PEDOMAN
TATA NASKAH
RUMAH SAKIT SANTOSA HOSPITAL
BANDUNG KOPO
PEDOMAN TATA NASKAH
SHBK
PEDOMAN
TATA NASKAH
SANTOSA HOSPITAL BANDUNG KOPO
2014
KATA PENGANTAR
Untuk dapat terjadinya persamaan persepsi dalam penyusunann dokumen yang terkait
dengan penyelenggaraan rumah sakit, maka disusunlah Pedoman Penyusunan Tata Naskah
Santosa Hospital Bandung Kopo
Semoga Pedoman Tata Naskah ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan pihak-pihak
yang terkait. Akhirnya saran dan koreksi demi perbaikan pedoman ini sangat kami
harapkan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan..................................................................................................1
C. Sasaran......................................................................................................................1
D. Asas...........................................................................................................................2
E. Ruang Lingkup.........................................................................................................2
F. Pengertian Umum.....................................................................................................2
BAB II TATA NASKAH.....................................................................................................4
A. JENIS........................................................................................................................4
1. Peraturan..............................................................................................................4
2. Keputusan Direktur..............................................................................................4
3. Kebijakan.............................................................................................................4
4. Pedoman/Panduan................................................................................................4
5. Prosedur...............................................................................................................5
6. Instruksi Kerja.....................................................................................................5
7. Catatan Mutu.......................................................................................................5
B. Susunan Naskah........................................................................................................5
1. Peraturan..............................................................................................................5
2. Keputusan Direktur..............................................................................................8
3. Surat Kebijakan.................................................................................................11
4. Pedoman/Panduan..............................................................................................13
5. Standar Prosedur Operasional............................................................................14
BAB II PENYUSUNAN PEDOMAN/PANDUAN/PROGRAM........................................16
C. Format Program Kerja............................................................................................16
1. Tujuan Program.................................................................................................16
2. Sistematika Program/Format Program..............................................................16
3. Petunjuk Penulisan Program..............................................................................17
BAB III PENYUSUNAN NASKAH...................................................................................19
A. Penyusunan Naskah Regulasi.................................................................................19
B. Penyusunan Naskah Surat.......................................................................................19
C. Penulisan data pribadi pada surat elektronik..........................................................20
D. Bentuk Cap/ Stempel Santosa Hospital Bandung Kopo.........................................21
Pedoman Tata Naskah Santosa Hospital Bandung Kopo | 2014 iii
E. Sampul Surat Santosa Hospital Bandung Kopo.....................................................22
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................23
A. Latar Belakang
Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Santosa Hospital Bandung Kopo
diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Santosa Hospital Bandung
Kopo. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan Santosa Hospital Bandung
Kopo adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata
naskah penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang
perkantoran.
Tata Naskah di Lingkungan Santosa Hospital Bandung Kopo sebagai salah satu
unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan,
penggunaan lambang rumah sakit, logo, stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam naskah.
2. Tujuan
Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Santosa Hospital Bandung Kopo
bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tertulis yang berhasil guna dan
berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di lingkungan
Santosa Hospital Bandung Kopo.
C. Sasaran
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan
tata naskah di lingkungan Santosa Hospital Bandung Kopo;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam
lingkup administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tertulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Santosa Hospital
Bandung Kopo yang efisien dan efektif;
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman umum Tata Naskah di lingkungan Santosa Hospital Bandung
Kopo meliputi pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta
kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta
kewenangan penandatanganan naskah.
F. Pengertian Umum
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
2. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan
penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi.
3. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata
naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga,
singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
4. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi yang
dilakukan antar unit kerja di lingkungan Santosa Hospital Bandung Kopo, secara
vertikal dan horisontal.
5. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi yang
dilakukan oleh Santosa Hospital Bandung Kopo dengan pihak lain di luar..
6. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan bentuk
redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo, dan stempel.
7. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban yang ada
pada seorang pejabat untuk menadatangani naskah sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab pada jabatannya.
8. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam naskah
A. JENIS
Jenis-jenis tata naskah Santosa Hospital Bandung Kopoterdiri dari :
1. Peraturan
Peraturan adalah aturan yang mengatur agar tata kelola korporasi (corporate
governance) terselenggara dengan baik melalui pengaturan hubungan pemilik,
pengelola, komite medik dan tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit.
