Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK

(PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2017-2020)

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat. Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 (UU KUP)

disebutkan, Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi

pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai

hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan. Berdasarkan pengertian diatas seringkali

perusahaan mengartikan pajak sebagai beban yang dapat mengurangi laba

bersih, sebaliknya bagi pemerintah pajak dijadikan sumber pendapatan

negara. Dengan begitu banyak perusahaan meghindari pembayaran pajak

demi mendapat laba yang besar dan menyebabkan perushaan melakukan

agresivitas pajak.

Agrsivitas pajak bertujuan untuk menurunkan laba kena pajak

melalui perencanaan pajak. “Tindakan pajak agresif atau juga sering


disebut dengan agresivitas pajak adalah suatu tindakan yang ditujukan

untuk menurunkan laba kena pajak melalui perencanaan pajak, baik

menggunakan cara yang tergolong atau tidak tergolong tax evasion”

[CITATION Fit15 \l 1033 ] . Tindakan agreivitas pajak dapat dilakukan dengan

cara penghindaran pajak (tax avoidance) dan penggelapan pajak (tax

evasion). Berbedan dengan tax avoidance yang dilakukan dengan

memanfaatkan penghindaran pajak tanpa melanggar hukum, penggelapan

pajak (tax Evasion) merupakan sebuah tindakan yang tidak bertanggung

jawab dengan sengaja menghindari pajak melalui penggelapan pajak atau

tidak melaporkan nilai yang sebenarnya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah perusahaan

melakukan agresivitas pajak antara lain proftabilitas dan pengungkapan

corporate social responsibility. Profitabilitas merupakan tingkat

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, salah satunya diukur

dengan menggunakan Return On Asset (ROA). Semakin tinggi nilai ROA

yang diperoleh perusahaan maka performa keuangan dalam kategori baik

dan semakin tinggi pula nominal pajak yang harus dibayar oleh

perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan akan berusaha meminimalkan

pajak yang ditanggung dengan cara melakukan tax planning agar

perusahaan tersebut agresif terhadap pajak.

Perusahaan diharapkan tidak menjadikan keuntungan semata

sebagai tujuan utama perusahaan, tetapi juga harus memperhatikan

hubungan perusahaan dengan lingkungan sekitar. Hubungan antara


perusahaan dan lingkungan sekitar bukan hanya sekedar hubungan

bertetangga, namun juga harus dipandang sebagai wujud tanggung jawab

sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan atau dalam istilah

populernya disebut Corporate Social Responsibility.

Penerapan Corporate Social Responsibility merupakan sebuah

komitmen bisnis yang dilaksanakan untuk memberikan dampak kinerja

perusahaan bagi sosial ekonomi lingkungan sekitar. Untuk itu

pengungkapan Corporate Social Responsibility merupakan seuatu

kewajiban bagi setiap perusahaan yang diatur dalam oleh Pemetintah

Republik Indonesia melalui Undang-undang RI No. 40 Tahun 2007 Pasal

4 tentang “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”. Undang-undang

tersebut mngamanatkan perseroan bahwa “Perseroan yang menjalankan

kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam

wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Beberapa

penelitian terdahulu menjelaskan bahwa pengungkapan corporate social

responsibility dianggap mempengaruhi perusahaan dalam melakukan

agresivitas pajak. Yoehana (2013) menjelaskan bahwa semakin

perusahaan peduli terhadap pentingnya CSR, maka perusahaan tersebut

semakin sadar akan pentingnya pajak bagi masyarakat pada umumnya.

Namun dalam praktiknya, banyak perusahaan yang menghindari

pembayaran pajak demi memperoleh keuntungan yang besar. Hasil dalam

penelitian Kuriah (2016) menjelaskan bahwa semakin tinggi perusahaan

melakukan aktivitas CSR, maka semakin tinggi sikap tanggungjawab yang


dimiliki perusahaan dicerminkan dalam sikap patuhnya dalam membayar

jumlah beban pajak yang telah ditetapkan atau dapat disimpulkan

perusahaan semakin tidak agresif terhadap pajak. Namun pernyataan

tersebut tidak sejalan dengan penelitian Mustika (2017) yang menyatakan

bahwa perusahaan yang memiliki nilai CSR lebih besar cenderung akan

melakukan agresivitas pajak, karena perusahaan yang melakukan

agresivitas pajak berusaha melakukan pengalihan sehingga

mengungkapkan CSR lebih luas untuk mendapatkan citra positif dari para

stakeholder.

Pada dasarnya perusahaan dituntut dan wajib untuk mampu

bertanggung jawab atas seluruh aktivitasnya. Corporate Social

Responsibility merupakan sebuah komitmen bisnis yang dilakukan secara

etis, berkontribusi terhadap ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup

pekerja dan masyarakat pada umunya. Watson (2011) menyatakan bahwa

perusahaan yang mempunyai peringkat rendah dalam Corporate Social

Responsibility (CSR) dianggap sebagai perusahaan yang tidak

bertanggung jawab secara sosial sehingga dapat melakukan strategi pajak

yang lebih agresif dibandingkan perusahaan yang sadar sosial.

Penelitian ini termotivasi oleh penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Pradnyadari (2015) dengan menghilangkan variabel ukuran

perusahaan dan inventory intensiy karena ditemukan tidak signifikan pada

variabel tersebut. Adapun perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu

terletak pada objek dan tahun yang diteliti. Peneliti terdahulu melakukan
penelitian di seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2011-2013 sedangkan penelitian ini dilakukan pada

perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2017-2020.

Alasan peneliti memilih perusahaan pertambangan karena realisasi

penerimaan pajak dari sektor ini belum optimal, bahkan ditahun 2019

mengalami penurunan. Sedangkan perusahaan pertambangan baik migas

maupun non migas merupakan penyumbang perpajakan terbesar dibanding

perusahaan di sektor lain. Selain itu, perusahaan pertambangan berdampak

negatif bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul yang diambil

dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh Profitabilitas dan Pengungkapan

Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak pada

Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada Tahun 2017-2020”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh secara parsial profitabilitas terhadap agresivitas

pajak?

2. Bagaimana pengaruh secara parsial corporate social responsibility

terhadap agresivitas pajak?


3. Bagaimana pengaruh profitabilitas dan corporate social responsibility

secara parsial dan simultan terhadap agresivitas pajak?

C. Tujuan Peneletian

Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap agresivitas pajak.

2. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan corporate social

responsibility terhadap agresivitas pajak.

3. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan profitabilitas dan

pengungkapan corporate social responsibility terhadap agresivitas

pajak.

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, diharapkan penelitian ini bermanfaat

bagi seluruh pihak yang bersangkutan. Adapun kegunaan dari penelitian

ini yaitu:

1. Kegunaan teoritis dan akademis

Memberikan tambahan informasi, wawasan serta referensi

dilingkungan akademis yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan. Selain itu, juga diharapkan dapat memberikan kontribusi

teori berupa bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas dan

pengungkapan corporate social responsibility terhadap agresivitas


pajak khususnya perusahaan pertambangan di Indonesia untuk

penelitian di masa mendatang.

2. Kegunaan praktis

Memberikan gambaran yang dapat bermanfaat secara langsung

maupun tidak langsung bagi pemerintah, perusahaan pertambangan,

investor ataupun kreditor sebagaimana profitabilitas dan

pengungkapan corporate social responsibility mempengaruhi

agresivitas pajak.

E. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel dependen dan variabel

independen. Agresivitas pajak (Y) merupakan variabel dependen.

Profitabilitas (X1) dan Pengungkapan corporate social responsibility (X2)

merupakan variabel independen dalam penelitian ini

1. Variabel Independen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah agresivitas pajak.

Agrsivitas pajak bertujuan untuk menurunkan laba kena pajak melalui

perencanaan pajak. Adapun yang menjadi proksi utama dalam

penelitian ini mengacu pada penelitian Pradnyadari (2015) adalah

Effective Tax Rates (ETR) yang dihitung dari:

Total Tax Expnse it


ETR it … … … … …(1)
PreTax Incomeit

Keterangan:
ETRit : Effective Tax Rates perusahaan i pada

tahun ke t

Total Tax Expenseit : Jumlah beban pajak penghasilan

perusahaan I pada tahun ke t

Pre-Tax Incomeit : Laba sebelum pajak perusahaan i pada

tahun ke t

ETR menggambarkan persentase total beban beban pajak

penghasilan yang dibayarkan perusahaan dari keseluruhan

laba bersih sebelum pajak yang diperoleh perusahaan. ETR yang

rendah (mendekati 0,00) menunjukkan adanya agresivitas pajak yang

dilakukan perusahaan (Lanis & Richardson, 2012).

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan

pengungkapan corporate social responsibility.

a. Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan dari total asset yang dimiliki.

Profitabilitas dalam penelitian ini di proksikan menggunakan

Return on Assets (ROA) yang mengacu dalam penelitian yang

dilakukan oleh (Pradnyadari, 2015) yang diukur menggunakan

rumus berikut:

Laba sebelum Pajak it


ROA it … … … … …(2)
Total Aset it

Keterangan:
ROAit : Return on Asset perusahaan i pada tahun ke

Laba sebelum pajakit : Laba sebelum pajak perusahaan i pada

tahun ke t

Total asetit : Total aset perusahaan i pada tahun ke t

b. Pengungkapan corporate social responsibility

Corporate social responsibility (CSR) dalam penelitian ini

diproksikan menggunakan CSR disclosure index (CSRDI). Dengan

menggunakan checklist yang mengacu pada indikator

pengungkapan yang digunakan secara global yaitu Global

Reporting Initiative (GRI). Hal ini dilakukan dengan mencocokkan

pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan dengan item

indikator dalam tabel checklist tersebut. Apabila item dalam tabel

checklist diungkapan perusahaan maka diberi nilai 1, namun jika

tidak diungkapkan maka diberi nilai 0. Kemudian dijumlahkan

semua item yang bernilai 1 dari perusahaan, lalu dibandingkan

dengan jumlah seluruh item pada tabel checklist. Rumus

pengukuran rasio pengungkapan CSR adalah sebagai berikut:

Keterangan:

∑ xit
CSRDit … … … … …(3)
nit

𝐶𝑆𝑅𝐷𝐼it : Indeks luas pengungkapan tanggungjawab sosial

dan lingkungan perusahaan i pada tahun ke t


∑ 𝑥it : Jumlah indikator pengungkapan CSR yang

diungkapan perusahaan i pada tahun ke t

𝑛it : Jumlah indikator pengungkapan CSR yang

digunakan

DAFTAR PUSTAKA

Anita, F. (2015). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Leverage, Likuiditas,


dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada
Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdatar Di Bursa Efek Tahun
2010-2013). Jom FEKON Vol. 2 No 2., 15.
Kuriah, H. L. (2016). Pengaruh Krakteristik Perusahaan dan Corporate Social
Responsiblity Terhadap Agresivitas Pajak. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi.
Lanis, R., & Richardson, G. (2012). Corporate Social Responsibility and Tax
Agressiveness. Journal of Accounting and Public Policy.
Mustika. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, Capital Intensity dan Kepemilikan Keluarga Terhadap
Agresivitas Pajak. JOM Fekon.
Pradnyadari, I. D. (2015). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak.
Undang-Undang Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Undang-undang RI No. 40 Tahun 2007 Pasal 4 tentang “Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan”
Watson, Luke. 2011. Corporate Social Responsibility and Tax Aggressiveness:
An Examination of Unrecognized Tax Benefits. American Taxation Association
Midyear Meeting Paper: New Faculty/Doctoral Student Research Session (SSRN:
http://ssrn.com/abstract=1760073)
Yoehana, Mareta. (2013). Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Agresivitas Pajak. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai