LABORATORIUM
“DARAH”
DI SUSUN OLEH :
NIM : PO.62.24.2.19.177
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga LAPORAN
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas kepada ibu
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Penyusun
Neneng Liestyani
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian Darah
H. Evaluasi pasien
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah merupakan suatu cairan yang sangat vital bagi manusia karena memiliki banyak
fungsi yang mampu menunjang kehidupan. Keadaan seseorang yang sehat atau sakit bisa
dideteksi dari sel-sel darah yang ada didalam tubuh. Selain sebagai petunjuk adanya penyakit
lain, sel-sel darah juga bisa menunjukkan adanya penyakit darah yang diakibatkan perubahan
susunan kimiawi sel darah itu sendiri. (Praida, 2008). Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) (Bakta, 2009).
Menurut Lestari (2008), untuk mendiagnosis suatu penyakit, analisis darah adalah metode
yang bisa diandalkan, karena darah banyak mengandung informasi penting. Pemeriksaan
laboratorium dari sampel darah sangat memengaruhi diagnosis suatu penyakit. Pemeriksaan
morfologi apusan darah tepi harus dieavulasi dengan baik, karena merupakan salah satu
akan sangat membantu para praktisi kesehatan untuk mendiagnosis suatu penyakit dengan tepat
karena informasi yang didapat sangat lengkap, sehingga bisa menekan tingkat resiko kematian.
Pemeriksaan sel darah merah secara manual memang memiliki harga yang murah tetapi masih
memiliki beberapa kelemahan seperti jangka waktu yang dibutuhkanakan lebih lama, karena para
praktisi kesehatan harus memeriksanya secara teliti untuk menghindari kesalahan informasi.
Untuk mengatasi masalah diatas, dibutuhkan suatu pendekatan yang dapat membantu
mengklasifikasikan sel darah merah yang memiliki kelainan secara morfologi. Oleh karena itu,
peneliti akan mengembangkan teknologi komputer yang dapat mengklasifikasikan sel darah
merah yang memiliki kelainan bentuk tersebut, yaitu dengan teknik pengolahan citra digital.
Sebelumnya telah dilakukan beberapa penelitian tentang pengolahan citra digital untuk
menganalisis darah, diantaranya membedakan Bentuk Sel Darah Merah Normal dan Abnormal
dengan Metode Self-Organizing Map(SOM) (Wulandary, 2010), Analisa Metode Radial Basis
Function Jaringan Saraf Tiruan Untuk Penentuan Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) Berbasis
Pengolahan Citra (Tahir,. et al, 2012), Penentuan Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) Berbasis
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Radial Basis Function Network
(RBFN) untuk mengklasifikasikan sel darah merah dari kelainan bentuknya. RBFN merupakan
suatu model dari jaringan saraf tiruan yang inputnya ditransformasikan secara nonlinear
Penelitian terkait tentang RBFN diantaranya yaitu : Peramalan Banyak Kasus Demam
Berdarah Di D.I. Yogyakarta Dengan Model Radial Basis Function Neural Network (Juliaristi,
2014), Aplikasi Model Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Radial Basis Function Untuk Mendeteksi
Kelainan Otak (Stroke Infark) (Sarwono, 2012), Biometric Signature Processing & Recognition
Using Radial Basis Function Network (Chadha,. et al, 2013).Berdasarkan penelitian terdahulu,
penulis termotivasi untuk melakukan penelitian yang berjudul “KlasifikasiKelainan Bentuk Sel
Darah Merah Menggunakan Radial Basis Function Network”. Penulis berharap sistem yang akan
dibuat dapat berguna dalam membantu proses pemeriksaan dengan cepat dan efisien.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui apa indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan Spesimen Darah ?
4. Untuk mengetahui apa saja persiapan alat dan bahan pemeriksaan spesimen Darah ?
Darah ?
