Materi PDB Pertemuan ke-21

C. Transformasi Laplace untuk Turunan

Jika L{F (t )}  f ( s) maka L{F ' (t )}  sf (s)  F (0)

Bukti:

Karena L{F (t )}   e  st F (t )dt  f ( s ) ,
0

maka L{F ' (t )}   e  st F ' (t )dt
0

  e  st dF (t )
0

 st 

  e F (t )   F (t )d (e st )  (menggunakan integral parsial)

 0 0

  F (0)  s  e  st F (t )dt
0

 sf ( s)  F (0)

Jika L{F ' (t )}  sf (s)  F (0)

maka L{F ' ' (t )}  s 2 f ( s)  sF (0)  F ' (0)

Bukti:

L{F ' ' (t )}   e  st F " (t )dt
0

  e  st d ( F ' (t ))
0

 

  e st F ' (t )   F ' (t )d (e st )  (menggunakan integral parsial)
 0 0

 st 

  e F ' (t )  s  F ' (t )e st dt 
 0 0
=  F ' (0)  s( sf ( s)  F (0))

 s 2 f ( s)  sF (0)  F ' (0)

Dengan cara yang sama diperoleh

Jika L{F " (t )}  s 2 f ( s)  sF (0)  F ' (0)

maka L{F ' ' ' (t )}   s 3 f ( s)  s 2 F (0)  sF ' (0)  F ' ' (0)

Bukti:

L{F ' ' ' (t )}   e  st F ' ' ' (t )dt
0

  e  st d ( F ' ' (t ))
0

 

  e st F " (t )   F " (t )d (e st )  (menggunakan integral parsial)
 0 0

 st 

  e F " (t )  s  e st F " (t )dt 

 0 0

  

  e st F " (t )  s e st F ' (t )   F ' (t )d (e st )  
 
  0  0

  

  e st F " (t )  s e st F ' (t )  s  e st F ' (t )dt  
 
  0  0

 

  e st F " (t )  se st F ' (t )  s 2  e st F ' (t )dt 
 0 0
  F ' ' (0)  sF ' (0)  s F (0)  s f ( s)
2 3

 s 3 f ( s)  s 2 F (0)  sF ' (0)  F ' ' (0)

Akhirnya dengan menggunakan induksi matematika dapat ditunjukkan bahwa,

Jika L{F (t )}  f ( s) maka

L{F ( n ) (t )}  s n f ( s)  s n1 F (0)  s n2 F ' (0)  ...  sF ( n2) (0)  F ( n1) (0)
 Contoh 7.13

Dengan menggunakan sifat transformasi Laplace dari turunan-turunan,

a
tunjukkan bahwa L{sin at}   f ( s)
s  a2
2

Bukti:

Misal F (t )  sin at diperoleh F'(t)  a cos at dan F''(t)  a 2 sin at

1
sehingga F (t )   2 F ' ' (t )
a
1
L{F (t )}   2 L{F ' ' (t )}
a
1
L{sin at}   2 L{F ' ' (t )}
a
 1 
   2 sf ( s)  sF (0)  F ' (0)  Transfomasi Laplace
 a  dari turunan kedua.
1  a 
  2 s2 2  s(0)  a 
a  s a 2

1  as 2
 1  as 2  as 2  a 3  a
  2  2  a    2    2
a s a s a  s a
2 2 2 2
 a 

D. Transformasi Laplace Invers

Definisi 7.2
Jika transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika
L{F (t )}  f ( s) maka F(t) disebut suatu transformasi Laplace Invers
dari f(s). Secara simbolis ditulis F (t )  L1{ f ( s)} . L1 disebut
operator transformasi Laplace invers.

Contoh 7.14
 1 
a. Karena L    e maka L e 
2t 1 2t 1
 
s  2 s2

 s 
b. Karena L  2   cos t 3 maka L cos t 3  2
 s  3
1

s
s 3

 1  sinh at  sinh at  1
c. Karena L  2 2 
 maka L1   2
s  a   a  s a
2
a
 Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace

invers beberapa fungsi sederhana di bawah ini.

