Anda di halaman 1dari 4

Acara 8

Least Cost Path

1. Tuliskan secara rinci dan benar langkah kerja praktikum acara 8 Least Cost Path (tanpa
screenshot)!
Jawab:
a. Siapkan alat dan bahan, meliputi pc, arcgis 10.5, data LCP.
b. ArcMap dibuka dan proyeksi disesuaikan.
ArcMap → Layers → Properties → Coordinate System → Projected Coordinate
System → UTM → WGS 1984 → Southern Hemisphere → Zone 49S → OK.
c. Data dimasukkan ke ArcMap
ArcMap → Add Data → Data LCP → OK.
d. Titik awal ditentukan : Bagian basecamp yang dipilih, sumber air, dan SRTM
dicentang.
e. Jalur alternatif dibuat dengan 2 parameter, yaitu jarak dan lereng.
f. Parameter jarak : Data diubah menjadi data raster.
Tools Search → Euclidean Distance → Input Raster → Data Sumber Air →
Environment Settings → Processing Extent → Extend → Same as Layer SRTM →
Raster Analysis → Cell Size → Same as Layer SRTM → Mask → SRTM → OK.
g. Data raster telah terbentuk.
h. Parameter lereng : Data diubah menjadi data raster.
Tools Search → Slope → Input Raster → SRTM → Output Measureent → Percent
Rise → OK.
i. Dilakukan pengklasifikasian ulang pada data.
Tools search → Reclassify → Input Raster → Data Distance → Classify → Classes
→ 15 → OK.
Tools Search → Reclassify → Input Raster → Data slope → OK.
j. Kedua parameter (jarak dan lereng) digabungkan.
Tools Search → Weight Overlay → Klik Icon (+) → Input Raster → Data Distance
→ OK → Influence 80 → Klik Icon (+) → Input Raster >> Data Slope → OK →
Influence 20 → Output dengan nama CostSurface → OK.
k. Dilakukan perhitungan jarak ke sumber terdekat.
Tools Search → Cost Distance → Input raster → Baasecamp yang dipilih → Input
cost raster → CostSurface → Environment settings → Processing extent → Extent
→ Same as layer srtm → Raster analysis → Same as layer srtm → Mask → SRTM
→ Output dengan nama CostDistance → OK.
l. Identifikasi tiap sel tetangga pada jalur paling murah dari sumber ke tujuan.
Tools search → Cost back link → Input raster → Tujuan puncak yang dipilih →
Input cost raster → CostSurface → Environment settings → Processing extent →
Extent → Same as layer srtm → Raster analysis → Same as layer srtm → Mask →
SRTM → Output dengan nama cost back link → OK.
m. Dilakukan perhitungan biaya terendah jalan dari pusat ke tujuan.
Tools search → Cost Path → Input raster → Basecamp yang dipilih → Input Cost
Distance Raster → CostDistance →Input Cost Back Link → CostBackLink → OK.
n. Data raster diubah menjadi data vektor
Tools search → Raster to Polyline → Input Raster → CostPath → Output dengan
nama Jalur → OK.
o. Dilakukan perhitungan jarak dari jalur.
Klik kanan pada layer Jalur → Open Attribute Table → Add Field → Field
“Panjang” → Type “Double” → OK.
Klik field “Panjang” → Calculate Geometry → Yes → OK.
p. Dilakukan penilaian pada kelerengan dari jalur.
Klik kanan pada layer di ArcMap → 3D Analyst → Interpolate Line → Tarik garis
antara basecamp sampai puncak → Profile Graph → Muncul grafik → Klik kanan
pada grafik → Properties → Appearance → General Graph → Tittle : Profil Jalur →
Apply → Axis Properties → Tittle : Ketinggian → Apply → Bottom → Tittle : Jarak
→ OK.
q. Lakukan pengulangan langkah yang sama untuk jalur alternatif yang lain.

