Anda di halaman 1dari 4

FITOFARMAKA

Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, serta bahan baku dan produk jadinya
telah distandardisasi. Singkatnya fitofarmaka ini adalah obat herbal yang sudah dilengkapi dokumen
pendukung soal efektivitas dan keamanannya. Proses yang dilalui oleh suatu bahan obat menjadi
fitofarmaka cukup panjang, melewati diantaranya uji toksisitas, uji eksperimental pada hewan, serta
uji klinik fitofarmaka pada manusia sehat dan manusia dengan penyakit terkait.

Diabmeneer Nyonya Meneer


Bahan alam:

momordica fructus.

Kandungan:

Tiap satu kapsul:

 Pterocarpi Folium 20 %
 Momordica Fructus 10 %
 Phaseoli Fructus 40 %
 Andrographidis Herba 30 %
Farmakologi (Khasiat):

Fitofarmaka Diabetes (Kencing Manis). Mengandung ekstrak momordica fructus, yang membantu
mengurangi konsentrasi gula darah. Yang berperan sebagai agen penurun tekanan darah tinggi
adalah extrak daun seledri, sedangkan untuk daun kumis kucing (Orthosiphon Folium) lebih ke
infeksi ginjal.

Asal dan Penyebaran:

Tanaman Momordica fructus atau pare. Merupakan tanaman asli dari daerah tropis Afrika dan
subtropis Asia serta Australia. Tanaman ini tersebar hampir di seluruh belahan dunia khususnya
yang beriklim tropis dan subtropis. Di Indonesia tanaman ini di temukan di Jawa, Madura, Bali, dan
Makasar. Saat ini tanaman pare sudah dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah Nusantara.
Umumnya, pembudidayaan dilakukan sebagai usaha sampingan. Biasanya ditanam di lahan
pekarangan atau tegalan atau sawah bekas padi sebagai tanaman sela pada musim kemarau.

Stimuno® Dexa Medica


Bahan alam:

Phylanthus niruri atau meniran.


Kandungan:

Tiap 5 ml Stimuno Sirup mengandung:

ekstrak Phyllanthus niruri 25 mg . Tiap kapsul Stimuno mengandung Phyllanthus niruri 50 mg.
Esktrak phlllanthus niruri, berkhasiat menyerap racun pada penderita diare, dan bukan sebagai
pengganti oralit.

120 mg Panduratae .

Rhizoma ekstrak. 125 mg indikasi: membantu mengurangi nyeri persendian.

5 % Ekstrak coix lacrima jobi semen .

18 % Ekstrak phellodendri radix .

23 % Ekstrak coptidis rhizoma 23 % Khasiat kegunaannya: mengurangi frekuensi buang air


besar.

Farmakologi (Khasiat):

Fitofarmaka Modulator Imun (Imunomodulator); ekstrak Phylanthus niruri atau meniran. Berkhasiat
merangsang tubuh lebih banyak memproduksi antibodi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
agar bekerja optimal. Membantu memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh. Manfaat
meniran adalah sebagai Obat Antibakteri.

Asal dan Penyebaran:

Meniran (Phyllanthus niruri  L.) merupakan tumbuhan liar yang berasal dari Asia tropik yang tersebar
di seluruh daratan Asia termasuk Indonesia. Kini, tumbuhan ini telah tersebar ke Benua Afrika,
Amerika, dan Australia.

Di Jawa, meniran terdapat pada dataran rendah hingga pada ketinggian ± 1000 meter di atas
permukaan laut pada tempat-tempat lembab di kebun-kebun, di ladang-ladang, dalam semak-
semak, sepanjang jalan, dan di tanah berumput, pada beberapa tempat dalam jumlah banyak
(Anonim, 2011n).

Tensigard Phapros
Bahan alam:

apii herba dan orthosiphonis.

Kandungan:
Ekstrak Apii herba 5 % . Ekstrak curcumae domesticate rhizome12 28mg . Ekstrak 75 mg Retrofracti
Fructus.

Farmakologi (Khasiat):

Fitofarmaka Hipertensi (Darah Tinggi); ekstrak apii herba dan ekstrak orthosiphonis. Berkhasiat
untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Obat ini merupakan gabungan dari
komposisi daunkumis kucing dan daun seledri.

Asal dan Penyebaran:

Apii herba atau seledri, berasal dari Eropa Selatan, sekarang ada dimana-mana banyak ditanam
orang untuk diambil daun, akar, dan buahnya.

Dan sedangkan orthosiphonis atau kumis kucing, Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika
tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. saat ini tanaman tumbuh di Asia tenggara
(di Jawa sejak tahun 1928), Afrika, Georgia (Caucasus) dan Kuba. Tersebar dari India, Indo-Cina
dan Thailand, Malesia dan Australia. sebagai tanaman liar, tanaman ini terdapat di seluruh Malesia.

Rheumaneer® Nyonya Meneer


Bahan alam:

Curcumae Rhizoma.

Kandungan:

Curcumae domesticae Rhizoma . Ekstrak Curcumae Rhizoma mg . Ekstrak Zingiberis Rhizoma.


Panduratae Rhizoma ekstrak . Retrofracti Fructus ekstrak .

Farmakologi (Khasiat):

Fitofarmaka Rematik; mengandung ekstrak Curcumae Rhizoma yang berkhasiat melancarkan


peredaran darah, menghilangkan nyeri sendi (arthralgia) dan kaku sendi, menghangatkan, dan
menyegarkan badan.
Asal dan Penyebaran:
Curcumae Rhizomae atau temulawak,
Nodiar® Kimia Farma
Bahan alam:

apel dan rimpang kurkuma.

Kandungan:

Tiap 1 kapsul:

Attapulgite 300mg . Ekstrak Psidii Folium 50mg . Ekstrak Curcuma domestica Rhizoma
7.5mg .

Farmakologi (Khasiat):

Fitofarmaka Diare (Mencret); yang terbuat dari ekstrak apel dan rimpang kurkuma. Kandungan
attapulgite dan pectin di dalamnya diklaim dapat mengabsorpsi virus, bakteri, gas, dan toksin yang
terdapat dalam usus.

Secara tradisional Psidii Folium Extract dan Curcuma domestica Rhizoma Extract digunakan untuk
menyembuhkan diare.

- Psidii Folium Extract diketahui memiliki efek farmakodinamik yang bekerja di usus halus otot
saat mengandung tannin meliputi lendir usus terutama di usus besar oleh penyerapan toksin
dan presipitasi protein.
- Curcuma domestica Rhizoma bekerja dengan efek spasmolitik sebagai anti propulsive oleh
antagonis non kompetitif pada reseptor asetilkolin. Komposisinya diperkuat dengan
Attapulgite.
- Attapulgite melindungi usus dan menyerap racun bakteri dan juga meningkatkan konsistensi
feses dengan penyerapan cairan di lumen intestinsal. Attapulgite adalah koloid aktif yang
memiliki daya adsorpsi, digunakan sebagai adsorben pada pengobatan diare.

Asal dan Penyebaran:


Buah apel pertama kali ditanam di Asia Tengah, kemudian berkembang luas wilayah yang lebih
dingin. Apel yang dibudidayakan memiliki nama ilmiah Malus domestica yang menurut sejarahnya
merupakan keturunan dari Malus sieversii dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel
hutan/apel liar) yang ditemui hidup secara liar di pegunungan Asia Tengah, di Kazakhstan, Kirgiztan,
Tajikistan, dan Xinjiang, Cina, dan kemungkinan juga Malus sylvestris. Tanaman ini masuk ke
Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa oleh orang Belanda dari Australia kemudian menanamnya di
daerah Nongkojajar (Kabupaten Pasuruan).

Dan sedangkan untuk rimpang curcuma, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah asia khususnya
asia tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia,
Indonesia, Australia bahkan Afrika.

Anda mungkin juga menyukai