Anda di halaman 1dari 1

Jadi dipertemuan hari ini lewat materi video yang sir bagikan mengenai job order

costing yang saya dapati dan pelajari yaitu job order costing adalah tentang
bagaimana biaya di alokasikan ke dalam produk yang akan diproduksi.
Terus mengapa pengalokasian biaya ke produk itu perlu di lakukan ya agar dapat
membantu manajer menjalankan dan memenuhi 3 aktivitas utama yaitu planning,
controlling dan decision making dan itu semua diperlukan agar perusahaan dapat
mengetahui ending inventory dan COGS yang mana tujuannya untuk external
reporting karena kan dari yang kita pelajari waktu waktu lalu managerial
accounting dan financial accounting itu saling berhubungan.
Nah selanjutnya dalam pengalokasian biaya ada 2 metode yaitu:
1. job order costing
2. process costing
Perusahaan perlu menggunakan job order costing, ketika produksi produk berbeda-
beda, unik dan harus diproduksi pada satu periode.
Secara umum, perusahaan mengkategorikan biaya menjadi tiga kategori: 1. Bahan
langsung, 2. Tenaga kerja langsung, dan 3. Overhead manufaktur. Dalam overhead
manufaktur, itu termasuk bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Saat menghitung Biaya Bahan Langsung, perusahaan harus menyediakan dua
dokumen penting yaitu bill of material dan the materials requisition form. Setelah
pesanan produksi selesai, departemen akuntansi akan secara otomatis menerbitkan
job cost sheet yang mencatat biaya bahan, tenaga kerja, dan factory overhead yang
digunakan dalam produksi. Dan untuk mengukur biaya tenaga kerja langsung,
perusahaan akan mengeluarkan time ticket yang menunjukkan ringkasan dari
semua aktivitas karyawan.
Dan jika disambung dengan managerial perspektif, job order costing sangat
berpengaruh dan perlu dipelajari oleh manajer karena manajer perlu tau
dialokasikan kemana semua biaya produksi, karena ketika perhitungan salah atau
asal-asalan maka akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan dan
keputusan pada hargapun pasti terpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai