Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

Praktikum Mesin Mesin Listrik


“Generator DC Penguat Terpisah”
Dosen Pengampu :
Ishwan Yel Fianhar, St, M.eng.sc

Nama :Yogi Dio Pratama


Nim:18063094

Pendidikan Teknik Elektro


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Elektro
Universitas Negeri Padang
A. TUJUAN
Mengukur dan menganalisis karakteristik generator DC penguat terpisah pada
saat tanpa beban dan keadaan berbeban.

B. TEORI
Generator DC penguata terpisah adalah generator yang lilitan medannya
dihubungkan ke sumber DC yang secara listrik tidak tergantung pada mesin.
Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai
tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub.
Karakteristik yang menunjukkan sifat-sifat operasi suatu generator DC yaitu
karakteristik tanpa beban, karakteristik berbeban, dan karakteristik tegangan
huar. Pada generator DC penguat terpisah, sumber pada kumparan medannya
diambil dari sumber tersendiri diluar keluaran generator.Bila tegangan sumber
yang dihulvungkan dengan kumparan medan generator mempunyai harga yang
tetap, maka arus medan If yang mengalir akan tetap besarnya, demikian pula
dengan besarnya fluksi yang dihasilkan oleh kutup. Jadi tidak; ada pengaruh
penurunan tegangan jangkar terhadap besarnya fluks yang dihasilkan. Bila
jangkar tersebut dihubungkan dengan beban sebesar R, maka pada jangkar
akan mengalir arus sebesar Ia. Arus jangkar (Ia) akan mengakibatkan jatuh
tegangan sebesar Ia. R.a(Volt). Juga pada sikat akan jatuh tegangan sebesar Ia.
2rb Volt. Namun demikian jatuh tegangan pada sikat sering diabaikan karena
relatif kecil.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat ditulis persamaan sebagai berikut:
Pada generator DC penguatan terpisah berlaku:
Ea = K.Ø.n
Vt = Ea-Ia. Ra
Ia =IL
Vt = IL. RL
Daya masukan pada generator adalah: Pin = 2.π.n . M Watt 60
60

Efisiensi generator = Pout × 100 %


Pin
Voltage Regulation (VR )= VNL – VFL × 100 %
VFL
di mara: VNL = tegangan tanpa beban; VFL =tegangan beban penuh.
C. PERALATAN
1. M = Torsi meter listrik MV 1300
2. G = Mesin DC MV 120
3. TG = Tachometer generator MV 153
4. Rmy = Shunt rheostat TS 500/440
5. Rb = Resistor beban TB 40
6. IB/1L = Ammeter 12 A (Goerz 324764)
7. Im/I.fg = Ammeter 1 A (AAM 401)
8. V = Voltmeter 300 V (AVM 402)
9. Po = Wattmeter (Yokogawa)
10. S = Switch TO 30
11. Kabel Jumper 21 buah

D. PROSEDUR
1. Merangkai dan menjalankan mesin
a. Hubungkan torsi meter MV 1300 sebagai motor dan mesin DC MV 120
sebagai generator sesuai dengan diagram rangkaian.
b. Catat spesifikasi generator DC seperti ditunjukkan pada rating plate.
Rating ini tidak boleh dilampaui selama percobaan berlangsung.
c. Dosen atau teknisi mencek rangkaian percobaan
d. Hidupkan switch tegangan DC konstan atur shunt rheostat torsi meter
sehingga dicapai arus penguatan maksimum (Ifm maksimum).
e. Set tegangan DC control variabel menjadi nol dan hidupkan switch
tegangan DC variabel. Setelah itu naikkan tegangan rotor 220 V. Mesin
lahu akan hidup dan berputar sampai mencapai 1400 rpm. Mesin
seharusnya berputar sesuai dengan arah panah. (Catatan : Kecepatan
mesin harus disesuuikan dengan batasi maksimum yang tertera pada
rating plate.)
2. Pengukuran karakteristik tanpa beban E = f(Im), sebagai contoh tegangan
induksi tanpa beban sebagai fungsi dari arus penguatan
a. Atur arus penguatan (Ifm) pada torsi meter sehingga kecepatan putaran
mencapai 1400 rpm Kecepatan ini harus dikontrol konstan selama
percobaan dan harus di cek secara terus menerus. Switch S harus pada
posisi off Variasikan arus penguatan sisi generator Ifg dengan variasi 0.1
A mulai dari nol ke maksimum dan pada setiap variasi tegangan catat
besamya Ifg dan tegangan induksi yang terbaca pada voltmeter U.
Masukkan nilai-nilainya pada tabel.
b. Selanjutnya variasikan arus penguatan dari maksimum ke nol dan untuk
setiap nilai catat If dan tegangan U. Amati bahwa dengan perubahan arus
penguatan dari minimum ke maksimum kemudian dari maksimum ke
minimum akan terdapat pebedaan akibat dari histerisis magnetic dalam
bagian besi mesin. Amati kecepatannya.
c. Ulangi pengukuran a dan b di atas untuk kecepatan 1200 rpm.
3. Pengukuran karakteristik tegangan luar U= f(IL), sebagai contoh tegangan
generator sebagai fungsi dari arus beban IL
a. Atur torsi meter sehingga kecepatannya 1400 rpm. Kecepatan ini harus
dijaga konstan selama percobaan berlangsung karena itu harus dicek dari
waktu ke waktu.
b. Atur shunt rheostat Rmy dari generator DC sehingga tegangan generator
mencapai 220 V. Switch S harus masih pada posisi off Catat seting arus
penguatan If generator. Arus penguatan ini harus dijaga konstan selama
percobaan berlangsung dan harus di cek dari waktu ke waktu.
c. Atur resistor beban RB ke beban minimum. Gunakan hanya RL 1 fasa
untuk beban terendah. Hidupkan switch S dan dengan resistor beban RL
variasikan arus beban It. dengan variasi IA sampai arus rating. Untuk
masing-masing nilai baca arus IL dan tegangan U. Cck kecepatan dan
arus penguatan!
4. Penutup
a. Setiap selesai melaksanakan praktikum, kembalikan semua peralatan
yang digunakan ke dalam toolboc,r. minta teknisi untuk memeriksa
kelangkapan peralatan.
b. Buatlah laporan harian berdasarkan data-data yang didapatkan selama
praktikum
c. Bersihkan workshop dan rapikan kembali meja dan kursi.
E. Gambar rangkaian

Anda mungkin juga menyukai