OLEH:
AKBAR ATTAMAMI
NIM 16.3.002
OLEH:
AKBAR ATTAMAMI
NIM 16.3.002
ii
CURRICULUM VITAE
Agama : Islam
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul : “Pengaruh
Akupunktur Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Penderita Hiperkolesterolemia
di Klinik Al-Wahida Jombang” sesuai waktu yang ditentukan.
Tugas Akhir ini Peneliti susun sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Akupunktur (A.Md.Akp.) di Program Studi
Akupunktur Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Peneliti mendapatkan banyak
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
Peneliti tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Letkol Arief Efendi, S.M.Ph., S.H., S.Kep., M.M., selaku Direktur Politeknik
Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang.
2. dr. Mayang Wulandari, M.M., selaku Ketua Program Studi Akupunktur
Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang dan Penguji I yang telah
memberikan banyak saran dan masukan sehingga Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3. dr. Leny Candra K, M.M., selaku Pembimbing I serta Penguji II dalam
penelitian ini yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada Peneliti sehingga dapat terselesaikan dengan baik Tugas Akhir ini.
4. Chantika Mahadini, A.Md.Akp., S.Psi., selaku Pembimbing II serta Penguji III
dalam penelitian ini yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada Peneliti sehingga dapat terselesaikan dengan baik Tugas Akhir ini.
5. Kepala Klinik Al-Wahida Jombang yang telah memberi ijin untuk
melaksanakan penelitian ini sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan
lancar.
6. Para responden yang telah bersedia menjadi responden pada penelitian ini.
7. Orang Tua saya tercinta yang telah mendo’akan dan memberi motivasi kepada
saya sebagai Peneliti untuk menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir ini.
vii
8. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Akupunktur dan seluruh pihak yang telah
membantu kelancaran pembuatan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu.
Akbar Attamami
NIM: 16.3.002
viii
ABSTRAK
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai terapi alternatif
untuk penderita hiperkolesterolemia.
Kata Kunci : akupunktur, kolesterol total, hiperkolesterolemia.
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
1.4.1. Bagi Profesi Akupunktur ..................................................................... 4
1.4.2. Bagi Peneliti........................................................................................ 4
1.4.3. Bagi Institusi Pendidikan ..................................................................... 4
1.4.4. Bagi Penderita ..................................................................................... 4
x
2.1.5. Faktor-faktor Penyebab Hiperkolesterolemia ....................................... 9
2.1.6. Komplikasi Akibat Hiperkolesterolemia .............................................. 12
2.1.7. Penatalaksanaan Hiperkolesterolemia .................................................. 13
2.1.7.1. Non Farmakologi ............................................................................. 13
2.1.7.2. Farmakologi ..................................................................................... 14
2.1.8. Pemeriksaan Kadar Kolesterol............................................................. 15
2.1.8.1. Persiapan Pasien ............................................................................... 15
2.1.8.2. Prosedur Operasional Kolesterol Meter ............................................ 16
2.1.8.3. Langkah Penggunaan dan Pengaturan Alat Penusuk ......................... 17
2.2. Hiperkolesterolemia Menurut Medis Timur ............................................ 18
2.2.1. Etiologi Hiperkolesterolemia ............................................................... 18
2.2.2. Diferensiasi Sindrom Hiperkolesterolemia .......................................... 18
2.2.3. Definisi Akupunktur ............................................................................ 21
2.2.4. Mekanisme Kerja Akupunktur ............................................................. 22
2.2.5. Kerangka Kerja ................................................................................... 24
2.3. Hipotesis ................................................................................................ 25
xi
3.6.5. Etika Penelitian ................................................................................... 31
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
Berlemak .................................................................................... 35
Tabel 4.9 Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Sesudah
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Sesudah
xv
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
Wax : Lilin
Jiao : Saluran
Apo-A1 : Apolipoprotein A1
Hypoacusis : tuli
xvi
Ekstrimitas : Anggota gerak tubuh
Qi : Energi
Xu : Kurang
Defisien : Kurang
Ekses : Berlebih
Xue : Darah
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Lampiran
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
manusia. Karena tubuh yang sehat membuat kita dapat menikmati berbagai
kesenangan hidup. Sayangnya masih banyak manusia yang sering melupakan arti
pentingnya menjaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup yang tidak baik.
membuat manusia rentan mengalami stres. Misalnya stres dalam pekerjaan, stres
dalam kuliah, dan sebagainya. Padahal perlu kita ketahui bahwa stres dapat
Koroner (PJK) (Anies, 2015). Menurut survei Sample Regristration System (SRS)
tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9% (Anonim, 2017).
dengan kadar kolesterol total di atas nilai normal merujuk nilai yang ditentukan
penduduk kategori borderline (nilai kolesterol total 200-239 mg/dl) dan tinggi
1
2
(nilai kolesterol total >240 mg/dl). Penilaian berdasarkan jenis kelamin dan
atas normal pada perempuan (39,6%) lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki
diperlukan bila setelah 1-2 bulan mengatur makan dan olahraga tidak mengalami
perbaikan. Obat kolesterol banyak dijual bebas di toko-toko obat atau apotek.
apa yang aman untuk kita konsumsi. Walaupun aman dikonsumsi, pada kondisi-
kondisi tertentu, obat anti kolesterol dapat memiliki pengaruh buruk (Mumpuni
menurunkan kadar lemak dan risiko stroke atau infark miokard. Akupunktur
(Sim, 2011). Terapi ini patut disarankan dalam praktik medis sehari-hari. TCM
mengamati dan mengobati penyakit secara menyeluruh. Bukan hanya kadar lemak
dan keseimbangan antara jiwa dan raga juga menjadi pusat perhatian. Dengan
3
demikian, TCM tidak hanya dapat menurunkan kadar lemak, tetapi juga dapat
memuaskan.
hiperkolesterolemia.
hiperkolesterolemia.
Diharapkan dari hasil penelitian ini bagi pasien dan keluarga yaitu agar
TINJAUAN PUSTAKA
(wax). Sebagian besar kebutuhan kolesterol tubuh dibuat oleh hati, tetapi
kolesterol tambahan juga didapat dari makanan seperti kuning telur, daging,
ayam, makanan laut, dan susu. Kolesterol dalam makanan merupakan hasil
pencernaan lemak yang menghasilkan trigliserida dan asam lemak bebas. Semua
senyawa lemak ini diserap oleh tubuh melalui usus ke dalam darah.
dua kali lipat dari kadar kolesterol makanan yang kita konsumsi. Kadar kolesterol
dalam darah dan jaringan digunakan sebagai sumber energi, membentuk dinding
steroid. Namun, sebagian kolesterol kembali ke dalam hati untuk diubah menjadi
asam empedu dan garamnya. Pada akhirnya, sebagian lagi akan dibuang melalui
tinja (feses). Apabila terjadi gangguan dalam konsumsi kolesterol, tubuh akan
atas.
dibantu oleh protein dengan membentuk ikatan lemak dan protein atau dikenal
5
6
Density Lipoprotein (IDL), Low Density Lipoprotein (LDL), dan High Density
darah mirip karat yang semakin menebal dalam alur pipa besi. Lambat-laun akan
penyakit jantung koroner. Sementara itu, sumbatan pembuluh darah dan pecahnya
Ada dua macam kolesterol dalam tubuh, yaitu Low Density Lipoprotein
(LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). LDL bersifat aterogenik dan sering
arteri).
empedu.
Kolesterol bebas ialah kolesterol yang ada dalam tubuh kita yang
bebas berada dalam jaringan tubuh, terutama dalam darah yang dibentuk oleh hati
dan terangkum dalam bentuk lipoprotein yang terdiri atas HDL (high density
Kolesterol Total
< 200 Yang diharapkan
200-239 Batas tinggi (borderline)
> 240 Tinggi
Kolesterol LDL
< 100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Batas tinggi (borderline)
160-189 Tinggi
> 190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL
< 40 Rendah
> 60 Tinggi
Trigliserida
< 150 Normal
150-199 Batas tinggi (borderline)
200-499 Tinggi
> 500 Sangat tinggi
(Ruslianti, 2014)
8
kolesterol dalam tubuh dinyatakan normal pada saat kadar kolesterol total kurang
dari 200 mg/dl. Sementara, kolesterol HDL 35-65 mg/dl (Herliana dan Maloedyn,
2009).
Kadar kolesterol biasanya meningkat ringan atau sedang, tanpa adanya benjolan
tanpa dapat diobati. Jenis ini jarang ditemukan karena penderitanya sudah
9
mendapat serangan jantung dan meninggal mendadak pada usia muda akibat
karena aktivitas reseptor LDL masih bekerja sebagian. Kadang terdapat benjolan
mendapat infark jantung pada umur sekitar 40-50 tahun. Diagnosis ini perlu
dipikirkan bila dijumpai kolesterol total dengan nilai >260 mg/dl pada usia <16
tahun atau >300 mg/dl pada orang dewasa (Dalimartha dan Dalimartha, 2014).
tinggi, mempunyai bakat untuk mengalami hal yang sama. Risiko adanya suatu
orangtua.
hiperkolesterolemia familial.
dan gagal ginjal kronik yang diderita seseorang. Selain itu, hiperkolesterolemia
LDL dan menurunkan kolesterol HDL, seperti obat-obatan golongan diuretik dan
kortikosteroid.
3. Makanan
kondisi ini dapat diminimalkan apabila diimbangi dengan konsumsi jenis bahan
makanan yang dapat membantu menurunkan kolesterol seperti serat. Serat dapat
dalam tubuh.
4. Bobot badan
kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Karena itu,
aktivitas fisik, seperti sering naik kendaraan bermotor, naik turun lift di kantor,
malas berjalan kaki, dan malas melakukan olahraga. Kurangnya aktivitas fisik
dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL. Selain itu,
kolesterol total dan trigliserida. Di agama pun kita dilarang mengonsumsi alkohol
11
8. Merokok
kadar kolesterol LDL dan menekan kolesterol HDL. Kadar nikotin yang tinggi
9. Stres
positif dan menyikapi setiap kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda akan
dibandingkan pria dengan usia yang sama. Namun setelah menopause, kadar
kolesterol pada wanita cenderung meningkat. Karena itu, wanita menopause harus
12
lebih menjaga pola makan dan rajin berolahraga, minimal berjalan kaki selama 30
oleh hiperkolesterolemia.
yang dikeluarkan oleh darah untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah.
tekanan darah sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastoliknya di atas 90 mmHg.
Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam
pembuluh nadi (saat jantung mengerut). Diastolik adalah tekanan darah pada saat
kosong).
2. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus atau lebih dikenal sebagai kencing manis atau penyakit
gula ditandai oleh kadar glukosa dalam darah yang melebihi batas normal.
rusaknya sebagian kecil atau besar sel penghasil insulin di pankreas. Sementara
gangguan fungsi insulin disebabkan oleh kegemukan, gangguan pada ginjal, atau
kerusakan pada kelenjar pankreas. Beberapa gejala diabetes yaitu sering haus,
13
sering lapar, sering buang air kecil terutama pada malam hari, sering merasa
3. Jantung Koroner
mati. Gejala jantung koroner yaitu ujung jari tangan dan kaki sering kesemutan,
leher dan bahu sering terasa kaku dan pegal, kepala pusing (vertigo), sesak napas,
4. Stroke
Penyakit jantung erat kaitannya dengan stroke karena penyebabnya sama yaitu
Caranya dengan banyak makan sayur dan buah sebagai sumber serat,
membatasi makanan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, serta mengurangi
sirup, dan gula jawa. Serat larut diketahui dapat mengurangi penyerapan
(absorbsi) lemak di usus halus sehingga bisa terjadi penurunan kadar lemak darah.
Tempe dan susu kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang dapat
14
kolesterol HDL. Konsumsi santan yang kental dan mentega harus dihindari.
2. Olahraga yang cukup memadai secara teratur sesuai dengan umur dan
kemampuan
3. Pertahankan berat badan ideal sesuai dengan umur dan tinggi badan
4. Tidak merokok
2.1.7.2. Farmakologi
kolesterol total dalam darah. Untuk analisa LDL dapat dilakukan setiap enam
bulan atau satu tahun sekali. Pemakain obat penurun kolesterol secara umum lebih
bezafibrat)
banyak. Gembifrozil juga mempunyai efek samping yang bervariasi sehingga para
jam (semalam). Selama puasa boleh minum air putih, berkumur, atau sikat gigi.
baterai terpasang. Simbol bulan akan tampak berkedip pada layar. Tekan
b. Ulangi langkah yang sama untuk mengatur tanggal, jam, dan menit.
Ketika pengaturan selesai, maka meter akan mati secara otomatis setelah
30 detik.
uji strip baru, masukkan kode kunci dari dalam botol test strip. Pada
setiap botol test strip, terdapat satu kode kunci. Pastikan nomor kode
kunci sesuai dengan nomor kode pada botol test strip yang akan
digunakan.
b. Ambil satu test strip dari botol dan segera tutup kembali botol tersebut.
Masukkan test srip ke dalam slot pada meteran. Kolesterol meter pertama
kali akan menampilkan nomor kode, lalu simbol darah dan tanggal.
c. Ketika layar menunjukkan simbol darah, bersihkan bagian jari yang akan
d. Posisikan alat penusuk pada jari. Tekan pelatuk pada alat tersebut.
Angkat penusuk.
17
e. Letakkan darah yang keluar pada bagian ujung test strip. Darah akan
g. Lakukan pencatatan kadar kolesterol yang muncul pada layar. Tarik test
h. Lepaskan bagian ujung dari alat penusuk. Pasang tutup pelindung dari
belakang lanset. Pegang alat penusuk dan tarik lanset keluar. Buang
lanset yang telah digunakan. Pasang kembali bagian ujung dari alat
penusuk tersebut.
atas dari ujung, dan disesuaikan sampai pengaturan garis angka hingga
panah.
Pengaturan didasarkan pada jenis kulit yaitu kedalaman 1-2 untuk kulit
lembut/tipis, kedalaman 3 untuk kulit rata-rata, dan kedalaman 4-5 untuk kulit
tebal.
18
hidup dan makanan yang tidak sehat. Faktor stres emosional berperan penting
Secara klinis, penting untuk membedakan tipe defisien dan ekses. Retensi
riak lembab, sumbatan riak dan stasis darah, dan stagnasi Qi hati adalah sebagian
besar tipe ekses, sedangkan defisien Yang limpa dan ginjal dan defisien Yin hati
limpa, mengeluarkan riak dan mengusir lembab. Dalam kesesuaian dengan kasus
Gejala utamanya yaitu badan gemuk, pusing, distensi dan sensasi panas
tenggorokan tersumbat air liur, ekstrimitas mati rasa, tubuh terasa berat, edema
kelopak mata, BAB hancur tidak lega, lidah merah terang dengan selaput putih
Titik untuk sindrom ini yaitu Zusanli (ST 36), Yinlingquan (SP 9),
Fengchi (GB 20), Yintang (EX-HN 3), dan Fenglong (ST 40).
Gejala utamanya yaitu pusing, distensi dan sensasi berat di kepala atau
sakit kepala, kelelahan dengan preferensi untuk tidur, dada sakit, punggung
dingin, sensasi kekurangan napas, daerah dada nyeri tersembunyi atau nyeri
tertusuk yang menjadi berat saat hujan dan saat cuaca panas dan lembab atau
selama malam hari, badan gemuk, ekstrimitas berat dan kebas, lidah ungu tua
dengan ekimosis (bercak biru kehitaman) dan selaput berminyak, nadi seret atau
Titik untuk sindrom ini yaitu Guanyuan (CV 4), Zhongji (CV 3), Zigong
(CV 19), Xuehai (SP 10), Sanyinjiao (SP 6), Dachangshu (BL 25), Shangjuxu (ST
3. Stagnasi Qi Hati
hipokondrium dengan letusan, sakit perut, BAB hancur tidak lega dengan suara
usus (bowel sound), angin berlebih dari usus, selaput lidah tipis putih atau tipis
regulasi Qi lambung.
Titik untuk sindrom ini yaitu Taichong (LR 3), Xingjian (LR 2),
Zhangmen (LR 13), Qimen (LR 14), Neiguan (PC 6), Yanglingquan (GB 34), dan
bengkak, lesu, badan dan ekstrimitas dingin, pinggang dan lutut dingin dan sakit,
tidak nafsu makan, BAB hancur tidak lega, lelah, impotensi, ejakulasi dini, nafsu
seks berkurang, lidah besar pucat dengan selaput putih tipis, nadi tenggelam
seperti benang.
Titik untuk sindrom defisiensi Yang limpa yaitu Pishu (BL 20), Weishu
(BL 20), Zhongwan (CV 12), Tianshu (ST 25), Guanyuan (CV 4), Zusanli (ST
Titik untuk sindrom defisiensi Yang ginjal yaitu Mingmen (GV 4),
Shenshu (BL 23), Guanyuan (CV 4), Taixi (KI 3), dan Fuliu (KI 7).
