Oleh:
Nama : Alya Annisa Ilma
NIM : P17210191022
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Anemia…. Periode
…….s/d …….Tahun Ajaran ……..
Telah disetujui dan disahkan pada tanggal .................... Bulan ……………… Tahun ………….
Nganjuk, ……..
………………………….. ……………………………….
I. KONSEP ANEMIA
1.1. Pengertian Anemia
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah
merah dan hematokrit dibawah normal, secara fisiologis, anemia terjadi apa bila
akibat penurunan produksi sel darah merah, dan / atau penurunan hemoglobin
dalam darah sampai di bawah rentang normal 13,3 gr% (pria), 11,5 gr% (wanita
tersebut dapat terjadi akibat penurunan Sel Darah Merah (SDM), dan / atau
Margaret, 2009) Sesuai dengan pengertian anemia menurut para ahli, penulis
kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat
hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat efek
sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang
samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap
penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak
b) Derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan
tidaknya
anemia.
orang yang normal penurunan hemoglobin, hitung darah merah, atau hematokirt
tanpa gejala yang tampak atau ketidakmampuan yang jelas secara bertahap
30% dapat menyebabkan kolaps vaskuler pada individu yang sama. Individu
yang telah mengalami anemia selama waktu yang cukup lama dengan kadar
hemoglobin antara 9 dan 11 mg/dl, hanya mengalami sedikit gejala atau tidak
ada gejala sama sekali selain takikardi ringan saat latihan. Dispnea latihan
biasanya terjadi hanya dibawah 7,5 g/dl, kelemahan hanya terjadi dibawah 6
g/dl, dispnea istirahat dibawah 3 g/dl, dan gagal jantung hanya pada kadar
kebutuhan oksigen yang rendah bisa tidak bergejala sama sekali, tanpa
g/dl. Tanda dan gejala anemia sebenarnya bisa dideteksi . Sebenarnya kita bisa
mengenali tanda anemia itu salah satu cara untuk bisa menangani semenjak
awal anemia ini dan juga memberikan pengobatan anemia itu sendiri. Tanda
karena darah yang membawa oksigen berkurang, aliran darah serta oksigen ke
otak berkurang pula dan berdampak pada indra penglihatan dengan pandangan
sakit
e) Pada tingkat lanjut atau anemia yang berat maka klien bisa
dan kaki
1.5.1 Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hematokrit menurun. Jumlah
1.5.2 MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata)
(aplastik).
anemia).
1.5.4 Laju Endap Darah : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal :
sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada
tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
1.5.5 Tes kerapuhan eritrosit : menurun. Sel Darah Putih : jumlah sel total sama
1.5.7 Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan
dengan defisiensimasukan/absorpsi:
B12 urine Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi
1.5.8 Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya
(aplastik).
1.6.1 Keperawatan
a) Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen
zat besi, yang mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika
penyebab kekurangan zat besi kehilangan darah - selain dari haid - sumber
perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin melibatkan operasi.
yang seringkali suntikan seumur hidup vitamin B12. Anemia karena kekurangan
asam folat diobati dengan suplemen asam folat.
c) Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis
ini. Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini.
Namun, jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau suntikan eritropoietin sintetis,
hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat membantu merangsang produksi
darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Transplantasi sumsum tulang jika
sumsum tulang berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat. Perlu obat
berfungsi lagi.
penyakit dapat berkisar dari obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk
menekan sistem kekebalan, yang dapat menyerang sel-sel darah merah. Pengobatan
singkat dengan steroid, obat penekan kekebalan atau gamma globulin dapat
pemberian oksigen, obat menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan infus untuk
mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Dokter juga biasanya
menggunakan transfusi darah, suplemen asam folat dan antibiotik. Sebuah obat
kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea) juga digunakan untuk mengobati
1.6.2 Medis
oksigen
1. Anemiadefisiensi besi
b) Pemberian preparat fe
2.1.Pengkajian
A. Identitas pasien
adalah dewasa, Jenis Kelamin : biasa nya yang dominan terkena Anemia adalah
Register, Diagnosa medis Penanggung jawab, meliputi : Nama, umur, jenis kelamin,
B. Alasan Masuk
letih,pucat,akral dingin
C. Riwayat Kesehatan
d. Sakit kepala
g. Dyspepsia, anoreksia
j. Penurunan penglihatan
f. Apakah pernah kontak dengan zat kimia toksik dan penyinaran dengan
radiasi.
dan hati.
vitamin
GENOGRAM
D. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Composmentis
S :Biasanya meningkat
Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
mudah putus, menipis, ada uban atau tidak, sakit kepala, pusing,
2) Mata
3) Telinga
4) Hidung
5) Mulut
6) Leher
7) Thorax
Paru-paru :
bernapas), napas pendek, dan cepat lelah saat melakukan aktivitas jasmani
P :Sonor
Jantung
P :pekak
8) Abdomen
I : Kesimetrisan,diare,muntah,melena / hematemesis.
A : Suara bising usus
11) Ekstermitas Pucat pada kulit, dasar kuku, dan membrane mukosa, Kuku
aktifitas
12) Punggung
13) Persyarafan
Nervus I (Olfaktorius) : Suruh klien menutup mata dan menutuo salah satu
lubang hidung, mengidentifikasi dengan benar bau yang berbeda (misalnya jeruk
Nervus III (Okulomotorius) : Kelopak mata terhadap posisi jika terbuka, suruh
kearah dalam.
Nervus V (Trigeminus) : Lakukan palpasi pada pelipis dan rahang ketika klien
tentukan apakan klien dapat merasakan sentuhan diatas pipi (bayi muda menoleh
bila area dekat pipi disentuh) dekati dari samping, sentuh bagiang mata yang
berwarna dengan lembut dengan sepotong kapas untuk menguji refleks berkedip
lateral.
manis (gula), asam (lemon). Kaji fungsi motorik dengan cara tersenyumdan
menglihatkan giginya.
Nervus X (Vagus) : Kaji klien refleks menelan, sentuhkan tong spatel pada
melawan tahanan, minta klien untuk mengangkat bahunya kemudian kita tahan
pengangkut O2.
meningkat (L.02011) dengan kriteria Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer,
brachial)
- Denyut nadi perifer meningkat
Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
- Penyembuhan luka meningkat
(mis. diabetes, perokok, orang tua, hipertensi,
- Sensasi meningkat
dan kadar kolesterol tinggi)
- Warna kulit pucat menurun
Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak
- Edema perifer menurun
pada ekstremitas
- Nyeri ekstremitas menurun
2. Terapeutik
- Parastesia menurun
Hindari pemasangan infus atau pengambilan
- Kelemahan otot menurun
darah di área keterbatasan perfusi
- Kram otot menurun
Hindari pengukuran tekanan darah pada
- Bruit femoralis menurun
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
- Nekrosis menurun Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet
kaki)
hilangnya rasa)
2. Intoleransi Aktifittas (D.0056) Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Energi (I.05178)
meningkat menyenangkan
- Toleransi dalam menaiki tangga Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
meningkat dapat berpindah atau berjalan
17. Berat badan membaik - Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis.
18. Indeks Massa Tubuh (IMT) pereda nyeri, antiemetik), jika perlu
membaik - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan jumlah
19. Frekuensi makan membaik kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
20. Nafsu makan membaik
21. Bising usus membaik
22. Tebal lipatan kulit trisep membaik
23. Membran mukosa membaik
4. Defisit Pengetahuan (D.0111) Tingkat Pengetahuan (L.12111) Edukasi Kesehatan (I.12383)
Definisi : Kecukupan informasi kognitif Definisi : Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit
yang berkaitan dengan topik tertentu dan perilaku hidup bersih serta sehat
Kriteria Hasil : Tindakan
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat Observasi :
2. Verbalisasi minat dalam belajar - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
meningkat informasi
3. Kemampuan menjelaskan - Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
pengetahuan tentang suatu topik dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan
meningkat sehat
4. Kemampuan menggambarkan Terapeutik :
pengalaman sebelumnya yang - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
sesuai dengan topik meningkat - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan - Berikan kesempatan untuk bertanya
meningkat Edukasi :
6. Petanyaan tentang masalah yang - Jelaskan faktor risiko yang dapat memengaruhi
dihadapi menurun kesehatan
7. Persepsi yang keliru terhadap - Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
masalah menurun - Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
8. Menjalani pemeriksaan yang tidak meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
tepat menurun
9. Perilaku membaik
5. Defisit Perawatan Diri (D.0109) Perawatan Diri (L.11103) Dukungan Perawatan Diri (I.11348)
Definisi: Kemampuan melakukan atau Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan
menyelesaikan aktivitas perawatan diri diri
Kriteria Hasil: Tindakan
1. Kemampuan mandi meningkat Observasi :
2. Kemampuan mengenakan pakaian - Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai
meningkat usia
3. Kemampuan makan meningkat - Monitor tingkat kemandirian
4. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) - Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
meningkat berpakaian, berhias, dan makan
5. Verbalisasi keinginan melakukan Terapeutik
perawatan diri meningkat - Sediakan lingkungan yang terapeutik(mis. Suasana
6. Minat melakukan perawatan diri hangat, rileks, privasi)
meningkat - Siapkan keperluan pribadi (mis. Parfum, sikat gigi,
7. Mempertahankan kebersihan diri dan sabun mandi)
meningkat - Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai
8. Mempertahankan kebersihan mulut mandiri
meningkat - Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
2.4 Implementasi Keperawatan
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kebutuhan klien. Dalam tercapainya implementasi
sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai intelektual dalam
melakukan tindakan, dan hubungan interpersonal. Proses pelaksanaan implementasi harus
berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi.
Implementasi dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan keamanan klien.
Sedangkan pada kenyamanan, implementasi dilakukan untuk mengurangi faktor yang dapat
menambah nyeri, misalnya ketidakpercayaan, kesalahpahaman, ketakutan, kelelahan dan
kebosanan.
2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tahap terakhir yang menentukan apakah tujuan intervensi
tersebut tercapai atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode soap. Dan
hasil yang diharapkan sebagai indikator evaluasi asuhan keperawatan. Dalam
melakukan evaluasi keperawatan harus memiliki pengetahuan dan kemampuan
memahami respon pasien serta menggambarkan kesimpulan tujuan yang dicapai dalam
menghubungkan tindakan keperawatan dengan kriteria hasil. Ada 2 jenis evaluasi yaitu :
Evaluasi formatif : dilakukan setiap kali selesai melakukan
tindakan, mengevaluasi proses
keperawatan yang telah dilakukan, dan
biasanya berupa catatan perkembangan.
Evaluasi sumatif : menggunakan rekapan terakhir secara
paripurna, menggunakan catatan naratif, dan pada saat
pasien pulang atau pindah.
Mahasiswa
Fraser Diane & Cooper Margaret .2009 Rencana Asuhan Keperawatan Medical Bedah.
Jakarta.EGC