1. A. Langkah-langkah perusahaan dalam merumuskan strategi
a. Membentuk Visi dan Misi Strategis Perusahaan Langkah pertama adalah membentuk visi dan misi perusahaan dimana visi dan misi perusahaan merupakan aspirasi manajemen mengenai arah masa depan dan juga memberikan gambaran secara rinci mengenai kemana organisasi tersebut akan bergerak. Visi ini sendiri menerangkan tujuan perusahaan dalam waktu jangka panjang dan membentuk identitas organisasi tersebut. b. Menetapkan Tujuan Perusahaan Setelah perusahaan membentuk visinya, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan perusahaan. Maksud dari menetapkan tujuan disini adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan misi menjadi target kinerja yang spesifik. Setiap unit dalam suatu organisasi memerlukan target yang konkret dimana kinerja dan kontribusi mereka dapat di ukur terhadap pencapaian tujuan organisasi. c. Merumuskan Strategi Bisnis Dalam merumuskan strategi perusahaan, perlu memperhatikan beberapa langkah berikut: 1. Menentukan sekaligus mengidentifikasi lingkungan/pasar yang akan dimasuki sesuai dengan visi dan misi perusahaan yang telah dirumuskan 2. Melakukan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal untuk menentukan peluang atau kelemahan yang akan dihadapi oleh perusahaan 3. Membuat faktor-faktor ukuran keberhasilan dari strategi-strategi yang telah dibuat sebelumnya. 4. Menentukan tujuan dan target secara terukur, serta melakukan pertimbangan/evaluasi terhadap sumber daya yang dimiliki. 5. Memilih strategi yang sesuai untuk jangka Panjang dan jangka pendek. d. Melaksanakan Strategi Visi serta strategi yang telah dibuat tidak akan berarti jika kita tidak mengerjakannya secara tuntas dan optimal. Tanpa adanya eksekusi, tujuan yang telah diterapkan pun tidak akan pernah tercapai. e. Mengevaluasi Strategi Proses pelaksanaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam vase evaluasi ini dapat dilihat apakah segalanya sudah berjalan dengan baik atau belum.
B. Hubungan antara sistem pengendalian manajemen, strategi dan perilaku
dalam organisasi.
Strategi merupakan langkah-langkah yang telah ditentukan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telag dibuat. Untuk memaksimalkan strategi yang telah dibuat dibutuhkan pengendalian manajemen yang baik sehingga visi dan misi serta strategi perusahana yang telah dibuat dapat dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem pengendalian manajemen yang baik akan berpengaruh pada perilaku individu dalam organisasi, sehingga jikan pengendalian manajemen tidak baik maka perilaku dalam organisasi juga dipastikan tidak baik. Hal ini dapat berdampak negative pada strategi perusahaan.
2. Sistem pengendalian manajemen memiliki tujuan utama untuk memastikan
sejauh mungkin tingkat goal congruence yang tinggi. a. Jelaskan faktor-faktor informal dan formal yang mempengaruhi goal congruence pada Unilever? 1. Faktor Informal 1. Faktor Internal a. Budaya dalam organisasi meliputi keyakinan bersama, nilai- nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku serta asumsi- asumsi yang secara implisit diterima dan secara eksplisit diterapkan pada seluruh jajaran organisasi. Budaya sangat dipengaruhi oleh personalitas dan kebijakan manajer. b. Gaya manajemen memiliki dampak yang paling kuat terhadap pengendalian manajemen, karena sikap bawahan merupakan cerminan sikap atasannya. c. Hubungan informal juga dibutuhkan, meskipun hubungan formal telah ditetapkan. d. Cara-cara untuk mencapai tujuan organisasi juga harus dikomunikasikan dengan baik dan pesan-pesan yang disampaikan diharapkan dapat diinterpretasikan dengan makna yang sama. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal, yaitu norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan terjadi dalam masyarakat (dan organisasi merupakan bagian dari masyarakat). Faktor –faktor eksternal yang mempengaruhi goal congruence adalah etos kerja dan norma spesifik sesuai industri. 2. Faktor Formal Aturan-aturan merupakan seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan pengendalian (termasuk instruksi tentang jabatan, pembagian kerja, prosedur standar operasi, panduan- panduan dan tuntunan-tuntunan etis). Aturan-aturan dapat berisi hal-hal yang sederhana sampai yang rumit, pedoman kerja yang ketat sampai fleksibel maupun tindakan positif (pelarangan tindakan negatif). Dan jenis-jenis aturan dapat berupa: 1. Pengendalian fisik terhadap semua aktiva organisasi. 2. Panduan manual yang ditinjau secara berkala. 3. Pengamanan terhadap sistem informasi. 4. Sistem pengendalian tugas. b. Jelaskan sampai sejauh mana "managerial style" maupun "corporate culture" berpengaruh pada penyusunan suatu sistem pengendalian dalam perusahaan. Berikan contoh seperlunya! Managerial style merupakan gaya kepemimpinan serta menunjukkan hubungan antara pimpinan dan bawahan. Corporate culture adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Kedua hal ini saying berpengaruh pada penyusunan sistem pengendalian dikarenakan pengendalian dalam perusahaan dibuat dan disusun oleh pimpinan berdasarkan budaya yang berlaku di perusahaan. Jika pimpinan atau manajemen tidak dapat menyesuaikan sistem pengendalian dengan budaya perusahaan maka penegendalian akan gagal. 3. Dalam pengendalian formal, strategi terimplementasikan dengan dibentuknya pusat-pusat pertanggungjawaban. a. Sebutkan jenis-jenis pusat tanggung jawab yang ada di Unilever? 1. Pusat Pendapatan 2. Pusat Biaya 3. Pusat Laba 4. Pusat Investasi b. Jelaskan pengukuran kinerja dari setiap pusat tanggung jawab? 1. Pusat Pendapatan diukur secara moneter 2. Pusat Biaya diukur secara moneter dengan tidak mengukur outputnya 3. Pusat Laba diukur dalam ruang lingkup laba (selisih pendapatan dan biaya) 4. Pusat investasi diukur dengan dengan rasio antara laba dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba c. Jelaskan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melakukan pengendalian pada pusat-pusat tanggung jawab? 1. Pusat Pendapatan, tidak tersedia upaya formal untuk mengaitkan input dan output 2. Pusat Biaya, Manajer pusat tidak membuat keputusan menyangkut penjualan ataupun jumlah aset tetap yang diinvestasikan 3. Pusat Laba, Penentuan harga transfer, pemilihan tolak ukur laba, alokasi biaya Bersama 4. Pusat Investasi Pada unit usaha lain laba dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba 4. Harga transfer (HT) merupakan salah satu alat yang digunakan dalan pengendalian manajemen. HT membantu mengukur kinerja ekonomi dari unit bisnis secara individual. a. Jelaskan prinsip-prinsip dasar dari harga transfer, dan kebijakan- kebijakan yang terkait dengan prinsip dasar tersebut? Prinsip dasarnya adalah: 1. Harga Transfer harus sama dengan harga apabila transaksi dengan pihak luar b. Jelaskan metode-metode dalam penentuan harga transfer? Dan administrasi harga transfer? a. Metode Penentuan Harga Transfer yang dapat diterapkan adalah: 1. Metode Perbandingan Harga antara Pihak yang tidak mempunyai 2. Hubungan Istimewa (Comparable Uncontrolled Price/CUP); 3. Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price Method/RPM); 4. Metode Biaya-Plus (Cost Plus Method); b. Metode Penentuan Harga Administrasi Tranfer yang dapat diterapkan adalah: 1. Metode Negosiasi. Harga transfer negosiasi didasarkan tawarmenawar atau perundingan antara divisi penjual dengan divisi pembeli. 2. Metode Arbitrasi. Metade ini digunakan jika divisi penjual dan divisi pembeli tidak dapat mencapai kesepakatan dalam penentuan harga transfer.