Apabila akad yang digunakan adalah rahn maka boleh disertakan biaya mu’nah nya , namun
apabila akad yang digunakan adalah musyarakah, mudhorobah dan ijarah maka sebaiknya
tidak disertakan tabel angsurannya karena bermodel nisba (bagi hasil)
2. Komentar Brosur – 2
Bagi hasil pada brosur kedua sebaiknya tidak dipastikan flat, karena bagi hasil bersifat fleksibel
berdasarkan keuntungan yang didapatkan dari nasabah dan dibagi kepada shohibul mal dalam
hal ini adalah BMT dan nasabah penyimpan dana di BMT.
Penentuan bagi hasil sebaiknya tidak menggunakan sistem tetap persen perbulan, tetapi
menggunakan model nibah nasabah berapa persen dan BMT berapa persen.
Biaya administrasi akad sebaiknya berdasarkan lembar kertas yang digunakan, sehingga tidak
terlalu membebani nasabah.
3. Komentar Brosur – 3
Pembiayaan talang umroh sebaiknya menggunakan jaminan agar ada pengikatan apabila
terjadi wanprestasi
Akad pembiayaan talang umroh perlu disertakan dan dijelaskan diawal sehingga nasabah
mengerti kesepakatannya, apakah menggunakan akad ijarah atau rahn
4. Komentar Brosur – 4
Info kredit sebaiknya diganti dengan info pembiayaan jual beli, pembiayaan modal usaha atau
pembiayaan sewa guna usaha
Sebaiknya tidak mencantumkan tabel angsuran karena penetapan margin dan bagi hasil sesuai
kesepakatan pada saat akad pembiayaan.