Merupakan produk internal yang memiliki kekuatan hukum dan mengikat seluruh
komponen rumah sakit
2. Keputusan Direktur
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan pokok
atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-
undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas
umum dan pembangunan, misalnya penetapan organisasi dan tata kerja unit
pelaksana teknis, penetapan ketatalaksanaan organisasi, program kerja dan
anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.
3. Kebijakan
Kebijakan rumah sakit adalah penetapan Direktur/Pimpinan rumah sakit pada
tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat.
Karena kebijakan bersifat garis besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut
perlu disusun pedoman/panduan dan prosedur sehingga ada kejelasan langkah-
langkah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
4. Pedoman/Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk
menentukan atau melaksanakan kegiatan. Sedangkan panduan adalah merupakan
petunjuk dalam melakukan kegiatan.
Pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1 (satu)
kegiatan. Agar pedoman/panduan dapat diimplementasikan dengan baik dan benar,
diperlukan pengaturan melalui SPO
5. Prosedur
Prosedur adalah suatu tata cara kerja kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.
Prosedur menggambarkan suatu aktifitas yang mengalir dalam satu organisasi. Di
level inilah flowchart dan workflow dikelompokan.
Prosedur di Santosa Hospital dibuat dalam kombinasi yang saling melengkapi,
yaitu naratif proses yang tertulis dalam beberapa halaman dan juga bisa dilengkapi
dengan flowchart dan workflow.
6. Instruksi Kerja
Instruksi kerja adalah salah satu dokumen yang berisi tentang instruksi-instruksi
yang harus dilakukan oleh semua pihak di Santosa Hospital Bandung Kopo.
Kalimat-kalimatnya lebih bersifat instruktif, bukan narasi.
Instruksi kerja berupa penjelasan pelaksanaan suatu aktifitas dalam prosedur yang
pada umumnya dilakukan oleh satu jabatan/posisi. Misal instruksi kerja
menghidupkan mesin, memadamkan api kebakaran, dan lain-lain
7. Catatan Mutu
Catatan mutu adalah bukti dari proses kerja yang sudah dilakukan /dikerjakan.
Bukti ini dapat ditulis dalam sebuah form sesuai prosesnya masing-masing
Catatan mutu pada prinsipnya juga merupakan suatu dokumen yang dibuat dalam
format form, dengan nomor dokumen sesuai dengan prosedur pengendalian
dokumen.
G. Susunan Naskah
Susunan naskah terdiri dari kepala, isi, dan penutup naskah, sedangkan susunan surat
terdiri dari kepala, pembuka, isi dan penutup surat
1. Peraturan
Bentuk dan susunan naskah peraturan di Santosa Hospital adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Santosa Hospital Bandung
Kopo.
b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis
simetris dengan huruf kapital.
c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata Peraturan.
2) Pembukaan
a) Jabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, di letakkan di tengah margin
serta ditulis dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan peraturan.
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri;
Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan peraturan
perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan peraturan
tersebut. Peraturan perundang -undangan yang menjadi dasar hukum
adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan
kata menimbang.
c) Diktum
Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin;
Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf
awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua;
nama peraturan sesuai dengan judul (kepala) tanpa RI, seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang dirumuskan dalam
diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan peraturan.
4) Kaki
Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang memuat
penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan peraturan yang terdiri atas
tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama
lengkap pejabat yang menandatangani.
5) Penandatanganan.
Peraturan Direktur ditandatangani oleh Direktur Santosa Hospital Bandung
Kopo dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi.
===============
=================================================
PERATURAN DIREKTUR SANTOSA HOSPITAL BANDUNG KOPO
NOMOR : …………………………………
TENTANG
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
DIREKTUR SANTOSA HOSPITAL BANDUNG KOPO
2) Pembukaan
a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di tengah
dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan.
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda
baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri.
Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan keputusan yang
memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi
dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih
tinggi.
c) Diktum
Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa
spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah margin.
Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan,
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf
awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua.
Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
dst
4) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda
tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat keputusan.
5) Penandatanganan.