Nomor f(s) L-1{f(x)}=F(t)

1. 1 1
s
2. 1 t
s2
3. 1 tn
n 1
, n  0,1,2,3,...
s n!
4. 1
sa e at
5. 1
s  a2
2 sin at
a
6. s cos at
s  a2
2

7. 1 sinh at
s  a2
2
a
8. s coshat
s  a2
2

9. s2  a2 t cos at
(s 2  a 2 ) 2

E. Sifat-sifat Transformasi Laplace Invers

Beberapa sifat penting dari transformasi Laplace invers adalah:

1. Sifat Linear

Misal dan adalah sebarang bilangan konstanta, sedangkan dan

berturut-turut adalah transformasi Laplace dari dan , maka:
 Contoh 7.15

 3s  12  1  3s  1  12 
L1  2 L  2  L  2 
 s 9  s  9 s  9
 s  1  1 
 3L1  2   12 L  2 
s  9 s  9
sin 3t
 3 cos3t  12
3

2. Sifat Translasi atau Pergeseran Pertama

Jika L1{ f ( s)}  F (t ) maka L1{ f ( s  a)}  e at F (t )

Contoh 7.16

 1  sinh 3t  1  1  1  2t sinh 3t
L1  2  maka L1  2 L  e
s  9  ( s  2s  13   ( s  2)  9 
2
t 3

3. Sifat translasi atau pergeseran kedua

 F (t  a), untuk t  a
Jika L1{ f ( s)}  F (t ) maka L1{e as f ( s )}  
 0, untuk t  a

Contoh 7.17


 3s  sin( t  ), untuk t 

 1  1  e   3 3
L1  2   sin t maka L  2   
 s  1  s  1 0, untuk t  
   3

4. Sifat pengubahan skala

1 t
Jika L1{ f ( s)}  F (t ) maka L1{ f (ks )}  F 
k k
 Contoh 7.18

 s  1  3s  1 t
Karena L1  2   cos t maka diperoleh L    cos 
 s  1  (3s )  1 3  3 
2

5. Transformasi Laplace Invers dari Turunan-turunan

d n 
Jika L1{ f ( s)}  F (t ) maka L1{ f ( n ) ( s )}  L1  f ( s )  (1) n t n F (t )
 ds 

Contoh 7.19

 2  d  2   4s
Karena L1  2   sin 2t dan  2  2 maka diperoleh
s  4 ds  s  4  ( s  4) 2

d  2  1   4s 
L1  2   L  2   (1) n t n sin 2t  t sin 2t n=1
ds  s  4   ( s  4)
2


F. Metode Transformasi Laplace Invers dengan Pecahan Parsial

P( s)
Setiap fungsi rasional , dengan P(s) dan Q(s) fungsi polinom dan derajat
Q( s)
P( s)
P(s) lebih kecil dari Q(s). Selanjutnya dapat ditulis jumlah dari fungsi
Q( s)
rasional yang mempunyai bentuk
A As  B
atau dan seterusnya, r  1,2,3,....
(as  b) r
(as  bs  c) r
2

Dengan memperoleh transformasi Laplace invers tiap pecahan parsial maka

 P( s) 
dapat ditentukan L1  
 Q( s) 
Konstanta A, B, C, …… dapat diperoleh dengan menyelesaikan pecahan-
pecahan dan menyamakan pangkat yang sama dari kedua ruas persamaan yang
diperoleh atau dengan menggunakan metode khusus.
Contoh 7.20

 3s  16 
Tentukanlah L1  2 
s  s  6
Solusi:
 3s  16  1  3s  16 
L1  2 L  
s  s  6  ( s  2)( s  3) 
3s  16 A B
 
( s  2)( s  3) s  2 s  3
A(s  3)  B( s  2)

s2  s  6
( A  B)s  (2B  3 A)

s2  s  6

atau A+B = 3 dan 2B–3A = 16 atau 2(3–A)–3A =16 sehingga didapat

A = –2 dan B = 5

 3s  16  1   2 5 
L1  L   
 ( s  2)( s  3)   s  2 s  3
  2  1  5 
 L1   L  
s  4  s  3
 2e 4t  5e 3t