Gejala utamanya yaitu pusing, kepala terasa berat dan kaki terasa ringan,
mata kering, pandangan kabur, tinitus, hypoacusis (tuli), banyak bermimpi saat
tidur, mulut dan tenggorokan kering, telapak tangan dan kaki serta dada terasa
panas, pinggang dan lutut lemas, ekstrimitas bergetar dan mati rasa, badan kurus
lemah, lidah merah dengan selaput tipis atau dengan fisura (retakan), nadi senar
Titik untuk sindrom defisiensi Yin hati adalah Geshu (BL 17), Ganshu
(BL 18), Pishu (BL 20), Xuehai (SP 10), Zusanli (ST 36), Shenshu (BL 23), Fuliu
Titik untuk sindrom defisiensi Yin ginjal adalah Shenshu (BL 23), Zhishi
(BL 52), Fuliu (KI7), Sanyinjiao (SP 6), dan Taixi (KI 3) (Sim, 2011).
Secara harfiah, akupunktur berasal dari kata acus yang berarti jarum dan
punctura yang berarti tusuk dan dalam bahasa Cina disebut sebagai Cen Jiu
garis. Hal itu terdapat kesamaannya apabila dikaitkan dengan penemuan para ahli
22
meditasi atau yang disebut ahli Qigong. Garis-garis itu kemudian disebut Jingluo
1. Reaksi Lokal
dan memulai reaksi biokimia berantai yang cepat. Mediator pada reaksi berantai
inflamasi dan β endorfin lokal. CGRP dalam jumlah besar menyebabkan reaksi
pro inflamasi, tetapi sebaliknya CGRP dalam jumlah kecil mempunyai efek anti
2. Reaksi Segmental
spinalis yang mengaktifkan saraf motorik somatik ke otot, dan saraf motorik
nosiseptive dan viseral di sepanjang medulla spinalis dari tingkat segmental spinal
sistem otot terdiri dari sebuah jalur yang dikenal sebagai gamma loop, yang
penting untuk fungsi otot walaupun sinyal motorik volunter ditimbulkan oleh jalur
3. Reaksi Sentral
DNIC berasal dari subnukleus retikularis dorsalis dalam medulla oblongata kaudal
Hiperkolesterolemia
Pengobatan
Akupunktur
Non
Farmakologi
Farmakologi
Perubahan Kadar Kolesterol
Total
Keterangan : Diteliti
Tidak diteliti
Berhubungan
Hiperkolesterolemia
25
2.3. Hipotesis
METODE PENELITIAN
itu dapat diisolasi dari pengaruh lain (Yusuf, 2014). Dalam penelitian ini, peneliti
26
27
3.3.1. Populasi
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Siyoto dan
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah accidental sampling, yaitu
suatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipakai sebagai sampel, jika dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok untuk dijadikan sebagai sumber data
variabel dependen (terikat) (Siyoto dan Sodik, 2015). Variabel independen dalam
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen
(bebas) (Siyoto dan Sodik, 2015). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
posttest.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang dipilih adalah Wilcoxon’s
Signed Ranks Test yang bertujuan komparasi dua buah sampel berpasangan yaitu
terapi akupunktur.
Soepraoen Malang dan Kepala Klinik Al-Wahida Jombang. Selain itu, peneliti
1. Informed Consent
consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,
2007).
BAB IV
berikut :
33
34
responden terbanyak adalah pada kelompok umur 51-60 tahun yaitu sebanyak 4
orang (40%).
menderita hiperkolesterolemia
Berlemak
pada kelompok konsumsi makanan banyak lemak yaitu sebanyak 5 orang (50%).
36
terbanyak adalah sindrom Retensi Riak Lembab yaitu sebanyak 4 orang (40%).
akupunktur
sebanyak 6 orang (60%) dengan skor 2 (kadar kolesterol tinggi > 240 mg/dL) dan
sebanyak 4 orang (40%) dengan skor 1 (kadar kolesterol batas tinggi antara 200 –
239 mg/dL).
akupunktur
sebanyak 4 orang (40%) dengan skor 2 (kadar kolesterol tinggi > 240 mg/dL),
sebanyak 3 orang (30%) dengan skor 1 (kadar kolesterol batas tinggi antara 200 –
239 mg/dL), dan sebanyak 3 orang (30%) dengan skor 0 (kadar kolesterol yang
Tabel 4.9 Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Sesudah
Terapi Akupunktur
Diagram 4.1 Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Sesudah
Terapi Akupunktur
350
Kadar Kolesterol Total (mg/dL)
300
250
200
150
100
50
0
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9
Responden
Sebelum Sesudah
39
Dari tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa pada sebelum pemberian terapi
Jombang sebanyak 6 orang (60%) dengan skor 2 (kadar kolesterol tinggi > 240
mg/dL) dan sebanyak 4 orang (40%) dengan skor 1 (kadar kolesterol batas tinggi
dengan skor 2 (kadar kolesterol tinggi > 240 mg/dL), sebanyak 3 orang (30%)
dengan skor 1 (kadar kolesterol batas tinggi antara 200 – 239 mg/dL), dan
sebanyak 3 orang (30%) dengan skor 0 (kadar kolesterol yang diharapkan < 200
mg/dL).
dibandingkan dengan tabel t, maka didapatkan nilai dari t tabel (n = 10) =11.
Sehingga nilai t hitung (0) < t tabel (11), karena t hitung lebih kecil dari t tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh terapi
4.3. Pembahasan
(2006) menyebutkan bahwa pada rentang usia remaja sampai sekitar lima puluh
tahun, laki-laki memiliki resiko 2-3 kali lipat lebih besar dibandingkan perempuan
pembuluh arteri yang kaku (Adi, 2014). Kolesterol yang menempel pada
permukaan dalam dinding pembuluh darah mirip karat yang semakin menebal
dalam alur pipa besi. Lambat-laun akan mengeras dan menyumbat pembuluh
Pada penelitian ini karena teknik sampling yang digunakan adalah teknik
yang terbanyak adalah pada kelompok umur 51-60 tahun yaitu sebanyak 4 orang
(40%). Hal ini sesuai dengan pernyataan Ruslianti (2014) bahwa semakin
berkurang dan laju metabolisme juga secara alami akan berjalan semakin lambat.
Responden pada penelitian ini banyak terjadi pada kelompok umur 51-60
tahun dikarenakan faktor usia yang sudah lanjut sehingga aktivitas fisik juga
riwayat keturunan keluarga yaitu sebanyak 7 orang (70%). Hal ini sesuai dengan
hal yang sama. Risiko adanya suatu gangguan kesehatan biasanya 6 kali lebih
Responden pada penelitian ini banyak terjadi pada kelompok ada riwayat
keturunan keluarga. Walaupun responden telah menjaga pola hidup yang sehat
seperti makan makanan berserat tinggi, rajin olahraga, tidak merokok, dan tidak
hiperkolesterolemia.
keluarga.
kelompok tidak pernah olahraga yaitu sebanyak 5 orang (50%). Menurut Ruslianti
fisik atau olahraga. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar LDL dan
yang tidak pernah melakukan aktivitas fisik atau olahraga sehingga menyebabkan
kadar kolesterol dalam darah meningkat melebihi ambang batas normal karena
hiperkolesterolemia.
Berlemak
pada kelompok konsumsi makanan banyak lemak yaitu sebanyak 5 orang (50%).
Tingginya konsumsi lemak jenuh dan kolesterol pada menu makanan sehari-hari
tinggi seperti jeroan, kuning telur, dan daging sehingga kadar kolesterol total
terjadi hiperkolesterolemia.
lemak.
43
terbanyak adalah sindrom Retensi Riak Lembab yaitu sebanyak 4 orang (40%).
melakukan aktivitas fisik sehingga dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah.
lemah sehingga fungsi transport dan transform kacau yang mengakibatkan cairan
Pada penelitian ini responden sering merasa pusing, tubuh terasa berat,
dan distensi abdominal. Responden juga mengalami mati rasa pada ekstrimitas
dan BAB hancur tidak lega yang merupakan beberapa gejala dari sindrom Retensi
Riak Lembab.
orang (60%) dengan skor 2 (kadar kolesterol tinggi > 240 mg/dL) dan sebanyak 4
orang (40%) dengan skor 1 (kadar kolesterol batas tinggi antara 200 – 239
mg/dL).
seperti kesemutan dan kaki terasa berat sehingga saat dicek kadar kolesterolnya
44
masuk pada kriteria tinggi dan batas tinggi. Hal ini juga dapat disebabkan karena
konsumsi makanan berlemak yang banyak dan kurang melakukan aktivitas tinggi
orang (40%) dengan skor 2 (kadar kolesterol tinggi > 240 mg/dL), sebanyak 3
orang (30%) dengan skor 1 (kadar kolesterol batas tinggi antara 200 – 239
mg/dL), dan sebanyak 3 orang (30%) dengan skor 0 (kadar kolesterol yang
diharapkan < 200 mg/dL). Hal ini dikarenakan Responden mengikuti saran dan
anjuran dari peneliti seperti mengurangi makan makanan berlemak tinggi, rutin
berolahraga, menjaga emosi agar tidak stres, dan mengatur pola hidup yang sehat
maka ada pengaruh terapi akupunktur terhadap kadar kolesterol total pada
kolesterol tinggi > 240 mg/dL) dan sebanyak 4 orang (40%) dengan skor 1 (kadar
kolesterol batas tinggi antara 200 – 239 mg/dL). Dan kadar kolesterol total
(40%) dengan skor 2 (kadar kolesterol tinggi > 240 mg/dL), sebanyak 3 orang
(30%) dengan skor 1 (kadar kolesterol batas tinggi antara 200 – 239 mg/dL), dan
45
sebanyak 3 orang (30%) dengan skor 0 (kadar kolesterol yang diharapkan < 200
skor dan 5 orang tidak mengalami penurunan skor. Jika dilihat secara umum, dari
hidup dan makanan yang tidak sehat. Faktor stres emosional berperan penting
meridian yang dapat mengontrol fungsi tubuh kita. Terapi akupunktur salah
satunya dapat melancarkan timbunan dahak dan Qi yang tersumbat sehingga dapat
mempengaruhi sintesis kolesterol dan trigliserida endogen di hati. Hal ini terjadi
mempengaruhi digesti, absorbsi dan eliminasi lemak dan karbohidrat yang berasal
(Sriwidodo, 2010).
46
didapatkan nilai dari t tabel (10) = 11, sehingga nilai t hitung (0) < t tabel (11).
Karena t hitung lebih kecil dari t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak,
yang berarti ada pengaruh terapi akupunktur terhadap kadar kolesterol total pada
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan
47
48
5.2. Saran
Hasil penelitian ini bagi peneliti yang akan datang dapat digunakan
sebagai pembelajaran dan sebagai kajian data dalam menerapkan ilmu metodologi
penelitian.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan
kajian pustaka bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan penelitian lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, P. R. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta: Interna
Publishing.
http://www.depkes.go.id/article/view/17073100005/penyakit-jantung-
penyebab-kematian-tertinggi-kemenkes-ingatkan-cerdik-.html 7 Januari
15.57 WIB.
Yogyakarta: Kanisius.
Jie, S.K. (2011). Dasar Teori Ilmu Herba & Akupunktur. Singapore: Penerbit TCM
Publication.
Mumpuni, Y. dan Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Kolesterol.
Ruslianti. (2014). Kolesterol Tinggi Bukan untuk Ditakuti. Jakarta Selatan: FMedia.
Penerbit Bimotry.
Medicine.
Master Sheet Penelitian Pengaruh Akupunktur Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Penderita Hiperkolesterolemia
di Klinik Al-Wahida Jombang
Kadar Kolesterol
Konsumsi
Jenis Total (mg/dL) Riwayat Aktifitas
No Responden Umur Sindrom Makanan
Kelamin Keturunan Olahraga
Pretest Posttest Berlemak
10 R10 53 L Retensi Riak Lembab 305 267 Ada Tidak pernah Banyak
Lampiran 8
Penghitungan t Hitung
Ketentuan
H0 diterima bila nilai mutlak jumlah selisih terkecil hitung lebih besar dari nilai
Hasil
Didapatkan bahwa nilai mutlak jumlah selisih terkecil hitung (t hitung) adalah 0.
H0 ditolak, H1 diterima.
Kesimpulan
Dari hasil pengukuran skor pretest Responden 1 (R1) adalah 2 dan skor
posttest adalah 2. Jadi dimasukkan ke dalam kolom R1 pretest 2 dan pada kolom
posttest 2, dst.
akupunktur.
Ranking dimulai dari “Beda” yang paling terkecil, jika ada jumlah beda
yang sama lebih dari satu, maka cara menentukannya yaitu menjumlahkan urutan
dengan “Beda” yang sama kemudian dibagi jumlah “Beda” yang sama.
Apabila terjadi penurunan nilai skor, maka diberi tanda (-), sehingga
Apabila terjadi peningkatan nilai skor, maka diberi tanda (+), sehingga
Jumlah besarnya nilai ranking pada kolom (+) adalah 0, dan besarnya nilai
FOTO KEGIATAN
Sesi wawancara