PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
51
pelaksanaan di lapangan tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang ada.
Sehingga untuk mengatasi hambatan tersebut saya mencoba memberikan
beberapa saran yang kiranya bisa diperhatikan, antara lain :
1. Dalam perencanaan suatu proyek konstruksi hendaknya direncanakan sebaik
mungkin oleh perencana dengan memperhatikan berbagai aspek seperti lokasi
proyek, pembiyaan, waktu pelaksanaan, jumlah Sumber Daya Manusia
(SDM) hingga kualitas konstruksi itu sendiri. Perencanaan yang dilakukan
dengan baik diharapkan dapat mengurangi jumlah hambatan yang terjadi di
lapangan nantinya.
2. Komunikasi yang intensif hendaknya dapat diterapkan di dalam pelaksanaan
proyek konstruksi. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting.
Komunikasi yang sangat penting pada pembangunan proyek konstruksi
adalah untuk memantau kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan di
lapangan. Dengan ini kesalahan dapat diminimalisir, selain itu jika terjadi
kendala dapat segera ditinjaklanjuti dengan cepat.
3. Tak jarang pelaksanaan dilapangan mengalami kendala yang berpengaruh
terhadap keterlambatan waktu penyelesaian proyek. Untuk menghindari
keterlambatan waktu dapat dilakukan perencanaan waktu yang menyesuaikan
dengan kondisi lapangan. Misalkan saja dilakukan penambahan waktu kerja
(lembur) atau penambahan jumlah pekerja.
4. Kualitas pembangunan konstruksi tidak boleh diabaikan apapun kondisi yang
terjadi di lapangan, oleh karena itu tim pengawas harus memperhatikan
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Dengan harapan kendala yang terjadi di lapangan tidak mempengaruhi
kualitas bangunan yang direncanakan.
5. Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek, sangat diperlukan komunikasi dan
koordinasi yang baik dengan pihak lapangan, agar dalam pemenuhan data-
data proyek yang digunakan untuk penyusunan laporan, didapatkan dengan
mudah dan lengkap sehingga mempermudah penyusunan laporan.
52
DAFTAR PUSTAKA
53