Contoh 7.21

 s 1 
Tentukan L1  
 ( s  3)( s  2 s  2) 
2

Solusi:
 s 1  1  A Bs  C 
L1  L   2 
 ( s  3)( s  2s  2)   s  3 ( s  2s  2) 
2

A Bs  C A( s 2  2s  2)  ( Bs  C )( s  3)
 2 
s  3 s  2s  2 ( s  3)( s 2  2s  2)

As 2  2 As  2 A  Bs 2  (3B  C ) s  3C
`
( s  3)( s 2  2s  2)
Sehingga
  s 1   ( A  B) s 2  (2 A  3B  C ) s  (2 A  3C ) 
  
 ( s  3)( s  2s  2)   ( s  3)( s 2  2 s  2)
2

Diperoleh A+B = 0, 2A+3B+C=1, 2A+3C=-1
4 4 1
Atau A =  , B = , dan C =
5 5 5
 4 4 1 
  s
Akhirnya diperoleh L1 
 s 1 
 1  5  5 5  
 L  
 ( s  3)( s  2s  2)   s  3 ( s  2s  2) 
2 2


 

 4 4 1 
  s

L1  5  25 5   4 1  1  4  ( s  1) 
 L    
 s  3 ( s  2 s  2)  5  s  3  5  ( s  1)  1
2


 

4 4
  e 3t  e t cost
5 5

Contoh 7.22

  1s 
e 
Tentukan L1  
 s 
 

Solusi:
  1s 
e  1  1 1 1 
   1    3  ...
 s  s  s 2! s 
2
3! s
 
1 1 1 1 
=  2    ...
s s 
3 4
2! s 3! s
 2s 
1

1  e  1  1 1 1 1 
Sehingga L  L   2   4  ...
s s 
3
 s  2! s 3! s
 
t2 t3
 1  t  2 2  2 2 2 + ...
12 123
G. Penggunaan Transformasi Laplace pada Persamaan Diferensial

1. Persamaan Diferensial Linear dengan Koefisien Konstan

Transformasi Laplace dapat digunakan untuk menentukan selesaian

suatu persamaan diferensial dengan koefisien konstan. Misalkan ditentukan
persamaan diferensial
d 2Y dY
p  qY  F ( x) atau Y ' ' pY 'qY  F ( x)
dx dx
dengan p,q adalah konstanta dan persamaan tersebut mempunyai syarat awal
atau batas Y(0)=A dan Y’(0)=B, A dan B adalah konstanta yang diberikan.
Solusi persamaan diferensial yang diketahui dapat ditentukan dengan
cara melakukan transformasi Laplace pada masing-masing persamaan dan
selanjutnya gunakan syarat awal yang diberikan. Akibatnya diperoleh
persamaan Aljabar LY ( x) y(s) . Solusi yang diperlukan diperoleh dengan
menggunakan transformasi Laplace invers dari y(s). Cara ini dapat diperluas
pada persamaan-persamaan diferensial tingkat tinggi.

Contoh 7.23

Tentukan solusi persamaan diferensial berikut.

Y ' 'Y  x dengan Y(0) = 0 dan Y’(0)=-2
Solusi:

Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan

diferensial diperoleh
L{Y "Y}  LY " LY   L{x}
Menurut sifat turunan dari transformasi Laplace
 
L F ( n ) (t )  s n L{F (t )}  s n1 F (0)  s n2 F " (0)  ....  sF n2 (0)  F n1 (0) ,
sehingga
L{Y "Y}  LY " LY   L{x}
 {s 2 L{Y }  sY (0)  Y ' (0)}  L{Y }  L( x)
1
 (s 2 y  s  2)  y  2
s
 1
 ( s 2  1) y 
 ( s  2)
s2
1 s2
y 2 2  2
s ( s  1) s  1
1 1 s 2
= 2  2  2  2
s s 1 s 1 s 1
1 s 3
= 2  2  2
s s 1 s 1
Untuk menentukan solusi, gunakan transformasi Laplace invers

1 s 3 
Y  L1  2  2  2 
s s  1 s  1
1  s  1  3 
 L1  2   L1  2  L  2 
s   s  1  s  1
 x  cos x  3 sin x
Untuk pemeriksaan jawab di atas

Y  xcos x3 sin x

Y '1sin x3 cos x
Y ' '   cos x  3 sin x
Y ' 'Y   cos x  3sin x  x  cos x  3sin x  x dan Y(0) = 1,
Y’(0)=-2

Contoh 7.24

Tentukan solusi persamaan diferensial berikut.

Y ' '3Y '2Y  4e 2 x dengan Y(0) = -3 dan Y’(0)=5
Solusi:
Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan
diferensial diperoleh
LY "3Y '2Y   L{4e 2 x }
Menurut sifat turunan transformasi Laplace
 
L F ( n ) (t )  s n f ( s)  s n1 F (0)  s n2 F " (0)  ....  sF n2 (0)  F n1 (0) ,
sehingga
LY "3Y '2Y   L{4e 2 x }

{s 2 L{Y } sY (0) Y '(0)}3sL{Y }Y (0) 2L{Y } L(4e 2 x )

 {s 2 y 3s 5}3{sy 3} 2 y  4
s 2
4
 (s 2  3s  2) y   3s  14
s2
4 3s  14
y 2  2
( s  3s  2)( s  2) s  3s  2
 3s 2  20 s  24

( s  1)( s  2) 2
7 4 4
  
s  1 s  2 ( s  2) 2
Untuk menentukan solusi, gunakan transformasi Laplace invers

 7 4 4 
Y  L1    2 
 s  1 s  2 ( s  2) 
 7  1  4  1  4 
 L1   L   L  2 
 s  1 s  2  ( s  2) 
 7e x  4e 2 x  4 xe 2 x

2. Persamaan Diferensial dengan Koefisien Variabel

Transformasi Laplace juga dapat digunakan untuk menentukan solusi

persamaan diferensial dengan koefisien variabel. Khususnya persamaan
diferensial yang berbentuk x nY ( n ) ( x) sehingga transformasi Laplace

 
diperoleh Lx mY ( n ) ( x)  (1) m m LY ( n ) ( x) . Hal ini sesuai dengan sifat
dm
 ds 
transformasi Laplace
dn
Jika L{F (t )}  f ( s) maka L{t n F (t )}   1 f ( s)   1 f ( n ) (s)
n
n
ds
Untuk jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut

Contoh 7.25

Tentukan solusi persamaan diferensial

xY ' '2Y ' xY  0 dengan Y(0) = 1 dan Y(  )= 0

Solusi:
Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan
diperoleh:
LxY "2Y ' xY   L0
 LxY " L2Y ' LxY   0

 (1)1
d 2
ds
  d
s y  sY (0)  Y ' (0)  2(sy  Y (0))  (1)1 ( y)  0
ds
 1
d 2
ds
  d
s y  s  1  2(sy  1)  (1)1 ( y)  0
ds
 dy  dy
 2sy  s 2  1  0  2( sy  1)  (1) 0
 ds  ds
 2sy  s 2 y '1  2sy  2  y'  0

 ( s 2  1) y '  1
1
 y'   2
( s  1)
1
Diperoleh y   2 ds  arc tan s  C
( s  1)

Karena y  0 bila s   kita dapatkan c  , sehingga
2
 1
y  arc tan s  arc tan
2 s
 1  sin t
Akhirnya didapat Y  L arc tan   , hal ini memenuhi Y(  ) =0
 s t

Contoh 7.26

Tentukan solusi persamaan diferensial

Y ' ' xY 'Y  1 , dengan Y(0) = 1 dan Y’(0) = 2
Solusi:
Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan
diperoleh:
LY " xY 'Y   L
1
 LY " LxY ' LY   L
1

 
 s 2 y  sY (0)  Y ' (0)  (1)1
d
ds
{sy  Y (0)}  y 
1
s
 
 s 2 y  s.1  2 
d
ds

(sy  1)  y  0

 
 s 2 y  s  2  ( y  sy' )  y' 
1
s
1
 sy '(s 2  1) y  s  2 
s
Persamaan di atas merupakan persamaan difererensial liner tingkat satu derajat

satu dan dapat diubah menjadi:

 1 2 1
 y ' s   y  1   2
 s s s
 1
  s   ds 1
s 2  2 ln s
1
s2
Faktor integral persamaan di atas adal e 
 e2  s 2e 2

d  2 2 s 2   2 1  2 2
2
1 s
Maka s e y   1   2 s e
ds    s s 
s s2
1 2 1
Sehingga y  e y  (1   2 ) s 2 e 2 ds
s s s
s2
1 2 c 2
  2 2e
s s s
Akhirnya diperoleh y  1 2t

TUGAS-14
PENGGUNAAN TARANSFORMASI LAPLACE
UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL

1. Gunakan transformasi Laplace turunan untuk menentukan transformasi Laplace

fungsi yang diberikan berikut
a. F (t )  t cos 2t
b. F (t )  t sin 3t
c. F (t )  t (3 sin 2t  2 cos5t )

d. F (t )  t 2 sin t

e. F (t )  (t 2  3t  2) sin 3t

f. F (t )  t 3 cost

g. F (t )  t sin 2 t
 t 2 ,0  t  1
2. Jika F (t )  
0, t  1
Carilah L{F ' ' (t )}

2t ,0  t  1
3. Diketahui F (t )  
t , t  1
a. carilah L{F (t )}
b. carilah L{F ' (t )}
c. apakah L{F ' (t )}  sf (s)  F (0) berlaku untuk kasus ini
4. Tentukan,
 12 
a. L1  
4  s 
2s  5 
b. L1  
s  9
2

 3s  8 4s  24 
c. L1  2  2 
 s  4 s  16 
 
1  3s  2 7 
d. L  5  
 s 2 3s  2 

 s 
e. L1  3
 (s  1) 
 3s  14 
f. L1  2 
 s  4s  8 
 8s  20 
g. L1  2 
 s  12 s  32 

 s  1

h. L1  3 

s 2  
 5s  2 
i. L1  2 
 3s  4s  8 
 s 4s  24 
j. L1   
 ( s  4) 2 s  16 
5 2

 s 1 
k. L1  2 2 
 ( s  2s  2) 
 1 
l. L1  
 ( s  4)( s  4) 
2

 1 
m. L1  2 3
 ( s  1) 
5. Buktikan bahwa:
 3s  16 
a. L1  2   5e  2e
2t  2t

 s  s  6 
 2s  1  3 t 1 t
b. L1  3   1 e  e
s  s 2 2
 s 1  1 t 2 1  2 t 3
c. L1  2  e  e
 6s  7 s  2  2 2
 11s 2  2  5  3 t
d. L1    5e  e 2  2e
2t t

 ( s  2)( 2 s  1)( s  1)  2
 27  12 s 
e. L1   4t
  3e  3 cos(3t )
 ( s  4)( s  9 
2

 s 2  16 s  24  1
f. L1  4   sin( 4t )  cos(2t )  sin( 2t )
 s  20 s  64  2
2

 s 1  1
  4 cos t  3 sin t   e
4  3t
g. L1 
 ( s  3)( s  2 s  2)  5
2
5

Untuk soal nomor 6 -11 tentukanlah solusi persamaan diferensial berikut dengan
menggunakan transformasi Laplace:

6. Y ' xY 'Y  0 dengan Y(0) = 0 dan Y’(0) = 1

7. xY ' '(1  2 x)Y '2Y  0 dengan Y(0) = 1 dan Y’(0) = 2
8. xY ' '( x  1)Y 'Y  0 dengan Y(0) = 5 dan Y(  ) = 0
9. Y ' 'Y '4 xY  0 dengan Y(0) = 3 dan Y’(0) = 0
10. Y”+4Y = 9x dengan Y(0)=0 dan Y’(0)=7
11. Y”-3Y’+2Y=4x+12e  x dengan Y(0) = 0 dan Y’(0)=-1

Tugas untuk Diupload:

Kerjakanlah soal-soal berikut:
No. 1 sebanyak 2 soal
2-3 sebanyak 1 soal
4 sebanyak 2 soal
5 sebanyak 2 soal
6-11 sebanyak 2 soal