Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“FREQUENCY SHIFT KEYING ( FSK )”

MATA KULIAH DASAR TELEKOMUNIKASI

Disusun Oleh;

Taufik Hidayat F 441 20 054

Dicky Christian Saul F 441 20 063

Ja’far Jarir F 441 20 061

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan
karuniNyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“FREQUENCY SHIFT KEYING(FSK)” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah DASAR TELEKOMUNIASI,selain itu,makalah ini juga bertujuan utuk
menambah wawasan kita tentang dunia telekomunkasi

Kami menyadari ,makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu,kritk dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Palu, April 2021

Penulis
Daftar Isi

JUDUL

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A..Latar Belakang Masalah...........................................................................................

B..Rumusan Masalah....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.. FREQUENCY SHIFT KEYING..............................................................................

B.. PEMBANGKITAN FREQUENCY SHIFT KEYING ( FSK ).........................................

C.. PENDETEKSIAN FSK ( DEMODULASI FSK )..........................................................

BAB III PENUTUP

3.1..Kesimpulan..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Modulasi adalah suatu proses yang mengubah parameter - parameter dari gelombsng
pembawa ( carrier wave ) sesuai dengan gelombang pemodulasi ( sinyal informasi ) .
Parameter - parameter dari gelombang pembawa yang dapat dimodulasi adalah amplitudo,
frekuensi dan fasa.

Pada komunikasi data biner sesuai dengan penggantian ( switching ) , parameter -


parameter tersebut berubah antara salah satu dari dua nilai yang telah ditentukan . Terdapat
tiga macam cara untuk melakukan pemodulasian gelombang pembawa , yaitu :

1. Amplitudo Shif Keying ( ASK ).


2. Phasa Shift Keying ( PSK ).
3. Frekuensi Shift Keying ( FSK ).

Pada Frequency shift Keying ( FSK ) , gelombang pembawa berubah bergantian antara
dua frekuensi yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada bagian penerima , gelombang
pembawa yang termodulasi oleh sinyal informasi dipisahkan untuk mendapatkan sinyal
informasi. Proses pemisahan sinyal informasi dari gelombang pembawa dinamakan
pendeteksian atau demodulasi ( demodulation ). Jenis - jenis pendeteksian tergantung pada
modulasi yang digunakan .

Pemilihan jenis modulasi yang digunakan suatu sistem tergantung pada beberapa faktor
, yaitu:

 Level desah ( noise ) yang masih diizinkan.


 Daya yang tersedia .
 Sistem modulasi dan demodulasi.
 Besar lebar jalur ( Band width ) yang tersedia.
 Jenis - jenis gangguan lain dari luar sistem yang masih
dipekenankan.

Pada pokok bahasan kali ini sistim modulasi yang akan dibahas adalah Frequency Shift
Keying.
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa itu FSK ?

2. Bagaimana Pembangkitan FSK ?

3. Bagaimana proses demodulasi pada FSK ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. FREQUENCY SHIFT KEYING

Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran frekuensi.
Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi
menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara harga-harga yang
telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak mempunyai fase terputus-putus.

Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai
dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. FSK merupakan metode
modulasi yang paling populer. Dalam proses ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke
bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark.
Keduanya merupakan standar transmisi data yang sesuai dengan rekomendasi CCITT. FSK juga
tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula.
Kehadiran gelombang pembawa dideteksi untuk menunjukkan bahwa pemancar telah siap.
Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi transmitter), masing-masingnya dapat dikenal
dengan frekuensinya.

Prinsip pendeteksian gelombang pembawa umumnya dipakai untuk mendeteksi


kegagalan sistem bekerja. Bentuk dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM.
Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam
variasi /deviasi ataupun frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less
(High atau Low, Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari
kandungan Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error
rate) sangat minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data
dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-
Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).
B. PEMBANGKITAN FREQUENCY SHIFT KEYING ( FSK ).

Pada modulasi FSK , frekuensi gelombang pembawa diubah - ubah antara dua niali yang
berbeda dalam bentuk pengiriman pulsa sinusoida dengan frekuensi tertentu yang mewakili
logika 0 dan pulsa sinusoida dengan frekuensi lainnya untuk logika 1. Gambar - 1
memperlihatkan gelombang yang termodulasi secara FSK sebagai fungsi waktu.

Gambar - 1. Gambar gelombang yang termodulasi FSK

sebagai fungsi waktu

Secara matematis , pembangkitan FSK dinyatakan sebagai berikut :

A cos ω1 t

fc(t)=

A cos ω2 t

dimana : f c ( t ) : gelombang pembawa termodulasi.

A : amplitudo gelombang pembawa ( V ).

ω1 : frekuensi sudut logika 1 ( rad )


ω2 : frekuensi sudut logika 0 ( rad ).

Dari persamaan ( 1 ) tampak bahwa terdapat dua nilai frekuensi yang berbeda . Secara
representatif frekuensi - frekuensi gelombang FSK dapat dimisalkan mempunyai f 1 = fc+ Δ f
dan f 2 = fc + Δ f , sehingga kedua frekuensi tersebut berbeda sebesar 2 Δ f hertz ( Hz )
atau dapat ditulis sebagai :

Fc ( t ) = A cos ( ω c ±Δω )t (

Dimana : f c ( t ) : gelombang pembawa termodulasi.

A : amplitudo gelombang pembawa ( V ).

ωc : frekuensi gelombang pembawa .

: 2π fc

Δω : simpangan frekuensi sudut ( rad ).

Pada dasarnya untuk membangkitkan FSK adalah sama dengan pembangkitan Modulasi
Frekuensi ( FM ), karena keduanya mengubah - ubah frekuensi gelombang pembawa sesuai
dengan sinyal informasi. Blok diagram pembangkitan ( modulator ) FSK ditunjukan pada
gambar berikut ini:

Gambar - 2. Diagram blok sistem pembangkitan FSK


osilator osilator
tanda spasi
f1
f2
masukan sinyal digital sakelar
penjumlah
penguat

tanda

saklar
pembalik spasi
Pembangkitan FSK terdiri dari 2 osilator lokal yang mempunyai frekuensi berbeda ,
yaitu f1 dan f2 . Apabila masukan diberi logika 1 , maka osilator dengan frekuensi f 1 akan on , dan
osilator f2 off. Sebaliknya apabila masukan diberi logika 0 , dengan rangkaian pembalik osilator
dengan frekuensi f2 akan on, dan osilator dengan frekuensi f1 off. Jadi pada keadaan ini
modulator FSK menghasilkan frekuensi f2 .

C. PENDETEKSIAN FSK ( DEMODULASI FSK ) .

Demodulasi adalah proses merubah gelombang termodulasi untuk memperoleh sinyal informasi.
Ada dua macam cara pendemodulasian atau pendeteksian FSK , yaitu :

1. Coherent Frequency Shift Keying ( CFSK ).


2. Noncoherent Frekuensi Shift keying ( NCFSK )

1. COHERENT FREKUENSI SHIFT KEYING (CFSK ).

Proses pendemodulasian sinyal CFSK yaitu dengan cara mengalikan sinyal yang datang dengan
frekuensi acuan yang dibangkitkan secara lokal pada penerima. Besarnya frekuensi lokal yang
dibangkitkan adalah sama dengan frekuensi yang digunakan untuk menunjukan logika 1 dan logika 0.
Pada demodulator diperlukan dua frekuensi dan fasa sinkronisasi untuk kedua osilator pada tiap
pensinyalan frekuensi, maka digunakan rangkaian PLL ( Phase Locked Loop ), dimana rangkaian PLL
ini akan menghasilkan frekuensi yang sama dengan frekuensi masukan .

Blok digaram dari sistem pendemodulasian pada CFSK adalah sebagai berikut :

cos t 1

x tapis lol os
rendah 2 1 Luaran biner
tapis lolos
Fc X rendah 2 

x tapis lolos
rendah 2 2
cos t 2
Gambar - 3. Blok diagram pendemodulasian CFSK

Suatu peralatan pembuat keputusan digunakan untuk memutusjkan apakah sinyal yang
dikirimkan merupakan digit logika 1atau logika 0, dengan suatu nilai ambang yang telah ditentukan .Pada

metode CFSK diperlukan dua osilator untuk membangkitkan dua sinyal frekuensi yaitu cos (
ωc

−Δω )t untuk
φ1 (t)dan cos ( ωc +Δω )t untuk
φ2 (t). Sinyal hasil kali kemudian
dilewatkan tapis ( filter ) lolos rendah dan dijumlahkan untuk mendapatkan kembali sinyal yang
dikirimkan.

2. NONCOHERENT FREQUENCY SHIFT KEYING

Pendemodulasian NCFSK merupakan sistem pendemodulasian dengan mendeteksi frekuensi


sinyal termodulasi, karena itu acuan fasa tidak diperlukan lagi. Hal inilah yang menyebabkan pada
NCFSK tidak diperlukan lagi adanya suatu lokal osilator pada penerima . Hal ini pula yang menyebabkan
sistem pendemodulasian NCFSK memiliki peluang kesalahan yang lebih besar dibandingkan dengan
sistem pendemodukasian CFSK . Tetapi secara praktis , hampir semua penerima FSK menggunakan
NCFSK. Blok diagram dari pendemodulasian secara NCFSK adalah sebagai berikut :

BPF 1 tapis lolos


rendah 2
y1(t)

S(t) Hasil
Pembanding

BPF 2 Detektor
selubung
y2(t)

Gambar – 4. Diagram blok pendemodulasian NCFSK


BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dalam penerapannya Modulasi FSK dan modulasi PSK lebih banyak digunakan
daripada modulasi ASK . Hal ini disebabkan gelombang pembawa yang dimodulasi FSK dan
PSK mempunyai selubung ( envelope ) yang tetap. Karena amplitudo tidak berubah - ubah ,
maka isyarat dapat diolah dalam penguat kelas - C dan pendeteksian dapat dilakukan dalam
taraf yang amat rendah.
Daftar Pustaka :

 Schwartz , Mischa. Transmisi informasi, Modulasi, dan Bising,


terjemahan Sri Jatno Wirjosoedijo, Erlangga, Jakarta , 1986.
 Roody, Denis & Coolen, Komunikasi Elektronika , terjemahan Ir. Kamal
Idris , Erlangga, Jakarta , 1986.
 Shanmugan, K Sam, Digital And Analog Communications Systems, John
Wiley & Sons Inc. , New York, 1979.
 Sigit Kusmaryanto, Diktat Kuliah: Sistem Transmisi Telekomunikasi,
Teknik Elektro UB, 2004

Anda mungkin juga menyukai