Anda di halaman 1dari 4

NAMA : YULIANA WILA

NIM : 859250059
MATA KULIAH : KONSEP DASAR IPA DI SD
TUGAS : 1 (satu)
JAWABAN

1. Perbedaan antara individu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer adalah sebagai
berikut : individu ialah satu makhluk hidup tunggal. Pada satu habitat, kumpulan individu
sejenis membentuk populasi, kumpulan populasi membentuk komunitas, dan kumpulan
komunitas saling berinteraksi membentuk ekosistem. Semua ekosistem yang ada di bumi
membentuk biosfer.
 Individu adalah satu organisme tunggal. Contohnya seekor kuda, sebatang pohon
mangga, dan seorang manusia.
 Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu habitat dalam satu
waktu tertentu. Contohnya di sebuah danau ada sekelompok ikan nila sedang mencari
makan, populasi pohon jati di Kabupaten Kudus pada tahun 2017 berjumlah 975.500
batang.  Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam
populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu.
 Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu habitat dan
waktu tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Contohnya adalah populasi tanaman padi, populasi rumput liar dan populasi tikus di
sebuah sawah membentuk komunitas sawah.
 Ekosistem merupakan kumpulan komunitas yang saling berinteraksi. Antara
komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen, konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai.
Ekosistem dibagi menjadi 2, yaitu: ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem
alami contohnya hutan, sungai, dan rawa. Contoh ekosistem buatan adalah ekosistem
taman, dan ekosistem akuarium.
 Biosfer adalah lingkungan yang dibentuk oleh keseluruhan ekosistem yang ada di
bumi. Semua ekosistem yang ada di bumi beserta atmosfer yang melingkupinya
saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem bumi.
2. Perbedaan antara rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan :
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan
urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai
konsumen, dan produsen.
Jaring- jaring makanan yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama
lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan
terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup
lainnya.
Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi
jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu
ekosistem. Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar
piramida. Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi
biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan
energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik.
Perbedaan secara umum antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan adalah rantai
makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan atau rantai makanan hanya proses
makan dimakan dengan sekala lebih kecil sedangkan jaring-jaring makanan merupakan
proses atau sekumpulan dari rantai makanan dengan sekala yang lebih besar dan luas.
Di dalam jaring makanan, stabilitas peningkatan ekosistem dikarenakan oleh kehadiran
jaring-jaring makanan yang kompleks. Rantai makanan tidak berpengaruh pada
peningkatan adaptasi dan daya saing makhluk hidup, sementara yang lebih kompleks
jaring-jaring makanan dapat meningkatkan kemampuan adaptasi dan daya saing untuk
bisa bertahan hidup.
3. Menurut saya ada beberapa kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem
a. Pembakaran hutan dan penebangan pohon
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem.Di dalam hutan hidup
berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal,
dan perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Banyak jenis tumbuhan yang menjadi
berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara
terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi
langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga
rafflesia.
Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan hewan yang hidup di
pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang
kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka.
Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan
perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar,
tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-
hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke
pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.
b. Perburuan Hewan secara Liar
Misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat
menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup
ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan
dengan kapal-kapal pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut.
Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring. Penangkapan secara liar
pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat
menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka.
c. Penggunaan Pupuk yang Berlebih
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan
banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan
pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani
ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran
hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan
sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat
dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan
pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi
ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa
air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara
sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur sampai menutupi
permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut akan
berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau
danau.
4. Mengapa anak kembar dapat memiliki perbedaan sifat :
Karakter anak itu ditentukan dari faktor  lingkungan. Meskipun mereka kembar tetapi
apabila mereka dipisahkan di lingkungan yang berbeda. Mereka pun akan berbeda dari
beberapa segi. Perbedaan – perbedaan itu sangat jelas sekali. Pada dasarnya orang tua
memberikan asupan yang sama tapi anak kembar tersebut tidak semuanya dalam
mengimplementasikan  asupan – asupan tersebut dengan baik dan sama. Karena
implementasi ini yang akan menentukan mereka untuk membina sebuah harapan yang
masih bersifat abstrak.
Dapat juga dipengaruhi dari faktor genetik dan anak-anak yang lebih sering terpapar
terhadap faktor stres cenderung memiliki kepribadian yang berbeda.
Kepribadian anak kembar identik yang berbeda juga dipengaruhi oleh adanya
pertumbuhan saraf baru.
Setiap manusia yang ada di dunia ini memiliki karakter yang berbeda meskipun mereka
anak kembar dan dilahirkan pada satu keluarga ( orang tua ) yang sama. Tetapi tidak
menutup kemungkinan sifat dan sikap mereka berbeda.
Individu memiliki karakter yang berbeda, sekalipun mereka kembar. Anak kembar yang
apabila di keluarga didik baik belum tentu juga dia akan baik. Karena pada dasarnya sifat
bawaan tidak akan selamanya ada pada karakter anak tersebut. Semakin tumbuh anak
semakin hilang juga sifat – sufat bawaannya ( keluarga ). Begitu pula anak kembar, tidak
selamaya kembar akan menjadi anak – anak, mereka pun sama kaya seperti individu yang
lain yang hidup normal. Anak kembar yang di pisahkan akan jelas berbeda, perbedaan itu
sangat tampak terjelas dari beberapa segi yaitu
a. Segi beribadah
Anak kembar yang tinggal di lingkungan pesantren dalam segi beribadah  dia
berkualitas sangat baik dibandingkan dengan anak kembar yang tinggal di lingkungan
non pesantren. Karena anak kembar yang tinggal di lingkungan pesantren dia benar –
benar di didik tentang keagamaan, tentang hidup yang mandiri, sholat tepat waktu dan
berbagai ibadah lainnya yang mengacu untuk kesehariannya.
b. Segi berbicara
Anak kembar yang tinggal di lingkungan pesantren dalam segi berbicara dia sopan
santun, bukan hanya terhadap teman sebaya dan orang yang lebih tua darinya. Tetapi
pada anak kecilpun dia akan sopan. Sedangkan anak yang tinggal di lingkungan non
pesantren biasa nya hanya pada orang tua saja dia bersopan santun
c. Segi berpakaian
Anak yang tinggal di lingkungan pesantren dalam segi berpakaian dia akan terlihat
sopan rapi dan selalu menutup auratnya dalam kesehariannya. Sedangkan anak yang
tinggal di lingkungan non pesantren dia lebih modis dan jarang sekali menutup
auratnya ( memakai jilbab )
d. Segi berpikir
Anak yang tinggal di lingkungan pesantren dalam segi berpikir dia berpikir secara
rasional, artinya dia tidak hanya menerima satu alas an dari sebuah masalah. Dia akan
menimbang memilih mana yang baik dan mana yang benar. Sedangkan anak yang
tinggal di lingkungan non pesantren cara berpikir cepat tidak rasional dan egois. Mau
dimengerti tapi tidak mau mengerti.

Anda mungkin juga menyukai