NOTA DINAS
Bersama ini kami sampaikan dengan hormat hasil Rapat Koordinasi Analisa dan
Evaluasi kesiapsiagaan menghadapi La Nina pada hari Kamis tanggal 4 November 2021 pukul
09.00 s/d 13.00 melalui Zoometting dengan poin-poin sebagai berikut :
BMKG
1.Berdasarkan monitoring BMKG saat ini nilai anomali ENSO telah melewati ambang
batas
La Nina, (-0.96) pada Dasarian III Oktober 2021.
2. La nina diprediksi terus berkembang intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga
Februari2022.
3. Dari kejadian La Nina tahun 2020 lalu, menunjukkan bahwa curah hujan mengalami
peningkatan pada November Desember-Januari terutama di wilayah Sumatera bagian selatan,
Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan, berkisar
antara
20 - 70% di atas normalnya. La Nina tahun ini diprediksikan memiliki dampak yang relatif
sama.
4. Hingga awal November zona musim telah memasuki musim hujan : meliputi wilayah
Aceh
bagian tengah, Jawa Barat bagian selatan, Jawa Tengah bagian barat, sebagian Jawa
Timur
bagian selatan, Bali, Kalimantan Utara, sebagian besar Kalimantan Timur, Pulau Seram
bagian selatan.
5. Sebagian wilayah Indonesia akan memasuki periode Musim Hujan mulai Oktober ini,
meliputi
wilayah : Aceh bagian timur, Riau bagian tenggara, Jambi bagian barat, Sumatera
Selatan
bagian tenggara, Bangka Belitung, Banten bagian barat, Jawa Barat bagian tengah, Jawa
Tengah
bagian barat dan tengah, sebagian DI Yogyakarta dan sebagian kecil Jawa Timur, Kalimantan
Utara. Kemudian Beberapa wilayah yang lain akan memasuki musim bulan November 2021
nanti diprakirakan 87.7% wilayah Indonesia.
6.Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan akan mengalami periode transisi
awal masuk musim sehingga perlu diwaspadai fenomena cuaca ekstrim. Puncak
Musim Hujan pada Januari – Februari 2022, perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan
terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana
hidrometeorologi.
7.Berdasarkan Peta Potensi Banjir dari BMKG, Jatim khususnya Wilayah Kab.Mojokerto
termasuk dalam zona Kuning atau sedang pada bulan November 2021 s/d Januri 2022
BNPB
1. Apel Kesiapsiagaan segenap Personil dan perangkat daerah baik provinsi maupun
kabupaten / kota
2. Penyusunan rencana kontijensi di provinsi – provinsi yang diperkirakan akan
mengalamipeningkatan intensitas dan curah hujan akibat La Nina
3. Pemerintah daerah untuk menetapkan status siaga darurat jika diperlukan.
4. Melakukan giat kesiapsiagaan seperti konsolidasi relawan dan sosialisasi keluarga
tangguh bencana di provinsi dan kab/kota
5. Memperkuat sistem peringatan dini berbasis masyarakat untuk keperluan kedaruratan
dan evakuasi
6. Memastikan jejaring komunikasi peringatan dini berbasis masyarakat dan komunitas
berjalan baik dan komunitas berjalan baik paa saat diperlukan
7. Memperkuat Fungsi Pusdalosps – PB didaerah
BASARNAS
1. Basarnas Siap membantu 24 jam dan 7 hari selalu siaga dalam menghadapi dampak
2. pada Tugas dan Fungsi pertolongan Basarnaas siap dipanggil dan bisa menghubungi
1. Surat Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Prov.Jatim pada tahun 2021 masih
dalam proses
2. dalam menghadapi lokasi rawan banjir / longsor perhatikan sistem peringatan dini
3. Mengaktifkan Destana – destana yang telah terbentuk
4. Pangkas dahan – dahan yang berpotensi jatuh saat hujan tiba.
KEPALA BIDANG
PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
NOTA DINAS
Bersama ini kami sampaikan dengan hormat hasil Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi
Implementasi Inmendagri Nomor 15/2021 tentang PPKM Darurat Jawa dan Bali yang dilaksanakan
oleh Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri pada hari Jumat tanggal 16
Juli 2021 pukul 08.00 s/d 09.30 melalui Zoometting dengan poin-poin sebagai berikut :
1. Pemerintah Daerah agar melaporkan tentang :
a. Implementasi dari regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah terkait dengan
Inmendagri Nomor 15/2021.
b. Pembentukan Posko serta pelaksanaannya apakah sudah difungsikan sebagaimana mestinya.
c. Rapat Rutin Pemda dengan Forkopimda dan stakeholder terkait di daerah.
Agar dilaporkan setiap hari Jumat ke link http://Tiny.CC//Poskokelurahan.
2. Pemerintah Daerah agar menyediakan tempat isolasi mandiri bagi karyawan dan karyawati serta
keluarganya yang terpapar covid-19.
3. Pemerintah Daerah agar memanfaatkan gedung Diklat yang dimiliki daerah sebagai tempat
isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan OTG.
4. Arahan presiden agar pemulasaran jenazah covid-19 tidak ditangani oleh tenaga kesehatan
karena tenaga kesehatan saat ini sudah kuwalahan menangani lonjakan kasus Covid-19 yang
tidak terkendali.
5. BPBD dapat membantu mengkoordinasikan pemulasaran jenazah covid-19 di daerah bersama
dengan Satgas Daerah, Satpol PP, relawan maupun Ormas.
6. Pemerintah Daerah dapat menggunakan anggaran BTT untuk pemulasaran jenazah, dan BNPB
sedang menyusun regulasi untuk penggunaan DSP yang ada di BNPB agar dapat digunakan di
daerah untuk pemulasaran jenazah.
7. DSP juga dapat digunakan untuk pengadaan sarana prasarana yang diperlukan untuk
pemulasaran jenazah covid-19.
Demikian kami sampaikan dan mohon petunjuk lebih lanjut.
NOTA DINAS
Bersama ini kami sampaikan dengan hormat hasil Rapat Koordinasi Pemulasaran Jenazah
Covid-19 untuk Pemda di Wilayah Jawa Bali yang diselenggarakan oleh Dirjen Bina Administrasi
Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri pada hari Jumat tanggal 16 Juli 2021, pukul14.30 s/d
16.30 melalui Zoometting sebagai berikut :
4. TANGGAPAN
- SE Mendagri tentang pemulasaran jenazah covid-19 akan mengatur tentang :
Keterlibatan BPBD
Keterlibatan pihak ketiga dan relawan
Penganggaran melalui Dana Desa atau sumber dana lainnya.