Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN

ACARA IX
NETWORK ANALYSIS

DISUSUN OLEH:

NAMA :
NIM :
KELAS :A

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan penentuan akses fasilitas terdekat dengan menggunakan
metode Network Analysis.
2. Mahasiswa dapat melakukan penentuan rute terbaik untuk mencari rute tercepat dari
lokasi kejadian menuju lokasi fasilitas yang tersedia.

B. Alat dan Bahan


 Alat
1. PC.
2. Software ArcGIS 10.5.
 Bahan
1. Data Vektor Fasilitas Kesehatan Kecamatan Depok.
2. Data Vektor Titik Kecelakaan Kecamatan Depok.
3. Data Vektor Ruas Jalan Kecamatan Depok.
4. Data Vektor Batas Administrasi Kecamatan Depok.

C. Dasar Teori
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem berbasis komputer yang
berfungsi untuk menangkan, menyimpan, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,
dan menampilkan data spasial dalam bentuk peta digital. Sistem Informasi Geografis
adalah suatu sistem yang memberikan informasi dengan referensi keruangan dalam
sebuah database (Wahyudi dan Astuti, 2019). Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat
menampilkan dua data, yakni data spasial dan data atribut. Data spasial adalah data
bereferensi geometri yang menggambarkan bentuk keruangan. Data spasial ini memiliki
koordinat geografis yang memungkinkan data untuk ditempatkan pada ruang geografis.
Data atribut adalah data yang bertujuan untuk mengambil, menganalisis, dan
memberikan informasi tentang bentuk keruangan pada data spasial. SIG digunakan dapat
digunakan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan dalam permasalahan
lingkungan yang berbasis keruangan (Hilda dan Elly, 2019).
Kepadatan jalan raya di berbagai wilayah menjadi suatu permasalahan yang cukup
berat bagi banyak orang. Kepadatan ini akan mempengaruhi kecepatan waktu tempuh
yang dibutuhkan selama perjalanan (Fadhillah dkk., 2018). Tidak hanya menimbulkan
kerugian dalam hal waktu tempuh, namun kemacetan ini juga akan mengeluarkan
kerugian pada tingkat konsumsi bahan bakar yang lebih banyak. Kemacetan lalu lintas
menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang dapat diselesaikan dengan aplikasi
Sistem Informasi Geografis pada penggunaan analisis spasial, yakni network analysis.
Analisis spasial ini dapat digunakan untuk menentukan akses fasilitas terdekat dan rute
terbaik menuju lokasi yang dituju.

D. Langkah Kerja
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. ArcMap dibukan dan diatur proyeksinya. Kemudian semua data dimasukkan.

Gambar 1.1 Gambar 1.2

3. Attribute table pada layer ruas jalan dibuka. Dibuat 2 field baru, untuk field “FT
minutes” dan field “TF minutes” dengan type “Double”.

Gambar 1.3 Gambar 1.4

4. Kedua field diisi dengan menggunakan data jarak dan kecepatan pada menu field.
Pada field “Oneway” dengan keterangan FT beri nilai 0 untuk field TF minutes. Dan
pada field “Oneway” dengan keterangan TF beri nilai 0 untuk field FT minutes.

Gambar 1.5 Gambar 1.6


5. Network analysis pada extensions dan toolbar diaktifkan.
Gambar 1.7 Gambar 1.8

6. Network dataset dibuat di menu catalog pada bagian dimana data tersimpan.

Gambar 1.9 Gambar 1.10

7. Netwrok analysis window di aktifkan dan aktifkan bagian closest facility nya.

Gambar 1.11 Gambar 1.12

8. Pada bagian facilities yang terdapat di jendela closest facility diklik kanan dan pilihan
load locations dipilih. Load from diisi dengan rumah sakit. Kemudian klik OK.

Gambar 1.13 Gambar 1.14

9. Pada bagian incidients yang terdapat di jendela closest facility di klik kanan dan
pilihan load locations dipilih. Load from diisi dengan kecelakaan. Kemudian klik OK.
Gambar 1.15 Gambar 1.16

10. Closest facility pada layer diklik kanan dan menu properties dipilih. Menu analysis
serrings dipilih. Bagian impedance diubah menjadi length (meter). Klik OK. Klik
kanan pada layer closest facility dan pilihan solve dipilih.

Gambar 1.17 Gambar 1.18

11. Closest facility pada layer diklik kanan dan menu properties dipilih. Menu analysis
serrings dipilih. Bagian impedance diubah menjadi minutes (minutes). Klik OK. Klik
kanan pada layer closest facility dan pilihan solve dipilih.

Gambar 1.19 Gambar 1.20

12. Telah didapatkan gambaran peta dengan jarak terdekat dan waktu tempuh terpendek
dari titik kejadian kecelakaan menuju rumah sakit.