2. Buatlah pembahasan analisis Least Cost Path berdasarkan hasil yang terlampir!
Jawab:
Praktikum Least Cost Path yang telah dilakukan ini bertujuan agar mahasiswa
mampu melakukan analisis Least Cost Path dan mampu menentukan jalur alternatif
terbaik di jalur pendakian Gunung Merbabu. Terdapat 3 titik basecamp dan 2 titik
puncak yang digunakan dalam pembuatan jalur pendakian ini, yaitu basecamp Selo,
basecamp Wekas, basecamp Tekelan, puncak Triangulasi, dan puncak Syarif. Sehingga
telah didapatkan 4 jalur alternatif, yakni jalur alternatif Selo-Triangulasi, jalur alternatif
Selo-Syarif, jalur alternatif Wekas-Triangulasi, dan jalur alternatif Tekelan-Syarif. Jalur
alternatif ini dibuat dengan menggunakan 2 parameter, yakni parameter jarak (distance)
dan parameter lereng (slope).
Jalur aternatif pertama mengambil titik awal basecamp Selo dengan tujuan puncak
Triangulasi. Berdasarkan parameter jaraknya, jalur alternatif ini memiliki jarak
sepanjang 4894,841 m. Jalur pendakian dengan rute ini masih terbilang rendah atau tidak
terlalu menanjak pada jarak 1.000 meter pertama hingga 2.000 meter, yakni dengan
ketinggian 2.000 hingga 2.200 Mdpl. Kemudian, ketinggian semakin menanjak hingga
ketinggian 3.000 Mdpl pada jarak 5.000 meter. Selanjutnya, pada jalur alternatif kedua
masih menggunakan titik awal basecamp Selo, namun dengan tujuan puncak Syarif.
Berdasarkan parameter jaraknya, jalur alternatif ini panjang jalur, yakni 5024,553 meter.
Berdasarkan pada grafik kelerengannya, jalur alternatiff Selo-Syarif memiliki kisaran
angka yang hampir sama dengan jalur alteratif Selo-Triangulasi dengan gambar grafik
yang sedikit berbeda pada garis naik turunnya.
Jalur alternatif ketiga mengambil titik awal basecamp Wekas dengan tujuan puncak
Triangulasi. Jalur alternatif ini memiliki panjang jalur 3573,633 meter. Kelerengan jalur
alternatif ini, dilihat dari garis pada grafiknya tidak menunjukkan garis yang selalu
menanjak tinggi. Pada jarak 500 meter pertama hingga jarak 1.500 meter rute pendakian
ini relatif naik dari ketinggian 2.000 hingga 2.400 Mdpl. Namun, pada jarak 1.500
hingga 2.600 Mdpl rute jalur pendakian ini naik tapi tidak terjal bahkan terdapat rute
yang terlihat datar. Perubahan penampakan terjadi lagi pada jarak selanjutnya hingga
jarak 3.500 meter dimana garis pada grafik terlihat adanya jalur yang lebih terjal hingga
ketinggian 3.000 Mdpl. Selanjutnya, pada jalur alternatif keempat menggunakan titik
awal basecamp Tekelan, namun dengan tujuan puncak Syarif. Berdasarkan parameter
jaraknya, jalur alternatif ini memiliki panjang jalur 4942,141 m. Kelerengan pada jalur
ini relatif selalu naik dari ketinggian 1.800 hingga 3.000 Mdpl pada jarak 1.000 meter
pertama hingga 5.000 meter. Namun, terlihat ada rute yang menurun diantara jarak 4.000
meter dan 5.000 meter.
Keempat jalur tersebut telah terlihat bahwa jalur alternatif dari basecamp Wekas
menuju puncak Triangulasi memiliki rute dengan jarak terpendek dibanding dengan
ketiga rute lainnya. Jalur alternatif Wekas-Triangulasi ini juga memiliki rute pendakian
yang tidak seterjal jalur alternatif lainnya, sehingga bisa dijadikan jalur yang paling
cocok untuk digunakan sebagai jalur alternatif pendakian. Selain dari jalurnya yang
pendek sehingga dapat lebih cepat menuju puncak, namun juga dapat mengurangi beban
biaya yang dikeluarkan selama perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai