Anda di halaman 1dari 21

SOLUSI DERET

DARI PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER

Pada umumnya, persamaan diferensial linear orde tinggi tidak


semuanya memiliki solusi yang dapat dinyatakan dalam cara yang
sederhana. Oleh karena itu kita harus mencari cara lain untuk
menyatakan solusi dari persamaan diferensial ini. Salah satu caranya
yaitu menggunakan deret pangkat (deret kuasa, deret tak hingga)

SOLUSI DERET PANGKAT DI SEKITAR TITIK BIASA

Perhatikan persamaan diferensial linear homogen orde kedua


a0(x)y" + a1(x)y' + a2(x)y = 0, (6.1)
andaikan persamaan diferensial ini tidak memiliki solusi yang dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linear terbatas dari fungsi tertentu.
 
Misalkan persamaan diferensial ini memiliki solusi yang dapat dinyatakan dalam bentuk deret
pangkat. Secara khusus, solusinya dinyatakan dalam bentuk

di mana c0, c1, c2, ….. adalah konstanta. Bentuk (6.2) disebut deret pangkat dalam x - x0. Misalkan
persamaan diferensial (6.1) memiliki solusi deret pangkat (6.2).

 
Untuk dapat meyakinkan kita bahwa persamaan diferensial (6.1) benar-benar memiliki solusi
berbentuk (6.2), pertama kali kita harus memperkenalkan definisi dasar tertentu. Sebelumnya kita
tulis persamaan diferensial (6.1) dalam bentuk normal (6.3) berikut.
(6.3)
di mana
dan
Definisi 6.1:
Sebuah fungsi  disebut analitik di xo jika deret Taylornya di sekitar x o,

𝑓 ሺ𝑛 ሻሺ𝑥0 ሻ
෍ (𝑥 − 𝑥0 )𝑛
𝑛!
𝑛=0

ada dan konvergen ke f(x) untuk setiap x dalam interval buka yang
memuat xo.

Sebagai catatan bahwa semua fungsi polinom analitik di mana-mana; demikian


juga dengan fungsi-fungsi bernilai ex, sin x, dan cos x. Sebuah fungsi rasional
adalah analitik kecuali pada nilai-nilai dari x di mana penyebutnya nol. Misalnya,
fungsi rasional didefinisikan oleh 1/(x2 - 3x + 2) adalah analitik kecuali pada x = 1
dan x = 2
Definisi 6.2:
Titik xo disebut titik biasa persamaan diferensial (6.1) jika kedua fungsi
P1 dan P2 dalam persamaan bentuk normal (6.3) adalah analitik di xo.
Jika salah satu (atau keduanya) fungsi ini tidak analitik di x o , maka xo
disebut titik singular dari persamaan diferensial (6.1).

 
  Contoh 6.1.
Perhatikan persamaan diferensial
(6.4)
Di sini P1(x) = x dan P2(x) = x2 + 2. Kedua fungsi P1 dan P2, fungsi-fungsi
yang juga analitik di mana-mana. Jadi semua titik adalah titik-titik biasa
dari persamaan diferensial ini.
  Contoh 6.2.

Persamaan diferensial (6.5) belum ditulis dalam bentuk normal (6,3).


(6.5)
Bentuk normal PD (6,5) adalah

Di sini
atau
 
Fungsi P1 adalah analitik, kecuali pada x = 1, dan P2 adalah analitik, kecuali
pada x = 0 dan x = 1. Jadi x = 0 dan x = 1 adalah titik-titik singular dari
persamaan diferensial (6.5). Semua titik-titik lainnya adalah titik biasa.
Perhatikan bahwa x = 0 adalah titik singular, meskipun P1 analitik pada x = 0.
Jadi kedua P1 dan P2 harus analitik di x0 agar x0 menjadi titik biasa.
Teorema 6.1
Hipotesis: Titik xo adalah titik biasa dari persamaan diferensial (6.1)
Konklusi: PD (6.1) memiliki dua solusi deret pangkat bebas linear
yang nontrivial berbentuk

෍ 𝑐𝑛 (𝑥 − 𝑥0 )𝑛
𝑛=0

deret pangkat ini konvergen di beberapa interval


| x – xo | < R (di mana R > 0 ) di sekitar xo.

