Anda di halaman 1dari 20

PT.

GARUDA INDONESIA

Nama dan NIM :


Riana ambarwati (201370061)
Fernando Samudera (201450037)
Jessica Meliantha (201550011)
Nini herlina (201550021)
Margaretha (201550023)
Vanessa Oktari (201550046)
Wilson Wahyudi Suyanto (201550106)
BAB I
Company Profile

Nama Perusahaan  :PT Garuda Indonesia


Status Perusahaan  :Perseroan Terbatas 
26 Januari 1949
Tanggal Pendirian :
Mulai beroperasi 28 Desember 1949
Aktivitas :Jasa Angkutan Udara Niaga
Jumlah Armada :148 Armada
Status Kepemilikan :Pemerintah Republik Indonesia (69,14%)
Investor Domestik (24,34%)
    Investor Internasional (6,12%)
Karyawan (0,4%)
Referensi Standar :IATA Operational Safety Audit (IOSA)
Jumlah Karyawan :7.008 orang (termasuk 4.821 karyawan tetap)

Sejarah berdirinya Perusahaan


Pada tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi Garuda Indonesia. Pada saat itu
nama maskapai adalah Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau
Gunung Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli pesawat ini
didapatkan dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000 Dollar Malaya
yang sama dengan 20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia sampai revolusi terhadap
Belanda berakhir. Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari Pemerintah
Republik Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart
Maatschappij, perusahaan penerbangan nasional Hindia Belanda. Garuda pada awalnya adalah hasil
joint venture antara Pemerintah Indonesia dengan maskapai Belanda, Koninklijke Luchtvaart
Maatschappij (KLM). Pada awalnya, Pemerintah Indonesia memiliki 51% saham dan selama 10 tahun
pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari
sahamnya pada tahun 1953 ke pemerintah Indonesia.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini. Oleh
karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950, Garuda
menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada Pemerintah Burma. Pada mulanya, Garuda memiliki
27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara dan jadwal penerbangan, sebagai kelanjutan dari KNILM.
Ini sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan pionir lainnya di Asia.Pada tahun 1953, maskapai
ini memiliki 46 pesawat. Tahun 1956 mereka mengangkut jamaah haji dan membuat jalur
penerbangan pertama ke Mekkah.
Pada tanggal 11 Februari 2011, Garuda memulai IPO sebagai langkah awal menuju bursa
saham. Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham dan
mengurangi penawaran saham dari 9.362 lembar ke 6.3 lembar saham. Garuda Indonesia
memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT Trans
Airways membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp.620 per lembar dengan total sebesar
Rp 1,53 triliun. Harga ini lebih rendah dari harga terendah yaitu Rp .395 per lembar, tapi masih
dibawah harga IPO sebesar Rp750 per lembar.

Struktur organisasi perusahaan


Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas
kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia

Misi Perusahaan

Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan


Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan
pelayanan yang profesional.

 Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan kepada pengguna
jasa yang terpadu dengan industri lainnya melalui pengelolaan secara profesional dan
didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.
 Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus meningkatkan
pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan, wisatawan dan kargo
termasuk penerbangan borongan.
 Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan keuntungan serta
menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha unit pendukung tersebut.

Fungsional Strategi
Marketing Mix :
1. Produk
Persaingan antarmaskapai penerbangan di Indonesia semakin ketat. Untuk menghadapi
persaingan ini, Garuda Indonesia melakukan terobosan dengan terus memperbaharui
armada yang dimilikinya.untuk itu Garuda Indonesia selalu mengutamakan banyaknya
pesawat baru yang canggih dan setiap lima tahun sekali Garuda Indonesia melakukan ganti
pesawat.
Produk jasa yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia terdiri dari :

A. Kelas Utama
Kelas utama akan tersedia pada pesawat B777-300ER. Akan tersedia 8 kursi kelas utama
dengan konfigurasi 1-2-1. Kabin kelas utama akan dilengkapi dengan 23" AVOD dan kursi
yang dapat disandarkan hingga 180 derajat menjadi flat-bed.
B. Kelas Eksekutif
Pesawat A330 (seri -200 dan -300) memiliki produk kelas eksekutif baru dengan Flat-Bed
seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan hingga 180 derajat. Kursi ini
memiliki sandaran tangan 11 inci,layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi, colokan
laptop pribadi, dan lampu baca pribadi
Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737 masih menggunakan kursi eksekutif lama. Boeing
747–400 memiliki ruang kaki 46"-48" dengan panjang kursi 16". Sementara di Boeing 737 ,
termasuk seri -300, -400, -500, dan seri -800 yang terbaru memiliki ruang kaki 41" to 44"
dengan panjang 19". Di beberapa pesawat, tersedia TV di setiap kursi.

C. Kelas Ekonomi
Tersedia di semua pesawat. Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung jenis pesawat,
dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-300 aircraft dan Boeing
737-800 yang lebih baru memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru yang menawarkan
layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD.

2. Place
Sebagai produk pelayanan jasa penerbangan yang paling terkemuka di Indonesia, maskapai
penerbangan ini terus mengembangkan pelayanannya dari segi jangkauan penerbangan
(tempat).

A. Saluran Distribusi
Distribusi dalam hal ini bukan berarti distribusi produk, melainkan lebih kepada pelayanan
jasa. Namun, distribusi oleh perusahaan ini rupanya dilakukan pada media iklannya melalui
majalah garuda yang bernama Garuda In-Flight Magazine . Majalah ini memiliki oplah 60.000
eksemplar dan didistribusikan pada seluruh penerbangan Garuda Indonesia. Hal ini
diterbitkan sebagai media on-board eksklusif dengan cerita perjalanan menarik di tujuan di
seluruh nusantara, fitur, wawancara dengan orang Indonesia terkenal dan artikel gaya hidup
pada anggur dan fine dining, belanja, fashion dan keindahan, budaya dan seni.

B. Jangkauan
Jangkauan wilayah penerbangan pesawat Garuda Indonesia sendiri sudah sejajar dengan
penerbangan internasional seperti Malaysia Airlines ataupun Singapura Airlines. Jangkauan
Garuda Airlines meliputi Singapura, Malaysia, Kuala Lumpur, Thailand (Bangkok, Ho Chi Minh
City), Manila, China (Shanghai, Beijing, Guangzhou, Hongkong, Taipe), Korea (Seoul), Jepang
(Tokyo, Osaka), Australia (Perth, Melbourne, Sydney) Arab Saudi (Jeddah, Riyadh, Dubai,
Dam Mam), dan Eropa (London, Amsterdam, Frankfurt, Paris). Sedangkan untuk
penerbangan lokal hampir ke semua wilayah di Indonesia terkecuali Irian Jaya.

C. Lokasi
Lokasi penerbangan sendiri yakni berpusat di Jakarta, tepatnya di bandara Soekarno-Hatta.

D. Inventory / Stok Produk


Seiring kemajuan serta kepercayaan konsumen terhadap Garuda Indonesia, perusahaan ini
juga menambah armada pesawatnya guna memperlancar pelayanan terhadap penumpang.
Pada 1965 misalnya, Garuda mendapat dua pesawat baru yaitu pesawat Jet Convair 990 dan
Pesawat Turboprop Lockheed L-118 Electra, setelah sebelumnya Pada 1953, maskapai ini
memiliki 46 pesawat.

E. Transportasi
Sebagai perusahaan penerbangan terkemuka dan nomor satu di Indonesia, perusahaan
Garuda Indonesia juga memberikan kemudahan fasilitas transportasi bagi para pengguna
jasa. Transportasi yang dimaksdu misalnya angkutan khusus bandara Soekarno-Hatta, dan
lain-lain.

3. Price
Harga yang ditawarkan tentu menyeimbangi dengan pelayanan (service) dari perusahaan. Ini
juga yang dilakukan oleh Perusahaan Garuda Indonesia. Harga yang diberikan untuk
berbagai tujuan penerbangan juga berbeda. Perbedaan juga termasuk kelas yang digunakan,
yaitu kelas eksekutif atau juga kelas ekonomi.

