Kurs merupakan salah satu variabel terpenting dalam suatu sistem perekonomian terbuka.

Yang mana kurs memiliki pengaruh besar terhadap neraca transaksi dan bahkan pada
perdagangan luar negeri. Kurs merupakan suatu alat ukur yang dapat melihat kondisi ekonomi
suatu negara. Pertumbuhan ekonomi suatu negara yang baik akan terlihat pada nilai tukar mata
uang negara tersebut dan begitu juga sebaliknya. Nilai tukar menjadi variabel penting dalam
perdagangan internasional, karena dengan kurs kita bisa melihat dan membandingkan harga dari
barang atau jasa yang sedang di dagangkan. Sehingga untuk menjaga kestabilan dari
perekonomian dalam negeri pemerintah melakukan berbagai macam kebijakan untuk mengontrol
alur perekonomian dan kebijakan yang digunakan pemerintah yaitu dengan mengatur dan
membatasi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan mengatur tingkat suku bunga BI.
Maka dari itu setelah dibaca tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui pengaruh
jumlah uang beredar, dan BI rate terhadap nilai tukar di Indonesia. Dengan data penelitian
menggunakan data sekunder yang berupa data time series dengan menggunakan analisa metode
kuantitatif regresi linier berganda. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah uang
beredar berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai tukar dan BI Rate juga berpengaruh
signifikan dan positif terhadap nilai tukar. Dengan kesimpulan bahwa jumlah uang beredar dan
BI Rate memberikan pengaruh yang dominan terhadap nilai tukar di Indonesia.
Komentar saya akan jurnal ini yaitu pemerintah harus mengambil langkah aktif dengan
mengeluarkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang mana dapat melindungi perekonomian, namun
juga tetap memberikan keuntungan bagi perekonomian. Kelebihan jumlah uang yang beredar
jelas dapat membahayakan perekonomian negara karena dapat menimbulkan inflasi yang mana
dapat berdampak buruk bagi perekonomian dan itu juga dapat mengakibatkan melemahnya nilai
tukar mata uang dan membuat harga barang naik yang kemudian berakibat menurunnya daya
beli masyarakat.