Anda di halaman 1dari 2

1.

Sejarah Media Cetak

Penemu media cetak adalah Johannes Gutenberg pada tahun 1445 terutama di

Negara Eropa. Perkembangan awal terlihat dari penggunaan daun atautanah liat

sebagai medium, bentuk media sampai percetakan. Gutenberg mulai mencetak Bible

melalui teknologi cetak yang telah ditemukannya. Teknologi mesin cetak Gutenberg

mendorong juga peningkatan produksi buku menjadi hitungan yang tidak sedikit.

teknologi percetakan sendiri menciptakan momentum yang justru menjadikan

teknologi ini semakin mendorong dirinya untuk berkembang lebih jauh.

Lanjutan dari perkembangan awal media cetak adalah dimana perkembangan

teknologi yang belum berkembang, yaitu media cetak dibuat memakai mesin tik untuk

membuat suatu iklan produk, sedangkan gambar – gambar atau animasinya yang

memperbagus iklan produk itu dibuat secaramanual dengan menggunakan pena.

Tanda – tanda perkembangan media cetak adalah melek huruf (kemampuan untuk

baca tulis). Memang melek huruf adalah kondisi yang dipunyai oleh kaum elite.

Bahasa yang berkembang pun hanya bebearapa bahasa pokok, bahasa latin.

Perkembangan pendidikan pada abad 14 juga mendorong perkembangan orang yang

melek huruf. Perkembangan media ceta sekarang yaitu didukungnya perkembangan

teknologi yang sudah berkembang, sehingga dapat memudahkan orang untuk

membuat suatu iklan yang lebih kreatif dan atraktif.

Media cetak merupakan salah satu jenis media massa yang paling tua jika

dibandingkan dengan jenis media massa seperti media elektronik terlebih media

online. Media cetak di Indonesia lahir dan mulai dikenal sejak ditandai dengan

perjalanan yang cukup panjang setelah melalui lima periode yaitu masa penjajahan

Belanda, penjajahan Jepang, sebelum kemerdekaan dan dimasa awal pertama bangsa

ini merdekan lalu kemudian masuklah ke masa orde lama dan orde baru.
Di Indonesia, perkembangan media cetak dimulai dengan surat kabar pertama

yang terbit di Batavia pada tahun 1744, yang berjudul “Bataviasche Nouvelles”. Lalu

tahun 1828 terbitlah “Javasche Courant” di Btavia. Lalu zaman perkembangan media

cetak Indonesia pun bergeser ke era dimana media massa cetak berbahasa Melayu

sudah mulai diterbitkan, tepatnya dimulai pada tahun 1858. Kala itu koran – koran

yang terbit adalah Bintang Timur,Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, Soerat

Khabar Betawi, Hindia Nederland, Bintang Johar, dan Slompret Melajoe.

Kemudian dalam perjalanan nya media cetak di Indonesia tersebut mengalami

perkembangan yang begitu pesat dengan mengikuti perkembangan kemajuan

teknologi sampai akhirnya kemudian dihadapkan kepada sebuah era baru digital

informasi yaitu Era Konvergensi Media.1 Pavlik menyatakan bahwa konvergensi

media adalah bersatunya semua bentuk komunikasi media ke sebuah bentuk elktronik,

bentuk digital, yang digerakkan oleh komputer dan berfungsinya teknologi jaringan.2

1
Reza Ade Putra,”Tantangan Media Massa Dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi Informasi”, Jusifo,
1(Juni 2019), 2 – 3.
2
Nurliah, “Konvergensi dan Kompeetisi Media Massa dalam Memenagkan Pasar di Era Media Digital di
Makassar”, Jurnal Dakwah Tabligh, 1(2018) 106 – 118.

Anda mungkin juga menyukai