A. Daftar Harga
Garuda Indonesia menyediakan kemudahan untuk mengetahui harga tiker penerbangan
pada situs www.garuda-indonesia.com

B. Potongan Harga
Potongan harga bagi harga tiket Pesawat Garuda juga diberikan, terutama pada saat
momentum tertentu seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri, pada saat Bulan Ramadhan, atau
pada saat hari-hari tertentu.

C. Pemberian Hadiah
Pemberian hadiah dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk penghargaan bagi anak
bangsa. Contohnya, pada Turnamen Womens Circuit Garuda Indonesia Championships
menyediakan hadiah uang total 25.000 dollar AS atau Rp 221,2 juta.
D. Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran untuk pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia sendiri bisa dilakukan
dengan melalui online ataupun pemesanan melalui telepon.

E. Tenggang Waktu
Dalam pemesanan tiket, biasanya harga tiket yang sudah lewat tanggalnya tidak bisa dilihat
lagi di sistem reservasi, kecuali harga tiket yang telah di issued/dibuka dengan menggunakan
kode booking atau nomor tiket.

4. Promotion
Sebagai perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia, iklan sebagai media promosi
rupanya masih perlu dilakukan guna menyadarkan serta memberikan informasi baru tentang
Perusahaan Garuda Indonesia kepada masyarakat, terutama kepada pengguna setia Garuda
Indonesia.

A. Advertising
Advertising sebagai media iklan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia dilakukan
melalui media televisi, koran, hingga majalah. Iklan juga dilakukan pada media online
(website). Pada media televisi, iklan yang dilakukan oleh perusahaan sekelas Garuda
Indonesia ini tentu memerlukan biaya yang cukup besar untuk satu kali produksinya.

B. Personal Selling
Cara ini tidak dilakukan oleh Perusahaan Garuda Indonesia dalam melakukan penjualan tiket
pesawatnya. Personal selling misalnya hanya dilakukan melalui pelayanan via telepon atau
online.

C. Sales Promotion
Walaupun iklan sudah dilakukan melalui media visual seperti televisi, tapi promosi juga tetap
dilakukan Garuda Indonesia pada media cetak seperti koran dan majalah.

D. Public Relation
Untuk terus menjaga hubungan serta loyalitas pengguna jasa penerbangan Garuda
Indonesia, pihak perusahaan tentu tetap melakukannya melalui seorang Public Relation (PR).
Misalnya mengadakan seminar, donasi, dan kotak saran baik via customer service maupun
media online.
E. Direct Marketing
Direct Marketing (DM) atau pemasaran langsung dilakukan oleh perusahaan melalui media
telepon (customer service), atau para pengguna jasa penerbangan ini bisa membelinya
langsung di agent travel atau airlines terdekat.

F. Integrated Marketing
Tidak ada pemasaran terpadu pada perusahaan jenis penerbangan ini, yang ada adalah
penjualan tiket langsung di agent travel atau airlines.

G. Event Marketing
Event Marketing memang dianggap sebagai cara yang efektif dalam menjual produk.
Namun, dalam hal ini tidak ada penjualan tiket secara langsung di suatu acara, yang ada
hanya penawaran melalui iklan tentang discount (potongan harga tiket) saat hari-hari
tertentu seperti misalnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.

H. Local Area Marketing


Hampir di semua daerah di Indonesia terdapat agent travel sebagai Local Area Marketing di
daerah tersebut.

Sumber daya Manusia

Unit SDM melakukan transformasi peran dan fungsinya agar menciptakan nilai tambah
sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. Transformasi SDM dimulai di tahun 2008 dengan
meluncurkan beberapa inisiatif program diantaranya yaitu penentuan penempatan para karyawan
berdasarkan level organisasi dan tingkat pendidikan, termasuk di dalamnya penataan organisasi
yang efisien dan efektif agar dapat memudahkan proses penerjemahan visi, misi dan sasaran bisnis
kepada seluruh pihak internal.
Knowledge Based Management dilakukan di unit ini sehingga perencanaan sumberdaya
manusia dapat diimplementasikan dengan tepat. Program e-Recruitment Garuda Indonesia tidak
hanya mencakup tools publish vacant position, namun juga seluruh proses administrasi dan
pencatatannya. Sistem ini telah diterapkan sejak bulan September 2010 dengan merekrut posisi
Awak Kabin, untuk selanjutnya digunakan untuk posisi lainnya seperti Penerbang dan para
profesional.
Dalam bidang rekrutmen pekerja atau karyawan, perusahaan juga menyadari pentingnya
rekrutmen yang baik di tengah persaingan yang demikian ketat dalam memperebutkan sumber daya
manusia yang handal. Untuk itu faktor penyajian informasi, penyediaan proses dan kecepatan waktu
menjadi penting artinya dalam memperoleh karyawan berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan.
Untuk mengoptimalkan SDM, perusahaan juga telah memetakan potensi SDM dan mengalokasikan
pada fungsi organisasi yang tepat (unit bisnis maupun grup Perusahaan). Selain itu, Garuda juga
terus berupaya menyempurnakan pengelolaan karir sehingga lebih mudah memetakan pegawai
potensial dalam talent pool (grup Perusahaan).
Sistem pembelajaran e-learning juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM
perusahaan. Sementara itu, sejalan dengan strategi bisnis, Perusahaan berupaya
menyempurnakanHuman Capital Manual (HCM) yang mengatur tentang kebijakan SDM, organisasi,
rekrutmen dan seleksi, mutasi antar unit maupun antar perusahaan dalam grup, sistem penilaian
kinerja, pengembangan karir serta kompensasi dalam Human Resources Management System
sehingga menghasilkan SDM yang kompetitif, inovatif dan memiliki integritas tinggi sesuai sasaran
pencapaian bisnis perusahaan Selain program tersebut di atas, dalam upaya menciptakan tenaga
terampil dan profesional yang diproyeksikan untuk menduduki jabatan tertentu di masa depan,
Perusahaan membuka program rekrutmen jalur khusus yaitu Program Management Trainee.
Program ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga potensial yang diharapkan mampu menciptakan
perubahan dalam pola kerja, suasana kerja dan komitmen kerja yang tinggi. Melalui Program
Management Trainee ini, perusahaan juga memastikan ketersediaan kandidat suksesi yang
kompeten dan berkualitas.

Aspek Kegiatan PT. Garuda Indonesia

Garuda Indonesia adalah suatu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang
penyediaan jasa transportasi udara dan jasa-jasa lain yang terkait. Sebagai BUMN, Garuda juga
mempunyai tanggung jawab lain, yaitu sebagai agen pembangunan dengan tujuan membantu
Indonesia untuk tinggal landas, dan sebagai wakil/duta rakyat Indonesia, dimanapun Garuda berada.
Sehubungan dengan itu ada beberapa tanggung jawab lain yang diemban Garuda Indonesia yaitu :
 Meningkatkan industri sektor pariwisata di Indonesia

 Menciptakan lapangan kerja

 Melestarikan kebudayaan Indonesia

 Membantu pembangunan nasional


Secara umum kegiatan perusahaan adalah sebagai berikut :

 Mengelola penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat dan pengiriman kargo.

 Melayani pelanggan yang membeli tiket pesawat dan memberikan informasi mengenai
penerbangan, termasuk pengaduan.
 Menyiapkan, memeriksa dan menyerahkan kelengkapan dokumen kargo, seperti Surat
Muatan Udara (SMU) atau Air Way Bill (AWB) yang akan diserahkan kepada customer/agen.
 Menerima arsip dokumen SMU dan AWB dari pusat atas barang yang sudah terkirim untuk
dicocokan dengan catatan yang ada di perusahaan dan dibuat laporan penjualannya.
 Membuat laporan keuangan atas penjualan tiket dan kargo setiap bulan serta langsung di
kirim ke pusat

Evolusi Logo Garuda Indonesia

Tahun 1949 – 1969 : Logo Garuda Klasik


hal ini melambangkan bendera nasional Indonesia yang berwarna Merah Putih

Tahun 1969 – 1985 : Logo Oranye


Pada periode ini Garuda Indonesia semakin banyak melayani masyarakat di berbagai kota di
Indonesia, Logo ini segera menjadi akrab dengan identitas baru Garuda Indonesia dan
dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia.

Tahun 1985 – 2009 : Logo Burung Modern


Untuk mengantisipasi era persaingan terbuka dari industri penerbangan nasional dan dunia,
Garuda kembali mengubah logonya pada tahun 1985.
Tahun 2009 – Sekarang : Logo Sayap Alam
Kini Garuda Indonesia memperkenalkan konsep layanan baru yaitu “Garuda Indonesia
Experience”. Dalam konsep baru ini, Garuda Indonesia menggabungkan keramahan dan
suasana khas Indonesia, yang berakar pada budaya bangsa.

Keuangan
BAB II
ANALISA LINGKUNGAN

A. Social Environment General Force

1. Political – legal forces


Faktor politik dan hukum dalam suatu negara bisa mempengaruhi pengadaan rute ke
tempat tersebut serta mempengaruhi tingkat pengguna jasa. Kebijakan - kebijakan
pemerintah juga sangat berpengaruh ke negara secara menyeluruh. Contohnya kebijakan
akan harga avtur dan perpajakan.v

2. Economic forces
Prediksi pertumbuhan perekonomian dapat mencapai di atas 5,1% pada tahun 2017
(Bank Indonesia), dengan laju inflasi akandijaga pada tingkat dibawah 3% pada tahun 2017
(prediksi BankIndonesia) selain itu data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya
kenaikan pendapatan per kapita rakyat Indonesia dari tahun ke tahun dimana pada tahun
2015 pendapatan per kapitanaik menjadi Rp45,18 juta per tahun per kapita. Hal ini
tentuberdampak positif terhadap peningkatan jasa penerbangan, dan memberikan kondisi
serta iklim bisnis dan investasi yang baik bagi industri penerbangan di Indonesia.
Penerbangan nasional juga dihambat permasalahan mahalnya harga avtur dibanding di
negara lain, seperti Singapura dan Malaysia. Padahal, harga avtur pesawat sudah
melambung akibat depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang mencapai 23 persen. Di Medan
dan Mamuju, Papua, harga avtur masing-masing bisa mencapai US$ 91,9 per liter dan US$
100,19 per liter.
Penambahan armada baru yang akan meningkatkan nilai saham Garuda Indonesia agar
lebih banyak warga Indonesia yang dapat menggunakan armada dari Garuda Indonesia.
Dengan ini mampu menambah nilai dari Garuda Indonesia.

3. Sociocultural forces
Maskapai penerbangan melakukan program CSR sebagai bentuk  kepedulian sosial
serta juga difungsikan untuk meningkatkancitra perusahaan. Salah satu implementasinya
dengan mensponsori atau mendukung kegiatan-kegiatan sosial di sekitar lingkungan
perusahaan ataupun di daaerah-daerah tertentu. Lebih membangun kepercayaan dengan
masyarakat agar lebih banyak masyarakat yang memilih untuk memakai pesawat daripada
menggunakan transportasi darat atau laut. Menambah jabwal-jabwal penerbangan
dikarenakan banyak masyarakat yang berpergian saat liburan. Memberikan promo saat
liburan.

4. Teknologi forces
Teknologi merupakan hal yang sangat menunjang didunia sekarang, karena banyak
maskapai pesawat lain yang saling bersaing dan berlomba lomba untuk membuat inovasi
dan mengembangkan teknologi agar bisa menarik perhatian konsumen dan memanjakan
konsumen dengan produk-produknya sehingga bisa meraih keuntungan yang besar.
Teknologi pada jaman ini sudah sangat berkembang pesat dan cepat berkembang
seperti dengan jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan
bakar, membuat pemesanan tiket online dan menyediakan fasilitas wifi, TV, dan music
didalam pesawat

B. Task Environment (5 force Industry Analysis Porter)

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru


Persaingan yang kompetitif dalam industri penerbangan dengan masuknya pesaing
baru baik dari pasar domestik maupun internasional. Pesaing baru ini sebagian besar adalah
maskapai penerbangan berbiaya murah (Low Cost Carrier / LCC). Masuknya pesaing baru
khususnya LCC menimbulkan beberapa perubahan dalam industri penerbangan secara
keseluruhan. Salah satu perubahan yang dialami adalah meningkatnya persaingan harga
pada rute-rute penerbangan yang telah tersedia. Pesaing baru berbiaya rendah (LCC) telah
memperluas dan menambah frekuensi penerbangan sehingga mampu menurunkan pangsa
pasar Garuda Indonesia

2. Persaingan Antar Perusahaan dalam Industri


Persaingan yang dihadapi Garuda Indonesia dengan maskapai penerbangan lain
didasarkan pada beberapa faktor seperti harga, jadwal, jaringan rute, kualitas pelayanan,
tipe dan umur pesawat. Garuda Indonesia yang dikenal sebagai premium airlines
menawarkan harga tiket yang relatif mahal jika dibandingkan dengan maskapai pesaing
berbiaya murah (LCC), dan cenderung menjangkau pangsa pasar kelas menengah ke atas.

3. Produk Substitusi
Produk substitusi (pengganti) transportasi udara adalah jasa transportasi laut (kapal)
dan darat (mobil, kereta api, bus). Penggunaan jasa transportasi pengganti dapat menjadi
pilihan bagi pelanggan jika jarak yang ditempuh pendek dan biayanya lebih rendah
dibandingkan menggunakan transportasi udara.

4. Kekuatan Tawar menawar Pemasok


PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki beberapa pemasok yang mendukung
kegiatan operasionalnya antara lain PT Angkasa Pura (Persero), pemasok bahan bakar, dan
produsen armada pesawat dan mesin armada pesawat. Sangatlah penting bagi Garuda
Indonesia untuk memilih pemasok yang tepat yang dapat mendukung kegiatan usaha
penerbangan perusahaan, dengan tujuan dalam mengembangkan kualitas operasional dan
pelayanan Garuda Indonesia.

5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli


Sebagai premium airlines, konsumen layanan FSC (Full Service Carrier) dengan brand
Garuda Indonesia yang menggunakan rute penerbangan domestik adalah pelanggan yang
berada pada pangsa pasar menengah ke atas. Dengan demikian tidak semua masyarakat
dapat menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia.
Dengan demikian untuk melayani pelanggan rute penerbangan domestik, perusahaan
telah mengembangkan layanan FSC (Full Service Carrier) dan LCC (Lower Cost Carrier) yang
dapat menjangkau seluruh pangsa pasar di industri penerbangan domestik.
BAB III
SWOT ANALISIS
Strength Analisis
No Keterangan Bobot 1 2 3 4 5 Total
S1 Penerbangan dengan full servis pertama di 0,05 √ 0,15
Indonesia
S2 Memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit 0,2 √ 0,8
S3 Memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik 0,15 √ 0,6
sesuai standar maskapai full service
S4 Memiliki image dan prestasi yang baik dimata 0,15 √ 0,6
Internasional
S5 Memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan 0,05 √ 0,15
maskapai penerbangan lain
S6 Memiliki teknologi informasi yang mutakhir 0,1 √ 0,3
S7 Diakui oleh dunia Internasional 0,3 √ 1,2
Total 1,00 3,8

Weakness Analisis
No Keterangan Bobot 1 2 3 4 5 Total
W1 Tingginya tingkat utang lancar 0,3 √ 0,6
W2 Ketergantungan system otomatisasi 0,3 √ 0,6
W3 Beban keuangan meningkat hingga 100 % ditahun 0,4 √ 1,2
2013
Total 1,00 2,4

Opportunity Analisis
No Keterangan Bobo 1 2 3 4 5 Total
t
O1 Bukan maskapai yang dilarang terbang dinegara 0,2 √ 0,8
tertentu
O2 Adanya Asean Economic Community 2015 0,2 √ 0,6
O3 Pertumbuhan pasar penerbangan udara cukup 0,2 √ 0,8
pesat
O4 Industri Penerbangan Asia Pasifik berkembang 0,4 √ 0,6
dengan cepat
Total 1,00 2,8
Threats Analisis
No Keterangan Bobot 1 2 3 4 5 Total
T1 Bahan bakar tergantung pasokan dari pertamina 0,2 √ 0,4
T2 Adanya bencana Alam 0,2 √ 0,4
T3 Maskapai penerbangan local yang menawarkan 0,3 √ 0,6
harga lebih murah
T4 Maskapai asing yang melakukan penetrasi ke pasar 0,3 √ 0,6
indonesia
Total 1,00 2,00
SWOT ANALISIS

S G
Kuadran II Kuadran I

1,00

T O
0,4

R S/Comb
Kuadran III Kuadran IV

W
Strategi SO Strategi WO
 Menambah rute regional dan  Mengurangi beban operasional dan
internasionalnya agar memberikan keuangan secara proporsional untuk
pelanggan sekaligus menekan harga jual tiket yang lebih
mempromosikan layanan Garuda kompetitif kepada pelanggan. (W3O3)
Indonesia dengan sangat baik
khususnya di Negara yang
tergabung dalam ASEAN Economic
Community 2015. (S2O2)
 Terus mempertahankan standar
keselamatan dan keamanan yang
tinggi sekaligus meningkatkan
kualitas pelayanan. (S4O4)
Strategi ST Strategi WT
 Menambah jumlah armada Indonesia  Mengatur beban operasional dengan
dengan pesawat yang memiliki efektif dan efisien agar harga jual
kapasitas yang lebih besat agar dapat tiketnya tidak terlalu tinggi jika
lebih banyak mengangkut penumpang. dibandingkan dengan maskapai asing
(S4T3) lainnya yang mungkin menawarkan
 Membuka rute-rute penerbangan yang harga jual tiket untuk rute
baru yang belum banyak dibuka oleh penerbangan yang sama yang lebih
maskapai penerbangan lainnya. (S7T4) murah. (W1T4)
 Melakukan promosi khusus yang
menarik perhatian pelanggan. (S1T2)
BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan nilai bobot dan rating dari matrik di atas, maka diketahui bahwa posisi perusahaan
saat ini berada pada kuadran I, yaitu kuadran Growth yang terletak pada titik koordinat (1,0.4).

Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan jasa penerbangan yang sudah bertaraf
Internasional yang mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan. Garuda Indonesia sudah
mampu untuk memenuhi apa yang menjadi harapan pelanggan, hal ini ditandai dengan banyaknya
pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Garuda Indonesia.

Saran
Diharapkan Garuda Indonesia tetap mengontrol dan melakukan perbaikan dalam segi pelayanan dan
kualitas. Garuda Indonesia tidak boleh cepat merasa puas dengan keberhasilan yang telah di raih
agar visi Garuda Indonesia semakin nyata dalam perjalan hidup Garuda Indonesia.

Strategi yang disarankan :

1. Forward Integration
Garuda Indonesia pada mulanya dilarang untuk melakukan forward integration. Pada 2003,
Garuda Indonesia di denda 1 Milliar oleh pemerintah dikarenakan terbukti melanggar undang-
undang mengenai larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat ketika
melakukan perjanjian dual access dengan PT Abacus. Namun hingga saat ini, PT Abacus
Distribution System dan Garuda Indonesia Holiday France S.A.S Indonesia telah menjadi anak
perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak dibidang penyedia layanan travel
2. Backward Integration
Garuda Indonesia memiliki anak perusahaan yaitu PT GMF Aero Asia yang bergerak dibidang
perawatan pesawat dan menjadi penyedia suku cadang bagi pesawat-pesawat.
3. Horizontal Integration
PT Garuda Indonesia membentuk PT Citilink Indonesia untuk bersaing di kelas penerbangan low-
cost carrier.

Anda mungkin juga menyukai