Teorema ini memberikan suatu syarat cukup untuk eksistensi solusi deret
pangkat dari persamaan diferensial (6.1). Ini menyatakan bahwa jika x0 titik
biasa dari PD (6.1), maka PD ini memiliki dua solusi deret pangkat dalam x -
x0 dan dua solusi deret pangkat ini bebas linear. Jadi jika x0 adalah titik biasa
dari (6. 1), kita dapat memperoleh solusi umum dari (6.1) sebagai kombinasi
linier dari dua deret pangkat bebas linear ini.
 
Contoh 6.3.
Pada Contoh 6.2 kita mengamati bahwa x = 0 dan x = 1 adalah satu-satunya titik singular dari persamaan
diferensial (6.5). Jadi persamaan diferensial ini memiliki dua solusi bebas linear dari bentuk (6.2) di
sekitar sebarang titik x0 ≠ 0 atau 1. Sebagai contoh persamaan memiliki dua solusi bebas linear dari
bentuk

di sekitar titik biasa 2. Namun, kami tidak yakin bahwa terdapat sebarang solusi dalam bentuk

di sekitar titik singular 0 atau sebarang solusi berbentuk

di sekitar titik singular 1.


 
Metode Solusi
Persamaan diferensial (6.1) memiliki solusi deret pangkat bentuk (6.2),
selanjutnya akan ditentukan solusi ini? Dengan kata lain, kita akan menentukan
koefisien c0, c1, c2, … dari (6.2) berikut

sehingga memenuhi Persamaan diferensial (6.1).


Andaikan x0 titik biasa dari persamaan diferensial (6.1), sehingga solusi deret

pangkat dalam x – x0 adalah

Selajutnya (6.6) didiferensialkan suku per suku terhadap x, yaitu


 

Substitusi (6.6), (6.7) dan (6.8) ke persamaan diferensial (6.1) diperoleh


hasilnya dalam bentuk
(6.9)
di mana
K0 = 2a0(x)c2 + a1(x)c1 + a2(x)c0
K1 = 6a0(x)c3 + 2a1(x)c2 + a2(x)c1
K2 = 2a0(x)c4 + 3a1(x)c3 + a2(x)c2
K3 = ....
K4 = .... dst.
Agar (6.9) berlaku untuk semua x dalam interval konvergensi |x - x0|< R, kita harus
mengatur
K0 = K1 = K2 = … = 0
 
Contoh 6.4.
Tentukan solusi deret pangkat dari persamaan diferensial
(6.4)
dalam deret pangkat dari x (yaitu disekitar x0 = 0).

Solusi:
Amatilah bahwa x0 = 0 adalah titik biasa dari persamaan diferensial (6.4) dan mempunyai dua solusi
bebas linearnya. Prosedur berikut akan menghasilkan kedua solusi ini sekaligus.
Dari bentuk solusi (6.6) untuk x0 = 0, maka bentuk solusinya menjadi

Diferensialkan suku per suku terhadap x diperoleh berturut-turut (6.11) dan (6.12) berikut
  Substitusi (6.10), (6.11), dan (6.12) ke dalam persamaan diferensial (6.4), diperoleh

Suku pertama dari (6.13)

Tulis kembali (6.14) dengan mengganti n menjadi n + 2

dan (6.15) bisa ditulis menjadi


 
Suku ketiga dari (6.13)

Tulis kembali (6.17) dengan mengganti n menjadi n - 2

dan (6.18) bisa ditulis menjadi

Sehingga (6.14) ekuivalen dengan (6.16), dan (6.17) ekuivalen dengan (6,19),
persamaan (6.13) dapat ditulis menjadi
 

