aneka : Solo.


I-22

Syukri, S. 1990. “Kimia Dasar Jilid I”. ITB : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai