ABSTRAK
PERCOBAAN 1
1.1 PENDAHULUAN
dari itu dapat digunakan pipet dan buret yang gunanya untuk memindahkan
volume cairan (Arifin, 1996).
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat
kaca yang tampaknya bersih belum tentu bersih, sering masih ada tercemari oleh
lapisan tipis tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu
wadah yang tercemar, air tidak terbuang secara seragam dari permukaan kaca,
tetapi menyisakan tetesan kecil yang merepotkan atau kadang-kadang mustahil
dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimaasuki sikat seperti gelas beker dan
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik, pipet,
buret, atau labu volumetri mungkin memerlukam detergen sintetik panas untuk
bisa benar-benar bersih. Jika permukaan tersebut masih membuang airnya secara
seragam, mungkin perlu digunakan cairan pembersih yang sifat oksidasi kuatnya
dapat memastikan kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah dibersihkan
alat itu hendaknya dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan sedikit
air suling, dan akhirnya mengering sendiri (Day dan underwood, 1999).
1. Miniskus bawah, suatu keadaan dimana permukaan zat cair berada dalam
alat ukur sempit dan tampak melengkung kebawah.
2. Miniskus atas, suatu keadaan dimana permukaan zat cair berada dalam
tabung atau bejana sempit yang tampak melengkung keatas.
I-5
1. Tidak inert, yaitu dapat rusak oleh basa dan asam pekat dan macam-
macam oksidator yang dapat mengakibatkan bocor.
2. Kekuatan mekanisnya kurang, dapat sobek sehingga bocor dan terbawa,
terutama untuk penyaringan dengan vakum agak menyulitkan.
3. Dapat mengadsorpsi bahan-bahan dari larutan yang disaring.
4. Untuk gravimetri perlu dibakar habis karena tidak dapat dikeringkan
sampai mencapai berat tetap.
(Harjadi,1990).
1. Perubahan temperatur.
2. Kelembaman udara.
3. Air, asam, basa dan cairan lainnya.
4. Debu dan kotoran.
5. Mekanis.
6. Cara penyimpanan alat-alat kimia.
7. Faktor usia alat (life time).
8. Desain alat dan bahan alat itu sendiri.
(Direktorat Pembinaan SMA, 2011).
Keberhasilan suatu percobaan kimia tergantung pada ketelitian bekerja dan
keberhasilan percobaan. Gelas ukur, pipet, buret yang kotor dapat menghasilkan
pengukuran yang salah. Biasakan alat-alat yang berada di dalam laboratorium
disimpan secara rapid an dalam keadaan bersih. Biasakan membersihkan alat-alat
segera setelah dipakai. Umumnya, alat-alat kaca seperti tabung reaksi, gelas ukur,
gelas kimia, labu, Erlenmeyer dan pipet setelah dipakai dapat dibersihkan dengan
larutan detergen atau air sabun, kemudian dibilas dengan air leding. Dalam
beberapa hal alat-alat kaca yang mengandung sisa-sisa zat kimia bila tidak segera
dibersihkan dapat menyebabkan noda-noda pada kaca tersebut sukar atau tidak
dapat dibersihkan dengan larutan detergen atau air sabun. Makin lama noda
melekat pada kaca, makin sukar noda itu dibersihkan (Direktorat Pembinaan
SMA, 2011).
I-7
1.3 METODOLOGI
1.3.1 Alat
1.3.2 Bahan
- Akuades
- CuSO4
- KMnO4
- (Pb(CH3COO)2) 0.1 M
1. Dicuci tabung reaksi, pipet, gelas beker, Erlenmeyer, dan gelas ukur.
2. Dimasukkan akuades ke dalam Erlenmeyer dan gelas beker dengan
menggunakan pipet, kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur 50 mL
dengan menggunakan corong dan dibaca miniskusnya.
I-8
1.3.3.2 Penyaringan
2. Propipet
Digunakan sebagai penghisap yang dapat
disambung pada pipet (mohr dan
gondok).
3. Soxhlet
Digunakan untuk proses pemisahan suatu
bahan alam dengan pelarut organik
berdasar massa jenis.
4. Kompor Listrik
Digunakan untuk memanaskan bahan-
bahan.
(b)
6. Rak Tabung Reaksi
Untuk menyimpan tabung reaksi.
8. Buret
Digunakan untuk titrasi dengan variabel
volume titran yang dapat diubah-ubah.
I-12
9. Separator Funnel
Digunakan sebagai pemisah larutan
berdasarkan berat jenisnya.
17. Erlenmeyer
Digunakan untuk pengukuran volume
tidak tahan panas.
21. Gegep
Digunakan untuk pengambilan alat-alat
yang tidak bisa diambil langsung dengan
tangan, misalnya tabung reaksi yang
sedang dipanaskan.
22. Bunsen Burner
Sebagai pemanas dengan bahan bakar,
diletakkan dibawah kaki tiga.
25. Kondensor
Digunakan sebagai pendingin uap panas
dalam proses destilasi.
29. Statip
Untuk menegakkan buret.
1.4.2 Pembahasan
dialiri dengan biasa hingga bersih, lalu dibilas dengan akuades dan dikeringkan
dengan lap atau tisu, di oven dan dimasukkan didalam desikator.
Miniskus cekung adalah permukaan zat cair yang dibentuknya cekung dan
larutannya tidak berwarna atau jernih. Bagian dasar cekungan yang diambil
sebagai patokan skala volume (miniskus bawah). Pada percobaan (larutan
bening/jernih) dituangkan kedalam gelas ukur dengan ukuran tabung 50 mL
didapatkan hasil pembacaan miniskus 32 mL. Ini dikarenakan, gaya adhesi antara
partikel air dengan patikel tabung reaksi lebih besar dari gaya kohesi antar partikel
akuades. Partikel akuades yang bersentuhan dengan dinding lebih tertarik
kedinding. Oleh sebab itu, posisi permukaan akuades dibagian tengah tabung
reaksi. Digunakan saat pembacaan volum akuades didalam gelas ukur.
I-19
Miniskus cembung adalah permukaan zat cair yang berbentuk cembung dan
larutannya berwarna gelap. Maka bagian atas miniskus yang dibaca (miniskus
atas). Pada percobaan ini larutan KMnO4 (larutan gelap) dituangkan dalam gelas
ukur dan didapatkan hasil 6,8 mL. Ini karena gaya kohesi antar partikel air lebih
besar dari pada gaya adhesi antar partikel. Akibatnya, partikel air cenderung
menjauhi dinding tabung reaksi. Oleh karena itu, permukaan KMnO4 dibagian
dinding tabung reaksi lebih rendah dari pada permukaan KMnO4 dibagian tengah
tabung reaksi.
1.5 PENUTUP
1.5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah terdapat
berbagai macam alat di laboratorium yang di katagorikan sesuai dengan
fungsinya. Seperti alat gelas, alat pemanas dan alat-alat yang menunjang
praktikum.
Gaya yang menyebabkan miniskus cekung adalah gaya kohesi, gaya yang
menyebabkan miniskus cembung adalah gaya adhesi. Jika larutan gelas seperti
KMnO4 maka miniskus yang dibaca adalah miniskus atas. Jika larutan bening
seperti akuades maka miniskus yang dibaca adalah miniskus bawah.
Penyaringan bertujuan untuk memisahkan suatu zat endapan dari larutan
dengan menggunakan kertas saring dan corong. Penimbangan dilakukan untuk
memanfaatkan neraca dan gaya gravitasi dan pengovenan dilakukan untuk
mendapatkan suatu zat kering.
1.5.2 Saran
I-21
Saran pada saat praktikum, alat-alat yang ada sebaiknya lebih diperhatikan
dan dirawat lagi agar pada saat praktikum bias dipergunakan dengan baik dan
maksimal tanpa ada kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. Jr and A.K Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif” Edisi
Pertama. Erlangga : Jakarta.