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Darah
Darah adalah cairan tubuh pada manusia dan hewan lainnya yang mengangkut senyawa
penting seperti nutrisi dan oksigen ke dalam sel dan mentranspor produk buangan
metabolik dari sel. Darah adalah komponen penting dalam tubuh kita (dan hewan
lainnya). Jika kita menggores jari kita menggunakan pisau, kita akan melihat jari kita
Darah ini sebenarnya adalah campuran cairan dan sel, dan bahkan terdapat
makronutrisi seperti protein dan ion seperti sodium dalam darah ini. Semua komponen ini
memainkan peran penting untuk tubuh kita. Selain bertindak sebagai pengangkut
senyawa penting untuk tubuh dan membuang produk buangan dari sel, darah juga
bertindak melindungi tubuh dari invasi virus atau bakteri dan terhadap kerusakan sel. Sel
darah putih, bersama sistem kekebalan tubuh, bertindak sebagai pertahanan organisme
1. Indikasi :
a) Hemostasis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka
oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi,
adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah, agregasi trombosit dan aktivasi jalur
koagulasi.
b) Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urine pada pasien untuk tujuan
diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis penyakit
ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti diabetes mellitus dan tekanan darah
c) Faal ginjal
d) Faal hati merupakan pusat berbagai proses metabolisme, hal ini dimungkinkan sebab hati
sebab hati menerima darah baik dari sirkulasi sistem dan juga dari sistem porta.
e) Glukosa adalah gula sederhana (monosakarid) yang berfungsi sebagai sumber utama
h) Indikasi Pengambilan Darah arteri pada pasien dengan penyakit paru. Bayi prematur
dengan penyakit paru. Diabetes Melitus berhubungan dengan kondisi asidosis diabetic.
2. Kontraindikasi
Kontraindikasi Pengambilan Darah arteri pada pasien dengan penyakit perdarahan seperti
Alat :
Bak instrument
Spuit 3 atau 5 cc
Sarung tangan steril
Perlak/ kain pengalas
Gunting plester
Karet pembentung/tourniquet
Bahan :
Kapas alcohol dalam tempatnya
Plester
Botol tertutup yang bersih dan kering tempat bahan pemeriksaann/specimen.
Lokasi pengambilan darah :
o Vena mediana cubiti (dewasa)
o Vena jugularis superficialis (bayi)
E. Persiapan Lingkungan untuk penatalaksanaan pemeriksaan Spesimen Darah
2. Anjurkan penunggu klien untuk menunggu diluar terkecuali anggota keluarga yang
Beritahu klien / keluarga tentang hal-hal dan maksud tindakan yang akan
dilakukan.
1. Cuci tangan
2. Pasang perlak/kain pengalas di bawah daerah/tempat yang akan di ambil
darahnya.
3. Ikat bagian diatas di daerah yang akan di ambil darahnya dengan karet
4. Disinfeksi kulit yang akan di tusuk dengan kapas alcohol seara sirculer.
dengan kebutuhan..
8. Tarik jarum bersama spuitnya lalu bekas tusukan tekan dengan kapas
PENUTUP
A. Kesimpulan
Darah adalah komponen penting dalam tubuh kita (dan hewan lainnya). Jika kita
menggores jari kita menggunakan pisau, kita akan melihat jari kita mengeluarkan cairan
bewarna merah.
Darah ini sebenarnya adalah campuran cairan dan sel, dan bahkan terdapat
makronutrisi seperti protein dan ion seperti sodium dalam darah ini. Semua komponen ini
memainkan peran penting untuk tubuh kita. Selain bertindak sebagai pengangkut
senyawa penting untuk tubuh dan membuang produk buangan dari sel, darah juga
bertindak melindungi tubuh dari invasi virus atau bakteri dan terhadap kerusakan sel. Sel
darah putih, bersama sistem kekebalan tubuh, bertindak sebagai pertahanan organisme
B. Saran
Jagalah kebersihan saat pengambilan, pengumpulan sampel agar tidak terjadi kontaminasi
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/59683/Chapter
%20I.pdf?sequence=4&isAllowed=y
https://dosenbiologi.com/manusia/pengertian-darah
https://rutheworld.wordpress.com/2016/04/02/persiapan-dan-pengambilan-
spesimen/
https://www.academia.edu/14644738/LABORATORIUM-DARAH