Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERSIAPAN DAN PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN

LABORATORIUM

“DARAH”

DI SUSUN OLEH :

Nama : Neneng Liestyani

NIM : PO.62.24.2.19.177

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PAALANGKARAYA

D-III KEBIDANAN REGULER XXI-A

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga LAPORAN

PERSIAPAN DAN PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN LABORATORIUM “DARAH” ini

dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas kepada ibu

dosen yang telah membimbing hingga laporan ini selesai.

Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para

pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi

lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak

kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Palangkaraya, 16 April 2020

Penyusun

Neneng Liestyani
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Darah

B. Tujuan persiapan pemeriksaan Spesimen Darah

C. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan Spesimen Darah

D. Persiapan alat dan bahan pemeriksaan Spesimen Darah

E. Persiapan Lingkungan untuk penatalaksanaan pemeriksaan Spesimen Darah

F. Persiapan Pasien untuk pemeriksaan Spesimen Darah

G. Langkah- langkah tindakan persiapan pemeriksaan Spesimen Darah

H. Evaluasi pasien

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Darah merupakan suatu cairan yang sangat vital bagi manusia karena memiliki banyak

fungsi yang mampu menunjang kehidupan. Keadaan seseorang yang sehat atau sakit bisa

dideteksi dari sel-sel darah yang ada didalam tubuh. Selain sebagai petunjuk adanya penyakit

lain, sel-sel darah juga bisa menunjukkan adanya penyakit darah yang diakibatkan perubahan

susunan kimiawi sel darah itu sendiri. (Praida, 2008). Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah

(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) (Bakta, 2009).

Menurut Lestari (2008), untuk mendiagnosis suatu penyakit, analisis darah adalah metode

yang bisa diandalkan, karena darah banyak mengandung informasi penting. Pemeriksaan

laboratorium dari sampel darah sangat memengaruhi diagnosis suatu penyakit. Pemeriksaan

morfologi apusan darah tepi harus dieavulasi dengan baik, karena merupakan salah satu

pemeriksaan laboratorium yang penting. Pemeriksaan klinis ditambah pemeriksaan laboratorium

akan sangat membantu para praktisi kesehatan untuk mendiagnosis suatu penyakit dengan tepat

karena informasi yang didapat sangat lengkap, sehingga bisa menekan tingkat resiko kematian.

Pemeriksaan sel darah merah secara manual memang memiliki harga yang murah tetapi masih

memiliki beberapa kelemahan seperti jangka waktu yang dibutuhkanakan lebih lama, karena para

praktisi kesehatan harus memeriksanya secara teliti untuk menghindari kesalahan informasi.

Untuk mengatasi masalah diatas, dibutuhkan suatu pendekatan yang dapat membantu

mengklasifikasikan sel darah merah yang memiliki kelainan secara morfologi. Oleh karena itu,

peneliti akan mengembangkan teknologi komputer yang dapat mengklasifikasikan sel darah

merah yang memiliki kelainan bentuk tersebut, yaitu dengan teknik pengolahan citra digital.

Sebelumnya telah dilakukan beberapa penelitian tentang pengolahan citra digital untuk
menganalisis darah, diantaranya membedakan Bentuk Sel Darah Merah Normal dan Abnormal

dengan Metode Self-Organizing Map(SOM) (Wulandary, 2010), Analisa Metode Radial Basis

Function Jaringan Saraf Tiruan Untuk Penentuan Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) Berbasis

Pengolahan Citra (Tahir,. et al, 2012), Penentuan Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) Berbasis

Pengolahan Citra dan Jaringan Saraf Tiruan (Warni, 2009).

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Radial Basis Function Network

(RBFN) untuk mengklasifikasikan sel darah merah dari kelainan bentuknya. RBFN merupakan

suatu model dari jaringan saraf tiruan yang inputnya ditransformasikan secara nonlinear

menggunakan fungsi gaussian sebagai fungsi aktivasinya di lapisan tersembunyi sebelum

diproses linear pada lapisan keluaran.(Tahir, et. al, 2012).

Penelitian terkait tentang RBFN diantaranya yaitu : Peramalan Banyak Kasus Demam

Berdarah Di D.I. Yogyakarta Dengan Model Radial Basis Function Neural Network (Juliaristi,

2014), Aplikasi Model Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Radial Basis Function Untuk Mendeteksi

Kelainan Otak (Stroke Infark) (Sarwono, 2012), Biometric Signature Processing & Recognition

Using Radial Basis Function Network (Chadha,. et al, 2013).Berdasarkan penelitian terdahulu,

penulis termotivasi untuk melakukan penelitian yang berjudul “KlasifikasiKelainan Bentuk Sel

Darah Merah Menggunakan Radial Basis Function Network”. Penulis berharap sistem yang akan

dibuat dapat berguna dalam membantu proses pemeriksaan dengan cepat dan efisien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Darah

2. Apa tujuan pemeriksaan Spesimen Darah ?

3. Apa indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan Spesimen Darah ?

4. Apa saja persiapan alat dan bahan pemeriksaan Spesimen Darah ?

5. Bagaimana Persiapan Lingkungan untuk penatalaksanaan pemeriksaan Spesimen Darah ?

6. Apa saja Persiapan Pasien untuk pemeriksaan Spesimen Darah?


7. Bagaimana Langkah- langkah tindakan persiapan pemeriksaan Spesimen Darah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian Darah ?

2. Untuk mengetahui apa tujuan pemeriksaan Spesimen Darah ?

3. Untuk mengetahui apa indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan Spesimen Darah ?

4. Untuk mengetahui apa saja persiapan alat dan bahan pemeriksaan spesimen Darah ?

5. Untuk mengetahui bagaimana persiapan Lingkungan untuk pemeriksaan Spesimen Darah ?

6. Untuk mengetahui bagaimana persiapan pasien untuk pemeriksaan Spesimen Darah ?

7. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah tindakan persiapan pemeriksaan Spesimen

Darah ?
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Darah

Darah adalah cairan tubuh pada manusia dan hewan lainnya yang mengangkut senyawa

penting seperti nutrisi dan oksigen ke dalam sel dan mentranspor produk buangan

metabolik dari sel. Darah adalah komponen penting dalam tubuh kita (dan hewan

lainnya). Jika kita menggores jari kita menggunakan pisau, kita akan melihat jari kita

mengeluarkan cairan bewarna merah.

Darah ini sebenarnya adalah campuran cairan dan sel, dan bahkan terdapat

makronutrisi seperti protein dan ion seperti sodium dalam darah ini. Semua komponen ini

memainkan peran penting untuk tubuh kita. Selain bertindak sebagai pengangkut

senyawa penting untuk tubuh dan membuang produk buangan dari sel, darah juga

bertindak melindungi tubuh dari invasi virus atau bakteri dan terhadap kerusakan sel. Sel

darah putih, bersama sistem kekebalan tubuh, bertindak sebagai pertahanan organisme

dari serangan virus atau bakteri yang menginvasi.

B. Tujuan Pemeriksaan Spesimen Darah

 Dilakukan untuk mendeteksi adanya kerusakan hepatoseluler.


 Dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan hepar seperti sirosis, luka bakar, gangguan
ginjal, atau kehilangan protein dalam jumlah yang banyak.
 Dilakukan untuk pemeriksaan asam urat dilakukan untuk mendeteksi penyakit pada ginjal,
anemia asam folat, luka bakar, dan kehamilan
 Dilakukan untuk pemeriksaan bilirubin dilakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin.dan juga
mendeteksi adanya ikterik obstruktif oleh karena batu atau neoplasma, hepatitis, dan sirosis.
 Dilakukan untuk pemeriksaan estrogen dilakukan untuk mendeteksi disfungsi ovarium, gejala
menopause dan pasca menopause, serta stres psikogenik.Peningkatan nilai estrogen dapat
menunjukkan indikasi adanya tumor ovarium, adanya kehamilan, dan lain-lain.
 Dilakukan untuk pemeriksaan gas darah arteri dilakukan untuk mendeteksi gangguan
keseimbangan asam basa yang disebabkan oleh karena gangguan respiratorik atau gangguan
metabolik.
 Dilakukan untuk pemeriksaan gula darah puasa dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes
atau reaksi hipoglikemik.
 Dilakukan untuk pemeriksaan gula darah postprandial bertujuan untuk mendeteksi adanya
diabetes atau reaksi hipoglikemik.Pemeriksaan dilakukan setelah makan.
 Dilakukan untuk pemeriksaan gula darah puasa dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes
atau reaksi hipoglikemik.

C. Indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan Spesimen Darah

1. Indikasi :

a) Hemostasis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka

oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi,

adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah, agregasi trombosit dan aktivasi jalur

koagulasi.

b) Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urine pada pasien untuk tujuan

diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis penyakit

ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti diabetes mellitus dan tekanan darah

tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum.

c) Faal ginjal

d) Faal hati merupakan pusat berbagai proses metabolisme, hal ini dimungkinkan sebab hati

sebab hati menerima darah baik dari sirkulasi sistem dan juga dari sistem porta.

e) Glukosa adalah gula sederhana (monosakarid) yang berfungsi sebagai sumber utama

energi di dalam tubuh.

f) HbA1C merupakan hemaglobin yang terikat dengan glukosa (terglikolasi).

g) Profil lipid adalah gambaran lipid- lipid didalam darah.

h) Indikasi Pengambilan Darah arteri pada pasien dengan penyakit paru. Bayi prematur

dengan penyakit paru. Diabetes Melitus berhubungan dengan kondisi asidosis diabetic.
2. Kontraindikasi

Kontraindikasi Pengambilan Darah arteri pada pasien dengan penyakit perdarahan seperti

hemofilia dan trombosit rendah.

D. Persiapan alat dan bahan pemeriksaan Spesimen Darah

 Alat :
 Bak instrument
 Spuit 3 atau 5 cc
 Sarung tangan steril
 Perlak/ kain pengalas
 Gunting plester
 Karet pembentung/tourniquet
 Bahan :
 Kapas alcohol dalam tempatnya
 Plester
 Botol tertutup yang bersih dan kering tempat bahan pemeriksaann/specimen.
Lokasi pengambilan darah :
o Vena mediana cubiti (dewasa)
o Vena jugularis superficialis (bayi)
E. Persiapan Lingkungan untuk penatalaksanaan pemeriksaan Spesimen Darah

1. Tutup gorden/ pintu atau pasang sampiran.

2. Anjurkan penunggu klien untuk menunggu diluar terkecuali anggota keluarga yang

akan dilibatkan dalam pelaksanaan tindakan.

F. Persiapan pasien untuk pemeriksaan Spesimen Darah

 Beritahu klien / keluarga tentang hal-hal dan maksud tindakan yang akan

dilakukan.

G. Langkah - langkah tindakan persiapan pemeriksaan Spesimen Darah

1. Cuci tangan
2. Pasang perlak/kain pengalas di bawah daerah/tempat yang akan di ambil

darahnya.

3. Ikat bagian diatas di daerah yang akan di ambil darahnya dengan karet

pembendung/tourniquet, pasien di anjurkan mengepalkan tangannya.

4. Disinfeksi kulit yang akan di tusuk dengan kapas alcohol seara sirculer.

5. Tegangkan kulit dengan tangan yang tidak dominan/tangan kiri.

6. Tusukkan jarum kedalam vena dengan tangan dominan, lalu aspirasi

apakah jarum sudah masuk vena

7. Buka karet pembendung, lepaskan kepalan tangannya hisap sesuai

dengan kebutuhan..

8. Tarik jarum bersama spuitnya lalu bekas tusukan tekan dengan kapas

alcohol dan di plester.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Darah adalah komponen penting dalam tubuh kita (dan hewan lainnya). Jika kita

menggores jari kita menggunakan pisau, kita akan melihat jari kita mengeluarkan cairan

bewarna merah.

Darah ini sebenarnya adalah campuran cairan dan sel, dan bahkan terdapat

makronutrisi seperti protein dan ion seperti sodium dalam darah ini. Semua komponen ini

memainkan peran penting untuk tubuh kita. Selain bertindak sebagai pengangkut

senyawa penting untuk tubuh dan membuang produk buangan dari sel, darah juga

bertindak melindungi tubuh dari invasi virus atau bakteri dan terhadap kerusakan sel. Sel

darah putih, bersama sistem kekebalan tubuh, bertindak sebagai pertahanan organisme

dari serangan virus atau bakteri yang menginvasi.

B. Saran

Jagalah kebersihan saat pengambilan, pengumpulan sampel agar tidak terjadi kontaminasi

dan perhatikan prosedur yang berlaku.


DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/59683/Chapter
%20I.pdf?sequence=4&isAllowed=y

https://dosenbiologi.com/manusia/pengertian-darah

https://rutheworld.wordpress.com/2016/04/02/persiapan-dan-pengambilan-
spesimen/

https://www.academia.edu/14644738/LABORATORIUM-DARAH

Anda mungkin juga menyukai