Dari persamaan (6.21) ini diperoleh


(6.22)
(6.23)
(6.24)
 
Dari (6.22), (6.23) dan (6.24) berturut-turut diperoleh:
(6.25)
(6.26)
(6.27)
untuk n = 2, diperoleh (6.28)
untuk n = 3, diperoleh (6.29)
Substitusi nilai-nilai c2, c3, c4 dan c5 yang berturut-turut diberikan dalam (6.25), (6.26),
(6.28), and (6.29), ke dalam solusi (6.10), sehingga diperoleh

(6.30)
inilah solusi deret pangkat dari persamaan diferensial (6.4) di atas.
 
Contoh 6.5.
Tentukanlah solusi deret pangkat dari masalah nilai awal
(6.31)
(6.32)
(6.33)

Solusi:
Semua titik kecuali titik x = + 1 adalah titik biasa dari persamaan diferensial (6.31).
Jadi solusinya berbentuk (6.6) untuk sebarang x0 ≠ + 1. Namun, karena nilai awal
dari y dan turunan pertamanya pada x = 0, maka kita akan pilih x0 = 0 dan
solusinya dalam deret pangkat dari x

Diferensialkan suku per suku terhadap x, diperoleh


 

Diferensialkan suku per suku terhadap x, diperoleh

Substitusi (6.34), (6.35), dan (6.36) ke dalam persamaan (6.31), diperoleh


  Selanjutnya kita tulis sigma kedua dan keempat dalam (6.37) sehingga setiap x berpangkat n, yaitu

Dari persamaan (6.39) ini diperoleh


(6.40)
(6.41)
n>2 (6.42)
 
Dari (6.40), (6.41) dan (6.42) berturut-turut diperoleh:
c2 = 0;

c3 = .

untuk n = 2, diperoleh
untuk n = 3, diperoleh
Substitusi nilai-nilai c2, c3, c4 dan c5 ke dalam solusi (6.34), sehingga diperoleh solusi
umum dari persamaan diferensial (6.4) dalam deret pangkat dari x.
(6.43)
Selanjutnya kita gunakan syarat awal (6.32) dan (6.33).

𝑦ሺ
0ሻ = 4 c0 = 4

Diferensialkan (6.43) terhadap x, diperoleh

1 5 3 1 15 4
𝑦 ′ = 𝑐0 ൬𝑥 2 + 𝑥 4 + … . ൰ 1 + 𝑥2 + 𝑥3 +
+ 𝑐1 ൬ 𝑥 + ⋯൰ (6.44)
2 8 2 3 8

Gunakan (6.33) pada (6.44), sehingga diperoleh

𝑦′ሺ
0ሻ = 6 c1 = 6

Jadi solusi masalah nilai awalnya dalam deret pangkat dari x adalah

1 1 1 1 3
𝑦 = 4 ቀ1 + 𝑥 3 + 𝑥 5 + ⋯ . ቁ+ 6(𝑥 + 𝑥 3 + 𝑥4 + 𝑥5 + ⋯ )
6 8 2 12 8

11 3 1 11 5
𝑦 = 4 + 6𝑥 + 𝑥 + 𝑥4 + 𝑥 + ….
3 2 4
 
 LATIHAN 6.1
Tentukan solusi deret pangkat dalam x dari setiap persamaan diferensial 1-14.
 
Tentukan solusi deret pangkat dari setiap masalah nilai awal 15-20 berikut ini.
15. y (0) = 1, y’(0) = 0.
16. y (0) = 1, y’(0) = 1.
17. y (0) = 2, y’(0) = 4.
18. y (0) = 2, y’(0) = 3.
19. y (0) = -1, y’(0) = 5.
20. y (0) = 1, y’(0) = -1.

Tentukan solusi deret pangkat dalam x – 1 dari persamaan diferensial 21 dan 22.
21.
22.
23.Tentukan solusi deret pangkat dalam x -1 dari masalah nilai awal
y (1) = 2, y’(1) = 4.

Anda mungkin juga menyukai