E. Diagram Alur
ArcGIS Persiapan Data

Network Analysist

Data Data Data Data


Fasilitas Kesehatan Kecelakaan Ruas Jalan Batas Administrasi

Attribute Table

Add Field

FT minutes TF minutes

Network Analysis

Extensions Catalog Toolbar

Network Dataset

Network Analysis Closest Facility


window

Facilities Incidients
Properties

RS Kecelakaan
Length Minutes

Solve
HASIL

Gambar 2.1 Diagram Alur

F. Hasil Penelitian
Gambar 3.1 Peta Rute Optimum Berdasarkan Jarak

Gambar 3.1 Peta Rute Optimum Berdasarkan Waktu


Gambar 3.1 Tabel Rute Optimum Berdasarkan Jarak

Gambar 3.1 Tabel Rute Optimum Berdasarkan Waktu

G. Pembahasan
Praktikum acara IX ini menggunakan sejumlah data yang terdiri dari data fasilitas
kesehatan, data kecelakaan, data batas administrasi, dan data rute jalan. Data-data
tersebut diolah menggunakan ArcGIS dan dianalisis dengan menggunakan teknik
Network Analysis. Teknik ini digunakan untuk menentukan akses fasilitas terdekat dan
waktu tempuh terdekat dari lokasi kejadian menuju rumah sakit. Rute yang diperoleh
dari hasil analisis ini dapat digunakan dalam praktik evakuasi korban kecelakaan agar
dapat segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Hasil analisis dari peta yang telah disajikan berdasarkan parameter jarak, terdapat 5
lokasi kejadian kecelakaan (lokasi 1, lokasi 2, lokasi 3, lokasi 4, dan lokasi 5) yang
terhubung dengan rute menuju 2 lokasi rumah sakit (lokasi 2 dan lokasi 3). Lokasi rumah
sakit kedua hanya memiliki satu rute jarak tempuh terdekat dengan lokasi kecelakaan
kedua saja, yaitu dengan jarak tempuh 1933,610023 meter. Untuk lokasi rumah sakit
kedua terhubung dengan 4 lokasi kecelakaan, dengan jarak tempuh dengan lokasi
pertama 1662,785613 meter, jarak tempuh dengan lokasi ketiga 2002,739466 meter,
jarak tempuh dengan lokasi keempat 3746,182936 meter, dan jarak tempuh dengan
lokasi kelima 4483,985975 meter. Dari keseluruhan rute tersebut, terdapat 1 lokasi
rumah sakit (lokasi 1) yang tidak terhubung dengan kelima lokasi kecelakaan. Artinya,
jarak tempuh kelima lokasi kecelakaan tersebut terlalu jauh untuk menuju ke lokasi
rumah sakit pertama.
Hasil analisis dari peta yang telah disajikan berdasarkan parameter waktu, terdapat
5 lokasi kejadian kecelakaan (lokasi 1, lokasi 2, lokasi 3, lokasi 4, dan lokasi 5) yang
terhubung dengan rute menuju 2 lokasi rumah sakit (lokasi 2 dan lokasi 3). Lokasi rumah
sakit kedua hanya memiliki satu rute waktu tempuh tercepat dengan lokasi kecelakaan
kedua saja, yaitu dengan waktu tempuh 38,658818 menit. Untuk lokasi rumah sakit
kedua terhubung dengan 4 lokasi kecelakaan, dengan waktu tempuh dengan lokasi
pertama 33,244026 menit, waktu tempuh dengan lokasi ketiga 40,040737 menit, waktu
tempuh dengan lokasi keempat 74,897476 menit, dan waktu tempuh dengan lokasi
kelima 89,648162 menit. Dari keseluruhan rute tersebut, terdapat 1 lokasi rumah sakit
(lokasi 1) yang tidak terhubung dengan kelima lokasi kecelakaan. Artinya, waktu tempuh
kelima lokasi kecelakaan tersebut terlalu lama untuk menuju ke lokasi rumah sakit
pertama.
Analisis yang telah dilakukan berdasarkan parameter jarak dan waktu telah
menunjukkan bahwa kedua parameter tersebut memiliki kesamaan rute dari titik lokasi
kecelakaan menuju titik lokasi rumah sakit. Hal ini mungkin saja terjadi karena jarak
tempuh dan waktu tempuh memiliki keterkaitan satu sama lain. Ketika jarak tempuh
yang dibutuhkan semakin pendek, maka waktu tempuh yang dibutuhkan juga akan
semakin cepat, begitu juga sebaliknya. Kemudian, analisis ini tidak mengikutsertakan
lokasi lalu lintas, yang mana adanya lokasi lalu lintas akan mempengaruhi waktu tempuh
yang dibutuhkan untuk menuju lokasi tujuan.

H. Kesimpulan
Network Analysis merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk menentukan
akses fasilitas terbaik dengan rute terbaik berdasarkan jarak dan waktu tempuh
perjalanan dari titik awal menuju titik tujuan. Berdasarkan hasil analisa yang telah
dilakukan, didapatkan bahwa rute lokasi rumah sakit kedua sangat cocok untuk
digunakan dalam mengevakuasi korban kecelakaan di lokasi kedua. Sedangkan untuk
lokasi rumah sakit ketiga sangat cocok untuk digunakan dalam mengevakuasi korban
kecelakaan di lokasi pertama, ketiga, keempat, dan kelima. Untuk lokasi rumah sakit
pertama kurang cocok digunakan untuk mengevakuasi korban di lokasi 1, 2, 3, 4,
ataupun 5 karena tidak memiliki jarak dan waktu tempuh terbaik.

I. Daftar Pustaka
Fadhillah, G., Jupri., dan L. Somantri. 2018. Evaluasi Rute Transportasi Angkutan Kota
dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Pendidikan Geografi.
18(2): 163-180.
Hilda,A. M. dan M. J. Elly. 2019. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk
Pengembangan Sistem Informasi Geospasial. Jurnal Solusi Masyarakat. 8(2): 258-
266.
Wahyudi R. dan T. Astuti. 2019. Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Bencana
Alam Kabupaten Alam Kabupaten Banyumas Berbasis WEB. Jurnal Teknologi
dan Informasi. 9(1): 55-65.

LAMPIRAN
Gambar 4.1 Peta Rute Optimum Berdasarkan Jarak

Gambar 4.1 Peta Rute Optimum Berdasarkan Waktu

Anda mungkin juga menyukai