Surat Keputusan Direktur ditandatangani oleh Direktur Santosa Hospital
Bandung Kopo dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi.
Format Naskah Keputusan Direktur Utama
LOGO SHBK
================================================================
TENTANG
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
DIREKTUR SANTOSA HOSPITAL BANDUNG KOPO
1) Kepala
a) Kopnaskah dinas surat edaran terdiri atas gambar logo Santosa Hospital
Bandung Kopo.
b) Tulisan surat edaran dicantumkan di bawah logo Santosa Hospital
Bandung Kopo, ditulis dengan huruf kapital.
c) Nomor surat edaran ditulis dibawah surat edaran dengan huruf kapital.
Penomoran surat edaran
2) Pembukaan
a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di tengah
dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan.
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda
baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri.
Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan keputusan yang
memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi
dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih
tinggi.
c) Diktum
Diktum Memutuskan ditulis simetris ditengah, seluruhnya dengan huruf
capital, serta diletakan ditengah margin.
Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan,
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf
awal kata. Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua.
Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan keputusan.
4) Kaki
Kaki Peraturan merupakan bagian akhir substansi (isi) kebijakan yang memuat
penanda tangan penetapan kebijakan, pengundangan kebijakan yang terdiri atas
tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama
lengkap pejabat yang menandatangani
5) Penandatanganan.
Kebijakan ditandatangani oleh Direktur Santosa Hospital Bandung Kopo dan
keabsahan salinan dilakukan oleh bagian xxxxxxxxxxxxxx
4. Pedoman/Panduan
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi Pedoman / Panduan maka sulit
untuk dibuat standar sistematikanya atau format bakunya. Oleh karena itu
Santosa Hospital Bandung Kopo menyusun sistematika Pedoman/Panduan
sebagai berikut :
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk
menentukan atau melaksanakan kegiatan. Sedangkan panduan adalah merupakan petunjuk
dalam melakukan kegiatan. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pedoman mengatur
hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1 ( satu ) kegiatan. Agar pedoman/ panduan dapat
diimplementasikan dengan baik dan benar, diperlukan pengaturan melalui SPO.
Pedoman Tata Naskah ini ditetapkan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan tertib
administrasi perkantoran di lingkungan Santosa Hospital Bandung Kopo. Dengan harapan
unit-unit kerja dilingkungan rumah sakit dapat mengikuti dan mematuhi terhadap
implemetasi di dalam penyelenggaraan pelayanan.
Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I. Pendahuluan…..
1.1 Latar Belakang…..
1.2 Tujuan….
1.2.1 Tujuan Umum……
1.2.2 Tujuan Khusus…..
1.3 Landasan dan Referensi….
BAB II. Gambaran Umum Rumah Sakit
BAB III. Visi,Misi,Falsafah,Nilai dan Tujuan Rumah Sakit
BAB IV. Struktur Organisasi Rumah Sakit
BAB V. Struktur Organisasi Kerja
BAB VI. Uraian Jabata
BAB VII. Tata Hubungan Kerja
BAB VIII. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX. Kegiatan Orientasi
BAB X. Pertemuan Rapat
BAB XI. Pelaporan
* Laporan Harian
* Laporan Bulanan
* Laporan Tahunan
BAB I
PENDAHULUAN
Era globalisasi membuka kesempatan kepada semua Rumah Sakit untuk meningkatkan
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat,demikian juga dengan pelayanan Intensif Care
Unit.
Intensif Care Unit merupakan unit dan bagian integral dari pelayanan Santosa
Hospital Bandung Kopo.Seluruh kegiatan pelayanan di ICU dilakukan oleh
Multidisiplin dan multi profesi yang melibatkan profesi medic,perawat dan non medis.
Sebagai rumah sakit yang senantiasa mengejar standar tertinggi dalam pemberian
pelayanan, maka SHBK merasa perlu menyusun suatu pedoman,agar dapat dijadikan
acuan dalam segala proses pengelolaan Intensif Care Unit, baik dalam penyusunan
kebijakan,prosedur, maupun oprasional sehari-hari di nit pelayanan intensif.
1.2 Tujuan
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Santosa Hospital Bandung Kopo (SHBK) hadir di kota Bandung yang berhawa sejuk dan
terletak di Jl.K.H.Wahid Hasyim (Kopo) 461-463. SHBK merupakan rumah sakit Santosa
kedua di Kota Bandung.
SHBK terdiri dari Gedung Utama (8 lantai & 1 basement) serta Gedung Pusat Layanan
Kanker Terpadu (7lantai) yang dibangun di atas lahan seluas 1,7 Ha dengan luas bangunan 41.000
m2.Fasilitas penunjang yang tak kalah penting adalah area terbuka berkonsep
Green Hospital serta area parker yang luas.
SHBK adalah rumah sakit dengan fasilitas pelayanan kesehatan umum dengan layanan unggulan
onkologi/kanker, serta dilengkapi peralatan mutakhir dan didukung oleh
tenaga medis professional.
Sebagau rumah sakit yang memberikan jasa pelayanan professional, SHBK memandang
Penting sumber daya manusia sebagai sumber daya utama dalam pelayanan kami.
Oleh karena itu kami mempunyai komitmen kuat untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan
dan profesionalisme melalui pendidikan dan pelatihan berkesinambungan baik di dalam maupun
luar negeri.
BAB III
VISI,MISI,FALSAFAH RUMAH SAKIT
1.Visi
Menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
dengan unggulan memberikan pelayanan kanker terpadu yang menjadi rujukan bagi rumah sakit
dan masyarakat Jawa Barat sekitarnya.
2.Misi
1.Memberikan pelayanan kesehatan umum dan kanker terpadu yang bermutu
serta terjangkau dan menjadi rumah sakit rujukan bagi rumah sakit dan
masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya.
2.Berpartisipasi dalam pendidikan kesehatan dan riset di bidang kedokteran
3.Memberikan suasana rumah sakit yang nyaman,aman,ramah dan efektif
3.Falsafah
1.Visi Unit Pelayanan Intensif
Menjadi ICU unggulan rumah sakit di Jawa Barat
2.Misi Unit Pelayanan Intensif
a.Memberi pelayanan secara intensif sesuai standard dan kode etik profesi berbasiskan
profesionalisme kepada semua pasien
b.Memberikan pelayanan keperawatan yang aman,nyaman,ramah,efisien dan efektif
berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapeutik
c.Mengutamakan mutu dan kepuasan pelanggan
d.Bekerja yang dijiwai semangat kerjasama,saling menghormati,professional dan
bertanggung jawab
e.Mengembangkan ilmu pelayanan keperawatan di bidang perawatan intensif melalui
program berkelanjutan secara formal dan informal
f.Menjadi pusat pendidikan dan pengembangan pelayanan perawatan intensif
di Indonesia, khususnya di Jawa Barat
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
President Director
SANTOSA HOSPITAL BANDUNG KOPO PT. Sanbe Prakarsa Husada
TAHUN 2014 Drs. Jahja Santoso, Apt
Dewan Pengawas RS
Director
Satuan Pengawas Chief Medical & Nurse Officer Chief Financial Officer
Chief Operation Officer
Internal
Finance and
Marketing & CS Nursing Senior Medical Senior GA and HR Accounting
Manager Manager Manager Senior Manager Senior Manajer
Tim KIC
Dokter Jaga
Sekertaris Administrasi
CI
Asisten Perawat
( Nurse Aid )
BAB VI
URAIAN JABATAN
2.Melaporkan hal-hal yang perlu untuk dilaporkan kepada Konsultan intensive Care
(KIC) bila pasien tersebut dirawat bersama dengan KIC
3.Melakukan penanganan bila terjadi kasus emergency,contoh:gagal nafas,syok
Dan henti jantung
4.Menerima laporan keadaan pasien dari perawat unit pelayanan intensif,kecuali dalam
keadaan emergency perawat dapat langsung melapor kepada dokter penanggung
jawab pasien atau KIC
5.Melaporkan keadaan pasien selama jam jaga pada forum Morning Briefing dan
menginput data pasien di system IT
6.Membantu memeberikan nformed consent kepada pasien dan keluarga pasien bila
tidak ada DPJP
7.Mendampingi DPJP saat visit
8.Melaporkan hasil pemeriksaan peninjang kepada DPJP,bila dalam keadaan emergency
Dapat diwakili oleh perawat
9.Menulis resep obat dalam formulir order obat pasien
10.Selalu dalam keadaan siap melayani pasien jika dibutuhkan
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
1.Kualifikasi Supervisor
1.Pendidikan formal : Dokter Konsultan Intensive Care
2.Pendidikan informal : pernah mengikuti pelatihan manajemen supervise
3.Minimal berpengalaman 3 tahun sebagai dokter konsultan intrnsive care (KIC)
4.Memiliki kepribadian : sehat jasmani dan rohani,mencintai profesi dan tugasnya
memiliki jiwa kepemimpinan,berwibawa,jujur,disiplin,loyal,tegas,bertanggung jawab
bijaksana dan berwawasan luas
5.Memiliki kemampuan konseptual,teknis dan hubungan antar manusia yang baik
6.Bersedia melaksanakan tugas diluar jam kerja
7.Memiliki SIP (Surat Ijin Praktek) di Santosa Hospital Bandung Kopo
2.Kualifikasi Koordinator
1.Memiliki pendidikan berijazah minimal D3 Keperawatan
2.Memiliki pengalaman minimal 3 tahun di unit pelayanan intensif
3.Pernah mengikuti pelatihan Intensive Care Unit,ACLS,Manajemen Kepala Ruangan
4.Memiliki kondisi fisik sehat jasmani dan rohani
5.Memiliki SIP (Surat Ijin Perawat)
6.Memiliki SK Pengangkatan
Program orientasi karyawan baru bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dan
peraturan kepegawaian rumah sakit Santosa Bandung Kopo secara keseluruhan.
Kegiatan orientasi karyawan baru yag dilakukan secara terprogram setiap
tahunnya,kegiatan tersebut ruang lingkupnya adalag sebagai berikut :
A.Gambaran Umum,Budaya Organisasi,dan kegiatan-kegiatan rutin
1.Pengenalan personil
2.Orientasi ruangan dan pengenalan alat-alat
3.Pengenalan budaya organisasi
4.Sosialisasi misi,visi dan struktur organisasi rumah sakit Santosa Bandung Kopo
5.Sosialisasi struktur organisasi unit Pelayanan Intensif
6.Sosialisasi peraturan dan kebijakan unit pelayanan intensif
7.Prestasi Santosa Hospital Bandung Kopo
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
1.Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan sebulan sekli
Waktu :Setiap Rabu ke tiga setiap bulan
Jam :13.00 sampai dengan selesai
Tempat :Ruang Uinit Pelayanan Intensif
Peserta :Supervisor dan seluruh staf unit pelayanan intensif
Materi :
1.Evaluasi kinerja unit pelayanan intensif
2.Evaluasi SDM unit pelayanan intensif
3.Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan unit
Pelayanan intensif
4.Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di unit
Pelayanan intensif
5.Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja unit
Pelayanan intensif
6.Sosialisasi kebijakan Rumah Sakit
Kelengkapan rapat : undangan,daftar hadir,notulen rapat,laporan/rekomendasi
usulan kepada pemimpin
2.Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas dan
diselesaikan segera
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Supervisor dan staf terkait
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu di bahas
Kelengkapan rapat : undangan,daftar hadir,,notulen rapat,laporan/rekomendasi/
usulan kepada pimpinan
BAB XI
PELAPORAN
1.Laporan Harian
Laporan harian unit pelayanan intensif meliputi :
a.Laporan pelayanan pasien unit pelayanan intensif
b.Laporan jumlah kunjungan pasien unit pelayanan intensif
2.Laporan Bulanan
Laporan bulanan terdiri dari laporan intern dan extern
Laporan intern meliputi :
a.laporan kinerja pelayanan rumah sakit SHBK
Laporan extern dilaporkan ke Kemenkes dan Dinas kesehatan berupa system informasi
rumah sakit
Laporan Semester
Laporan semester meliputi rekapan bulanan laporan kinerja SHBK
3.Laporan Tahunan
Unit Pelayanan Intensif membuat laporan tahunan terdiri dari :
Rekapan bulanan laporan kinerja mutu pelayanan Santosa Hospital Bandung Kopo